PENDAHULUAN
Obesitas pada anak dapat dinilai dari beberapa kriteria selain IMT.
Terkadang seseorang anak terlihat gemuk, namun belum tentu disebut
obesitas. Beberapa metode dan teknik diagnosis dapat dilakukan untuk
menilai apakah anak gemuk sudah memasuki tahap obesitas atau hanya over
weight.
Patokan BMI untuk obesitas pada anak bervariasi sesuai jenis kelamin dan
usia. Ketika anak mencapai usia dewasa, patokan BMI untuk overweight dan
obesitas adalah 25 dan 30.
• Berat badan normal: BMI antara persentil 5-85 untuk jenis kelamin
dan usia
1
• Obesitas: BMI persentil 95 atau lebih untuk jenis kelamin dan usia
• Sangat obesitas: BMI lebih dari persentil 99 untuk jenis kelamin dan
usia
(Barlow Se, 2007), (Klein Jd. Sesselberg TS. Johnson MS. 2010).
Prevalensi obesitas pada anak usia 6-17 tahun di Amerika Serikat dalam
tiga dekade terakhir meningkat dari 7,6-10,8% menjadi 13-14%. Prevalensi
overweight dan obesitas pada anak usia 6-18 tahun di Rusia adalah 6% dan
10%, di Cina adalah 3,6% dan 3,4%, dan di Inggris adalah 22-31% dan 10-
17%, tergantung pada umur dan jenis kelamin. Prevalensi obesitas pada anak-
anak sekolah di Singapura meningkat dari 9% menjadi 19%.
2
di sebuah SD Negeri di kawasan Jakarta Pusat sebesar 9,6%. Penelitian
mutakhir yang dilakukan oleh Meilany 2002, menunjukkan prevalensi
obesitas anak di tiga SD swasta di kawasan Jakarta Timur sebesar 27,5%.
Menurut data rekam medik, kasus baru obesitas yang datang di poliklinik
Gizi Anak Bagian IKA FKUI-RSUPNCM dalam periode tahun 1995-2000
adalah sebanyak 100 pasien, dan 35% di antaranya adalah balita (Staf
Pengajar Ilmu Kesehatan Anak, 1989).
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
b. Mendorong swadaya masyarakat
c. Adanya bantuan teknis dari pemerintah maupun badan-badan swasta atau
organisas- organisasi sukarela
d. Mempersatukan berbagai spesialisasi sepeti kesehatan masyarakat, pertanian,
peternakan, pendidikan dan kesejahteraan keluarga untuk membantu
masyarakat
3. Langkah-langkah Pengembangan Masyarakat
Untuk mengembangkan dan meningkatkan dinamika masyarakat,
hendaknya menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
a. Ciptakan kondisi agar potensi setempat dapat dikembangkan dan
dimanfaatkan
b. Pertinggi mutu potensi yang ada
c. Usahakan kelangsungan kegiatan yang sudah ada
d. Tingkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan
Pengembangan masyarakat membantu manusia mengubah sikapnya
terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan kemampuan untuk berorganisasi,
berkomunikasi dan menguasai lingkungan fisiknya. Pembangunan ekonomi
terjadi bila masyarakat melaksanakan program-program pembangunan fisik tanpa
mengembangkan kapasitas manusianya.
4. Bentuk-Bentuk Program Pengembangan Masyarakat
Menurut Mezirow, ada 3 (tiga) jenis program dalam usaha pengembangan
masyarakat, yaitu :
a. Program integratif – Memerlukan pemgembangan melalui koordinasi dinas-
dinas teknis
b. Program adaptis – Fungsi pengembangan masyarakat cukup ditugaskan pada
salah satu kementrian
c. Program proyek – dalam bentuk usaha-usaha terbatas pada wilayah tertentu
dan program disesuaikan khusus kepada daerah yang bersangkutan
Penjabaran secara operasional dari bentuk program pengembangan
masyarakat ini sebagai berikut :
5
· Biarkan agar masyarakat sendiri yang menentukan masalah, baik yang
dihadapi secara perorangan atau kelompok
· Biarkan agar masyarakat sendiri yang membuat analisis untuk selanjutnya
menyusun rencana usaha perbaikan yang akan dilakukan
· Biarkan agar masyarakat sendiri yang mengorganisir diri untuk melaksanakan
usaha perbaikan tersebut
· Sedapat mungkin digali dari sumber-sumber yang ada dalam masyarakat
sendiri dan kalau betul-betul diperlukan dimintakan bantuan dari luar.
BAB III
PEMBAHASAN
6
c. Penyiapan lapangan
Petugas melakukan penyiapan lapangan sebagai berikut :
1. Petugas kesehatan survey tempat yang akan dilakukan intervensi yaitu
lingkungan rumah tangga dan posyandu yang dapat membantu
2. Petugas harus mencatat sarana dan prasarana yang dibutuhkan
sehingga tepat kebutuhan untuk masyarakat
3.2.Persiapan sosial
a. tahap pengenalan masyarakat
Memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang bahaya dari
obesitas pada anak dan dampak yang dapat ditimbulkan, terutama untuk
pencegahan untuk anak yang normal agar tidak obesitas. Koordinasi
kepada masyarakat tentang program yang akan disampaikan harus di
terapkan dalam masyarakat, sehingga masyarakat dapat memiliki
pengetahuan yang memadai. Pengetahuan tentang pola hidup dan pola
makan juga sangat penting bagi masyarkat awam.
