Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANTROPOLOGI MENGIDENTIFIKASI MASALAH

KESEHATAN PEDESAAN DAN PERKOTAAN


(Untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Antropologi)

Disusun Oleh:

Indah Mega Utami


P17320118038
2A

JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
2020
Mengidentifikasi Masalah kesehatan di pedesaan dan perkotaan

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan
dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, di
antaranya adalah pengetahuan dan sikap masyarakat dalam merespon suatu penyakit
(Notoatmodjo, 2003).

Masalah kesehatan adalah masalah kompleks yang merupakan hasil dari berbagai
masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia. Datangnya penyakit
merupakan hal yang tidak bisa dihindari, meskipun kadang bisa dicegah. Konsep sehat dan sakit
sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada faktor-faktor di luar kenyataan klinis
yang mempengaruhi terutama faktor sosial budaya. Jadi, sangat penting menumbuhkan
pengertian yang benar pada masyarakat tentang konsep sehat dan sakit karena dengan konsep
yang benar, maka masyarakat dapat menyelesaikan masalah kesehatannya dengan baik. (Foster,
2006)

Kesehatan menurut WHO memiliki tugas untuk mendefinisasikan makna kesehatan dan penyakit


termasuk pengawasan terhadap penanganan penyakit endemic serta obat-obatan di seluruh dunia.
Pada pernyataannya yang dikeluarkan tahun 1947, WHO mendefinisikan kesehatan sebagai
keadaan mental, fisik dan kesejahteraan sosial yang berfungsi secara normal tidak hanya dari
keabsenan suatu penyakit.

kesehatan merupakan keseimbangan yang dinamis antara fungsi dan bentuk tubuh dalam
kaitannya dengan lingkungan sekitar yang memperngaruhi kedua elemen tersebut.(perkins,1938)

Menkes menuturkan ada perbedaan penyakit antara masyrakat di desa dengan di kota. Pada
usia 45-55 tahun 3 penyakit yang paling berbeda diantara orang kota dan desa.

1. Penyakit yang banyak dialami masyarakat kota adalah stroke, diabetes melitus dan jantung
iskemik.

2. Penyakit yang paling banyak dialami masyarakat desa adalah tuberkulosis (TB), stroke dan
hipertensi.
1. Pedesaan

Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan
tersendiri, atau desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan
kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal
balik dengan daerah lain.

menurut P.J. Bournen desa adalah salah satu bentuk kuno dari kehidupan bersama sebanyak
beberapa ribu orang yang hampir semuanya saling mengenal. Kebanyakan dari mereka hidup
dari sektor pertanian, perikanan, dan usaha-usaha lainya yang dapat dipengaruhi oleh hukum
alam. Dalam tempat tinggal itu terdapat banyak ikatan-ikatan keluarga.

Ciri-ciri masyarakat pedesaan yaitu :

 Kehidupan didesa masyarakatnya masih memegang teguh keagamaan atau adat dari
leluhur mereka.

 Warga pedesaan lebih condong saling tolong-menolong tidak hidup individualisme

 Warga pedesaan mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani.

 Fasilitas-fasilitas masih sulit ditemukan dipedesaan

 Warganya masih sulit untuk menerima hal baru atau mereka tertutup dengan hal-hal
yang baru.

Dari segi kesehtan ,disuatu desa sangat terjangkau fasilitas seperti rumah sakit, sekolah,
apotik atau prasarana dlm hal pendidikan dan kesehatan maupun teknologi mereka masih
mengandalkan dukun atau paranormal dlm hal kesehatan mungkin hanya puskesmas yang ada di
desa tapi itupun belum tentu ada di setiap daerah.

Kesehatan masyarakat desa adalah uatu keseimbangan biopsiko, sosio, kultural dan spiritual
pada tiga garis pertahanan yang fleksibel, normal dan resisten.(Neuman)

Penyakit yang paling banyak dialami masyarakat desa :

1. tuberkulosis (TB)
merupakan penyakit menular yang menyebabkan masalah kesehatan terbesar kedua di
dunia setelah HIV. Penyakit ini disebabkan oleh basil dari bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Tuberkulosis sendiri dapat menyerang bagian tubuh manapun, tetapi yang
tersering dan paling umum adalah infeksi tuberkulosis pada paru-paru.
2. Stroke
kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat
penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa
darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada
sebagian area otak akan mati.
3. hipertensi.
kekuatan yang diberikan oleh sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh, yaitu
pembuluh darah utama dalam tubuh. Tekanan ini tergantung pada resistensi pembuluh
darah dan seberapa keras jantung bekerja. Semakin banyak darah yang dipompa jantung
dan semakin sempit arteri, maka semakin tinggi tekanan darah.

2. Perkotaan

Kota adalah tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan
ekonominya di pasar lokal. Ciri kota adalah adanya pasar sebagai benteng serta memiliki sistem
hukum tersendiri (max weber).

Perkotaan adalah Sebuah wilayah yang menjadi pusat aktivitas wilayah, memiliki banyak
penduduk dengan kepadatan tinggi, memiliki sifat penduduk yang heterogen dan memiliki
wilayah wewenang yang terbatas oleh suatu peraturan atau konvensi

Kesehatan masyarakat di perkotaan sekarang ini terus mengkhawatirkan Fenomena


urbanisasi atau perpindahan masyarakat dari daerah pedesaan ke kota yang menyebabkan
meledaknya populasi penduduk dan tentunya berdampak pula pada kesehatan. Polusi yang
memperburuk kualitas udara di daerah perkotaan.
bertambahnya zatzat pencemar  berbahaya yang tiap hari terpaksa dihirup oleh warga, seperti

karbon monoksida (CO),hidrokarbon (HC), dan nitrogen oksida (NO)Masalah ketersediaan air


minum dan sarana sanitasi. Lebih dari 100 juta rakyat diTanah Air misalnya masih kesulitan
akses air minum yang aman. Sementara, lebih dari 70%dari 220 juta penduduk Indonesia masih
tergantung pada sumber air yang terkontaminasiBerbagai jenis penyakit baik itu menular
maupun tidak menular.Perubahan gaya hidup. Seperti kurang olahraga, makan makanan tidak
bergizi, danmerokok telah menjadikan penyakit degeneratif semakin banyak menyasar
masyarakat perkotaan. Ironisnya, penyebaranpenyakit menular klasik seperti tuberkulosis (TB), d
iare,dan demam berdarah masih belum bisa dituntaskan penyebarannya.

Penyakit yang sering dialami masyarakat kota:

1. Stroke
stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang
akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel
pada sebagian area otak akan mati.
2. diabetes melitus
betes mellitus merupakan suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam darah tinggi
karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup.
Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) 2006,
seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >126
mg/dL dan pada tes sewaktu >200 mg/dL. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari
setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah
biasanya antara 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang
mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.
3. jantung iskemik.
kondisi penyempitan pembuluh darah arteri jantung yang disebut pembuluh darah
koroner. 
Daftar pustaka

Ryadi Slamet (1982) Ilmu Kesehatan Masyarakat ; Dasar-Dasar Dan Sejarah Perkembangannya,
Ed. Revisi, Usaha Nasional, Surabaya

Sarumpaet, dkk 2012;Jurnal Perbedaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Perkotaan

dan Daerah Terpencil Vol. 6

Purwasari,indah dkk 2018 masalah kesehatan diperkotaan dan kecendrungannya diakses pada
12 maret 2020 dari
https://www.academia.edu/3856313/MASALAH_KESEHATAN_DI_PERKOTAAN_DAN_KE
CENDERUNGANNYA_Oleh_Indah_Purwasari_Febry_Yunanda_Vidia_Aprilia_Nadilla

Anda mungkin juga menyukai