Anda di halaman 1dari 15

Konferensi Internasional

Promosi Kesehatan di
Adelaide, Australia tahun
1988

Desi Susanti
1809047005
• Konferensi Internasional Promosi Kesehatan ke dua
dilaksanakan di Adelaide, Australia pada tanggal 5-9 April 1988.
• Tema dari konferensi ke dua adalah membangun kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan, merupakan strategi
promosi kesehatan yang pertama dari Ottawa Charter.
• Hasil kesepakatan konferensi promosi kesehatan di Adelaide ini
dituangkan dalam rekomendasi Adelaide (Adelaide
Recommendation).
A. Isi Rekomendasi Adelaide dan Penjelasannya
1. Lingkungan dan Perilaku Kondusif bagi Kesehatan
• Konferensi kedua promosi kesehatan ini menghasilkan
seperangkat strategi guna mendukung terciptanya masyarakat
yang hidup dalam lingkungan yang sehat dan berperilaku sehat.
Strategi tersebut meliputi :
• Kebijakan public berwawasan kesehatan.
• Mendorong terwujudnya revitalisasi nilai-nilai asasi kesehatan.
• Pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
• Akuntabilitas dalam program kesehatan.
• Meningkatkan program melampaui “pelayanan”.
• Kemitraan.
2. Mengembangkan Kebijakan Publik Berwawasan
Kesehatan
• Kebijakan public berwawasan kesehatan adalah suatu
konsep yang dapat diinterpresentasikan memiliki dua
pengertian, yang pertama sebagai sesuatu yang
sangat menarik untuk dikonsumsi, namun di sisi lain
dapat diartiakan sebagai sesuatu yang mengancam,
terutama bagi yang tidak memperoleh manfaat
langsung dari kebijakan tersebut.
• Kebijakan dapat dianalisis menggunakan 3 domain :
• Proses terbentuknya kebijakan.
• Isi kebijakan yang dihasilkan.
• Dampak kebijakan yang diambil.
3. Revitalisasi Nilai Azasi Kesehatan
• Pada tahun 1991, Dahlgren dan Whitehead menjelaskan bahwa
determinan kesehatan terdiri dari :
• Aspek sosial budaya dan lingkungan.
• Kondisi kehidupan dan pekerjaan.
• Jejaring sosial dan komunitas.
• Gaya hidup perorangan.
• Umur, jenis kelamin dan factor keturunan.
• Berkembangnya ilmu kesehatan sekaligus antisipasi dari semakin
kompleknya problematika kesehatan.
• Menurut WHO, Problematika kesehatan dapat diatasi melalui :
• Penguatan kapasitas masyarakat.
• Penguatan keterampilan individu.
• Perluasan akses (masyarakat) terhadap fasilitas dan pelayanan.
• Mendorong tumbuhnya kebijakan berwawasan kesehatan.
B. Pemerataan, Uses dan Pengembangan
Herdeman dkk. Mengidentifikasi, setidaknya ada 4 faktor yang menjadi kendala utama untuk menjangkau pelayanan kesehatan, yaitu :
a. Financial
b. Geografis
c. keterpaparan informasi
d. persoalan internal rumah tangga
Bridge dan Annear mengidentifikasi ada 5 hal yang menjadi kendala dalam menjangakau pelayanan, yaitu :
a. hambatan fisik
b. hambatan financial
c. kualitas pelayanan
d. pengetahuan pengguna tentang ketersedian pelayanan, jaminan kerahasian.
e. Hambatan sosial budaya.
Namun harus diakui bahwa dalam menghadapi peradaban dan tantangan yang semakin kompleks termasuk problematika kesehatan,
sebagian masyarakat masih berada pada kondisi :
a. Kebodohan
b. kekakuan tradisi
c. penduduk yang tidak terampil
d. Konsumtif
e. tidak mampu alih teknologi/waralaba
f. salah penempatan/penggunaan.
C. Akuntabilitas untuk Kesehatan
Kebijakan public yang bersifat akuntabel berciri :
a. kebijakan tersebut rasional.
b. menjangkau khalayak yang luas.
c. efektif untuk mengatasi persoalan.
d. Oleh masyarakat dapat diterima.

