UKURAN-UKURAN EPIDEMIOLOGI
Oleh :
Kelompok 9
1. GRASBYANA JIHAN P1337424419076
2. TIKA APRIANTI P1337424419067
3. RIKA APRILIA P1337424419095
4. FITRIANIKA MAYA DEWI P1337424419060
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
BAB I
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ....................................................................... 2
BAB II
A. Definisi Mortalitas....................................................................... 3
B. Definisi Mordibitas ..................................................................... 7
BAB III
A. Kesimpulan ................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dan faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit. Salah satu unsur pokok
beberapa ukuran yang dipakai dalam mengukur kejadian penyakit dan ukuran
penyakit dapat dilakukan dari hasil penemuan masalah kesehatan yang ada di
masyarakat.
Salah satu contoh hasil pengukuran dalam kebidanan yakni AKI dan AKB.
Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate) atau AKI adalah kematian
terhadap 100.000 kelahiran hidup (KH) per tahun (Prawirohardjo, 2010; h.7).
Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate) atau AKB yakni angka
kematian bayi sampai umur 1 tahun per 1.000 KH (Prawirohardjo, 2010;
h.10).
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang dapat diambil dari penulisan makalah ini
C. TUJUAN PENULISAN
D. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi Penulis
Meningkatkan wawasan dan ketrampilan penulis seputar pengukuran
status kesehatan dalam epidemiologi dan surveilans terkait dengan
kesehatan reproduksi.
2. Bagi Institusi
Memperkaya kasanah ilmu dan sebagai sumber bacaan bagi
mahasiswa lainnya, khususnya pada mata kuliah epidemiologi materi
ukuran status kesehatan dan surveilans terkait kesehatan reproduksi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANGKA KEMATIAN
kematian dan isu-isu yang terkait. Statistik tentang kematian merupakan salah
satu bagian dan dasar dari data statistik vital, epidemiologi, dan data
yang menyebabkan kematian yaitu : degenerasi organ vital dan kondisi terkait,
status penyakit, dan sebagai akibat masyarakat atau lingkungan (bunuh diri,
kematian adalah:
(Timmreck, 2012).
meninggal setiap tahun atau jumlah kematian pada masyarakat per 1.000
populasi (menurut kesepakatan biasanya diambil populasi pada
pertengahan tahun).
Rumus :
Angka kematian kasar =
jumlah angka kematian selama satu tahun kalender x 1000
jumlah populasi pada pertengahan tahun
(Morton, Hebel, dan McCarter, 2009)
Rumus : Angka kematian spesifik usia pada kelompok umur 20-30 tahun:
(Sutrisna, 2010)
cedera, prematuritas, dan defek/ cacat lahir. Angka kematian bayi baru
Rumus :
Angka kematian bayi baru lahir =
jumlah kematian bayi berusia dibawah 28 hari x 1000
jumlah kelahiran hidup di tahun yang sama
(Timmreck, 2012).
asupan kalori dan nutrient yang cukup termasuk kenaikan berat badan
yang sesuai saat hamil, ini akan meningkatkan berat lahir bayi dan
Rumus :
Angka kematian bayi =
jumlah kematian anak usia kurang dari 1 tahun dalam 1 tahun x 1000
jumlah kelahiran hidup di tahun yang sama
(Timmreck, 2012).
Rumus :
Angka kematian ibu =
jumlah kematian ibu karena hamil, bersalin, dan nifas x 100.000
jumlah kelahiran hidup di tahun yang sama
B. ANGKA KESAKITAN
sakit, cedera, atau gangguan pada suatu populasi. Morbiditas juga merupakan
suatu suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera, atau keberadaan
atau insidensi yang umum atau spesifik. Morbiditas juga mengacu pada angka
yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok berisiko.
Pada tahun 1959, WHO menetapkan tiga ukuran morbiditas yakni jumlah
orang yang sakit, periode atau lama sakit yang dialami, dan durasi penyakit.
prevalensi dan berbagai turunan dari kedua indicator tersebut. Setiap kejadian
Incidence rate suatu penyakit adalah jumlah kasus baru yang terjadi
atau resiko terkena suatu penyakit selama satu periode waktu tertentu. Jika
penyakit juga meningkat. Jika angka insidensi secara konsisten lebih tinggi
selama kurun waktu tertentu dalam satu tahun (seperti saat musim dingin),
risiko terkena penyakit pada saat itu meningkat, misal angka influenza
paling tinggi terjadi pada musim dingin. Jika angka insidensi secara
ditempat itu, misal risiko terkena kasus valley fever sangat tinggi jika
tinggal didaerah gurun pasir barat daya. Insiden yang tinggi menyiratkan
bahwa jumlah kasus yang baru juga banyak sehingga resiko meningkat.
diperkirakan.
Rumus :
Insidensi rate = jumlah kasus baru suatu penyakit Selama satu periode
populasi yang mempunyai resiko waktu tertentu
(Timmreck, 2012)
penyakit akut maupun kronis. Incidence rate adalah ukuran langsung dari
kemungkinan (probabilitas) untuk menjadi sakit. Dengan membandingkan
didalam satu atau lebih faktor (keadaan) maka kita dapat memperoleh
terjadinya kasus baru adalah sama dengan lamanya epidemi. Incidence rate
pada suatu epidemi disebut attack rate (Sutrisna, 2010). Angka serangan
(attack rate) paling sering digunakan pada situasi keracunan makanan atau
Rumus:
Attack rate = jumlah kasus baru suatu penyakit Selama epidemi
populasi yang mempunyai resiko
yang menderita suatu penyakit pada satu titik waktu tertentu (Sutrisna,
penyakit, orang yang terinfeksi, atau kondisi, yang ada pada waktu tertentu,
jumlah kasus campak dalam sebuah populasi pada awal Juli. Prevalensi
durasi kasus.
a. Period Prevalence
waktu dan berhenti pada satu titik waktu. Semua orang dengan
menjadi sakit pada akhir periode waktu studi, begitu pula dengan
Rumus :
Period prevalence =
jumlah kasus penyakit yang ada dalam satu periode waktu x1000
rata-rata populasi studi
(Timmreck, 2012)
b. Point Prevalence
penyakit, kondisi, atau kesakitan pada satu titik waktu yang spesifik.
Rumus :
Point prevalence rate =
jumlah kasus penyakit ada Pada satu titik waktu x 1.000
total populasi studi
lamanya sakit (D). Apabila Incidence dan lama sakit stabil selama
P=IXD
PENUTUP
A. KESIMPULAN
adalah Crude Death Rate, Age Spesific Death Rate, Cause Spesific Death
angka insidensi dan prevalensi dan berbagai turunan dari kedua indicator
tersebut.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari