NIM : P17320118038
Tingkat 2A
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat kesehatan yang
diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
“Perbedaan pendididkan kesehatan dengan promosi kesehatan”
Tak lupa juga shalawat dan salam saya haturkan kepada junjungan saya Nabi Muhammad
SAW.Makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah promosi kesehatan serta bertujuan untuk
membantu dalam memahami materi dalam rangka memperluas wawasan dan intelektualitas saya
serta para pembaca. pada kesempatan ini saya banyak mengucapkan terimakasih kepada para
Tim dosen Promosi Kesehatan.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mohon saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca dan dosen mata kuliah agar makalah ini dapat lebih baik dari
sebelumnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menjadi tambahan
ilmu dan pedoman untuk melakukan penelitian yang lebih luas.
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat,
dimana tercantum dalam pasal 28 H ayat 1 UUD 1945 yaitu hak untuk memperoleh pelayanan
kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat besar peranannya dalam mewujudkan
sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka mengimbangi makin ketatnya persaingan
bebas di era globalisasi.Keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut memerlukan
pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan produktif dengan melibatkan semua sector
terkait termasuk swasta dan masyarakat. Pembangunan kesehatan bertujuan untukmeningkatkan
kesadaran, kemauan,kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.Oleh karena itu perlu diselenggarakan upaya kesehatan dengan
pendekatan pemeliharaan, promosi kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif),penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang
diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.
Selain promosi kesehatan ada juga pendidikan ksehatan untuk membantu membangun bangsa
yang sehat ini
Pendidikan kesehatan bukan hanya pelajaran di kelas, tetapi merupakan kumpulan
pengalaman dimana saja dan kapan saja sepanjang dapat mempengaruhi pengetahuan sikap dan
kebiasaan sasaran pendidikan.
Pendidikan kesehatan tidak dapat secara mudah diberikan oleh seseorangkepada oranglain,
karena pada akhirnya sasaran pendidikan itu sendiri yang dapatmengubah kebiasaan dan tingkah
lakunya sendiri. Bahwa yang harus dilakukanoleh pendidik adalah menciptakan sasaran agar
individu, keluarga, kelompok danmasyarakat dapat mengubah sikap dan tingkah lakunya sendiri.
Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil bila sasaran pendidikan (individu,keluarga,
kelompok dan masyarakat) sudah mengubah sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
Sebenarnya istilah promosi kesehatan adalah perwujudan dari perubahan konsep pendidikan
kesehatan yang secara organisasi structural dimana tahun 1984 organisasi WHO dalam salahsatu
divisinya ,yaitu Division Health Education diubah menjadi Division On Health Promotion and
Education. Dan konsep ini baru oleh Departemen Kesehatan RI tahun 2000 mulai menyesuaikan
dengan merubah pusat penyuluhan kesehatan masyarakat menjadi Direktorat Promosi Kesehatan
dansekarang menjadi Pusat Promosi Kesehatan
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pendidikkan kesehatan dan promosi kesehatan
saya akan menyusun makalah dengan judul “ perbedaan pendidikan kesehatan dengan promosi
kesehatan”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan dari latar belakang diatas penulis menarikrumusan masalah sebagai
berikut :
1. Konsep promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan?
2. Pengertian promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan?
3. Tujuan promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan?
4. Strategi promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan?
5. Metode promosi kesehatan dan pendidikan ksehatan?
6. Visi Misi promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan?
7. Dimesi (Ruang Lingkup) promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan?
8. Media promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan pendidikan kesehatan dengan promosi kesehatan dilihat dari
konsep,pengertian,strategi,tujuan,visi misi dan ruang lingkupnya.
Metode yang penulis gunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu denganmengumpulkan
informasi dari berbagai buku dan browsing di internet
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KONSEP
Promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan pada masa lalu , dimana
dalam konsep promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat dalam hal
pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan. Hal ini berarti
promosi kesehatan merupakan program kesehatan yang di rancang untuk membawa perbaikan
yang berupa perubahan perilaku baik dalam masyarakat sendiri maupun dalam organisasi dan
lingkungannya.
Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan didalam bidang kesehatan.
Pendidikan kesehatan adalah suatu pedagogik praktis atau praktek pendidikan. Konsep dasar
pendidikan adalah proses belajar yang berarti didalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan,
perkembangan, atau perubahan yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang pada diri
individu, kelompok atau masyarakat. Berangkat dari suatu asumsi bahwa manusia sebagai
makhluk social dalam kehidupannya untuk mencapai nilai-nilai hidup didalam masyarakat selalu
memerlukan bantuan orang lain yang mempunyai kelebihan (lebih dewasa, lebih pandai, lebih
mampu, lebih tahu dan sebagainya). Dalam mencapai tujuan tersebut, seorang individu,
kelompok atau masyarakat tidak terlepas dari kegiatan belajar.
2.2 Pengertian
Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan didalam bidang kesehatan.
Merupakan suatu kegiatan untuk membantu individu,kelompok, atau masyarakat dalam
meningkatkan kemampuan atau perilakunya,untuk mencapai kesehatan secara optimal.
2.3 Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatknya PHBS individu, keluarga dan masyarakat serta berperan aktif dalam setiap
gerakan kesehatan masyarakat melalui upaya promosi kesehatan yang terintegrasi secara
lintas program, lintas sektor, swasta dan masyarakat.
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan komitmen pembangunan berwawasan kesehatan dari para
pengambilan kebijakan dari berbagai pihak.
2. Meningkatkan kerjasama, antar masyarakat, antar kelompok, serta antar lembaga
dalam rangka pembangunan berwawasan kesehatan.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat termasuk swasta sebagai subjek atau
penyelenggaraan upaya pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan.
4. Meningkatkan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang efektif
dengan mempertimbangkan kearifan lokal.
5. Meningkatkan keterpaduan pelaksanaan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat dengan seluruh program dan sektor terkait, di pusat, provinsi dan
kabupaten/kota dengan mengacu kepada rencana strategis kementerian kesehatan.
Tujuan Utama
1. Menetapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri
2. Memahami apa yang dapat merekalakukan terhadapmasalahnya,dengan sumber
daya yang ada padamereka dan dukungan dari luar
3. Memutuskan kegiatan yangpaling tepatguna untuk meningkatkan taraf hidup
sehatdan kesejahteraan masyarakat (Ida Bagus,tjitaersa1992)
Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehatan menurut undang-undang kesehatan No23 tahun
1992 maupun WHO yaitu ; “meningkatkan kemampuan masyarakatuntuk memelihara dan
meningkatkan derajatkesehatan baik fisik , mental dan sosialnya sehingga produktif secara
ekonomi maupun secara social ,pendidikan kesehatan disemua program kesehatan baik
pemberantasan penyakit menular,sanitasi lingungan,gizi masyarakat pelayanan kesehatan
maupun program kesehatan lainnya”
2.4 Strategi
Strategi diperlukan dalammewujudkan visi misi dari promosi kesehatan.adapun strategi yang
digunakan dalam mewujudkan promosi kesehatan yaitu ;
Global Strategi
1. Advokasi
Kegiatan ditujukkan kepada pembuat keputusan dan pterhadap masyarakat enentu
kebijakan dalambidang kesehatan maupun sector lain diluar kesehatan yang
mempunyai pengaruh terhadap masyarakat . para pembuat keputusan akan
mengadakan atau mengeluarkan kenijakandalam bentuk peraturan ,undeang-
undang,instruksi yangdiharapkan menguntungkan bagi masyarakat umum.
Sasaranadvokasi ini adalah pejabat eksekutifdan legislatif para pejabat pemerintah
,swasta,pengusaha,partai politi dan organisasi masyarakat atau LSMdi tingkat
pusatsampai daerah.
2. Dukungan Sosial
Promosi kesehatan akanmudahjika mendapat dukungan dari berbagai elemen
yangadadi masyarakat seperti; tokoh agama,tokoh adat yang berpengaruh di
masyarakat ,petugas kesehatan,pejabat pemerintah.dengan adanya dukungan
diharapkan promosi kesehatan dapatdijembatani baik dari pihak pengelola progam
kesehatan dan masyarakat
3. Pemberddayaan Masyarakat
Dibutuhkan dalamkaitannya supaya masyarakatmemperoleh kemampuan dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan dirisendiri.
Piagam Otawa
Piagam otawa dicetuskan dalam konferensi internasional promosi kesehatan di Ottawa-
canada 5tahun 1986 yang menghasilkan 5rumusan strategi;
1. Kemampuan individu
Diharapkan tiap individu mempunyai pengetahuan dankemampuan yang baik dalam
memelihara kesehatan,mengenalpenyebab dan mencegah penyakit
2. Gerakan masyarakat
Kegiatan yang dilaksanaksecara bersama dalamupaya meningkatkan kesehatan
mereka sendiri
3. Reoterasi pelayanan kesehatan
Titik berat pelayanan kesehatan saat ini masih bertumpu pada pemerintah dan
swasta. Melibatkan masyarakatdalam pelayanan kesehatan berarti memberdayaka
masyarakat dalam memeliharadan meningkatkan kesehatan.karenakesehatan bukan
hanya masalah pemerintah dan swasta melainkanjugamenjadi tanggung jawab
masyarakat.
4. Kebijakan berwawasan kesehatan
Semua kebijakan pembangunan dibidang apa saja harus mempertimbangkan dampak
kesehatan bagi masyarakat
5. Lingkungan yang mendukung
Tiap aktifitas yang dilakukan masyarakat harusmemperhatikan dampak yang akan
terjadi pada lingkungan sekitar.
Pendekatan pendidikan dan latihan perlu dipahami oleh setiap penyelanggara pendidikan
karena kesalahan dalam menentukan pendekatan akan mengakibatkan kesalahan yang fatal.
Pendekatan, tersebut terdiri dari pendekatan berorientasi kepada pendidikan atau lembaga
pendidikan (Tradisional teacher/institution centred approach) dan pendekatan yang
berorientasi kepada kebutuhan dan karakteristik peserta didik secara individual (student
centred approach) (Zaidin Ali, 2010)
Ciri-ciri dari sistem ini: Hampir seluruh kegiatan belajar/menagajr dikendalikan penuh oleh
pendidik dan staf lembaga pendidik. Pendidik mengkomunikasikan pengetahuan kepada
peserta didik dalam bentuk pokok bahasan dalam silabus.
2. Metode Mengajar
Metode yang digunakan dalam strategi pendidikan kesehatan dengan pendekatan yang
berorientasi kepada pendidikan atau lembaga pendidikan meliputi 2 cara antara lain
menggunakan metode pada tingkat rendah atau pemula dan pendekatan pada tingkat yang
lebih tinggi atau berpengalaman. Pada tingkat rendah atau pemula metode yang banyak
digunakan adalah metode-metode Ekspositori (ceramah, penjelasan dari pendidik) yang
dikombinasikan dengan metode latihan, diskusi kelompok praktek dan belajar individu
sebagai pendukungnya.
Sedangkan pada tingkat yang lebih tinggi/berpengalaman metode yang banyak digunakan
adalah kuliah, film, siaran-siaran radio, yang dikombinasikan dengan penugasan-penugasan
individu/kelompok, tutorial/belajar mandiri, seminar dan praktek.
1, Adfokat, upaya para pengambil keputusan diberbagai sector yang terkait dengan
kesehatan.dengan maksud agar program kesehatan yang ditawarkan di percayai dan perlu
dukungan melalui kebijakan.
Visi pendidikan kesehatan adalah pertama, tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga
dan masyarakat dalammembina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta peran
aktifdalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yag optimal. Kedua, terbentuknya perilaku
sehat pada individu, keluarga dan masyarakat yang sesuai dengan konsephidup sehat baik fisik,
mental dan social sehingga dapat menurunkan angkakesakitan dan kematian.
Misi :
karena perilaku masyarakat, sarana atau fasilitas sanitasi tersebut kurang atau tidak
dimanfaatkandan dipelihara sebagaimana mestinya. Agar sarana sanitasi lingkungan
tersbutdimanfaatkan dan dipelihara secara optimal maka perlu adanya pendidikankesehatan bagi
masyarakat. Demikian pula dengan lingkungan non fisik, akibatmasalah-masalah social banyak
warga masyarakat yang menderita stress dangangguan jiwa. Oleh karena itu baik dalam
memperbaiki masalah social maupunmenangani akibat masalah social diperlukan pendidikan
kesehatan
Orangtua, khususnya ibu adalah faktor yang sangat penting dalammewariskan status
kesehatan bagi anak-anak mereka. Orang tua yang sehat dangizinya baik akan mewariskan
kesehatan yang baik pula pada anaknya.Sebaliknya, kesehatan orang tua khususnya kesehatn ibu
yang rendah dan kuranggizi, akan mewariskan kesehatan yang rendah pula bagi anaknya
Ilmu-ilmu yang dicakup promosi kesehatan dapat dikelompokan menjadi 2 bidang, yaitu:
· Ilmu perilaku
Berdasarkan dimensi dan tempat pelatanaksanaannya ruang lingkup promosi kesehatan terbagi
atas 2 duamensi, yaitu:
Pelayanan bagi kelompok masyarakat yang sehat, agar kelompok ini tetap sehat dan bahkan
meningkat status kesehatannya.
Pelayanan kelompok masyarakat yang sakit, agar kelompok ini sembuh dari sakitnya dan
menjadi pulih kesehatannya
2.7.2 Pendidikan Kesehatan
Dalam tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan misalnya dalam peningkatan gizi,
kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi lingkungan, higiene perorangan, dan sebagainya.
Dalam program imunisasi sebagai bentuk pelayanan perlindungan khusus ini pendidikan
kesehatan sangat diperlukan terutama di negara-negara berkembang. Hal ini karena kesadaran
masyarakat tentang pentingnya imunisasi sebagai perlindungan terhadap penyakit pada dirinya
maupun pada anak-anaknya masih rendah.
c. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment)
Oleh karena kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan penyakit
maka sering masyarakat tidak melanjutkan pengobatannya sampai tuntas. Dengan kata lain
mereka tidak melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang komplit terhadap penyakitnya.
Pengobatan yang tidak layak dan sempurna dapat mengakibatkan orang yang bersangkutan cacat
atau ketidakmampuan. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan juga diperlukan pada tahap ini.
e. Rehabilitasi (rehabilitation)
Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat. Untuk
memulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan-latihan tertentu. Oleh karena
kurangnya pengertian dan kesadaran orang tersebut, ia tidak atau segan melakukan latihan-
latihan yang dianjurkan.Disamping itu orang yang cacat setelah sembuh dari penyakit, kadang-
kadang malu untuk kembali ke masyarakat. Sering terjadi pula masyarakat tidak mau menerima
mereka sebagai anggota masyarakat yang normal. Oleh sebab itu jelas pendidikan kesehatan
diperlukan bukan saja untuk orang yang cacat tersebut tetapi juga perlu pendidikan kesehatan
kepada masyarakat.
Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media
cetak pada umumnya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata
warna. Fungsi utama media cetak ini adalah memberi informasi dan menghibur.
Adapun macam-macamnya adalah poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar, lembar
balik, sticker, dan pamflet.
Kelebihan media cetak diantaranya: Tahan lama, Mencakup banyak orang, Biaya tidak
tinggi, Tidak perlu listrik, Dapat dibawa ke mana-mana, Dapat mengungkit rasa
keindahan, Meningkatkan gairah belajar,
Kelemahan media cetak yaitu: Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek
gerak, dan Mudah terlipat (Notoatmodjo, 2005)
Media elektronika yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar
dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika.
Adapun macam-macam media tersebut adalah TV, radio, film, video film, cassete, CD,
VCD.
Kelebihan media elektronika diantaranya: Sudah dikenal masyarakat, Mengikutsertakan
semua panca indra, Lebih mudah dipahami, Lebih menarik karena ada suara dan gambar
bergerak, Bertatap muka, Penyajian dapat dikendalikan, Jangkauan relatif lebih besar,
Sebagai alat diskusi dan dapat diulang-ulang.
Kelemahan media elektronika diantaranya: Biaya lebih tinggi, Sedikit rumit, Perlu listrik,
Perlu alat canggih untuk produksinya, Perlu persiapan matang, Peralatan selalu
berkembang dan berubah. Perlu keterampilan penyimpanan, Perlu terampil dalam
pengoperasian (Notoatmodjo, 2005).
Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar ruang secara umum
melalui media cetak dan elektronika secara statis, misalnya: Papan reklame yaitu poster
dalam ukuran besar yang dapat dilihat secara umum di perjalanan, spanduk yaitu suatu
pesan dalam bentuk tulisan dan disertai gambar yang dibuat di atas secarik kain dengan
ukuran tergantung kebutuhan dan dipasang di suatu tempat yang strategi agar dapat
dilihat oleh semua orang, pameran, banner dan TV layar lebar (DEPKES RI, 2006).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Promosi kesehatan lahir dari pendidikan kesehatan. Alasan yang dikemukakan
diantaranya; pertama,agar para pendidik kesehatan di masyarakat menjadi lebih sadar
tentang perlunya sebuah pendekatan positif dalampendidikan kesehatan lebih dari
sekedar pencegahan penyakit. Kedua, menjadi semakin nyata bahwa pendidikan
kesehatan akanlebih berdaya jika didukung dengan seperangkat upaya.
Pendidikan kesehatan yang bertujuan merubah perilaku individu,kelompok dan
masyarakat ternyata tidak cukup untuk meningkatkan derajat kesehatan karena diluar itu
masih banyak factor atau dterminan yang mempengaruhi kesehatan dan berada diluar
wilayah kesehatan .dterminan kesehatan tersebut tidak bias di intervensi dengan
pendidikan kesehatan tapi harus lewat regulasi dan legislasi, melalui upaya mediasi ddan
advokasi. Upaya advokasi, dukungan social dan pemberdayaan inilah yang merupakan
misi dan strategi utama dalam promosi kesehatan.
3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya kita sebagai perawat
dapat memahami tentang perbedaan pendidikan kesehatan dengan promosi kesehatan dari
segi konsep,pengertian,tujuan,visi misi , strategi dan ruang lingkup untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Aidin.faidin.2014.makalah:promosi kesehatan
Promosi Kesehatan.2016.promkes.kemkes.go.id
Amrin,madolan,2017.Promosi Kesehatan.www.mitrakesmas.com