Anda di halaman 1dari 29

Identitas

Nama : Ny. I
Umur : 47 tahun
Alamat : Salam Kedawung
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan terakhir : Tamat SMA
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Suku : Jawa
Tanggal periksa : 31 Mei 2015
Anamnesis
Keluhan Utama : Perdarahan jalan lahir
Riwayat Penyakit Sekarang
Perdarahan dari jalan lahir sejak 3 hari yang lalu. Darah
keluar lebih dari 5 kali, perdarahan sedikit-sedikit, berupa flak.
Hari ini perdarahan lebih banyak dan merungkul-merungkul.
Nyeri perut bagian bawah, sejak 2 minggu yang lalu,
memberat sejak kemarin pagi. Nyeri dirasakan seperti mules,
tertusuk dan panas, sudah dikompres air hangat, namun tidak
ada perbaikan. Pasien juga mengeluhkan mual, badan lemas
dan pusing. Pada saat BAK sering mengeluhkan nyeri, urin
hanya keluar sedikit dan kadang berwarna keruh, serta nyeri
daerah pinggang. BAB sedikit, kadang cair atau bulat, padat,
kecil-kecil, warna coklat muda.
Cont
Riwayat Penyakit Dahulu
Kanker serviks, didiagnosa kanker serviks awal tahun 2014.
Bulan april 2014 operasi pengangkatan rahim.
Abortus, 27 tahun yang lalu.
Diabetes : ya
Hipertensi, penyakit jantung, batu ginjal, Infeksi saluran
kemi, alergi obat dan/atau makanan, trauma : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Sakit serupa atau kanker : disangkal
Hipertensi, diabetes, penyakit jantung, riwayat batu ginjal,
alergi obat dan/atau makanan : disangkal
Cont
Pola Haid
Menarche : Usia 12 tahun, Tidak teratur
Siklus :-
Nyeri Haid : Iya, selama menstruasi.
Menopause : Sudah
Haid Terakhir : April 2014
Pola Keputihan
Cairan Vagina keluar setiap hari berwarna putih kekuningan, kental dan
berbau.
Riwayat Persalinan
Usia Kehamilan Persalinan BBL Jenis Kelamin Keterangan
3 bulan abortus - - -
9 Bulan Spontan 3000 Perempuan 22 tahun
9 Bulan Spontan 3000 Laki-laki 20 tahun
9 Bulan Spontan 2900 Laki-laki 13 tahun
Cont
Riwayat KB :
1988 : menggunakan pil
1998 : menggunakan injeksi tiap 3 bulan
2002 : menggunakan IUD
Riwayat Pengobatan
Pasien pernah dirawat di rumah sakit 2 minggu yang lalu dengan
keluhan nyeri perut bagian bawah dan perdarahan jalan lahir. Pasien
pernah menjalani pengankatan rahim tahun 2014, namun pasien tidak
ingin menjalani kemoterapi.
Riwayat kebiasaan
Merokok : disangkal
Minum alkohol : disangkal
Minum kopi : disangkal
Olah raga : disangkal
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Lemah, status gizi kesan cukup.
Kesadaran
Compos mentis; GCS : 456
Vital Sign
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 100 x/menit, reguler, isi cukup
Pernafasan (RR) : 23 x/menit
Suhu (Tax) : 36 oC
Cont
Kulit : dbn Abdomen :
Kepala : dbn Ins : perut tampak bulat, benjolan
Mata : anemis (+/+) di supra pubik, bekas jahitan di
Hidung : dbn supra pubik
Telinga : dbn Aus : BU (+)/ normal
Mulut : bibir pucat Pal : supel (+), teraba benjolan
keras, berdungkul-dungkul, batas
Tenggorokan : dbn tegas, imobile, nyeri tekan (+)
Leher : dbn di supra pubik, hepar dan lien
Thoraks : dbn tidak teraba
Cor : S1, S2 tunggal, reg, murmur (-) Perkusi : timpani, pekak di supra
Pulm : Sonor (+/+), stem fremitus pubik, pekak hepar dan lien
(dbn); Ves, wh (-/-), rh (-/-) dalam batas normal
Ekstremitas :
AH : + / + O:-/-
+/+ -/-
Cont
Sistem genitalia :
Flank area :
Pembesaran asimetris (-/-)
Palpasi bimanual, ginjal tidak teraba (-/-)
Nyeri ketok sudut kostovertebra (+/+)
Suprapubik area :
Bekas jahitan operasi
Vesika urinaria penuh (-)
Teraba benjolan keras, berdungkul-dungkul, batas tegas, imobile, nyeri tekan (+)
Genitalia eksterna
Terpasang DC
Bercak-bercak perdarahan, bau busuk
Rectal taucher
Tonus sfingter ani baik
Massa di lumen rectum (-)
Deferensial Diagnosis
1. Uropati obstruktif e.c kanker serviks
2. Kanker buli-buli
3. Nefrolitiasis
4. Ureterolitiasis
5. Infeksi Saluran Kemih
Planning Diagnosis

Nilai GFR Ny. I = 0,85 x (140 - usia) x BB (Kg)


72 x kreatinin serum (mg/dl)
= 0,85 x (140-47) x 67
72 x 9,9
= 0,85 x 6231 = 7,43 ml/mnt/1,73m2 (< 15)
712,8
Cont

Kesimpulan :
Massa solid heterogen mengisi kavum pelvis, kesan meluas ke buli.
Hidronefrosis berat bilateral dengan parenchymal kidney disease
bilateral, dapat disebabkan adanya obstruktif uropathy e.c massa di
cavum pelvis.
Resume
Pasien datang dengan keluhan perdarahan jalan lahir. Perdarahan dari jalan
lahir sejak 3 hari yang lalu. Hari ini perdarahan lebih banyak dan merungkul-
merungkul. Nyeri perut bagian bawah, sejak 2 minggu yang lalu, dirasakan
seperti mules, tertusuk dan panas, sudah dikompres air hangat, namun tidak
ada perbaikan. Pasien juga mengeluhkan mual, badan lemas dan pusing. Pada
saat BAK sering mengeluhkan nyeri, urin hanya keluar sedikit dan berwarna
keruh, serta nyeri daerah pinggang. BAB sedikit, kadang cair atau bulat,
padat, kecil-kecil, warna coklat muda. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan
keadaan umum lemah, anemis, bibir pucat, terdapat benjolan dan bekas
jahitan di suprapubik, teraba keras, berdungkul-dungkul, batas tegas, imobile,
nyeri tekan (+). Nyeri ketok sudut kostovertebra (+/+). Hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 6,9; Eritrosit 2.390.000; Leukosit 18.000;
kreatinin 9,9 (nilai GFR Ny.I = 7,43 ml/mnt/1,73m2); BUN 56, Ureum 171;
Asam urat 13,0; Gula darah acak 214; Albumin 2,22. Hasil pemeriksaan USG
didapatkan massa solid heterogen mengisi kavum pelvis, kesan meluas ke
buli; hidronefrosis berat bilateral dengan parenchymal kidney disease
bilateral, dapat disebabkan adanya obstruktif uropathy e.c massa di cavum
pelvis.
Diagnosis
Working : perdarahan jalan lahir
Primer : Kanker serviks
Sekunder :, Diabetes melitus
Komplikasi : Hidronefrosis bilateral kronik, Chronic kidney disease
(CKD) st V, anemia
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
1. Edukasi mengenai penyakit dan rencana dilakukan pemeriksaan
tambahan dan terapi.
2. Bed rest
3. O2 2-4 lpm
4. IVFD NS 12 tpm
5. Transfusi PRC sampai Hb 10 g/dl
6. Hemodialisa
7. Nefrostomi
8. Monitoring vital sign, perdarahan, gula darah dan keluhan pasien,
pemasangan DC (evaluasi produksi urin)
Cont
Medikamentosa
1. Asam treneksamat 3 x 250 mg (IV)
2. Ondansentron 2 x 1 ampul (IV)
3. Ranitidin 2 x 1 ampul (IV)
4. Ceftriaxon 2 x 1 gr (IV)
5. Furosemide 40 mg 0 0 (IV)
6. Albumin 20 % 100 cc (IV)
7. Lantus (glargine) 0 0 10 usc
8. Apidra (glulisine) sesuai dengan makan ( 1 usc/ 2 sendok)
9. Allopurinol 100 mg 0 0 (PO)
10. Natrium bicarbonat 3 x 500 mg (PO)
Prognosis
Dubia ad malam

1. Penyebab, kanker serviks dengan dugaan metastase tumor


ke dinding panggul dan/atau menyebabkan hidronefrosis
atau tidak berfungsinya ginjal (kanker serviks std III B).
2. Kesintasan hidup 5 tahun sebesar 40 %.
3. Penyulit, Diabetes, CKD st V, resiko infeksi saluran kemih
berulang.
4. Respon pengobatan
Uropati Obstruktif
Obstruksi saluran kemih atau dikenal
sebagai uropati obstruktif, bisa
terjadi pada seluruh bagian saluran
kemih, mulai dari kaliks hingga
meatus uretra eksterna.
Obstruksi ini dibedakan atas obstruksi
akut atau kronik, unilateral atau
bilateral (pada saluran kemih atas),
dan parsial atau total.
Hidronefrosis Obstruksi yang
menyebabkan dilatasi pelvis renalis
maupun kaliks.
Etiologi
INTERNAL

1. Calculi : Lithiasis
2. Striktur : Kongenital, peradangan
3. Tumor
4. Bekuan darah : ISK, glomerulonefritis

EKSTERNAL

1. Kehamilan
2. Peradangan : PID, Peritonitis, Salfingitis,
Divertikulitis
3. Tumor : Prostat, buli-buli, rektum,
ovarium, serviks, dll
Etiologi (tersering menurut usia)
Anak-anak : Kelainan anatomik (kelainan katup uretra
posterior, striktur dan stenosis ureterovesical atau
ureteropelvic junction)
Dewasa muda : Calculi
Dewasa tua : BPH atau kanker prostat, tumor
retroperitonial atau pelvik (termasuk metastase tumor)
dan calculi
Patofisiologi
Obstruksi saluran kemih akan menyebabkan kerusakan ginjal (struktur dan
fungsi). Kerusakan tergantung pada :
1. Lama obstruksi
2. Derajat obstruksi
3. Unilateral atau bilateral
4. Adanya infeksi yang menyertai

Perubahan berbagai variabel (tekanan intrakalises, RBF, GFR, DTF) saat


obstruksi berlangsung dibagi dala 3 waktu kritis (trifase obstruksi) :
Fase I (akut) : 0-90 menit
Fase II (pertengahan) : 2-5 jam
Fase III (lanjut) : 24 jam
Fase pascaobstruksi
Diagnosis
Gejala klinis :
1. Nyeri koliks pada pinggang yang menjalar sepanjang
perjalanan ureter
2. Hematuri mikroskopik (berasal dari batu saluran kemih)
3. Gejala gastrointestinal (mual, muntah)
4. Demam dan menggigil (jika disertai infeksi)
5. Perasaan panas pada saat berkemih
6. Urine keruh
Cont
Pemeriksaan fisik :
1. Ginjal Hidronefrosis mungkin teraba pada palpasi atau terasa
nyeri pada saat perkusi.
2. Perlu dicari kemungkinan penyebab obstruksi saluran kemih
bawah yang menyebabkan obstruksi saluran kemih atas, misalkan
BPH, striktur uretra, kanker prostat, kanker buli-buli, kanker
serviks (perlu dilakukan colok dubur dan colok vagina)

Pemeriksaan laboratorium :
1. Darah lengkap
2. Urinalisa
3. Renal Function Test
Radiologi :
1. USG 1) ketebalan parenkim atau adanya penipisan korteks ginjal;
2) dilatasi pelvis, kalises dan ureter proksimal; 3) kista ginjal (diagnosa
banding hidronefrosis).
2. IVU (pielografi intravena) menilai faal dan struktur ginjal. Pada
obstruksi akut, terdapat peningkatan opasitas pada foto nefrogram,
pielogram.
3. Pielografi retrograd secara tepat dapat menggambarkan adanya
penyumbatan pada ureter dan sekaligus menentukan letaknya.
Penatalaksanaan
1. Terapi umum perbaikan KU, penatalaksanaan nyeri
2. Nefrostomi perkutan atau pemasangan kateter double-J (DJ)
Mencegah terjadinya penyulit obstruksi lebih lanjut.
Selanjutnya terapi ditujukan untuk menghilangkan penyebab
obstruksi.

3. Nefrektomi, jika struktur dan fungsi ginjal sudah sangat jelek,


apalagi disertai dengan adanya pionefrosis (dengan
pertimbangan melihat fungsi ginjal kontralateral)
4. Hemodialisa, jika sudah disertai gagal ginjal
Cont
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai