Anda di halaman 1dari 9

2.

1 Strategi Dalam Pelayanan Kebidanan di Masyarakat

A. Pendekatan edukatif dalam peran serta masyarakat

Pelayanan kebidanan komunitas dikembangkan berawal dari pola hidup

masyarakat yang tidak lepas dari factor lingkungan, adat istiadat, sosial, ekonomi,

budaya dan lain-lain.

perlu melibatkan masyarakat secara aktif.( Keberadaan kader )

Tujuan pendekatan edukatif yaitu untuk memecahkan masalah yang dianggap

oleh masyarakat yang merupakan masalah kebidanan komunitas dan untuk

mengembangkan kemampuan masyarakat .

1. Strategi dasar pendekatan edukatif

a. Mengembangkan provider

Langkah-langkah pengembangan provider :

a) Pendekatan terhadap pemuka atau pejabat masyarakat

b) Pendekatan terhadap pelaksana dari sector di berbagai tingkat administrasi

sampai tingkat desa

c) Pengumpulan data oleh sector kecamatan atau desa

1
b. Pengembangan masyarakat

Pengembangan masyarakat adalah menghimpun tenaga masyarakat untuk

mau dan mampu mengatasi masalah sendiri secara swadaya sebatas

kemampuan.

Langkah-langkahnya meliputi : pendekatan tingkat desa, survey, mawas diri,

perencanaan, pelaksanaan serta penetapan dan pembinaan.

B. Pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat

1. Specifict content approach : pendekatan perorangan atau perkelompok yang

merasakan masalah melalui proposal program kepada instansi yang

berwenang. Contoh : pengasapan pada kasus DBD

2. General Content objective approach : pendekatan dengan mengkoordinasikan

berbagai upaya dalam bidang kesehatan dalam wadah tertentu. Contonya :

posyandu

3. Proses objective approach : pendekatan yang lebih menekankan pada proses

yang dilaksanakan masyrkat sebagai pengambil prakarsa kemudian

dikembangkan sendiri sesuai kemampuan. Contoh : kader

C. Memanfaatkan fasilitas dan potensi yang ada di masyarakat

Masalah kesehatan pada umumnya disebabkan rendahnya status social

ekonomi yang diakibatkan ketidaktahuan dan ketidakmampuan memelihara diri

sendiri sehingga apabila berlangsung terus akan berdampak pada status kesehatan

keluarga dan masyarakat juga produktifitasnya.

1. Definisi

2
a. Usaha membantu manusia mengubah sikapnya terhadap masyarakat,

membantu menumbuhkan kemampuan orang, berkomunikasi dan menguasai

lingkungan fisik.

b. Pengembangan manusia yang tujuannya adalah untuk mengembangkan

potensi dan kemampuan manusia mengontrol lingkunganya.

2. Langkah-langkah

a. Ciptakan kondisi agar potensi setempat dapat dikembangkan dan

dimanfaatkan

b. Tingkatkan mutu potensi yang ada

c. Usahakan kelangsungan kegiatan yang sudah ada

d. Tingkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan

3. Prinsip-prinsip dalam mengembangkan masyarakat

a. Program ditentukan oleh atau bersama masyarakat

b. Program disesuaikan dengan kemampuan masyarakat

c. Dalam pelaksanaan kegiatan harus ada bimbingan, pengarahan, dan dorongan

agar dari satu kegiatan dapat dihasilkan kegiatan lainnya.

d. Petugas harus bersedia mendampingi dengan mengambil fungsi sebagai

katalisator untuk mempercepat proses.

4. Bentuk-bentuk program masyarakat

a. Program intensif : pengembangan masyarakat melalui koordinasi dengan dinas

terkait/kerja sama lintas sektoral.

b. Program adaptif : pengembangan masyarakat hanya di tugaskan pada salah

satu instansi atau deparemen yang bersangkutan saja secara khusus untuk

melaksanakan kegiatan tersebut/kerjasama lintas program

3
c. Program proyek : yaitu pengembangan masyarakat dalam bentuk usaha-usaha

terbatas di wilayah tertentu dan program disesuikan dengan kebutuhan

wilayah tersebut.

2.2 Determinan Kesehatan

2.2.1 Pengertian Kesehatan

Sehat adalah kondisi normal dimana seseorang bisa melakukan aktivitas


hidupnya dengan lancar dan tanpa gangguan. World Health Organization (WHO)
membuat definisi universal yang menyatakan bahwa “sehat adalah suatu keadaan
yang sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial serta tidak hanya tebebas dari
penyakit atau kelemahan” (WHO, 1947)

Menurut WHO, kesehatan mencakup 3 aspek, yakni: kesehatan jasmani,


kesehatan rohani, dan kesehatan sosial.

faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, namun teori yang paling


banyak digunakan adalah teori Blum.

2.2.2 Teori Blum

Konsep hidup sehat H.L.Blum sampai saat ini masih relevan untuk
diterapkan.Kondisi sehat secara holistik bukan saja kondisi sehat secara fisik
melainkan juga spiritual dan sosial dalam bermasyarakat. Blum menjelaskan ada
empat faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.Keempat
faktor tersebut merupakan faktor determinan timbulnya masalah kesehatan.

Keempat faktor tersebut terdiri dari

4
faktor perilaku/gaya hidup (life style),

faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya),

faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya) dan

faktor genetik (keturunan).

   Ilustrasi konsep blum

Semua Negara di dunia menggunakan konsep Blum dalam menjaga


kesehatan warga negaranya.Untuk Negara maju saat ini sudah fokus pada
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sehingga asupan makanan anak-anak
mereka begitu dijaga dari segi gizi sehingga akan melahirkan keturunan yang
berbobot. Kondisi yang berseberangan dialami Indonesia sebagai Negara agraris,
segala regulasi pemerintah tentang kesehatan malah fokus pada penanggulangan
kekurangan gizi masyarakatnya. Bahkan dilematisnya banyak masyarakat kota
yang mengalami kekurangan gizi. Padahal dari hasil penelitian membuktikan
wilayah Indonesia potensial sebagai lahan pangan dan perternakan karena
wilayahnya yang luas dengan topografi yang mendukung. Ada apa dengan
pemerintah?.Satu jawaban yang pasti seringkali dalam analisis kesehatan
pemerintah kurang mempertimbangkan pendapat ahli kesehatan masyarakat
(public health) sehingga kebijakan yang dibuat cuma dari sudut pandang kejadian
sehat-sakit.

Dalam konsep Blum ada 4 faktor determinan yang dikaji, masing-masing


faktor saling keterkaitan berikut penjelasannya :

1. Perilaku masyarakat

Perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan sangat memegang peranan


penting untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010.Hal ini dikarenakan budaya
hidup bersih dan sehat harus dapat dimunculkan dari dalam diri masyarakat untuk
menjaga kesehatannya.

5
2. Lingkungan

Berbicara mengenai lingkungan sering kali kita meninjau dari kondisi


fisik.Lingkungan yang memiliki kondisi sanitasi buruk dapat menjadi sumber
berkembangnya penyakit.Hal ini jelas membahayakan kesehatan masyarakat kita.
Terjadinya penumpukan sampah yang tidak dapat dikelola dengan baik, polusi
udara, air dan tanah juga dapat menjadi penyebab.

Disamping lingkungan fisik juga ada lingkungan sosial yang berperan.


Sebagai mahluk sosial kita membutuhkan bantuan orang lain, sehingga interaksi
individu satu dengan yang lainnya harus terjalin dengan baik. Kondisi lingkungan
sosial yang buruk dapat menimbulkan masalah kejiwaan.

3. Pelayanan kesehatan

Kondisi pelayanan kesehatan juga menunjang derajat kesehatan


masyarakat.Pelayanan kesehatan yang berkualitas sangatlah
dibutuhkan.Masyarakat membutuhkan posyandu, puskesmas, rumah sakit dan
pelayanan kesehatan lainnya untuk membantu dalam mendapatkan pengobatan
dan perawatan kesehatan.Terutama untuk pelayanan kesehatan dasar yang
memang banyak dibutuhkan masyarakat.Kualitas dan kuantitas sumber daya
manusia di bidang kesehatan juga mesti ditingkatkan.

4. Genetik

. Nasib suatu bangsa ditentukan oleh kualitas generasi mudanya.Oleh


sebab itu kita harus terus meningkatkan kualitas generasi muda kita agar mereka
mampu berkompetisi dan memiliki kreatifitas tinggi dalam membangun
bangsanya.

Dalam hal ini kita harus memperhatikan status gizi balita sebab pada masa
inilah perkembangan otak anak yang menjadi asset kita dimasa mendatang.Namun
masih banyak saja anak Indonesia yang status gizinya kurang bahkan burukoleh

6
sebab itulah program penanggulangan kekurangan gizi dan peningkatan status gizi
masyarakat masih tetap diperlukan.

Ex: Posyandu

2.2.3 Determinan yang mempengaruhi status kesehatan

Teori klasik yang dikembangkan oleh Blum (1974) mengatakan bahwa adanya
4 determinan utama yang mempengaruhi derajat kesehatan individu, kelompok
atau masyarakat.

Empat determinan tersebut secara berturut-turut besarnya pengaruh terhadap


kesehatan adalah:

a). lingkungan,

b). perilaku,

c). pelayanan kesehatan, dan

d).keturunan atau herediter

. terdapat faktor lain yang mempengaruhi atau menentukan terwujudnya


kesehatan seseorang, kelompok atau masyarakat.

1. Faktor makanan

Makanan merupakan faktor penting dalam kesehatan kita. Perlu diingat selalu
bahwa tubuh kita hanya memerlukan makanan yang tepat dalam jumlah yang
sesuai.

2. Pendidikan atau tingkat pengetahuan

Tingkat pengetahuan akan membentuk cara berpikir dan kemampuan


seseorang untuk memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit
dan menggunakan pengetahuan tersebut untuk menjaga kesehatannya.

7
Pendidikan juga secara tidak langsung akan mempengaruhi perilaku seseorang
dalam menjaga kesehatannya. Biasanya, orang yang berpendidikan (dalam hal
ini orang yang menempuh pendidikan formal) mempunyai resiko lebih kecil
terkena penyakit atau masalah kesehatan lainnya dibandingkan dengan
masyarakat yang awam dengan kesehatan.

3. Faktor sosioekonomi

Faktor-faktor sosial dan ekonomi seperti lingkungan sosial, tingkat


pendapatan, pekerjaan, dan ketahanan pangan dalam keluarga merupakan
faktor yang berpengaruh besar pada penentuan derajat kesehatan
seseorang.Dalam masalah gizi buruk misalnya, masyarakat dengan tingkat
ekonomi dan berpendapatan rendah biasanya lebih rentan menderita gizi
buruk.Hal tersebut bisa terjadi karena orang dengan tingkat ekonomi rendah
sulit untuk mendapatkan makanan dengan nilai gizi yang bisa dibilang layak.

4. Latar belakang budaya

Latar belakang budaya mempengaruhi keyakinan, nilai, dan kebiasaan


individu, termasuk sistem pelayanan kesehatan dan cara pelaksanaan
kesehatan pribadi. Sebagian dari adat istiadat tersebut ada yang masih bisa
dibilang “primitif” dan tidak mempedulikan aspek kesehatan.Misalnya saja,
pada suku Baduy yang tidak memperbolehkan masyarakat menggunakan alas
kaki.

5. Usia

Setiap rentang usia (bayi-lansia) memiliki pemahaman dan respon yang


berbeda-beda terhadap perubahan kesehatan yang terjadi.

6. Faktor emosional

Setiap pemikiran positif akan sangat berpengaruh, pikiran yang sehat dan
bahagia semakin meningkatkan kesehatan tubuh kita. Tidak sulit memahami

8
pengaruh dari pikiran terhadap kesehatan kita.Yang diperlukan hanyalah usaha
mengembangkan sikap yang benar agar tercapai kesejahteraan.

7. Faktor agama dan keyakinan

Agama dan kepercayaan yang dianut oleh seorang individu secara tidak
langsung mempengaruhi perilaku kita dalam berperilaku sehat.Misalnya, pada
agama Islam.Islam mengajarkan bahwa “anna ghafatul minal iman” atau
“kebersihan adalah sebagian dari iman”. Sebagai umat muslim, tentu kita akan
melaksanakan perintah Allah SWT. untuk berperilaku bersih dan sehat.

Anda mungkin juga menyukai