Anda di halaman 1dari 11

INDONESIA SEHAT 2010

1A. PENDAHULUAN
Langkah besar bangsa Indonesia dalam meluruskan kembali arah Pembangunan Nasional
pada tiga dasawarsa ini menuntut Reformasi Total Kebijakan Pembangunan dalam segala
bidang. Dalam Bidang Kesehatan, tuntutan reformasi tersebut muncul karena masih adanya
kesenjangan hasil pembangunan kesehatan, derajat kesehatan masyarakat yang masih
tertinggal dengan Negara – Negara lain, dan kurangnya kemandirian dalam pembangunan
kesehatan. Selain itu, tuntutan Reformasi Kesehatan sangat diperlukan mengingat adanya
Fenomena – fenomena Baru yang mempengaruhi Keberhasilan Pembangunan Kesehatan,
yaitu :
0 1. Perubahan – perubahan mendasar pada Dinamika Kependudukan yang mendorong
terjadinya Transisi Demografis dan Transisi Epidemiologis.
1 2. Temuan – temuan Substansial dalam ilmu dan teknologi kedokteran telah membuka
cakrawala baru dalam memandang proses hidup dan kehidupan, konsep sehat – sakit
dan kematian.
2 3. Tantangan Global sebagai akibat Perdagangan Bebas, Revolusi di bidang Informasi,
Telekomunikasi dan Transportasi
3 4. Perubahan Lingkungan yang secara langsung sangat berpengaruh terhadap Derajat
dan Upaya Kesehatan.
4 5. Demokratisasi disegala bidang menuntut pemberdayaan dan kemitraan dalam upaya
pembangunan kesehatan.
2Untuk itulah, agar dapat meningkatkan daya tangkal dan daya juang Pembangunan
Kesehatan, maka tinjauan kembali terhadap Kebijakan Pembangunan Kesehatan sudah
merupakan suatu keharusan. Dengan adanya perubahan pemahaman akan Konsep Sehat –
Sakit, dan semakin kayanya kasanah keilmuan tentang Determinan Penyakit yang
Multifaktorial mengharuskan kita untuk meninjau kembali dan merubah Paradigma
Pembangunan Kesehatan yang hanya mengutamakan Pelayanan Kesehatan yang bersifat
Kuratif dan Rehabilitatif dengan Paradigma Pembangunan Kesehatan baru yaitu Paradigma
Sehat.
Paradigma Sehat tersebut merupakan model pembangunan kesehatan yang dalam jangka
panjang mampu mendorong masyarakat untuk lebih mandiri dalam menjaga kesehatan
mereka sendiri melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan
yang bersifat Promotif dan Preventif.

1B. DASAR – DASAR PEMBANGUNAN KESEHATAN 2


andasan Idiil Pembangunan Nasional adalah Pancasila, sedangkan landasan Konstitusionil
nya adalah Undang – Undang Dasar 1945. Pembangunan Kesehatan merupakan bagian
Integral dari Pembangunan Nasional.
Dasar – Dasar Pembangunan Kesehatan hakekatnya adalah Nilai Kebenaran dan Aturan
Pokok sebagai landasan untuk berfikir atau bertindak dalam pembangunan kesehatan. Dasar
– dasar Pembangunan Kesehatan tersebut terdiri atas :

1. PERIKEMANUSIAAN
Setiap upaya kesehatan harus selalu berlandaskan perikemanusiaan yang dijiwai,
digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan & ketaqwaan terhadap Tuhan YME. Oleh
karena itu setiap Tenaga Kesehatan harus berbudi luhur dan memegang teguh Etika
Profesi.
2. PEMBERDAYAAN & KEMANDIRIAN
Setiap upaya kesehatan harus mampu membangkitkan dan mendorong Peran Serta
Masyarakat. Untuk itulah maka Pembangunan Kesehatan dilaksanakan dengan
berlandaskan pada Kepercayaan atas Kemampuan dan Kekuatan sendiri serta
bersendikan Kepribadian Bangsa.
3. ADIL & MERATA
Dalam Pembangunan Kesehatan, setiap orang mempunyai Hak yang sama dalam
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi – tingginya tanpa memandang perbedaan
suku, golongan, agama, dan status social ekonominya.
4. PENGUTAMAAN & MANFAAT
Penyelenggaraan upaya kesehatan harus lebih mengutamakan Pendekatan
Pemeliharaan, Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit. Upaya kesehatan
diarahkan agar memberikan manfaat yang sebesar – besarnya bagi Peningkatan
Kesehatan Masyarakat serta dilaksanakan dengan penuh Tanggung Jawab sesuai dengan
ketentuan dan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

1C. VISI PEMBANGUNAN KESEHATAN


Visi yang ingin dicapai melalui Pembangunan Kesehatan yang dirumuskan sebagai
“INDONESIA SEHAT 2010” adalah : Masyarakat, Bangsa dan Negara yang penduduknya
hidup dalam Lingkungan dan dengan Perilaku Hidup Sehat, memiliki Kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki
Derajat Kesehatan yang setinggi – tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Dalam IS 2010 ini, Lingkungan yang diharapkan adalah Lingkungan yang Kondusif bagi
Terwujudnya Keadaan Sehat yaitu : Lingkungan yang Bebas dari Polusi, Tersedianya Air
Bersih, Sanitasi Lingkungan yang Memadai, Perumahan dan Pemukiman yang Sehat,
Perencanaan Kawasan yang Berwawasan Kesehatan dan Terwujudnya Kehidupan Masyarakat
yang Saling Tolong Menolong dengan Memelihara Nilai – nilai Budaya Bangsa. Perilaku
masyarakat IS 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat Proaktif untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman
penyakit dan berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Kemudian
Kemampuan masyarakat yang diharapkan adalah kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu tanpa adanya hambatan, baik yang bersifat ekonomi maupun non
ekonomi. Sedangkan Pelayanan Kesehatan yg. Bermutu adalah pelayanan kesehatan yang
memuaskan pemakai jasa pelayanan serta yang diselenggarakan sesuai dengan standar dan
etika profesi. Dengan demikian diharapkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat dapat ditingkatkan seoptimal mungkin.

D. MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN


Untuk dapat mewujudkan Visi IS 2010, ditetapkan 4 Misi Pembangunan Kesehatan sbb :
11. Menggerakkan Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan.
Untuk dapat mewujudkan IS 2010, para penanggung jawab program pembangunan
harus memasukkan pertimbangan – pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan
pembangunannya. Untuk dapat melaksanakan pembangunan nasional yang berkontribusi
positif terhadap kesehatan, maka seluruh elemen dari Sistem Kesehatan Nasional harus
berperan sebagai Penggerak Utama Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan.
12. Mendorong Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat.
AApapun peran yang dimainkan pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat
untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang akan dapat dicapai.
Perilaku sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan.
O.K.I , salah satu upaya kesehatan pokok atau misi sector kesehatan adalah mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yg Bermutu, Merata dan Terjangkau.
HHal ini mengandung makna bahwa salah satu tanggung jawab sector kesehatan adalah
menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh
masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak hanya semata – mata berada
di tangan pemerintah, melainkan mengikutsertakan sebesar – besarnya peran serta aktif
segenap anggota masyarakat dan berbagai potensi swasta.
4. Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan Individu, Keluarga dan Masyarakat beserta
Lingkungannya.
IIni berarti bahwa tugas utama sector kesehatan adalah memelihara dan meningkatkan
kesehatan segenap warga negaranya yakni setiap individu, keluarga dan masyarakat
Indonesia tanpa meninggalkan upaya penyembuhan penyakit dan atau pemulihan
kesehatan. Untuk terselenggaranya tugas ini, maka penyelenggaraan upaya kesehatan
yang harus diutamakan adalah upaya kesehatan yang bersifat Promotif dan Preventif
yang didukung oleh upaya Kuratif dan atau Rehabilitatif. Disamping itu, upaya – upaya
penyehatan lingkungan harus juga diprioritaskan.

ARAH, TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN SERTA STRATEGI BANGKES.

A. ARAH BANGKES
Arah Pembangunan Kesehatan menuju IS 2010 sesuai dengan arah Pembangunan Nasional
selama ini, yakni :

11. Pembangunan Kesehatan adalah bagian integral dari Pembangunan Nasional :


2􀂾 Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu yang telah
memperhitungkan dengan seksama berbagai dampak positif maupun negative setiap
kegiatan terhadap kesehatan masyarakat.
3􀂾 Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia
yang sehat, cerdas dan produktif serta mampu memlihara dan meningkatkan
kesehatan masyarakat dengan komitmen yang tinggi terhadap kemanusiaan dan
etika, serta dilaksanakan dengan semangat pemberdayaan dan kemitraan yang
tinggi.
42. Pelayanan Kesehatan baik oleh Pemerintah maupun Masyarakat harus diselenggarakan
secara bermutu, Adil dan Merata dengan memberikan perhatian khusus kepada
penduduk miskin, anak – anak dan para lansia yang terlantar baik di kota maupun di
desa. Prioritas diberikan pula kepada daerah terpencil, pemukiman baru, wilayah
perbatasan dan daerah kantong – kantong keluarga miskin.
53. Pembangunan Kesehatan diselenggarakan dengan Strategi Pembangunan Nasional
Berwawasan Kesehatan, Profesionalisme, Desentralisasi dan Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat dengan memperhatikan berbagai tantangan yang ada saat ini dan
di masa depanyang antara lain : krisis ekonomi, perubahan dinamika kependudukan,
perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan IPTEK serta Globalisasi dan Demokratisasi
64. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan masyarakat dilaksanakan melalui
program peningkatan perilaku hidup sehat, pemeliharaan lingkungan sehat, pelayanan
kesehatan masyarakat yang berhasil guna dan berdaya guna serta didukung oleh system
pengamatan, informasi dan manajemen yang handal. Disamping itu, perlu juga adanya
perlindungan hokum kepada masyarakat dan kepada pelaku kesehatan dengan
meningkatkan dan menyempurnakan peraturan perundang – undangan.
75. Pengadaan dan peningkatan sarana dan prasarana kesehatan terus dilanjutkan.