Penyakit jantung
Dibetes mellitus tipe II
Asma
7
solusi yang tepat dengan kesepakatan bersama melalui musyawarah antara
masyarakan dan tenaga kesehatan dalam perencanaan pembuatan program
pengendalian obesitas pada anak yaitu dengan upaya pemberian edukasi
makanan yang sehat dan pola hidup anak yang baik. Sehingga masyarakat
dapat menyadari masalah dan kebutuhan mereka dalam pelayanan
kesehatan.
3.3.Pelaksanaan
Setelah selesai menyusun semua rencana, maka di lakukan pelaksanaan
kegiatan program pengendalian obesitas anak yang telah di susun. Akan tetapi
harus tetap melakukan kegiatan dengan adanya keikut sertaan masyarakan dan
pemberian arahan yang sesuai sehingga akan timbul kepercayaan diri
masyarakan dalam keikutsertaan kegiatan tersebut. Dan juga jangan
melewatkan besaran manfaat untuk masyarakat dalam kegiatan tersebut.
Melakukan penyuluhan tentang pentingnya pola makan sehat serta
aktivitas yang baik untuk anak kepada masyarakat dan memberitahukan
kepada msyarakat untuk merubah pola piker tentang anak gemuk adalah
anak sehat
Memeriksa berat badan setiap anak dengan cara bekerjasama dengan
posyandu dan kader maupun ibu PKK yang berada di lingkungan
tersebut
8
Menjelaskan dampak yang ditimbulkan bila anak memiliki berat badan
yang berlebih yaitu beresiko mengidap berbgai macam penyakit tidak
menular
3.4.Evaluasi
Lakukan penilaian pada kegiatan tersebut, baik penilaian langsung pada
saat kegiatan atau penilaian setelah kegiatan selesai.
a. Penilaian langsung
Memberikan penilaian langsung dengan cara memberitahukan
kepada kader atau masyarakat yang ikut tentang pola hidup dan pola
makan yang baik dan benar
b. Penilaian setelah kegiatan selesai
Mengumpulkan semua data yang ada dari setiap tenaga kesehatan
dan masyarakat yang ikut serta dan mendiskusikan masalah yang
belum terpecahkan dalam kegiatan pengukuran berat badan anak agar
d lakukan kajian pasca evaluasi.
Tabel PPM
No Kegiatan Petugas Masyarakat
1 Persiapan Petugas Nutrisionis Puskesmas dan Kader
Posyandu
- Dinamika kelompok Nutrisionis Puskesmas yang
memimpin dinamika kelompok
- Pendekatan lintas sektor Ka. Puskesmas berkoordinasi
dengan Lurah dan Camat dalam
mensukseskan kebijakan tentang
program pengendalian obesitas
anak
- Penyiapan lapangan Kader Posyandu melakukan
penimbangan berat badan anak
9
pada wilayah kerjanya, jumlah anak
dengan berat normal dan kelebihan
berat, jumlah kader kesehatan,
wawancara dengan orang tua anak
2 Persiapan Sosial
- Pengenalan masyarakat Kader posyandu dan Nutrisionis Kader kesehatan
memandu masyarakat agar saling ikut berpartisipasi
mengenal dan menggali sumber
masalah yang terjadi berkaitan
dengan kualitas makanan dan pola
asuh anak
- Pengenalan masalah Muncul masalah, jaring dan Kader kesehatan,
kerucutkan (peran serta kader Toma/Toga,
posyandu dan nutrisionis) RT/RW
berpartisipasi aktif
- Penyadaran masyarakat Orang tua tau dan paham serta mau Kader kesehatan,
merubah pola asuh yang salah Toma/Toga,
RT/RW
berpartisipasi aktif
3 Penyusunan Rencana 1. Penyuluhan pola makan dan pola Kader kesehatan,
hidup sehat bagi anak Toma/Toga,
2. Pemeriksaan berat badan anak RT/RW
3. Sosialisasi kualitas makanan berpartisipasi aktif
yang baik pada anak
4. Pemberian materi tentang pola
asuh anak yang baik
5. Pembuatan brosur dan fanlflet
sebagai media komunikasi Dinkes
4 Pelaksanaan Realisasi dari rencana Masyarakat ikut
mengawasi
10
jalannya proses
perbaikan kualitas
makanan jajanan
5 Pemantauan dan Evaluasi Jadwal evaluasi dan sidak petugas Masyarakat ikut
berpartisipasi
dalam mengawasi
aktivitas anak dan
makanan anak
produknya
6 Perluasan Para orang tua di DKI Jakarta Peran aktif
memahami pola asuh anak yang masyarakat agar
baik dan tepat program ini terus
berjalan dan
berkelanjutan
11
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/Permenkes_3_2014.pdf. Di akses
tanggal 5 agustus 2019
http://gigihlardino.blogspot.com/2010/12/pengorganisasian-dan-pengembangan.html
diakses 8 agutus 2019
13