Anda di halaman 1dari 95

Anamnesis dan

Pemeriksaan Fisik

1. Aning Hana Faniya/G9919020052


2. Arlindawati/G9919050063
3. Abdurrahman Aufa/G9919050014
4. Nabilah Bulan Salsabil/G9920031055
5. M. Faris Ats-Tsabit/G991908009

Source : Campbell
Anamnesis lengkap
Keluhan utama
sebagai pengingat mengapa pasien awalnya mencari
perawatan
Riwayat penyakit saat ini:
Perlu mempertimbangkan  durasi, keparahan,
kronisitas, periodisitas, dan derajat kecacatan
Riwayat kesehatan masa lalu pasien
Riwayat keluarga
NYERI GENITOURINARIA
● Obstruksi saluran kemih
○ batu besar yang non-obstruktif (misal di pelvis ginjal atau batu
kandung kemih) → tidak bergejala
○ batu berdiameter 2 mm yang di persimpangan ureterovesikal → nyeri
yang menyiksa
○ Retensi urin akibat obstruksi prostat → nyeri cukup menyakitkan
● Peradangan
○ melibatkan parenkim organ GU → nyeri parah (karena edema dan
distensi kapsul)
■ contoh: pielonefritis, prostatitis, dan epididimitis
○ pada mukosa viskus berongga (kandung kemih/uretra) →
ketidaknyamanan, tetapi rasa sakit tidak parah
● Tumor
○ biasanya tidak menyebabkan rasa sakit
○ kecuali jika menyebabkan obstruksi atau melampaui organ utama
hingga melibatkan saraf yang berdekatan.
NYERI GINJAL

● lokasi → daerah sudut kostovertebra pada lateral dari otot sakrospinalis


dan dibawah kosta ke 12.
● Sebab → distensi akut dari kapsul ginjal (disebabkan oleh inflamasi atau
obstruksi)
● Sifat nyeri:
○ Nyeri dapat menjalar ke seluruh flank anterior menuju perut bagian
atas dan pusar dan dapat mengarah ke testis atau labium
○ Nyeri akibat peradangan → stabil
○ Nyeri obstruksi ureter → bersifat kolik dan meningkat dengan
peristaltik ureter
● Nyeri pada ginjal dapat berhubungan dengan gejala gastrointestinal,
bedanya:
○ Nyeri pada ulkus duodenum/pankreatitis perforasi → menjalar ke
punggung, tetapi tempat nyeri dan nyeri terbesar berada di
epigastrium.
○ Nyeri berasal dari intraperitoneal:
■ jarang kolik, berbeda dengan nyeri ginjal obstruktif
■ sering menjalar ke bahu karena iritasi pada diafragma dan saraf
frenikus, ini tidak terjadi dengan nyeri ginjal
■ Pasien lebih suka berbaring & tidak bergerak untuk
meminimalkan nyeri, sedangkan pasien dengan nyeri ginjal
biasanya lebih nyaman bergerak dan memegang panggul.
● Nyeri ginjal juga mirip dengan nyeri karena iritasi saraf-saraf kosta
( biasanya T10-T12), bedanya:
○ Rasa sakitnya tidak bersifat kolik
○ intensitas nyeri radikuler dapat diubah dengan mengubah posisi; ini
tidak terjadi pada nyeri ginjal.
NYERI PROSTAT

● Penyebab → efek sekunder dari inflamasi karena edema sekunder


dan peregangan kapsul prostat
● Asal nyeri prostat sulit ditentukan dan penderita mungkin
mengeluhkan nyeri pada abdomen bawah, inguinal, perineal,
lumbosacral, dan/atau nyeri pada rektal (gejala prostatitis)
● Seringkali berhubungan dengan gejala iritatif seperti frequency dan
disuria
NYERI PENIS
● Nyeri pada kondisi penis flaccid → efek sekunder dari inflamasi di buli-
buli atau urethra dengan referred pain di meatus urethra.

NYERI TESTIS
● Nyeri pada skrotum dapat primer atau referred.
● Dapat disebabkan oleh epididimitis akut atau torsio testis atau appendiks
testis
● Nyeri skrotum kronis sering berhubungan dengan kondisi non inflamasi
seperti hidrokel dan varikokel.
● Sifat nyeri tumpul, sensasi berat dan tidak menyebar.
● Nyeri yang ditimbulkan oleh ginjal atau retroperitoneum dapat menjalar
ke testis oleh karena secara embriologi testis terbentuk dekat dengan
ginjal.
HEMATURIA
• Definisi: Adanya darah pada urin ; >3 eritrosit per high-power
miscroscopic field
• Pada dewasa, harus dipikirkan  gejala keganasan urologis,
hingga terbukti bukan
• Evaluasinya
1) Apakah termasuk gross hematuria atau microscopic
hematuria?
2) Waktu terjadinya hematuria saat miksi (awal miksi, akhir
miksi, atau selama miksi) ?
3) Apakah hematuria berhubungan dengan miksi?
4) Apakah ada batu yang keluar saat miksi?
o Jika Ya, apakah batu punya bentuk yang spesifik?
Gross vs Microscpic Hematuria
Semakin terlihat hematurianya, maka semakin
patologis
Pada microscopic hematuria evaluasi urologis:
Negatif
Penyebab umum gross hematuria pasie usia >50
tahun : Ca vesica urinaria
Waktu Terjadinya Hematuria Saat Miksi
• Mengindikasikan the site of origin
• Inisial hematuria
 biasanya dari uretra
 Biasanya Terjadi sekunder akibat inflamasi
• Terminal hematuria
 Biasanya terjadi sekunder akibat inflamasi pada
bladder neck atau uretra pars prostatika
• Total hematuria
 Perdarahan dari vesica urinaria atau upper urinary
tracts
Hubungan Hematuria dan Nyeri
• Hematuria tidak nyeri kecuali jika ada inflamasi
atau obstruksi
• Sering :
• Hematuria dengan nyeri yang berasal dari
upper urinary tract hematuria + obstruksi
ureter akibat batu
• Obstruksi ureter  Nyeri kolik dan berat pada
flank , mirip nyeri akibat calculus uretra
Adanya Batu/Bekuan
Dapat menentukan derajat hematuria yang lebih
signifikan
Bentuk batu:
Batu dari uretra pars prostatika atau vesica urinaria :
dapat keluar saat miksi dan bentuknya amorfus
Batu dari ureter : Batu bentuk vermiform (wormlike)
Batu bentuk vermiform (wormlike) + flank pain 
menandakan hematuria dari upper urinary tract
PEMERIKSAAN
Hematuria harus dianggap gejala keganasan hingga
terbukti sebaliknya  perlu pemeriksaan urologis segera
Sistoskopi
Untuk pasien dengan gross hematuria
Dapat menentukan sumber perdarahan : uretra, vesica
urinaria, atau upper urinary tract
Adanya gross hematuria yang terjadi sekunder dari upper
urinary tract  tampak jet of red urine pulsing dari
orifisium uretra
Semua pasien dengan hematuria (kecuali wanita muda
dengan sistitis hemoragis bacterial akut  harus evaluasi
urologis
LOWER URINARY TRACT SYMPTOMS

• GEJALA IRITATIF
1. Frekuensi
• Miksi normal orang dewasa : 5-6x/hari, dengan volum
300 mL tiap miksi
• Penyebab : polyuria atau penurunan kapasitas VU
• Penyebab penurunan kapasitas VU :
• Obstruksi bladder outlet dengan penurunan komplians
• Peningkatan residu urin
• Penurunan kapasitas fungsional

• Poliuria  perlu evaluasi DM, diabetes insipidus atau


konsumsi cairan yang berlebih
2. Nokturia
• Def: Frekunsi yang terjadi malam hari
• Normalnya: Miksi tidak lebih dari 2 kali dalam semalam
• Frekuensi di siang hari tanpa nokturia  psikogenik atau cemas
• Nokturia tanpa frekuensi  pasien dengah CHF dan edem perifer
• Geriatri
• Terjadi peningkatan produksi urin pada malam hari
• Karena aliran darah renal meningkat
• Faktor lain : konsumsi cairan yang berlebih saat sre hari, terutama
yang bersifat diuretik (kafein & alkohol)
3. Disuria
• Nyeri saat miksi, biasanya karena inflamasi
• Nyeri biasanya terasa pada meatus uretra
• Berhubungan dengan frekuensi & urgensi
• Nyeri awal miksi  berasal dari uretera
• Nyeri akhir miksi  berasal dari VU
• GEJALA OBSTRUKTIF
1. Peningkatan usaha untuk miksi
Sering pada BPH & striktur uretra
Terjadi sekunder karena obstruksi bladder outlet
2. Hesistansi
Delay ketika memulai miksi
Biasanya pada obstruksi bladder outlet
3. Intermitensi
Aliran miksi yang putus-putus
Karena obstruksi dari prostat terhadap aliran urin
4. Post void dribbling
Keluarnya urin di akhir miksi\Merupakan gejala awal
obstruksi uretra terkait BPH
5. Straining
Pasien harus mengedan untuk miksi
Pada kasus obstruksi bladder outlet
AUA Symptoms Index
• Menilai Lower Urinary Tract Symptoms
• 7 pertanyaan terkait :
1. Frekuensi
2. Nokturia
3. Pancaran urin lemah
4. Hesitansi
5. Intermitensia
6. Pengosongan VU inkomplit
7. Urgensi
IPSS
• Menilai Lower Urinary Tract Symptoms & studi
penelitian terkait terapi medis dan operasi pada laki-
laki dengn disfungsi miksi
• Ada 7 pertanyaan dan pertanyaan mengenai kualitas
hidup
• Interpretasi skor IPSS :
o 0-7 : LUTS ringan
o 8-19 : LUTS sedang
o 20-35 : LUTS berat
Inkontinensia
 Definisi  Keluarnya urin di luar kehendak
1. Continuous Incontinence/Inkontinensia Kontinu
 Penyebab:
 Fistula saluran kemih yang melewati sfingter uretra.
 Ureter ektopik, masuk ke uretra atau saluran genital wanita. Pada
laki-laki tidak terjadi inkontinensia karena selalu masuk ke leher
kandung kemih atau uretra prostat proksimal ke sfingter uretra
eksterna.
 Jenis fistula yang paling umum  fistula vesikovaginal, terjadi akibat
pembedahan ginekologi, radiasi, atau trauma obstetrik.
 Jenis fistula lebih jarang  fistula ureterovaginal
2. Inkontinensia Stres
 Keluarnya urin secara tiba-tiba dengan batuk, bersin, olahraga, atau
aktivitas lain yang meningkatkan tekanan intra-abdomen.
 Paling sering terjadi pada  wanita setelah melahirkan , menopause,
berhubungan dengan hilangnya dukungan vagina anterior, melemahnya
jaringan panggul, post operasi prostat (cedera pada sfingter uretra
4. Inkontinensia Urgensi.
 Hilangnya urin secara mendadak yang didahului oleh keinginan kuat
untuk berkemih.
 Gejala:
 Sistitis
 kandung kemih neurogenic
 obstruksi saluran keluar VU dilanjut dengan hilangnya kepatuhan VU
sekunder.
 Diobati dengan agen farmakologis.
5. Inkontinensia Urin Overflow
 Atau inkontinensia paradox karena seringkali dapat disembuhkan dengan
menghilangkan obstruksi saluran keluar kandung kemih.
 Penyebab  retensi urin lanjut dan volume sisa urin yang tinggi.
 Tanda:
 kandung kemih membengkak secara kronis dan tidak pernah kosong
sama sekali
 urine menetes dalam jumlah kecil
 terjadi pada malam hari, pasien cenderung tidak menghambat
kebocoran urin
Enuresis
Inkontinensia urin yang terjadi selama tidur.
Terjadi secara normal pada anak-anak hingga usia
3 tahun tetapi tetap pada sekitar 15% anak-anak
pada usia 5 tahun ke atas dan 1% dari anak-anak
pada usia 15 (Forsythe dan Redmond, 1974).
Anak >6 tahun dengan enuresis harus menjalani
evaluasi urologi  sebagian besar tidak ditemukan
kelainan urologi yang signifikan.
DISFUNGSI SEKSUAL
 Pada pria sinonim dengan impotensi atau disfungsi
ereksi.
 Pasien harus ditanyai dengan hati-hati untuk
menyingkirkan gangguan seksual pria lainnya, seperti:
 kehilangan libido
 tidak adanya emisi
 tidak adanya orgasme
 ejakulasi dini.
Kehilangan Libido.
 Penurunan libido dapat mengindikasikan defisiensi androgen
yang timbul baik dari disfungsi hipofisis atau testis.
 Evaluasi dengan pengukuran serum testosteron, jika
abnormaldievaluasi lebih lanjut dengan pengukuran serum
gonadotropin dan prolaktin.
 Pasien dengan hipogonadisme juga dapat terjadi penurunan
atau tidak adanya ejakulasi karena jumlah testoteron yang
kurang.
 Faktor risiko:
 endokrin
 depresi
 penyakit medis lain
Impotensi
 Ketidakmampuan untuk mencapai dan mempertahankan
ereksi yang cukup untuk hubungan seksual.
 Penyebab:
1. Psikogenik
2. Organik
 Evaluasi beberapa hal seperti:
 apakah pasien impotensi saat melakukan hubungan
seksual dengan satu pasangan tetapi bisa dengan
pasangan lain
 apakah dapat dapat mencapai ereksi normal dengan
bentuk rangsangan seksual alternatif (misalnya,
masturbasi, video erotis)
 pernah mengalami ereksi di malam hari atau pagi hari.
Kegagalan untuk Ejakulasi.
 Penyebab:
1. defisiensi androgen  penurunan sekresi prostat dan vesikula
seminalis  penurunan atau hilangnya volume mani
2. denervasi simpatis: akibat pembedahan
3. agen farmakologis: terutama antagonis α-adrenergik, dapat
mengganggu penutupan leher kandung kemih pada saat orgasme
dan menyebabkan ejakulasi retrograde
4. operasi leher kandung kemih dan prostat  mengganggu
penutupan leher kandung kemih, mengakibatkan ejakulasi
retrograde.
 Anamnesis:
 hilangnya libido atau gejala defisiensi androgen lainnya
 obat-obatan
 diabetes
 riwayat pembedahan.
Tidak adanya Orgasme
 Biasanya bersifat psikogenik atau disebabkan oleh
pengobatan tertentu yang digunakan untuk mengobati
penyakit kejiwaan.
 Penyebab:
 gangguan fungsi saraf pudendal
 penderita diabetes dengan neuropati perifer
Ejakulasi dini
 Anamnesis dengan cermat karena gejala subjektif.
 Umum bagi pria untuk berejakulasi di dalam 2 menit setelah
mulai berhubungan, dan banyak pria yang mengeluhkan
ejakulasi dini ternyata memiliki fungsi seksual normal
dengan ekspektasi seksual yang tidak normal. Namun, ada
pria dengan ejakulasi dini sejati yang mencapai orgasme
dalam waktu kurang dari 1 menit setelah melakukan
hubungan seksual.
 Masalah ini hampir selalu bersifat psikogenik
 Pengobatan dengan penghambat reuptake serotonin seperti
sertraline dan fluoxetine telah dibuktikan bermanfaat pada
pria dengan ejakulasi dini (Murat Basar et al, 1999).
Hematospermia
Keberadaan darah pada cairan seminal
Berasal dari inflamasi nonspesifik pada prostat dan atau
dari vesicula seminalis dan sembuh dengan spontan dalam
beberapa minggu
Terjadi setelah periode abstinensi seksual berkepanjangan
Jika hematospermia menetal lebih dari beberapa minggu
 evaluasi untuk melihat penyebab lainnya
Pemeriksaan genital & rectal untuk menyingkirkan
tuberculosis & carcinoma prostat
Urinary cytology  exclude transisional cell carcinoma
prostate
Pneumaturia
Terdapat gas di urine
Karena fistula di antara intestine dan bladder
Biasa terjadi karena diverticulitis, carcinoma colon
sigmoid dan crohn disease
Urethral discharge
Gejala paling umum dari infeksi venereal
Discharge purulent berwarna kuning hingga abu abu,
kental dan banyak  gonococcal urethritis
Discharge watery dan jumlah sedikit  nonspecific
urethritis
Bloody discharge  carcinoma urethra
Demam dan menggigil
Bisa terjadi pada infeksi gastrourinary tract, namun
paling sering terdapat pada pasien pyelonephritis,
prostatitis atau epididimytis
Berhubungan dengan obstruksi saluran kemih  randa
septicemia dan memerlukan penangana emergency
RIWAYAT MEDIS
RPD dengan sequel urologi
Diabetes melitus  disfungsi anatomi (penurunan
fungsi berkemih dan fungsi seksual)
Tuberculosis  penting pada pasien dengan
penurunan fungsi ginjal, obstruksi ureteral, atau ISK
kronis
Hipertensi  meningkatkan risiko disfungsi seksual
(peripheral vascular disease & obat obatan nya
menyebabkan impotensi)
Penyakit neurologis seperti multiple sclerosis 
gangguan fungsi berkemih dan seksual
Riwayat Penyakit Keluarga
Genetic disease  adult polycystic kidney disease,
tuberous sclerosis, von Hippel-Lindau disease, asidosis
tubular renal, cystinuria
Orang dengan riwayat keluarga memiliki urolithiasis
 meningkatkan risiko pembentukan batu
pria dengan kanker prostat jenis familial cenderung
terkena satu decade lebih awal dibandingkan dengan
jenis kanker prostat yang lebih umum
Medikasi
Obat antihipertensi mengganggu fungsi ereksi
Obat psikotropika mengganggu emisi dan orgasme
Prosedur Bedah Sebelumnya
Anamnesis sebanyak banyaknya mengenai riwayat operasi
pasien sebelumnya terutama jika akan dilakukan tindakan bedah
selanjutnya

Alergi
• Alergi obat harus dicatat dan ditulis dengan besar pada
halaman paling depan rekam medis pasien untuk
menghindari potensi komplikasi karena obat yang
dikonsumsi
Rokok dan alkohol
Merokok  meningkatkan risiko carcinoma urothelial
terutama kanker bladder serta meningkatkan peripheral
vascular disease dan disfungsi ereksi
Alkoholisme kronis  autonomis dan peripheral
neuropati  penurunan fungsi miksi dan seksual
Alkoholisme kronis  merusak metabolism estrogen
di hati  penurunan serum testosterone, atrofi testis
dan penurunan libido
PEMERIKSAAN FISIK
Observasi general
Kakeksia  tanda keganasan
Obesitas  abnormalitas endokrin yang mendasari
Edema genital dan ekstremitas bawah 
dekompensasi jantung, gagal ginjal, sindrom nefrotik,
obstruksi limfatik pelvis atau retroperitoneal
Limfadenopati supraklavikula  neoplasma
genitourinary (paling sering pada kanker prostat dan
testis)
Limfadenopati inguinal  sekunder karena karsinoma
penis atau urethra
Ginjal
palpasi ginjal paling baik dilakukan saat pasien posisi
supinasi  tangan pemeriksa mengangkat dari
belakang pada sudut kostovertebra  palpasi
bimanual
Transiluminasi ginjal  dilakukan pada anak usia kurang
dari 1 tahun jika teraba massa pada regio flank
Kista atau hidronefrosis  cahaya kemerahan redup
Massa solid  tidak ada transiluminasi
Auskultasi pada abdomen bagian atas saat inspirasi dalam
 bruit sistolik berhubungan dengan stenosis atau
aneurisma arteri renalis, fistula arteriovenous renal
Nyeri pada regio flank  curiga adanya iritasi pada nerve
root
Radiculitis  hyperesthesia pada kulit yang di inervasi
oleh nervus perifer yang teriritasi
Bladder
Normal bladder pada orang dewasa tidak dapat
dipalpasi atau diperkusi sampai minimal terisi urin
sebanyak 150 ml  jika volume mencapai 500 ml
bladder pada pasien yang kurus dapat terlihat
Perkusi lebih baik dibandingkan palapsi untuk
mendiagnosis distensi bladder  dimulai dengan
perkusi simfisis pubis menuju ke arah kepala sampai
terdapat perubahan suara dari redup ke sonor
Pemeriksaan Penis
Pemeriksaan Penis
● Lihat, adanya tumor atau radang. Jika, pasien belum disunat >
tarik preputiumnya.
● Glans penis dinilai mulai dari Ostium Urethrae
Eksternum(OUE), lihat produk yg keluar dari OUE (urin,
sperma, nanah, darah, batu, udara, feces), ukuran OUE yang
terlalu kecil bisa karena meatal stenosis, letak OUE di ventral
(hipospadia) tidak boleh dilakukan circumcisi, letak OUE di
dorsal (epispadia).
Inspeksi Penis

• Kelainan kulit batang penis, glans penis


• OUE : apakah ada bloody urethral discharge (kemungkinan
trauma/ruptur urethra), meatus (normal/menyempit. Jika
menyempit/meatal stenosis = indikasi striktur urethra),
hipopigmentasi (tanda balanitis serotica obliterans, faktor
predisposisi striktur)
Pemeriksaan Skrotum
- Ukuran testis, normalnya 6cm ke bawah dan lebarnya
4cm.

- Skrotum sering menjadi tempat infeksi lokal dan kista


sebasea.
Palpasi Skrotum
Palpasi isi skrotum

● Didapatkan konsistensi yang kokoh dan kenyal dengan permukaan yang


halus.

● Testis yang sangat kecil = Hipogonadisme

● Area keras di dalam testis harus dianggap sebagai tumor ganas sampai
terbukti sebaliknya.

● Epididimis harus dapat diraba sebagai punggung bukit di posterior setiap


testis. Massa di epididimis (spermatokel, kista, dan epididimitis) hampir
selalu jinak.
Pemeriksaan Hernia
Untuk memeriksa hernia, jari telunjuk dokter harus
dimasukkan dengan hati-hati ke dalam skrotum dan
diinvaginasi ke dalam cincin inguinal eksternal
(Gbr. 3-4).

Manuver Valsava = Dokter meletakkan ujung jari tangan


lainnya di atas cincin inguinal internal dan meminta pasien
untuk mengejan.

Hernia akan terasa sebagai tonjolan berbeda yang turun ke


ujung jari telunjuk di cincin inguinal eksternal saat pasien
membungkuk
Transluminasi Skrotum

Menentukan apakah massa skrotum padat (tumor) atau kistik


(hidrokel, spermatokel).

Massa Kistik = (+)


Tumor Padat = (-)
Pemeriksaan DRE
- Pemeriksaan rektal (DRE) harus dilakukan pada setiap pria setelah usia 40 tahun dan
pada pria dari segala usia yang hadir untuk evaluasi urologi.
- Sekitar 25% kanker kolorektal dapat dideteksi dengan DRE dalam kombinasi dengan
tes guaiac feses.
- DRE harus dilakukan pada akhir pemeriksaan fisik.
- Paling baik dilakukan dengan pasien berdiri dan membungkuk di atas meja periksa
atau dengan pasien dalam posisi lutut-dada.
- Dalam posisi berdiri, pasien harus berdiri dengan pahanya dekat dengan meja periksa.
Kaki harus terpisah sekitar 18 inci, dengan lutut sedikit ditekuk. Pasien harus
membungkuk di pinggang 90 derajat sampai dadanya bertumpu pada lengan
bawahnya.
- Dokter harus meletakkan sarung tangan pada tangan pemeriksa dan harus melumasi
jari telunjuk secara menyeluruh.
● Dokter melakukan kontak lembut dengan pasien sebelum menyentuh anus.
● Hal ini juga memungkinkan dokter untuk menstabilkan pasien dan
memberikan tekanan balik yang lembut jika pasien mencoba untuk menjauh
saat DRE dilakukan.
● DRE itu sendiri dimulai dengan memisahkan pantat dan memeriksa patologi
anus, biasanya wasir, tetapi, kadang-kadang, karsinoma dubur atau melanoma
dapat dideteksi.
● Jari telunjuk yang diberi sarung tangan dan dilumasi kemudian dimasukkan
dengan lembut ke dalam anus.
● Hanya satu phalanx yang harus dimasukkan pada awalnya untuk
memberikan waktu anus untuk rileks dan dengan mudah menampung jari.
● Estimasi tonus sfingter anal sangat penting; sfingter anus yang lembek atau
kejang menunjukkan perubahan serupa pada sfingter urin dan mungkin
merupakan petunjuk untuk diagnosis penyakit neurogenik.
● Jari telunjuk kemudian menyapu prostat; Seluruh permukaan posterior
kelenjar biasanya dapat diperiksa jika pasien berada pada posisi yang tepat.
● Biasanya, prostat adalah seukuran chestnut (buah kastanye:red) dan
memiliki konsistensi yang mirip dengan bagian ujung ibu jari yang
berkontraksi (dengan ibu jari berlawanan dengan jari kelingking).
Pemeriksaan Rectum
● Jari telunjuk diperpanjang sejauh mungkin ke dalam rektum, dan seluruh lingkar
diperiksa untuk mendeteksi karsinoma rektal dini.
● Jari telunjuk kemudian ditarik dengan hati-hati, dan kotoran pada sarung tangan
dipindahkan ke kartu yang diresapi guaiac (Hemocult) untuk menentukan darah yang
tersembunyi. STLD (+/-)
● Meskipun mungkin ada kejadian yang signifikan dari hasil positif palsu dan negatif
palsu yang terkait dengan tes darah samar feses, terutama tanpa pembatasan diet dan
obat, tes guaiac sederhana dan murah dapat mengarah pada deteksi kelainan
gastrointestinal yang signifikan ( Bond, 1999).
● Tisu, sabun, dan handuk yang memadai harus tersedia bagi pasien untuk
membersihkan dirinya sendiri setelah pemeriksaan.
● Dokter kemudian harus tinggalkan ruangan dan beri pasien waktu yang cukup untuk
mencuci dan berpakaian sebelum mengakhiri konsultasi.
Pemeriksaan Panggul
pada Wanita
- Jika pemeriksa pria > ditemani perawat wanita.
- Pasien dibuat nyaman, dan terjaga privasinya.
- Pasien diposisikan litotomi standar dengan kaki pasien abduksi.
- Awalnya, genitalia eksterna dan introitus harus diperiksa, dengan
untuk melihat kelainan. Seperti, adanya atrofi, erosi, borok, sekret,
atau kutil, yang semuanya dapat menyebabkan disuria dan
ketidaknyamanan panggul.
- Meatus uretra harus diperiksa untuk mencari caruncles, hiperplasia
mukosa, kista, dan prolaps mukosa.
- Pasien diminta untuk melakukan manuver Valsava Untuk melihat :

