1A. PENDAHULUAN
Langkah besar bangsa Indonesia dalam meluruskan kembali arah Pembangunan Nasional
pada tiga dasawarsa ini menuntut Reformasi Total Kebijakan Pembangunan dalam segala
bidang. Dalam Bidang Kesehatan, tuntutan reformasi tersebut muncul karena masih adanya
kesenjangan hasil pembangunan kesehatan, derajat kesehatan masyarakat yang masih
tertinggal dengan Negara – Negara lain, dan kurangnya kemandirian dalam pembangunan
kesehatan. Selain itu, tuntutan Reformasi Kesehatan sangat diperlukan mengingat adanya
Fenomena – fenomena Baru yang mempengaruhi Keberhasilan Pembangunan Kesehatan,
yaitu :
0 1. Perubahan – perubahan mendasar pada Dinamika Kependudukan yang mendorong
terjadinya Transisi Demografis dan Transisi Epidemiologis.
1 2. Temuan – temuan Substansial dalam ilmu dan teknologi kedokteran telah membuka
cakrawala baru dalam memandang proses hidup dan kehidupan, konsep sehat – sakit
dan kematian.
2 3. Tantangan Global sebagai akibat Perdagangan Bebas, Revolusi di bidang Informasi,
Telekomunikasi dan Transportasi
3 4. Perubahan Lingkungan yang secara langsung sangat berpengaruh terhadap Derajat
dan Upaya Kesehatan.
4 5. Demokratisasi disegala bidang menuntut pemberdayaan dan kemitraan dalam upaya
pembangunan kesehatan.
2Untuk itulah, agar dapat meningkatkan daya tangkal dan daya juang Pembangunan
Kesehatan, maka tinjauan kembali terhadap Kebijakan Pembangunan Kesehatan sudah
merupakan suatu keharusan. Dengan adanya perubahan pemahaman akan Konsep Sehat –
Sakit, dan semakin kayanya kasanah keilmuan tentang Determinan Penyakit yang
Multifaktorial mengharuskan kita untuk meninjau kembali dan merubah Paradigma
Pembangunan Kesehatan yang hanya mengutamakan Pelayanan Kesehatan yang bersifat
Kuratif dan Rehabilitatif dengan Paradigma Pembangunan Kesehatan baru yaitu Paradigma
Sehat.
Paradigma Sehat tersebut merupakan model pembangunan kesehatan yang dalam jangka
panjang mampu mendorong masyarakat untuk lebih mandiri dalam menjaga kesehatan
mereka sendiri melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan
yang bersifat Promotif dan Preventif.
1. PERIKEMANUSIAAN
Setiap upaya kesehatan harus selalu berlandaskan perikemanusiaan yang dijiwai,
digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan & ketaqwaan terhadap Tuhan YME. Oleh
karena itu setiap Tenaga Kesehatan harus berbudi luhur dan memegang teguh Etika
Profesi.
2. PEMBERDAYAAN & KEMANDIRIAN
Setiap upaya kesehatan harus mampu membangkitkan dan mendorong Peran Serta
Masyarakat. Untuk itulah maka Pembangunan Kesehatan dilaksanakan dengan
berlandaskan pada Kepercayaan atas Kemampuan dan Kekuatan sendiri serta
bersendikan Kepribadian Bangsa.
3. ADIL & MERATA
Dalam Pembangunan Kesehatan, setiap orang mempunyai Hak yang sama dalam
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi – tingginya tanpa memandang perbedaan
suku, golongan, agama, dan status social ekonominya.
4. PENGUTAMAAN & MANFAAT
Penyelenggaraan upaya kesehatan harus lebih mengutamakan Pendekatan
Pemeliharaan, Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit. Upaya kesehatan
diarahkan agar memberikan manfaat yang sebesar – besarnya bagi Peningkatan
Kesehatan Masyarakat serta dilaksanakan dengan penuh Tanggung Jawab sesuai dengan
ketentuan dan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
A. ARAH BANGKES
Arah Pembangunan Kesehatan menuju IS 2010 sesuai dengan arah Pembangunan Nasional
selama ini, yakni :
16. Untuk menunjang seluruh upaya pembangunan kesehatan diperlukan tenaga yang
mempunyai sikap Nasional, Etis, Profesional, dan memiliki semangat pengabdian yang
tinggi kepada bangsa dan Negara, disiplin, kreaif, berilmu dan terampil, berbudi luhur
dan dapat memegang teguh etika profesi.