16. Untuk menunjang seluruh upaya pembangunan kesehatan diperlukan tenaga yang
mempunyai sikap Nasional, Etis, Profesional, dan memiliki semangat pengabdian yang
tinggi kepada bangsa dan Negara, disiplin, kreaif, berilmu dan terampil, berbudi luhur
dan dapat memegang teguh etika profesi.
2B. TUJUAN BANGKES
3 Tujuan Pembangunan Kesehatan Menuju IS 2010 adalah : Meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesmas yg optimal melalui
terciptanya masy, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang ditandai
oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan yang sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau yankes yg bermutu, secara adil & merata, serta memiliki derajat
kesehatan yg optimal di seluruh wilayah RI.
4
C. SASARAN BANGKES
Sasaran Pembangunan Nasional dalam rangka mewujudkan IS 2010 adalah :
11. KERJA SAMA LINTAS SEKTORAL
2􀂾 Meningkatnya kerjasama lintas sector dalam pembangunan kesehatan,
3􀂾 Menikatnya kontribusi positif sector lain terhadap kesehatan,
4􀂾 Membaiknya perilaku dan lingkungan hidup yang kondusif bagi terwujudnya
masyarakat sehat.
52. KEMANDIRIAN MASYARAKAT & KEMITRAAN SWASTA
6􀂾 Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan memperbaiki
kesehatannya serta meningkatnya kemampuan masyarakat dalam menjangkau
pelayanan kesehatan yang layak sesuai dengan kebutuhan.
7􀂾 Meningkatnya upaya kesehatan yang bersumber daya swasta serta meningkatnya
jumlah anggota masyarakat yang memanfaatkan upaya kesehatan swasta.
83. PERILAKU HIDUP SEHAT
9􀂾 Meningkatnya jumlah ibu hamil yang memriksakan diri dan melahirkan dengan
ditolong oleh tenaga kesehatan.
10􀂾 Meningkatnya jumlah bayi yang memperoleh imunisasi lengkap
1􀂾 Meningkatnya jumlah bayi yang memperoleh ASI Eksklusif
2􀂾 Meningkatnya jumlah anak balita yang ditimbang setiap bulan
3􀂾 Meningkatnya jumlah PUS peserta KB
4􀂾 Meningkatnya jumlah penduduk dengan gizi seimbang
5􀂾 Meningkatnya jumlah penduduk yang memeproleh air bersih
6􀂾 Meningkatnya jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan dll.
74. LINGKUNGAN SEHAT
8􀂾 Meningkatnya secara bermakna jumlah wilayah / kawasan sehat..
9􀂾 Meningkatnya rumah dan bangunan sehat, sarana sanitasi sehat, sarana air minum
dan pembuangan limbah yang sehat.
105. UPAYA KESEHATAN
11􀂾 Meningkatnya jumlah sarana kesehatan yang bermutu.
12􀂾 Meningkatnya jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan serta pemanfaatan
pelayanan promotif dan preventif.
13􀂾 Ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan.
146. MANAJEMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN
15􀂾 Meningkatnya system informasi pembangunan kesehatan, kepemimpinan dan
manajemen kesehatan.
16􀂾 Meningkatnya kemampuan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi pembangunan
kesehatan.
177. DERAJAT KESEHATAN
18􀂾 Meningkatnya secara bermakna umur harapan hidup.
19􀂾 Menurunnya angka kematian bayi dan ibu
20􀂾 Menurunnya angka kesakitan beberapa penyakit penting
21􀂾 Menurunnya angka kecacatan dan ketergantungan
22􀂾 Menurunnya angka fertilitas
23􀂾 Meningkatnya status gizi masyarakat.
1D. KEBIJAKAN BANGKES
Untuk mencapai Tujuan dan Sasaran pembangunan kesehatan menuju IS 2010, maka perlu
dirtumuskan Kebijakan Pembangunan Kesehatan sebagai berikut :
0 1. Pemantapan Kerja Sama Lintas Sektor
Kerja sama lintas sektoral merupakan hal yang utama yang harus digalang dan lebih
dimantapkan secara seksama, sehingga sosialisasi masalah – masalah kesehatan kepada
sektor lain harus dan perlu dilakukan secara intensif dan berkala. Kerja sama lintas
sektor harus mencakup tahap Perencanaan, Pelaksanaan dan Penilaian.