- sistokel (prolaps kandung kemih)

- rektopel (prolaps rektum).


- Pasien diminta batuk = memicu stres inkontinensia urin.
- Palpasi uretra dilakukan untuk mendeteksi indurasi, yang mungkin
merupakan tanda peradangan kronis atau keganasan.
- Palpasi juga dapat menunjukkan divertikulum uretra, dan palpasi
divertikulum dapat menyebabkan keluarnya cairan purulen dari uretra.
Pemeriksaan bimanual
● Pada organ

○ Kandung kemih

○ uterus

○ dan adneksa

● Kemudian harus dilakukan dengan dua


jari di vagina dan tangan lainnya di
perut bagian bawah.
PR
TUMOR WILMS
- Nephroblastoma, tumor abdomen malignant yang paling sering terjadi pada anak
(usia 3-4 tahun)
- Karena altered gen yg responsible for genitourinary development (common
congenital anomalies : cryptorchidism, double collecting system, horseshoe
kidney, hypospadias)
- Asymptomatic abdominal mass, abdominal pain, hematuria, UTI & varicocele
(jarang)

- pmx → renal USG, four field chest radiography (lung metastasis), abdominal &
chest CT, abdominal MRI, complete blood cell count, kimia darah (fungsi ginjal,
elektrolit, kalsium), urinalisis
- tx → nephrectomy + chemotherapy (vincristine, dactinomycin, doxorubicin,
cyclophosphamide)
Kapan anak bisa operasi untuk
undecencus testiculorum?
- Usia 6 bulan – 1 tahun (current guideline recommend sebelum usia 12 bulan untuk
maximize fertility & reducing risk of future malignancy)
- Tidak boleh dilakukan sebelum usia 6 bulan → bisa descendent secara spontan
pada beberapa bulan kehidupan pertama
Jenis kanker Testis
- Germ cell tumor → seminoma & non-seminoma
- Seminoma → classical (common, male 25 – 45) & spermatocytic seminoma
(rare, 65, slowly, less spread)
- non-seminomas (male, late teens – early 30s) → embryonal carcinoma, yolk
sac carcinoma, choriocarcinoma, teratoma (mature, immature, teratoma with
somatic type malignancy)
- Carcinoma in situ testis (intrabular germ cell neoplasia)
- Stromal tumor (gonadal stromal tumor) → Leydig cell tumor & Sertoli cell
tumor)
- Secondary testicular cancers → lymphoma, leukemia
BNO
- Blass Nier Overzicht
- blass : kandung kemih, Nier : ginjal, overzicht : penelitian
- pmx abdomen – pelvis untuk lihat kelainan system urinaria
- IVP (intravenous pyelography) → BNO IVP = pmx radiografi system
urinaria with contrast lewat iv
CIC (Clean Intermittent
chateterization)
Adalah prosedur medis, yang digunakan untuk
mengosongkan kandung kemih.  Pada orang dewasa
Indonesia biasanya dipasang kateter no 16 atau 18.
Sirkumsisi

- Organ/bagian yang diinsisi adalah


preputium.
- Tandai batas insisi dg menjepit
kulit prepusium dg klem/pinset
Prepusium dijepit klem pada jam
11, 1, dan 6 lalu ditarik ke distal.
- Preputium diinsisi pada jam 12
diantara jepitan klem dg gunting
kearah sulcus coronarius, sisakan
mukosa kulit secukupnya dari
bagian distal sulcus pasang tali
kendali (tegel).
Sirkumsisi
- Gunting melingkar kekiri &
kekanan dg arah serong menuju
frenulum di distal penis (pada
frenulum insisi dibuat agak
meruncing (huruf V), buat tali
kendali)
Marker Tumor Ca Rectoanal
Tumor markernya berupa = CEA (carcinoembryonic
antigen)

Pemeriksaan tumor marker biasanya dilakukan pada pasien


yang memiliki risiko kanker, dicurigai terserang kanker, dan
pasien kanker yang sedang dalam pengobatan kanker.
Pembagian CA Prostat