Sehingga kebijakan public yang akuntabel juga menghasilkan aksi


masyarakat yang kondusif.
1. Bergerak melampaui pelayanan kesehatan.
Kebijakan public berwawasan kesehatan yang dibuat merupakan
respons dari terjadinya dinamika problematika kesehatan dan
perkembangan teknologi yang sangat cepat.
2. Mitra dalam proses kebijakan.
Kemitraan memiliki beberapa ciri :
1. kerjasama pada berbagai jenjang (individu, kelompok, institusi)
2. adanya kesepakatan tentang peran dari tiap pihak.
3. Bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
4. Saling menanggung risiko dan manfaat
Persoalan dan kendala dalam kemitraan dilihat dari 3 sisi pelaku kemitraan :
a) kendala bermitra di pihak pemerintah
1. asimetris, pemerintah merasakan dirinya sebagai patron, sebab menyandang
dana, mengatur, mempunyai SDM yang baik
2. orientasi pemerintah tidak berdasarkan benar-benar suatu kebutuhan (felt
needs), tetapi hanya berdasarkan intusisi saja, dan seringkali implementasi
proyek tidak sesuai dengan kondisi lapangan. Dengan kapasitas SDM yang
kuat, pemerintah mempunyai kemampuan prediksi.
3. egosentrisme sektoral.
4. Birokratis (menghambat proses sosial exchange).
b). kendala bermitra di pihak swasta
1. asimetris (merasa sebagai klien pemerintah,
dipaksa untuk melayani masyarakat).
2. tidak merasakan need sendiri (tidak merasa
bahwa dirinya punya masalah, belum melihat
manfaat langsungnya belum dapat dilihat
segera).
3. motivasi tidak sesuai dengan tujuan program
(ikut program untuk menggalang koneksi
dengan pemerintah, takut didemo masyarakat).
4. Egoism individu, kelompok (merasa lebih hebat,
lebih tinggi dibandingkan masyarakat).
Slide Title
• Make Effective Presentations
• Using Awesome Backgrounds
• Engage your Audience
• Capture Audience Attention
1. Dukungan Terhadap (Program) Kesehatan Perempuan
• Perempuuan adalah promoter kesehatan utama di dunia, utamanya dalam
mewujudkan derajat kesehatan keluarga yang setinggi-tingginya, namun banyak
diantara mereka mengalami berbagai diskriminasi, termasuk diantaranya upah
yang rendah pada perempuan yang bekerja.
• Konferensi juga mengusulkan agar semua Negara mengembangkan kebijakan dan
program yang berwawasan kesehatan dimana perempuan menjadi focusnya.
Untuk itu perlu ada :
a. keadilan memperoleh kesempatan ekonomi, atau mendapatkan pekerjaan.
b. Hak melahirkan kebutuhan dan preferensinya.
c. Kesempatan menjalankan fungsi mengasuh anak-anaknya.
d. Kebebasan menentukan pelayanan kesehatan.
2. Pangan dan Gizi
• Pangan dan gizi adalah tujuan fundamental kebijakan
public berwawasan kesehatan. Kebijakan ini harus
menjamin bahwa pertanian, ekonomi dan lingkungan
yang mempunyai dampak pada kesehatan harus menjadi
prioritas pemerintah.
• Kebijakan pangan dan gizi yang diperlukan adalah yang
menjamin terintegrasinya faktor produksi dan distribusi
makanan oleh swasta dan public, sehingga dicapai harga
yang adil dan terjangkau.
3. Tembakau dan Alkohol
• Penggunaan tembakau (rokok) dan penyalahgunaan alcohol adalah
dua bahaya kesehatan yang patut mendapat tindakan segera
melalui pengembangan kebijakan public yang sehat. Konsumsi
tembakau tidak hanya merugikan si perokok, namun juga merugikan
lingkungan di sekitarnya (perokok pasif).
• Alcohol berkontribusi sangat besar pada kriminalitas, trauma fisik
dan mental, termasuk juga memberikan sumbangan terhadap
terjadinya perselisihan sosial. Di sisi lain, penggunaan tembakau
sebagai komoditas ekonomi kelompok miskin berimplikasi pada
krisis dunia dalam produksi dan distribusi pangan.
4. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung
• Lingkungan adalah determinan utama status kesehatan. Dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup
terdapat setidaknya terdapat dua prinsip dasar, yaitu harus dapat melindungi kesehatan manusia dari langsung
dan tidak langsung efek samping dari factor-faktor biologi, kimia dan fisik, serta harus mengakui bahwa
perempuan dan laki-laki adalah bagian dari ekosistem yang kompleks. Dalam mengelola lingkungan, komitmen
semua tingkat dan lini pemerintahan diperlukan.
a. Aliansi baru untuk kesehatan.
Konferensi yang diselerenggarakan di bagian selatan Benua Australia juga menyarankan tentang perlunya lembaga-
lembaga pemerintah, swasta maupun lembaga swadaya masyarakat local, nasional maupun internasional
menyelerenggarakan :
• 1. Upaya-upaya meyebarluaskan pengalaman dalam melaksanakan praktik-praktik promosi kesehatan sebagai
upaya meningkatkan kemampuan semua pihak dalam melaksanakan program, melalui pendirian clearing house.
• 2. Jejaring sumber daya promosi kesehatan dalam riset, pelatihan, dan program yang menjadi implementasi
kebijakan berwawasan kesehatan.
b. Komitmen untuk kesehatan masyarakat global.
Agar kesehatan dan kesejahteraan tercapai diperlukan beberapa syarat, yaitu perdamaian, makanan bergizi, air bersih,
pendidikan, perumahan, peran sosial yang jelas, pendapatan, serta dukungan ekosistem.

Anda mungkin juga menyukai