PENGUKURAN EPIDEMIOLOGI
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kom, Promkes, dan Epid
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
NIM : P07534019086
Kelas : 1B
Semester : II
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat serta
karunia-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dengan
judul “Pengukuran Epidemiologi”. Makalah ini berisikan tentang ukuran-ukuran dalam
Epidemiologi. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih luas
kepada kita semua. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengarahkan
saya dalam pembuatan makalah ini terutama Dosen Mata Kuliah Kom, Promkes, dan epid
yaitu ibu Liza Mutia, SKM, M.Biomed. Untuk dukungan dari semua pihak saya berharap
semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menyertai segala usaha kita. Amin.
Pratista Tarigan
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG………………………………………….. 01
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………. 01
C. TUJUAN…………………………………………………………01
D. MANFAAT……………………………………………………... 02
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI……………………………… 03
B. UKURAN-UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI……………. 03
A. KESIMPULAN…………………………………………………. 14
B. SARAN…………………………………………………………. 15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1
D. MANFAAT
2
BAB II PEMBAHASAN
PENGUKURAN EPIDEMIOLOGI
A. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI
a. Angka/Rate/Purata
1. Frekuensi orang yang menderita penyakit atau kasus dan orang yang
meninggal (person)
2. Frekuensi penduduk darimana penderita berasal (place)
3. Waktu atau periode kapan orang-orang terserang penyakit (time)
3
Angka yang dapat menggambarkan jumlah peristiwa statistik kesehatan
perlu memperhatikan karakteristik dari pembilang dan penyebutnya.pembilang
terbatas pada umur, jenis kelamin, atau golongan tertentu maka penyebut juga harus
terbatas pada umur, jenis kelamin atau golongan yang sama.
Rumus:
Contoh :
4
penyakit campak. Di temukan laporan penderita baru dari puskesmas kecamatan X
sebagai berikut : bulan januari 10 orang, maret 15 orang, juni 8 orang, september 12
orang, dan desember 20 orang. Maka insidencenya adalah :
(10+15+8+12+20)
Insidence rate = x 100%
500
= 13 % atau 13 kasus per 100 penduduk balita.
Rumus :
20
Attack Rate = x 100
100
= 20% atau 20 kasus per 100 siswa.
5
3. Sekunder Attack Rate (Angka Serangan Sekunder)
Sekunder Attack Rate adalah jumlah penderita baru suaru penyakit yang
mendapat serangan kedua dibanding dengan jumlah penduduk dikurangi jumlah
orang yang telah pernah terkena pada serangan pertama dalam persen atau permil.
Rumus:
Contoh :
Terdapat 100 orang siswa di sekolah Z, dimana secara tiba – tiba 20 orang
diantaranya menderita keracunan setelah jajan bakso di pinggir kali. Jika 2 hari
kemudian 30 orang siswa lain terkena keracunan, maka angka serangan
sekundernya adalah :
30
Angka serangan skunder = x 100
100 – 20
= 37,5 % atau 37,5 kasus per 100 siswa
6
Faktor – faktor yang mempengaruhi prevalence rate adalah :
Rumus :
Contoh :
100
Point prevalence rate = x 1000
4000
= 25 kasus per 1000 orang
Periode prevalence rate adalah jumlah penderita lama dan baru suatu
penyakit yang ditemukan pada suatu waktu jangka tertentu dibagi dengan jumlah
penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan dalam persen atau
permil.
7
Rumus :
Contoh :
= 0,45 %
Crude death rate adalah jumlah semua kematian yang ditemukan pada
jangka waktu satu tahun dibanding dengan jumlah penduduk pada pertengahan
waktu yang bersangkutan dalam persen dan permil. Crude death rate digunakan
untuk perbandingan angka kematian antar berbagai penduduk yang mempunyai
susunan umur yang berbeda beda, tetapi tidak dapat secara langsung melainkan
harus melalui prosedur penyesuaian.crude death rate ini digunakan secara luas
karena sifatnya dapat dihitung dengan adanya informasi yang minimal.
8
Rumus :
Contoh :
50
Crude death rate = x 100 %
20.000
= 0,25 %
Rumus :
9
Contoh :
20
Cause (DBD) specific date rate = x 1000
5000
Age specific death rate adalah jumlah keseluruhan kematian pada umur
tertentu dalam satu jangka waktu tertentu ( satu tahun ) dibagi dengan jumlah
penduduk pada umur yang bersangkutan pada daerah dan tahun yang bersangkutan
dalam persen atau permil.
Rumus :
Contoh :
10
12
Age specific death rate = x 1000
500
b. Proporsi
Rumus :
X
Proporsi = xK
(X + Y )
Keterangan :
X = Banyaknya kejadian atau orang, dll yang terjadi dalam kategori tertentu atau
sub kelompok dari kelompok yang lebih besar.
Y = Banyaknya kejadian atau orang ,dll yang tidak terjadi atau tidak termasuk
dalam kategori yang dimaksud dari kelompok data tersebut.
K = 100 %
Contoh :
Pada kecamatan sukamaju terdapat 25 kasus penyakit x, terdiri dari 12 wanita dan
13 laki laki. Jumlah orang – orang dari masing – masing jenis kelamin berada
11
dalam kelompok yang tidak diketahui. Berapa proporsi kasus menurut jenis
kelamin :
12
Proporsi wanita = x 100 = 26,9 %
25
13
Proporsi laki – laki = x 100 = 73,1 %
25
c. Rasio
Rumus :
X
Proporsi = xK
Y
Dimana :
X = Banyaknya peristiwa atau orang yang mempunyai satu atau lebih atribut
tertentu
Y = Banyaknya peristiwa atau orang yang mempunyai satu atau lebih atribut yang
berbeda atribut dengan ( x )
K = 1
Contoh :
12
1,6
= 1
= 1,6 : 1
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
a. Angka/Rate/Purata
Rate (Angka) merupakan ukuran yang umum digunakan untuk peristiwa yang akan
diukur, biasanya untuk analisis statistik di bidang kesehatan, sebagai hasilnya akan
didapatkan ukuran yang objektif dengan mengetahui jumlah bilangan atau angka
mutlak suatu kasus atau kematian.
b. Proporsi
Proporsi digunakan jika tidak mungkin menghitung angka insidensi, karena itu
proporsi tidak dapat menunjukan perkiraan peluang infeksi, kecuali jika banyaknya
orang dimana peristiwa dapat terjadi adalah sama pada setiap sub kelompok, tetapi
biasanya hal ini tidak terjadi.
c. Rasio
Rasio adalah suatu pernyataan frekuensi perbandingan peristiwa atau orang yang
memiliki perbedaan antara suatu kejadian terhadap kejadian lainnya.misalnya rasio
orang sakit kanker dibandingkan dengan orang sehat.
14
B. SARAN
15
DAFTAR PUSTAKA
https://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/05/ukuran-ukuran-dalam-epidemiologi.html
https://artiputri8.blogspot.com/2015/07/makalah-pengukuran-epidemiologi-
disusun.html
https://www.pelajaran.co.id/2018/26/pengertian-epidemiologi-tujuan-manfaat-dan-
peran-epidemiologi-menurut-para-ahli.html
16