Kebanyakan Kanker prostat terletak di zona


perifer prostat dan dapat dideteksi dengan
colok dubur jika volumenya sudah > 0.2
ml. colok dubur berupa: nodul keras,
asimetrik, berbenjol-benjol, maka
kecurigaan tersebut dapat menjadi indikasi
biopsi prostat.
18% dari seluruh penderita Kanker prostat
terdeteksi hanya dari colok dubur saja,
dibandingkan dengan kadar PSA.
Penderita dengan kecurigaan pada colok
dubur dengan disertai kadar PSA > 2mg/ml
mempunyai nilai prediksi 5-30%.
Jaras Miksi
Lebih jelasnya
● Saraf parasimpatis, bekerja
secara tidak sadar untuk
mengatur pengosongan urin.
● Saraf simpatis, untuk
menghambat pengosongan
urin agar tidak terlalu cepat.
● Sementara saraf somatis yaitu
nervus pudendi, bertanggung
jawab untuk relaksasi otot
panggul. Agar urin, bisa
keluar.
Cara membedakan nyeri pinggang tu muskiloskeletal,
neurovaskuler, GI tract, atau tractus urinarius dari
anamnesa dan pmx fisik?
Nyeri yang bersifat Kemungkinan penyebab Pemeriksaan fisik
mekanis • Penyebab pasti tidak • Nyeri tekan local
• Nyeri pegal akut dapat dibuktikan • Soasme otot
• Sering rekuren • Paling sering karena • Nyeri pada gerakan
• Kemungkinan menjalar kelainan diskus • Hilangnya lordosis
ke posterior intervetebralis lumbal yang normal
• Dipicu oleh gerakan • Pada wanita lanjut dan • Pada osteoporosis
tubuh pengguna rutin ditemukan kifosis
• Sering pada usia diatas kortikosteroid torakal
40 tahun pertimbangkan
osteoporosis
Nyeri alih dari Abdomen Kemungkinan penyebab Pemeriksaan fisik
Atau Pelvis • Ulkus peptikum • Gerakan vertebra tidak
• Pankrearitis menimbulkan rasa
• Prostatitis kronis nyeri
• Endometriosis
• Tumor retroperitoneal
Nyeri Radikular (nyeri Kemungkinan penyebab Pemeriksaan fisik
saraf) • HNP yang disertai • Nyeri saat menaikkan
• Tumpang tindih dengan kompresi radiks saraf tungkai yang
nyeri punggung penyebab paling sering diluruskan
• Nyeri isiadika menjalar pasien dibawah 50 • Gangguan sensasi
ke 1 atau 2 tungkai tahun distribusi dermatom
• Biasanya distribusi • Radiks L5 atau S1 • Berkurangnya reflex
dermatomal paling sering terkena sampai tidak ada reflex
• Seringkali kesemutan • Tumor atau abses khususnya reflek sendi
medulla spinalis jarang pergelangan kaki
terjadi
Mengangkat tungkai yang diluruskan
Kekakuan Persisten yg Kemungkinan penyebab Pemeriksaan fisik
kronis • Spondilitis ankilosing • Hilangnya lordosis
• Polyarthritis lumbal yg normal
inflamatorik sebagian • Spasme otot
besar pada usia muda • Keterbatasan gerakan
• Hyperostosis skeletal fleksi anterior dan
pada usia pertengahan lateral
dan usia lanjut
Nyeri punggung nocturnal Kemungkinan penyebab Pemeriksaan fisik
berupa rasa pegal yang • Malignansi metastasis • Bervariasi menurut
tidak hilang dengan seperti pada kanker sumber nyeri
istirahat prostat, payudara, paru,
tiorid
Nyeri Suprapubik Kemungkinan penyebab Pemeriksaan fisik
• Nyeri daerah abdomen • Kelainan pada traktus • Nyeri ketok ginjal
bawa, khas terasa urinarius dapat ditemukan
tumpul dan tertekan • Hematuria
(anyang-anyangan) • Produksi urin abnormal
• Nyeri yang ditimbulkan bisa diusira atau retensi
oleh overdistensi saat urin
urinasi seperti rasa • Jika nyeri ginjal
panas terbakar biasanya timbul di
• Pada wanita biasanya margo kostalis
melaporkan tidak posterior di dekat sudut
nyaman pada uretra costovetebralis, sering
pars interna yang menjalar ke arah
dijelaskan seperti rasa umbilicus
tertekan dan panas • Jika nyeri ureter
bersifat kolik dan
menjalar ke arah
selangkangan
 Nyeri ginjal dan nyeri ureter
Normalnya kandung kemih tidak dapat diperiksa kecuali
jika terjadi ditensi buli sehingga buli diatas simfisis pubis.
Buli yang penuh jika diperkusi akan terdengar suara
pekak/redup.
Uroflowmetry, juga disebut tes uroflow, mengukur aliran
dan kekuatan aliran urin selama buang air kecil. Ini
adalah tes urin non-invasif yang umum digunakan untuk
mendiagnosis gejala seperti nyeri saat buang air kecil
atau inkontinensia urin. Hasil dari uroflowmetry dapat
membantu penilaian fungsi kandung kemih dan sfingter
atau untuk menguji adanya hambatan dalam aliran
normal urin.
STATUS UROLOGI
• Regio Costovertebral Angle
o Inspeksi : adakah jejas & tanda radang
o Palpasi : adakah nyeri tekan, massa
o Perkusi : nyeri ketuk

• Regio Suprasimpisis
o Inspeksi : adakah jejas & tanda radang
o Palpasi : adakah nyeri tekan, apakah VU terasa
penuh
o Perkusi : timpani
• Regio Genitalia Eksterna
o Penis
o Scrotum

• Rectal Toucher
o Inspeksi : adakah ulserasi, massa sekitar anus &
tanda radang
o Tonus sphincter ani, ampula recti, muksa rectum,
prostat (konsistensi, permukaan, pool atas, sulcus
mediana, nyeri tekan), & adakah feses/darah pada
sarung tangan
FOTO PMX IVP
MENIT URAIAN

0 Foto polos perut

5 Melihat fungsi ekskresi Ginjal. Pada ginjal normal, sistem


pelvikales sudah tampak

15 Kontras sudah mengisi ureter & Vesica urinaria

30 Foto dalam keadaan berdiri, untuk menilai kemungkinan terdapat


perubahan posisi ginjal (ren mobilis)

60 Melihat keseluruhan anatomi saluran kemih, antara lain : filling


defect, hidronefrosis, double system atau kelainan lain
Pada vesica urinaria :
Diperhatikan adanya identasi prostat, trabekulasi, penebalan m.
destrusor, & sakulaasi VU

Pasca Menilai sisa kontras (residu urin), dan divertikel pada VU


miksi
PEMERIKSAAN
BIMANUAL PADA
1. Ginjal kanan :
RENAL
o Letakkan tangan kiri di belakang penderita tepat di bawah
dan paralel dengan iga 12 dan ujung jari tepat di sudut
kostovertebra kanan, kemudian dorong ginjal ke arah
ventral.
o Letakkan tangan kanan secara halus di kuadran kanan atas
di lateral dan paralel terhadap tepi otot rektus sedikit di
caudal lengkung iga kanan.
o Minta penderita inspirasi dalam.
o Pada akhir inspirasi tekan tangan kanan kuat dan dalam dan
raba ginjal kanan antara 2 tangan.
o Penderita disuruh ekspirasi, bersamaan itu tekanan tangan
kanan dikurangi pelan-pelan.
2. Ginjal kiri :
o Prinsipnya sama dengan ginjal
kanan, bedanya :
o Pemeriksa pindah ke sisi kiri
penderita.
o Gunakan tangan kanan untuk
mendorong ginjal ke arah
dorsal. Gunakan tangan kiri
untuk melakukan palpasi dari
ventral.
Predileksi zona tersering pada Ca Prostat dan
ada berapa bagian prostat, sebutkan!

Dari penelitian yang


dilakukan (Joylee et al,
2016) yang membandingkan
predileksi zona Ca prostat
antara PZ dan TZ
menunjukkan pasien kanker
pada PZ sebanyak 83% dan
TZ sebanyak 17%.
(Hedayat et Lapras, 2019)
1. Ruptur ginjal
- Terjadi secara
- langsung → benturan yang mengenai daerah pinggang
- tidak langsung → cedera deselerasi akibat pergerakan ginjal secara tiba-tiba di
dalam rongga retroperitonium.
- Gejala dan tanda:
- Trauma di daerah pinggang, punggung, dada sebelah bawah, dan perut bagian
atas dengan disertai nyeri atau ada jejas pada daerah itu.
- Hematuria
- Fraktur costa sebelah bawah (T8-T12) atau fraktur prosesus spinosus vertebra.
- Trauma tembus pada daerah abdomen atau pinggang.
- Cedera deselerasi yang berat akibat jatuh dari ketinggian atau kecelakaan lalu
lintas.
- Penatalaksanaan
- Konservatif → ditujukan pada trauma minor, atau trauma tumpul
- Operasi
- ditujukan pada trauma ginjal mayor
- tujuan → menghentikan perdarahan.
- Indikasi eksplorasi ginjal → syok yang tidak teratasi dan syok berulang.
- Selanjutya → debridement, reparasi ginjal atau nefrektomi parsial/total
Obturator sign
- Tujuan → pemeriksaan apendisitis
- Jika apendiks terletak di dekat otot obturator internus, rotasi dari
pinggang meningkatkan nyeri pada pasien (tanda obturator)
- Cara → Pada pasien dilakukan fleksi panggul dan rotasi internal pada
panggul
- Interpretasi → Positif jika timbul nyeri pada hipogastrium atau vagina.
Asal appendix:
- appendix merupakan derivat dari midgut yang
terdapat di antara ileum dan colon ascendens
7 Sacret:
Lokasi
Kualitas
Kuantitas atau intensitas
Waktu (awitan, durasi, frekuensi)
Situasi ketika gejala tersebut timbul
Faktor yang memperberat atau memperingan gejala
Manifestasi yang menyertainya
Fundamental 4
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
Riwayat keluarga
Riwayat personal dan sosial

SUMBER: BATES
ISI EJAKULAT, DARI ORGAN APA SAJA, PERSENTASENYA
BERAPA

Feingold KR, Anawalt B, Boyce A, et al. (2000). The composition of human semen.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279008/table/benign-prstate-dsrdr.colourwhi
t/
- Diakses September 2020

Anda mungkin juga menyukai