Anda di halaman 1dari 1

Epidemiologi

Secara epidemiologi artritis gout lebih banyak dijumpai pada laki-laki dibandingkan perempuan. Estimasi
prevalensi menyatakan bahwa sebesar 5,9% artritis gout terjadi pada laki-laki dan 2% terjadi pada
perempuan.

Prevalensi artritis gout di Amerika Serikat sekitar 13,6 kasus per 1000 laki-laki dan 6,4 kasus per 1000

Sedangkan jumlah kejadian artritis gout di Indonesia masih belum jelas karena data yang masih sedikit.
Hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki berbagai macam jenis etnis dan kebudayaan, jadi sangat
memungkinkan jika Indonesia memiliki lebih banyak variasi jumlah kejadian artritis gout.

Etiologi

Asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisms purin, suatu produk sisa yang tidak mempunyai
peran fislologi. Manusia tidak memiliki urikase yang dimillkl hewan, suatu enzim yang menguraikan
asam urat menjadi alantoin yang larut dalam air. Asam urat yang terbentuk setiap hari di buang melalui
saluran pencernaan atau ginjal.

Hiperurisemia didefinisikan sebagal konsentrasi asam urat dalam serum yang melebihi 7mg/dL.
Konsentrasi ini adalah batas kelarutan monosodium urat dalam plasma. Pada konsentrasi 8mg/dL atau
lebih, monosodium urat lebih cenderung mengendap di jaringan. Pada PH 7 atau lebih asam urat ada
dalam bentuk monosodiumurat. Purin dalam tubuh yang menghasilkan asam urat, berasal dan tiga
sumben purin dari makanan, konversi asam nukleat dari jaringan, pembentukan purin dari dalam tubuh.
Ketiga-tiganya masuk dalam lingkaran metabolisme menghasilkan diantaranya asam urat.

Anda mungkin juga menyukai