2. Peningkatan Perilaku, Kemandirian Masyarakat & Kemitraan Swasta.
Perilaku hidup sehat masyarakat usia dini perlu ditingkatkan melalui berbagai kegiatan
penyuluhan dan pendidikan kesehatan agar menjadi bagian dari norma hidup dan
budaya masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat
untuk hidup sehat.
Kemitraan swasta lebih dikembangkan dengan memberikan kemudajan dalam
membangun pelayanan kesehatan rujukan rumah sakitdan pelayanan medik lainnya,
dengan memperhatikan efisiensi keseluruhan sistem pelayanan kesehatan. Kemitraan
swasta juga ditingkatkan dalam pencegahan penyakit dan peningkatan derajay
kesehatan.
3. Peningkatan Kesehatan Lingkungan.
Kesehatan lingkungan pemukiman, tempat kerja dan tempat – tempat umum serta
tempat – tempat pariwisata ditingkatkan melalui penyediaan serta pengawasan mutu air
yang memenuhi persyaratan terutama perpipaan, penertiban tempat pembuangan
sampah, penyediaan sarana pembuangan limbah, serta berbagai sarana sanitasi
lingkungan lainnya sehingga penduduk dapat hidup sehat dan produktif serta terhindar
dari penyakit – penyakit yang membahayakan yang ditularkan melalui atau oleh
lingkungan yang tidak sehat.
4. Peningkatan Upaya Kesehatan.
Perhatian yang besar diberikan kepada upaya untuk mewujudkan produktivitas kerja
yang tinggi, melalui berbagai upaya pelayanan kesehatan kerja termasuk perbaikan gizi
dan kebugaran jasmani tenaga kerja serta upaya kesehatan lain yang menyangkut
kesehatan lingkungan kerja dan lingkungan pemukiman terutama bagi penduduk yang
tinggal di daerah kumuh.
5. Peningkatan Sumber Daya Kesehatan.
Pengembangan tenaga kesehatan harus menunjang seluruh upaya pembangunan
kesehatan dan diarahkan untuk menciptakan tenaga kesehatan yang ahli dan terampil
sesuai pengembangan ilmu dan teknologi, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
serta berpegang teguh pada pengabdian terhadap bangsa dan negara serta etika profesi.
Pengembangan tenaga kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan atau
daya guna tenaga dan penyediaan jumlah serta mutu tenaga kesehatan dari masyarakat
dan pemerintah yang mampu melaksanakan pembangunan kesehatan.
6. Peningkatan Kebijakan & Manajemen Pembangunan Kesehatan.
Kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan perlu makin ditingkatkan terutama
melalui peningkatan secara strategis kerja sama antara sektor kesehatan dan sektor lain
yang terkait, dan antara berbagai program kesehatan serta antara para pelaku dalam
pembangunan kesehatan sendiri. Manajemen upaya kesehatan yang terdiri dari
Perencanaan, Penggerakan Pelaksanaan, Pengendalian dan Penilaian diselenggarakan
secara sistematik untuk menjamin upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh.
7. Peningkatan Perlindungan Kesehatan Masyarakat Terhadap Penggunaan Sediaan Farmasi,
Makanan Dan Alat Kesehatan Ilegal.
Hal ini dilaksanakan melalui pencegahan beredarnya produk yang tidak memenuhi
persyaratan mutu, manfaat dan keamanan serta memperluas jangkauan
pengawasannya.
8. Peningkatan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Kesehatan
Penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan akan terus dikembangkan secara
terarah dan bertahap dalam rangka menunjang upaya kesehatan, utamanya untuk
mendukung perumusan kebijaksanaan, membantu memecahkan masalah kesehatan dan
mengatasi kendala di dalam pelaksanaan program kesehatan. Pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi didorong untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, gizi,
pendayagunaan obat dan pengembangan obat asli Indonesia, pemberantasan penyakit
dan perbaikan lingkungan.

1E. STRATEGI BANGKES


Startegi Pembangunan Kesehatan untuk mewujudkan IS 2010 adalah :
11. Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan.
Semua kebijakan pembangunan nasional yang sedang dan akan diselenggarakan harus
memiliki Wawasan Kesehatan artinya : Program Pembangunan Nasional tersebut harus
memberikan kontribusi yang positif terhadap kesehatan, terutama terhadap :
2a). Pembentukan Lingkungan Sehat
3b). Pembentukan Perilaku Sehat
4Sedangkan secara mikro, semua kebijakan pembangunan kesehatan yang sedang atau
akan diselenggarakan harus dapat makin mendorong meningkatnya derajat kesehatan
seluruh masyarakat.
52. Profesionalisme
Prifesionalisme dilaksanakan melalui penerapan kemajuan ilmu dan teknologi serta
melalui penerapan nilai – nilai moral dan etika. Pelayanan kesehatan profesional tidak
akan terwujud apabila tidak didukung oleh tenaga pelaksana, yaitu sumber daya
kesehatan yang mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi.
Untuk terselenggaranya strategi profesionalisme akan dilaksanakan penentuan standar
kompetensi bagi tenaga kesehatan, pelatihan berdasarkan kompetensi, akreditasi dan
legalisasi tenaga kesehatan, serta kegiatan peningkatan kualitas lainnya.
3. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat ( JPKM ).
Untuk memantapkan kemandirian masyarakat dalam pola hidup sehat, perlu digalang
peranserta masyarakat yang seluas – luasnya, termasuk peran serta masyarakat dalam
pembiayaan kesehatan.
JPKM yang pada dasarnya merupakan penataan sub sistem pembiayaan kesehatan
dalam bentuk mobilisasi sumber dana masyarakat, merupakan wujud nyata dari peran
serta masyarakat yang apabila berhasil dilaksanakan dengan baik akan mempunyai
peranan yang sangat besar dalam mempercepat pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan. JPKM diselenggarakan sebagai upaya bersama anatara
masyarakat, swasta dan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan biaya pelayanan
kesehatan yang terus meningkat.
Dalam konteks penataan sub sistem pelayanan kesehatan, startegi JPKM akan lebih
mengutamakan pelayanan Promotif dan Preventif yang dinilai lebih efektif dan efisien
dalam
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan disamping berpengaruh positif pula
dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
4. Desentralisasi.
Desentralisasi yang intinya adalah pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada
pemerintah daerah untuk mengatur sistem pemerintahan dan rumah tangga sendiri
dipandang lebih sesuai untuk pengelolaan pembangunan pada masa mendatang.
Untuk terselenggaranya desentralisasi akan dilakukan kegiatan analisa dan penentuan
peran pemerintah pusat dan daerah dalam bidang kesehatan, penentuan kegiatan upaya
kesehatan yang wajib dilaksanakan oleh daerah, analisa kemampuan daerah,
pengembangan sumber daya manusia daerah, pelatihan, penempatan kembali tanaga
dan kegiatan – kegiatan lain yang mendudkung terselenggaranya startegi desentralisasi.
PROGRAM BANGKES

1A. POKOK PROGRAM BANGKES


Program – program pembangunan kesehatan dikelompokkan dalam pokok – pokok program
ang pelaksanaannya dilakukan secara terpadu dengan pembangunan sector lain yang terkait
serta dengan dukungan masyarakat. Pokok – pokok program pembangunan kesehatan
tersebut adalah :
11. Pokok Program Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat.
2a). Tujuan :
Untuk memberdayakan individu dan masyarakat dalam bidang kesehatan melalui
peningkatan pengetahuan, sikap positif, perilaku dan peran aktif individu, keluarga
dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat untuk memelihara, meningkatkan,
dan melindungi kesehatannya sendiri dan lingkungannya menuju masyarakat yang
sehat, mandiri dan produktif.
1b). Sasaran :
Terciptanya keberdayaan individu dan masyarakat dalam bidang kesehatan yang
ditandai oleh peningkatan perilaku hidup sehat dan peran aktif dalam memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatan diri dan lingkungan sesuai dengan sosial
budaya setempat.
c). Program – program yang tercakup didalamnya :
2I. Program Peningkatan Perilaku Sehat
3II. Program Anti Tembakau, Alkohol dan Madat
4III. Program Pencegahan Kecelakaan dan Rudapaksa
5IV. Program Pembinaan Kesehatan Jiwa Masyarakat
6V. Program Kesehatan Olah Raga dan Kebugaran Jasmani
72. Pokok Program Lingkungan Sehat
8a). Tujuan :
Untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat agar dapat melindungi
masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai derajat
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang optimal.
b). Sasaran :
Meningkatnya mutu lingkungan hidup, serta kemauan dan kemampuan individu,
keluarga dan masyarakat serta pemerintah dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan yang berwawasan kesehatan.
c). Program – program yang tercakup didalamnya :
9I. Program Wilayah / Kawasan Sehat
10II. Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja
11III. Program Hygiene dan Sanitasi Tempat – tempat Umum
12IV. Program Pemukiman, Perumahan dan Bangunan Sehat
13V. Program Penyehatan Air
143. Pokok Program Upaya Kesehatan
15a). Tujuan :
Meningkatkan pemerataan dan mutu upaya kesehatan yang berhasil guna dan berdaya
guna serta terjangkau oleh segenap anggota masyarakat.
1b). Sasaran :
Tersedianya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan baik pemerintah maupun swasta
yang didukung oleh peran serta masyarakat.
c). Program – program yang tercakup di dalamnya :
2I. Program Pemberantasan Penyakit Menular dan Imunisasi
3II. Program Pencegahan Penyakit Tidak Menular
4III. Program Penyembuhan Penyakit dan Pemulihan Kesehatan
5IV. Program Pelayanan Kesehatan Penunjang
6V. Program Pembinaan dan Pengembangan Pengobatan Tradisional
7VI. Program Kesehatan Reproduksi
8VII. Program Perbaikan Gizi
9VIII. Program Kesehatan Matra
10IX. Program Pengembangan Survailens Epidemiologi
11X. Program Penanggulangan Bencana dan Bantuan Kemanusiaan
124. Pokok Program Sumber Daya Kesehatan
13a). Tujuan :
Untuk meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan; meningkatnya
jumlah, efektifitas dan efisiensi penggunaan biaya kesehatan, serta meningkatkan
pengadaan dan produksi bahan baku dan obat jadi yang bermutu dan aman.
b). Sasaran :
14􀂾 Tersedianya berbagai tenaga kesehatan yang sesuai dengan kebijakan Paradigma
Sehat.
15􀂾 Berkembangnya sistem pembiayaan pra upaya dalam bentuk JPKM serta
tersedianya bahan baku dan obat jadi yang bermutu dan aman sesuai dengan
kebutuhan.
16c). Program – program yang tercakup di dalamnya :
17I. Program Perencanaan, Pendayagunaan serta Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
Kesehatan.
18II. Program Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
19III. Program Pengembangan Sarana dan Perbekalan Kesehatan
15. Pokok Program Obat, Makanan dan Bahan Berbahaya
2a). Tujuan :
Untuk melindungi masyarakat dari :
3i. Bahaya penyalahgunaan dan kesalahgunaan obat, psikotropika, narkotika, xat
adiktif ( NAPZA ) dan bahan berbahaya lainnya.
4ii. Penggunaan sediaan farmasi, makanan dan alat kesehatan yang tidak memenuhi
persyaratan mutu dan keamanan.
5b). Sasaran :
6􀂾 Mencegah dan mengamankan peredaran sediaan farmasi, makanan dan alat
kesehatan ilegl.
7􀂾 Menjamin mutu, keamanan dan khasiat / kemanfaatan sediaan farmasi, makanan
dan alkes yang diijinkan beredar.
8􀂾 Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap resiko penggunaannya.
9c). Program – program yang tercakup di dalamnya :
10I. Program Pengamanan Bahaya Penyalahgunaan dan Kesalahgunaan Obat, Narkotika,
Psikotropika, Zat Adiktif dan Bahan Berbahaya Lainnya.
11II. Program Pengamanan dan Pengawasan Makanan dan Bahan Tambahan Makanan
(BTM)
12III. Program Pengawasan Obat, Obat Tradisional, Kosmetika dan Alat Kesehatan.
13IV. Program Penggunaan Obat Rasional
14V. Program Obat Esensial
15VI. Program Pembinaan dan Pengembangan Obat Asli Indonesia
16VII. Program Pembinaan dan Pengembangan Industri Farmasi
176. Pokok Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
Program – program yang tercakup di dalamnya :
18I. Program Pengembangan Kebijakan Kesehatan.
19II. Program Pengembangan Manajemen Pembangunan Kesehatan
20III. Program Pengembangan Hukum Kesehatan
21IV. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
22
17. Pokok Program Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan
2a). Tujuan :
Untuk memberikan masukan ilmu pengetahuan dan IPTEK untuk menunjang
pembangunan kesehatan dan utamanya untuk mendukung perumusan kebijakan,
membantu memecahkan masalah kesehatan dan mengatasi kendala didalam
pelaksanaan program kesehatan.
b). Sasaran :
3􀂾 Makin berkembangnya IPTEK yang didorong untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan, gizi, pendayagunaan obat, pemberantasan penyakit menular, dan
perbaikan lingkungan.
4􀂾 Makin berkembangnya penelitian yang berkaitan dengan ekonomi kesehatan untuk
mengoptimalkan pemanfaatan pembiayaan kesehatan dari pemerintah dan swasta
serta meningkatkan kontribusi pemerintah dalam pembiayaan kesehatan yang
masih terbatas.
5􀂾 Terlaksananya penelitian bidang sosial budaya dan perilaku hidup sehat untuk
mengembangkan gaya hidup sehat.
6c). Program – program yang tercakup di dalamnya :
7I. Program Litbang Peningkatan Perilaku dan Pemberdayaan Masyarakat
8II. Program Litbang Peningkatan Lingkungan Sehat
9III. Program Litbang Peningkatan Upaya Kesehatan
10IV. Program Litbang Peningkatan Sumber Daya Kesehatan
11V. Program Litbang Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
12VI. Program Litbang Ilmu – ilmu Dasar dan Terapan Bidang Kesehatan
13
2B. PROGRAM KESEHATAN UNGGULAN
Menyadari akan adanya keterbatasan Sumber Daya yang tersedia dan disesuaikan dengan
prioritas masalah kesehatan yang ditemukan dalam masyarakat dan kecenderunagnnya pada
masa mendatang, maka untuk meningkatkan percepatan perbaikan derajat kesehatan
masyarakat, ditetapkan 10 Program Unggulan Kesehatan sebagai berikut :
11. Program Kebijakan Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan dan Hukum Kesehatan
22. Program Perbaikan Gizi
33. Program Pencegahan Penyakit Menular termasuk Imunisasi
14. Program Peningkatan Prilaku Hidup Sehat dan Kesehatan Mental
25. Program Lingkungan Pemukiman, Air dan Udara Sehat
36. Program Kesehatan Keluarga, Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
47. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
58. Program Anti Tembakau, Alkohol dan Madat
69. Program Pengawasan Obat, Bahan Berbahaya dan Makanan.
710. Program Pencegahan Kecelakaan dan Rudapaksa termasuk Keselamatan Lalu Lintas.
8
2C. INDIKATOR BANGKES
Indicator adalah Sesuatu yang dijadikan ukuran untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan
program. Dengan demikian, maka indikator suatu program ditentukan berdasarkan sasaran –
sasaran yang hendak dicapai dalam program tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka indikator
pembangunan kesehatan dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010 merupakan ukuran –
ukuran keberhasilan dari masing – masing bidang yaitu tercapainya peningkatan dalam :
11. Kerjasama Lintas Sektor
22. Kemandirian masyarakat dan kemitraan swasta
33. Perilaku hidup sehat
44. Lingkungan sehat
55. Upaya Kesehatan
66. Manajemen Pembangunan Kesehatan
77. Derajat Kesehatan.

BUKU SUMBER
11. Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan sebagai Strategi Nasional menuju Indonesia
Sehat 2010 ; Rakernas Departemen Kesehatan RI ( 1999 ), Jakarta.
22. Undang – undang Kesehatan RI No. 23 Tahun 1992, Depkes RI, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai