Anda di halaman 1dari 4

Judul

Granulated sugar to reduce an incarcerated prolapsed defunctioning ileostomy

Tujuan
Mengetahui efektifitasi pemberian gula paasir pada prolapse stoma

Metode
Metode yang digunakan yaitu case report

Case
pada seorang pasien berusia 94 tahun dalam kondisi lemah sedang menjalani paliatif
radioterapi dengan diagnose tumor rectum dan prolapse stoma dari tindakan ileostomy.

Hasil
Pengurangan prolapse secara manual dengan metode penggunaan gula pasir tetapi gagal
karena area prolapse edema dengan kondisi kotor. Pada gambar 1 menunjukan kondisi stoma yang
mengalami prolapse, satu kilogram gula pasir kemudian di oleskan pada stoma 15 menit pada
gambar 2 dan melakukan reduksi secara lembut diketahui efektif. Prolaps stoma dengan pemberian
gula pasir selama 15 menit berhasil di kurangi, kemudian pasien dilakukan observasi selama 1
malam untuk melihat kemungkinan resiko complication. Setelah di lakukan evaluasi selama 9
bulan penurunan prolapse stoma berhasil dilakukan dengan tanpa adanya kejadian kekambuhan
prolap stoma.

Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3.


Prolapse ileustomy Pemberian gula pasir Penurunan prolapse
Pembahasan
Tinjauan literature telah mengungkapkan hanya empat kasus yang melakukan
pendekataan secara konservatif dengan menggunakan terapi gula pasir. Aplikasi gula pasir di
lakukan untuk menangani kejadian prolapse stoma sebelum dilakukan pembedahan segera,
sehingga kejadian prolapse stoma dapat dilakukan pembedahan elektif jika penatalakasanaan
konservatif tidak memberikan perbaikan pada prolapse stoma. Dalam semua kasus yang telah di
analisa, setelah upaya konservatif pemberian tekanan tidak memberikan perbaikan, pemberian
gula pasir pemberian gula pasir sebagai media pengering atau penarik cairan untuk mengurangi
prolapse stoma. Gula pasir digunakan dalam upaya untuk membuat efek pengeringan atau
penarikan cairan, dengan cara membuat pergeseran cairan melintasi edema dinding usus. Hal
tersebut ditentukan oleh gradient osmotic dimana cairan akan bepindah dari konsentrasi pelarut
rendah pada prolapse stoma akan berpindah pada pelarut konsentrasi tinggi yang dibuat gula pasir
yang ditempatkan pada sekitar prolapse stoma. Setelah di evaluasi dai beberapa kasus yang ada,
yang pertama di evaluasi selama 1 bulan kemudian ditidak lanjuti selama 6 bulan keduanya tidak
diketahui engalami prolapse berulang.

Kesimpulan
Tidak ada konsensus definitif tentang pengelolaan suatu prolaps stoma yang tak tereduksi,
karena insidensinya rendah. Manajemen bervariasi, tergantung pada pilihan dan pengalaman dari
ahli bedah yang terlibat. Salah tindakan konservatif efektif yaitu dengan penggunan gula pasir.
Dalam semua kasus prolaps, tindakan konservatif menguntungkan, sebagai operasi darurat
dikaitkan dengan pasca operasi komplikasi terutama pada orang tua.

Referensi
Shapiro, R., Chin, E. H., & Steinhagen, R. M. (2010). Reduction of an incarcerated, prolapsed
ileostomy with the assistance of sugar as a desiccant. Techniques in Coloproctology, 14(3),
269–271. https://doi.org/10.1007/s10151-009-0507-1
Judul
Reduction of an incarcerated, prolapsed ileostomy with the assistance of sugar as a desiccant

Tujuan
Melihat efektifitas gula pasir pada prolapse stoma

Metode
Metode analisa yang digunakan yaitu case report

Case
Seorang pria berusia 79 tahun yang telah menjalani laparoskopi proctocolectomy total dibantu
dengan ileostomi 4 bulan lalu dibawa ke unit gawat darurat dengan keluhan akut sakit perut, mual,
dan muntah. Gejala-gejalanya adalah didahului oleh prolaps akut pada ileostomi-nya. Beberapa
beberapa jam kemudian, ia mencatat tidak adanya ileostomy output, diikuti oleh kembung, distensi
Mual, muntah, dan sakit perut. Di evaluasi awal, pasien dalam kategori ketidaknyamanan sedang,
dengan hemodinamik stabil. Klien mengalami distensi perut dengan timpani dan tenderness
terlokalisasi di sekitar ileostomi, area stoma mengalami prolapse sekitar 8 cm prolapse ileum
dengan segemen edema dan produksi mukosa sedang, iritasi, dengan banyak titik perdarahan.
Tidak ditemukan adanya parastomal atau hernia insisional .

Hasil
setelah konsultasi dengan layanan kolorektal, pengunaan gula pasir dalam komposisi yang banyak
diaplikasikan pada ileostomi yang prolaps sebagai cara untuk mengurangi edema. Setelah
beberapa menit, ulangi metode tersebut secara berulang. Hasil tersebut diketahui terjadi penurunan
sekala nyeri. Setelah dilakukan observasi selama 1 x 24 jam klien sudah mampu untuk menjali diet
pada pagi harinya. Pada pasien rawat jalan tindak lanjut pada 1 minggu dan 1 bulan, ia tidak
mengalami kekambuhan prolaps ileostomi

Pembahasan
Fiksasi fasia pada operasi awal telah diusulkan oleh beberapa ahli bedah untuk mencegah prolaps,
sementara yang lain menganjurkan. Membuat fasia kecil, tetapi tidak ada yang dipraktikkan secara
universal. Begitu prolaps stomal terjadi, konservatif manajemen seringkali berhasil, terutama
dengan sementara stoma di mana pembentukan kembali direncanakan . Untuk mengobati prolaps
stoma permanen, operasi merupakan salah satu opsi termasuk fiksasi sederhana dengan atau tanpa
reseksi usus, dan relokasi stoma. Dalam satu seri, fiksasi lokal untuk prolaps kolostomi diketahui
dengan tingkat kekambuhan sebesar 65%, sedangkan kolektomi dan ileostomi memiliki tingkat
keberhasilan 67% . Laporan terbaru telah dijelaskan untuk memperbaiki prolaps stoma dengan
beberapa tembakan dari stapler linier untuk memutuskan dan mengamputasi proksimal dan distal
ekstrem. Metode ini dapat dilakukan di bawah anestesi lokal dan sedasi. Meskipun awalnya
berhasil, tindak lanjut jangka panjang belum dilaporkan setelah ini teknik. Ada literatur yang luas
untuk manajemen suatu prolaps rektum . Penahanan akut stoma bagaimanapun, adalah peristiwa
yang tidak mungkin, dengan hanya dua laporan ditemukan dalam literatur. Pengurangan manual
pada prolapse stoma dapat dibantu dalam kondisi pasien sadar tanpa perlu sedasi seperti
penggunaan witch hazel dan gula. Teknik-teknik ini pada awalnya dijelaskan oleh dokter hewan
dalam kondisi seperti prolapsus uterus sapi. Dalam beberapa laporan ditemukan di literatur bedah,
setelah kegagalan reduksi manual menggunakan tekanan terus menerus, reduksi cepat dan mudah
dilakukan dengan menggunakan gula sebagai cara untuk mengurangi jaringan prolaps. Teknik
yang dijelaskan menggunakan butiran sederhana Gula yang dioleskan dengan hati-hati di atas
prolapse usus. Gula mengeluarkan air dari usus yang bengkak, dan dengan demikian
memungkinkan pengurangannya secara mudah atau spontan.

Kesimpulan
Penggunaan gula pasir pada kasus prolapse stoma dengan tidak adanya ileostomy output, diikuti
oleh kembung, distensi Mual, muntah, dan sakit peru dapat dikoreksi dalam waktu 1 x 24 jam
dengan perbaikan kondisi klien baik diantaranya dengan adanya penurunan sekala nyeri, edema,
kembung dan diet pasien.

Referensi

Shapiro, R., Chin, E. H., & Steinhagen, R. M. (2010). Reduction of an incarcerated, prolapsed
ileostomy with the assistance of sugar as a desiccant. Techniques in Coloproctology, 14(3),
269–271. https://doi.org/10.1007/s10151-009-0507-1

Anda mungkin juga menyukai