2B. TUJUAN BANGKES
3 Tujuan Pembangunan Kesehatan Menuju IS 2010 adalah : Meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesmas yg optimal melalui
terciptanya masy, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang ditandai
oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan yang sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau yankes yg bermutu, secara adil & merata, serta memiliki derajat
kesehatan yg optimal di seluruh wilayah RI.
4
C. SASARAN BANGKES
Sasaran Pembangunan Nasional dalam rangka mewujudkan IS 2010 adalah :
11. KERJA SAMA LINTAS SEKTORAL
2 Meningkatnya kerjasama lintas sector dalam pembangunan kesehatan,
3 Menikatnya kontribusi positif sector lain terhadap kesehatan,
4 Membaiknya perilaku dan lingkungan hidup yang kondusif bagi terwujudnya
masyarakat sehat.
52. KEMANDIRIAN MASYARAKAT & KEMITRAAN SWASTA
6 Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan memperbaiki
kesehatannya serta meningkatnya kemampuan masyarakat dalam menjangkau
pelayanan kesehatan yang layak sesuai dengan kebutuhan.
7 Meningkatnya upaya kesehatan yang bersumber daya swasta serta meningkatnya
jumlah anggota masyarakat yang memanfaatkan upaya kesehatan swasta.
83. PERILAKU HIDUP SEHAT
9 Meningkatnya jumlah ibu hamil yang memriksakan diri dan melahirkan dengan
ditolong oleh tenaga kesehatan.
10 Meningkatnya jumlah bayi yang memperoleh imunisasi lengkap
1 Meningkatnya jumlah bayi yang memperoleh ASI Eksklusif
2 Meningkatnya jumlah anak balita yang ditimbang setiap bulan
3 Meningkatnya jumlah PUS peserta KB
4 Meningkatnya jumlah penduduk dengan gizi seimbang
5 Meningkatnya jumlah penduduk yang memeproleh air bersih
6 Meningkatnya jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan dll.
74. LINGKUNGAN SEHAT
8 Meningkatnya secara bermakna jumlah wilayah / kawasan sehat..
9 Meningkatnya rumah dan bangunan sehat, sarana sanitasi sehat, sarana air minum
dan pembuangan limbah yang sehat.
105. UPAYA KESEHATAN
11 Meningkatnya jumlah sarana kesehatan yang bermutu.
12 Meningkatnya jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan serta pemanfaatan
pelayanan promotif dan preventif.
13 Ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan.
146. MANAJEMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN
15 Meningkatnya system informasi pembangunan kesehatan, kepemimpinan dan
manajemen kesehatan.
16 Meningkatnya kemampuan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi pembangunan
kesehatan.
177. DERAJAT KESEHATAN
18 Meningkatnya secara bermakna umur harapan hidup.
19 Menurunnya angka kematian bayi dan ibu
20 Menurunnya angka kesakitan beberapa penyakit penting
21 Menurunnya angka kecacatan dan ketergantungan
22 Menurunnya angka fertilitas
23 Meningkatnya status gizi masyarakat.
1D. KEBIJAKAN BANGKES
Untuk mencapai Tujuan dan Sasaran pembangunan kesehatan menuju IS 2010, maka perlu
dirtumuskan Kebijakan Pembangunan Kesehatan sebagai berikut :
0 1. Pemantapan Kerja Sama Lintas Sektor
Kerja sama lintas sektoral merupakan hal yang utama yang harus digalang dan lebih
dimantapkan secara seksama, sehingga sosialisasi masalah – masalah kesehatan kepada
sektor lain harus dan perlu dilakukan secara intensif dan berkala. Kerja sama lintas
sektor harus mencakup tahap Perencanaan, Pelaksanaan dan Penilaian.
2. Peningkatan Perilaku, Kemandirian Masyarakat & Kemitraan Swasta.
Perilaku hidup sehat masyarakat usia dini perlu ditingkatkan melalui berbagai kegiatan
penyuluhan dan pendidikan kesehatan agar menjadi bagian dari norma hidup dan
budaya masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat
untuk hidup sehat.
Kemitraan swasta lebih dikembangkan dengan memberikan kemudajan dalam
membangun pelayanan kesehatan rujukan rumah sakitdan pelayanan medik lainnya,
dengan memperhatikan efisiensi keseluruhan sistem pelayanan kesehatan. Kemitraan
swasta juga ditingkatkan dalam pencegahan penyakit dan peningkatan derajay
kesehatan.
3. Peningkatan Kesehatan Lingkungan.
Kesehatan lingkungan pemukiman, tempat kerja dan tempat – tempat umum serta
tempat – tempat pariwisata ditingkatkan melalui penyediaan serta pengawasan mutu air
yang memenuhi persyaratan terutama perpipaan, penertiban tempat pembuangan
sampah, penyediaan sarana pembuangan limbah, serta berbagai sarana sanitasi
lingkungan lainnya sehingga penduduk dapat hidup sehat dan produktif serta terhindar
dari penyakit – penyakit yang membahayakan yang ditularkan melalui atau oleh
lingkungan yang tidak sehat.
4. Peningkatan Upaya Kesehatan.
Perhatian yang besar diberikan kepada upaya untuk mewujudkan produktivitas kerja
yang tinggi, melalui berbagai upaya pelayanan kesehatan kerja termasuk perbaikan gizi
dan kebugaran jasmani tenaga kerja serta upaya kesehatan lain yang menyangkut
kesehatan lingkungan kerja dan lingkungan pemukiman terutama bagi penduduk yang
tinggal di daerah kumuh.
5. Peningkatan Sumber Daya Kesehatan.
Pengembangan tenaga kesehatan harus menunjang seluruh upaya pembangunan
kesehatan dan diarahkan untuk menciptakan tenaga kesehatan yang ahli dan terampil
sesuai pengembangan ilmu dan teknologi, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
serta berpegang teguh pada pengabdian terhadap bangsa dan negara serta etika profesi.
Pengembangan tenaga kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan atau
daya guna tenaga dan penyediaan jumlah serta mutu tenaga kesehatan dari masyarakat
dan pemerintah yang mampu melaksanakan pembangunan kesehatan.
6. Peningkatan Kebijakan & Manajemen Pembangunan Kesehatan.
Kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan perlu makin ditingkatkan terutama
melalui peningkatan secara strategis kerja sama antara sektor kesehatan dan sektor lain
yang terkait, dan antara berbagai program kesehatan serta antara para pelaku dalam
pembangunan kesehatan sendiri. Manajemen upaya kesehatan yang terdiri dari
Perencanaan, Penggerakan Pelaksanaan, Pengendalian dan Penilaian diselenggarakan
secara sistematik untuk menjamin upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh.
7. Peningkatan Perlindungan Kesehatan Masyarakat Terhadap Penggunaan Sediaan Farmasi,
Makanan Dan Alat Kesehatan Ilegal.
Hal ini dilaksanakan melalui pencegahan beredarnya produk yang tidak memenuhi
persyaratan mutu, manfaat dan keamanan serta memperluas jangkauan
pengawasannya.
8. Peningkatan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Kesehatan
Penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan akan terus dikembangkan secara
terarah dan bertahap dalam rangka menunjang upaya kesehatan, utamanya untuk
mendukung perumusan kebijaksanaan, membantu memecahkan masalah kesehatan dan
mengatasi kendala di dalam pelaksanaan program kesehatan. Pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi didorong untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, gizi,
pendayagunaan obat dan pengembangan obat asli Indonesia, pemberantasan penyakit
dan perbaikan lingkungan.
BUKU SUMBER
11. Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan sebagai Strategi Nasional menuju Indonesia
Sehat 2010 ; Rakernas Departemen Kesehatan RI ( 1999 ), Jakarta.
22. Undang – undang Kesehatan RI No. 23 Tahun 1992, Depkes RI, Jakarta