Anda di halaman 1dari 7

Nama Kelompok :

John Sahatma Sinaga (2012-21-002)


Marlina Siringoringo (2012-21-003)
Reni Puspita (2012-21-004)

TUGAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Sejarah Ilmu Kesehatan Masyarakat


I. DEFINISI KESEHATAN MASYARAKAT
1. Winslow (1920)
Ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan
kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.
2. Soekidjo Notoatmodjo (2003)
Ilmu yang multi disipliner, karena pada dasarnya masalah kesehatan masyarakat
bersifat multikausal, sehingga untuk menyelesaikan atau pemecahan masalah
dilakukan secara multidisiplin. Semua kegiatan baik langsung maupun tidak langsung
untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi
(fisik, mental dan sosial) atau kuratif maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan
(fisik, mental dan sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat.

II. SEJARAH KESEHATAN MASYARAKAT


Perkembangan kesehatan masyarakat tidak terlepas dari sejarah kesehatan
masyarakat, yaitu tidak terlepas dari dua tokoh mitologi Yunani Asclepius atau
Aesculapius dan Higea.
Aesculapius adalah seorang dokter pertama, yang tampan dan pandai yang telah
melakukan pengobatan bahkan bedah dengan prosedur yang baik. Higea adalah asisten
Aesculapius. Ia yang melakukan pencegahan penyakit dengan mengajarkan kepada
masyarakat untuk hidup bersih, melaksanakan hidup seimbang, kebersihan diri,
menghindari dari makanan dan minuman yang kotor dan beracun, makan makanan yang
bergizi dan cukup istirahat.
Pada akhirnya kedua orang ini menjadi suami istri. Menggabungkan 2 aliran
kesehatan yang berbeda tapi tidak saling bertentangan, saling berhubungan satu sama
lain. Aliran Aesculapius cenderung menunggu terjadinya penyakit atau setelah sakit,
yaitu melalui pengobatan kuratif. Sedangkan aliran Higea cenderung melakukan
pencegahan penyakit (preventif) serta upaya-upaya peningkatan (promosi) kesehatan.

III. PERKEMBANGAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


A. PERIODE SEBELUM ILMU PENGETAHUAN (Pre Scientific Period) Greene
(1984)
Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat, tidak hanya dimulai pada
munculnya ilmu pengetahuan melainkan sudah dimulai sebelum berkembangnya ilmu
pengetahuan modern. Dari kebudayaan beberapa Negara seperti Babylonia, Mesir,
Yunani dan Roma telah tercatat bahwa manusia telah melakukan usaha untuk
menanggulangi masalah-masalah kesehatan masyarakat dan penyakit. Telah
ditemukan pula pada zaman tersebut, tercatat dokumen-dokumen tertulis bahkan
peraturan-peraturan tertulis yang mengatur tentang pembuangan air limbah (drainase),
pemukiman pembangunan kota, pengaturan air minum dan sebagainya.
Nama Kelompok :
John Sahatma Sinaga (2012-21-002)
Marlina Siringoringo (2012-21-003)
Reni Puspita (2012-21-004)

1. Abad pertama sampai abad ke-7


a) Hanlon (1964)
Pada masa ini berbagai penyakit menyerang penduduk. Di berbagai tempat terjadi
endemik atau wabah penyakit. Bahkan begitu banyaknya penyakit menular oleh
karena itu kesehatan masyarakat mulai dirasakan pentingnya.
b) Notoatmodjo (2005)
Penyakit kolera menjalar dari Inggris ke Afrika kemudian ke Asia dan akhirnya
sampai ke Asia Selatan. Pada abad ke-7 India menjadi pusat endemic kolera. Selain
kolera penyakit lepra menyebar dari Mesir ke Asia kecil dan Eropa melalui emigran.
Upaya-upaya yang dilakukan adalah perbaikan lingkungan yaitu hygiene dan sanitasi,
pengusahaan air minum yang bersih, pembuangan sampah, ventilasi rumah telah
menjadi bagian kehidupan masyarakat waktu itu.

2. Abad ke-13 sampai abad ke-17


Pada masa ini kejadian endemic Pes yang paling dahsyat terjadi di China dan
India, diperkirakan 13 juta orang meninggal. Catatan lain di India, Mesir dan Gaza
13.000 orang meninggal setiap harinya, atau selama wabah tersebut jumlah kematian
mencapai 60 juta orang. Peristiwa tersebut dikenal dengan “The Black Death”. Pada
abad tersebut kolera juga menjadi masalah di beberapa tempat. Tahun 1603 terjadi
kematian 1 diantara 6 orang karena penyakit menular. Tahun 1965 meningkat menjadi
1 diantara 5 orang. Tahun 1759 tercatat penyakit-penyakit lain yang mewabah
diantaranya Dipteri, Tifus dan Disentri.

A. PERIODE ILMU PENGETAHUAN (Scientific Period)


1. Abad ke-18 sampai permulaan abad ke-19 (Kebangkitan Ilmu Pengetahuan)
Pada abad ilmu pengetahuan, mulai ditemukan berbagai macam penyebab
penyakit dan vaksin sebagai pencegah penyakit. Louis Pasteur telah berhasil
menemukan vaksin untuk mencegah penyakit cacar. Joseph Lister menemukan
asam carbol (carbolic acid) untuk sterilisasi ruang operasi. William
Marton menemukan ether sebagai anestesi pada waktu operasi.
Penyelidikan dan upaya-upaya kesehatan masyarakat secara ilmiah mulai
dilakukan pada tahun 1832 di Inggris. Pada waktu itu sebagian besar rakyat
Inggris terserang epidemi (wabah) kolera, terutama terjadi pada masyarakat yang
tinggal di perkotaan yang miskin. Kemudian parlemen Inggris membentuk komisi
untuk penyelidikan dan penanganan masalah wabah kolera ini. Edwin
Chadwich seorang pakar sosial sebagai ketua komisi ini akhirnya melaporkan
hasil penyelidikannya sebagai berikut: Masyarakat hidup di suatu kondisi sanitasi
yang jelek, sumur penduduk berdekatan dengan aliran air kotor dan pembuangan
kotoran manusia. Air limbah yang mengalir terbuka tidak teratur, makanan yang
dijual di pasar banyak dirubung lalat dan kecoak. Disamping itu ditemukan
sebagian besar masyarakat miskin, bekerja rata-rata 14 jam per hari, dengan gaji
yang dibawah kebutuhan hidup. Sehingga sebagian masyarakat tidak mampu
membeli makanan yang bergizi.
Laporan Chadwich ini dilengkapi dengan analisis data statistik yang bagus
dan sahih. Berdasarkan laporan hasil penyelidikan Chadwich ini, akhirnya
parlemen mengeluarkan undang-undang yang isinya mengatur upaya-upaya
peningkatan kesehatan penduduk, termasuk sanitasi lingkungan, sanitasi tempat-
Nama Kelompok :
John Sahatma Sinaga (2012-21-002)
Marlina Siringoringo (2012-21-003)
Reni Puspita (2012-21-004)

tempat kerja, pabrik dan sebagainya. Pada tahun 1848, John Simon diangkat oleh
pemerintah Inggris untuk menangani masalah kesehatan penduduk (masyarakat).

2. Akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20


Mulai dikembangkan pendidikan untuk tenaga kesehatan yang
professional. Pada tahun 1893 John Hopkins, seorang pedagang wiski dari
Baltimore Amerika mempelopori berdirinya universitas dan di dalamnya terdapat
sekolah (Fakultas) Kedokteran. Mulai tahun 1908 sekolah kedokteran mulai
menyebar ke Eropa, Canada dan sebagainya. Dari kurikulum sekolah-sekolah
kedokteran tersebut, terlihat bahwa kesehatan masyarakat sudah diperhatikan.
Mulai tahun kedua para mahasiswa sudah mulai melakukan kegiatan penerapan
ilmu di masyarakat. Pengembangan kurikulum sekolah kedokteran sudah
didasarkan kepada suatu asumsi bahwa penyakit dan kesehatan itu merupakan
hasil interaksi yang dinamis antara factor genetik, lingkungan fisik, lingkungan
sosial, kebiasaan perorangan dan pelayanan kedokteran/kesehatan.
Dari segi pelayanan kesehatan masyarakat, pada tahun 1855 pemerintah
Amerika telah membentuk Departemen Kesehatan yang pertama kali. Fungsi
departemen ini adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi penduduk,
termasuk perbaikan dan pengawasan sanitasi lingkungan.
Departemen kesehatan ini sebenarnya merupakan peningkatan departemen
kesehatan kota yang telah dibentuk di masing-masing kota seperti Baltimor telah
terbentuk pada tahun 1798, South Carolina tahun 1813, Philadelphia tahun 1818
dan sebagainya. Pada tahun1872 telah diadakan pertemuan orang-orang yang
mempunyai perhatian kesehatan masyarakat baik dari universitas maupun dari
pemerintah di kota New York. Pertemuan tersebut menghasilkan Asosiasi
Kesehatan Masyarakat Amerika (Notoatmodjo, 2005).

3. Pada awal periode rekonstruksi


Disebut sebagai jaman kontradiksi dan peluang. Waktu untuk
meningkatkan kemakmuran di negara maju, dalam upaya penuntasan kemiskinan
dari mereka yang kurang mampu di seluruh dunia. Disebut jaman peluang, karena
dalam melihat kemajuan ilmiah dan teknologi luar biasa sehingga mampu
membuka pemandangan dan kemungkinan tak terbatas untuk memecahkan
permasalahan kuno tentang kemiskinan dan penyakit (Gunaratne 1977).
Berbagai penemuan dan inovasi selama dan sesudah perang dunia kedua
memberikan dorongan luar biasa untuk aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penemuan dan produksi massal seperti kina, dichloro diphenyl
trichloroethane (DDT), penisilin dan sulfonamide, pengembangan vaksin dan obat
baru yang efektif untuk mencegah dan mengendalikan penyakit menular,
pengenalan pil KB dan suntikan, pengenalan dan penggunaan komputer dan
perbaikan dalam pencitraan teknologi (X-ray dan CT Scan) memfasilitasi aplikasi
canggih dalam praktek kesehatan masyarakat. Kemajuan dalam mikrobiologi dan
imunologi memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan vaksin dan
teknologi diagnostic.
Nama Kelompok :
John Sahatma Sinaga (2012-21-002)
Marlina Siringoringo (2012-21-003)
Reni Puspita (2012-21-004)

IV. PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA MASA


LIBERALISME DAN SESUDAHNYA
Dekade setelah perang dunia kedua membawa pergeseran nilai yang ditandai
dengan fokus dibidang kesehatan masyarakat dan harapan masyarakat. Di negara maju,
penyakit menular yang telah begitu lama manjadi fokus utama kesehatan masyarakat
telah surut. Dengan polio menjadi yang terakhir dari epidemi yang mengejutkan,
mampu menurunkan korban dengan pemberian imunisasi, antibiotic, atau pengendalian
epidemiologi atau lingkungan.(Rogers,1990). Masa perkembangan epidemiologi
modern dimulai pada tahun 1950-an, dimulai dengan studi follow up terhadap dokter-
dokter di Inggris untuk memperlihatkan adanya hubungan yang kuat antara kebiasaan
merokok dan perkembangan penyakit kanker paru.
Dengan penaklukan fasisme dan diikuti dengan runtuhnya komunisme,
liberalisme muncul kembali. Ini dilambangkan dalam pernyataan Badan Kesehatan
Dunia (WHO), bahwa kesehatan dan kesejahteraan adalah hak asasi bagi semua
manusia (WHO, 1968). Hal ini adalah kewajiban bagi Negara untuk memberikan hak
tersebut kepada penduduk mereka. Dalam beberapa kondisi, konflik antara kesehatan
masyarakat sebagai suatu keharusan dan hak-hak sipil kembali muncul. Ini tetap
menjadi isu yang paling tangguh yang harus dihadapi oleh kesehatan masyarakat.
Bangkitnya ilmu pengetahuan pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 mempunyai
dampak yang sangat luas terhadap segala aspek kehidupan manuasia, termasuk
kesehatan.

V. PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA


1. Masa pra kemerdekaan
Tahun Keterangan
1807 Gubernur Jendral Daendels melakukan pelatihan praktik persalinan
pada para dukun bayi
1851 didirikan sekolah dokter Jawa di Batavia yaitu STOVIA
1888 di Bandung didirikan Pusat Laboratorium Kedokteran yang
selanjutnya menjadi Lembaga Eykman sekarang
1913 didirikan Sekolah Dokter Belanda yaitu NIAS di Surabaya
1922 terjadi wabah Pes
1933 - diadakan pemberantasan Pes dengan DDT dan vaksinasi massal
1935

2. Masa era kemerdekaan


a) Pra reformasi
(1) Masa orde lama
Tahun Keterangan
1951 konsep bandung plan diperkenalkan oleh dr Y. Leimena dan dr.
Patah, yaitu konsep pelayanan yang menggabungkan antara
pelayanan kuratif dan preventif
1956 didirikanlah proyek Bekasi oleh dr Y. Sulianti di Lembah Abang,
yaitu model pelayanan kesehatan pedesaan dan pusat pelatihan
tenaga. Kemudian didirikan Health Centre (HC) di 8 lokasi yaitu di
Indrapura (Sumatra Utara), Kesiman (Bali), Bojong Loa (Jawa
Barat), Salaman (Jawa Tengah), Mojosari (Jawa Timur), Metro
Nama Kelompok :
John Sahatma Sinaga (2012-21-002)
Marlina Siringoringo (2012-21-003)
Reni Puspita (2012-21-004)

(Lampung), DIY dan Kalimantan Selatan


1962 Presiden Soekarno mencanangkan program pemberantasan malaria
dan pada tanggal tersebut menjadi Hari Kesehatan Nasional.

(2) Masa orde baru


Tahun Keterangan
1967 Diadakan seminar konsep puskesmas
1968 konsep puskesmas ditetapkan dalam Rapat Kerja Kesehatan
Nasional dengan disepakatinya bentuk Puskesmas yaitu Tipe A, B
& C. Kegiatan Puskesmas saat itu dikenal dengan istilah “Basic”.
Ada basic 7, basic 13 Health Service yaitu: KIA, KB, Gizi
Masyarakat,Kesling, P3M, PKM, BP, PHN, UKS, UHG, UKJ,
Lab,Pencatatan dan Pelaporan
1969 Tipe Puskesmas menjadi A & B
1977 Indonesia ikut menandatangani kesepakatan Visi: “Health For All
By The Year 2000”, di Alma Ata, Negara bekas Federasi Uni
Soviet. Pengembangan dari konsep “Primary Health Care”
1979 puskesmas tidak ada pen-tipean dan dikembangkan piranti
manajerial perencanaan dan penilaian puskesmas yaitu “Micro
Planning‟ dan Stratifikasi Puskesmas
1984 dikembangkan posyandu, yaitu pengembangan dari pos
penimbangan dan karang gizi. Posyandu dengan 5 programnya
yaitu KIA, KB, Gizi, Penanggulangan Diare dan Imunisasi dengan
5 mejanya (Notoatmodjo, 2005)
.
b) Post reformasi
Tahun Keterangan
1997 indonesia mengalami krisis ekonomi, kemiskinan meningkat,
kemampuan daya beli masyarakat rendah, menyebabkan akses ke
pelayanan kesehatan rendah. Kemudian dikembangkan program
kesehatan untuk masyarakat miskin yaitu JPS-BK
1998 Indonesia mengalami reformasi berbagai bidang termasuk
pemerintahan dan menjadi negara demokrasi
2001 otonomi daerah mulai dilaksanakan, sehingga di lapangan
program-program kesehatan bernuansa desentralisasi dan sebagai
konsekuensi negara demokrasi, program-program kesehatan juga
banyak yang bernuansa „politis‟
2003 JPS-BK kemudian menjadi PKPS-BBM bidang kesehatan
2005 Berubah menjadi Askeskin. dikembangkan Visi Indonesia Sehat
Tahun 2010 dengan Paradigma Sehat

Secara universal perkembangan kesehatan masyarakat dibagi menjadi 5 era


dengan dasar pembagian 5 unsur yaitu unsur jangkauan dengan filosofi yang
dianut dengan titik berat pelayanan, unsur penyelenggaraan pendidikan dan
penelitian pengembangan.
Nama Kelompok :
John Sahatma Sinaga (2012-21-002)
Marlina Siringoringo (2012-21-003)
Reni Puspita (2012-21-004)

VI. ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DITERIMA DIKURIKULUM


Pada tahun 1947 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mempunyai andil yang
sangat besar dalam menghasilkan tenaga medis yang mengembangkan kesehatan
masyarakat Indonesia.
Melihat kenyataan lapangan, dipandang perlu penambahan ilmu dan pengalaman
khusus dalam bidang kesehatan masyarakat, termasuk ilmu dan pengalaman dalam
pendidikan kesehatan masyarakat (health education). Pada 1960, berdiri Fakultas
Kedokteran di beberapa kota besar di Indonesia sedangkan Fakultas Kesehatan
Masyarakat belum ada. Sementara itu, Fakultas Kedokteran hanya menghasilkan
tenaga-tenaga ahli atau spesialis bidang kedokteran klinik. Pada masa itu, tenaga-
tenaga ahli kesehatan masyarakat pada umumnya lulusan luar negeri yang jumlahnya
sangat sedikit. Dirasakan benar kekurangan jumlah tenaga ahli kesehatan masyarakat
untuk dapat menangani masalah-masalah kesehatan masyarakat di Indonesia,
sedangkan dari aspek pembiayaan, pendidikan ke luar negeri dirasakan sebagai beban
sangat berat bagi pemerintah Indonesia. Sehingga, dengan surat keputusan Menteri
Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 26 tahun 1965 tanggal 26 Februari
1965 diputuskan bahwa Fakultas Kesehatan Masyarakat dibentuk di bawah naungan
Universitas Indonesia. Selanjutnya terbit Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi
dan Ilmu Pengetahuan No. 153/1965 yang memperbaiki SK yang terdahulu nomor 26
tahun 1965 yang menetapkan tanggal berdirinya FKM UI yaitu 1 juli 1965. Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no.5581/SEKRET/BUP/65
memutuskan dan menunjuk dokter Sajono Sumodidjojo sebagai dekan pertamanya.

Referensi :
Islami, Ta’aliyah Nurul.2013.Sejarah dan Perkembangan Ilmu Kesehatan
Masyarakat.Universitas Veteran Bangun Sukoharjo
Dwiyanto Ferry.2011.Sejarah dan Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat di Negara
Maju dan Berkembang.
http://www.fkm.ui.ac.id/content/program-studi-sarjana-kesehatan-masyarakat-gelar-skm/
Nama Kelompok :
John Sahatma Sinaga (2012-21-002)
Marlina Siringoringo (2012-21-003)
Reni Puspita (2012-21-004)

Pengertian Kesehatan Masyarakat

Narasumber Pendapat

Masyarakat Sederhana
Kesehatan masyarakat adalah ekonomi yang sehat, kebutuhan sehari-hari
Narasumber 1 (LS)
dapat terpenuhi. Karena kalau kebutuhan dipenuhi pasti sehat
Upaya dan gerakan hidup sehat pada lingkungan karena lingkungan dapat
Narasumber 2 (MS) berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Upaya yang bisa dilakukan
seperti: pembangunan MCK
Kesehatan masyarakat adalah lengkap atau tidaknya fasilitas kesehatan
Narasumber 3 (BM)
dan ada usaha menjaga kesehatan dari masyarakat itu sendiri
Suatu keadaan manusia yang tidak terkontaminasi oleh bibit penyakit,
Narasumber 4 (AG)
yang bisa disebabkan virus (keringat atau air liur) serta dari makanan
Kesehatan masyarakat adalah meningkatkan gizi dan kesehatan
masyarakat, jauh dari gizi buruk buat anak-anak yang kurang mampu.
Narasumber 5 (IH)
Salah satu yang membuat tidak sehat adalah: segi gaya hidup dan pola
makan. Contohnya, merokok dan minum alkohol
Kesehatan lingkungan dan sekitar, menjaga pola makan dan lingkungan
Narasumber 6 (OS) agar tetap bersih dan selalu menjaga iman. Karena iman membuat panjang
umur dan sehat
Mahasiswa
Kesehatan masyarakat adalah pola hidup masyarakat setempat mengenai
Narasumber 1 informasi kesehatan untuk menanggulangi penyakit-penyakit yang ada
dalam masyarakat sehingga menjamin kesehatan masyarakat.
Kesehatan masyarakat adalah mempelajari dimana masyarakat mampu
Narasumber 2
mengetahui kesehatan dalam lingkup kesehatan keluarganya.
Kesehatan masyarakat adalah pencegahan penyakit yang didukung oleh
tenaga medis untuk menyembuhkan masyarakat jika ada yang sakit dan
Narasumber 3
diberikan obat serta mudah mendapatkan fasilitas-fasilitas pelayanan
kesehatan sehingga masyarakat dapat dikatakan sehat.
Kesehatan masyarakat adalah meningkatkan kesehatan masyarakat secara
umum supaya masyarakat tidak ada yang sakit, jika ada masyarakat yang
Narasumber 4 sakit dapat menerima pelayanan kesehatan yang baik dari tenaga-tenaga
kesehatan yang ada dan mudah dalam akses pelayanan kesehatanya
seperti program yang dibuat oleh pemerintah.
Kesehatan masyarakat adalah suatu kebersihan perorangan atau individu
yang diberikan oleh suatu organisasi pelayanan medis untuk mendeteksi
Narasumber 5
penyakit dini dalam mencegah penyakit sehingga mempunyai standar
kehidupan yang layak.

Anda mungkin juga menyukai