Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MENGIDENTIFIKASI LANGKAH INVESTIGASI WABAH

BERDASARKAN FILM THE FLU (2013)


MATA KULIAH INVESTIGASI WABAH

1. Apakah sudah dilaksanakan investigasi wabah dalam film tersebut? Jika sudah,
jelaskan seperti apa investigasi wabah yang telah dilakukan. Jika belum, jelaskan
dengan lengkap langkah - langkah investigasi wabah yang seharusnya dilakukan
beserta penjelasannya.

Menurut pendapat saya, pada film The Flu tersebut sudah dilaksanakan
investigasi wabah. Namun, langkah-langkah investigasi wabah yang dilakukan
tidak terlalu terlihat dan dijelaskan secara rinci. Kegiatan investigasi wabah yang
telah dilakukan dalam film tersebut yang pertama yaitu penegakan atau
konfirmasi diagnosa. Langkah ini terlihat pada adegan saat ByeongWoo (orang
yang menemukan kontainer imigran gelap dari Hongkong) diperiksa oleh tim
medis. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien diduga terserang virus flu burung
yang merupakan kasus flu burung pertama di Korea.
Kemudian setelah dilakukan konfirmasi diagnosa, ditemukan beberapa pasien
yang mengalami kondisi atau gejala yang sama dengan index case, yaitu
ByeongWoo dan terjadi peningkatan kasus yang drastis. Dari adegan yang
terlihat, pasien-pasien tersebut merupakan orang-orang yang berada di apotek
yang sama dengan ByeongWoo sebelum dibawa ke rumah sakit, dan kemudian
menularkan juga kepada orang-orang disekitarnya. Dengan meningkatnya kasus
secara drastis, maka disimpulkan bahwa kasus tersebut telah menjadi wabah.
Sehingga kasus tersebut diserahkan kepada Pusat Penanggulangan Penyakit untuk
dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Melalui rekaman yang didapat dari HP index case di rumuskan hipotesa
sementara bahwa sumber penularan virus didapat dari peti kemas yang berisi
imigran gelap dari Hongkong yang telah menjadi mayat. Kemudian
dilaksanakanlah sebuah penyelidikan lapangan dengan melakukan contact tracing
untuk mengidentifikasi kemungkinan sumber penularan dengan menyelidiki peti
kemas yang diduga sebagai sumber infeksi virus. Selain itu, juga dilakukan
pertemuan dengan pemerintah kota untuk merumuskan upaya penanggulangan
untuk menghentikan penyebaran wabah. Namun, pada film tersebut terlihat
bahwa pemerintah tidak terlalu memerhatikan dan terkesan meremehkan upaya
penanggulangan yang disarankan oleh tim medis. Pada langkah penyelidikan
epidemiologi lapangan, di film tersebut juga tidak dilihatkan bagaimana
penelusuran riwayat kontak atau interaksi dari pasien-pasien yang terinfeksi.
Selanjutnya setelah dilakukan pemeriksaan oleh Divisi Penanganan Wabah,
Perdana Mentri Korea Selatan mengumumkan kepada masyarakat bahwa telah
terjadi Wabah Flu Baru yang sangat berbahaya di Kota Bundang. Walaupun pada
film tersebut tidak diperlihatkan adegan saat Divisi Penanganan Wabah
melakukan analisis dan penelitian epidemiologi.
Setelah mengumumkan telah terjadinya wabah, pemerintah melakukan
tindakan penanggulangan berupa isolasi Kota Bundang dengan menempatkan
semua orang kedalam satu tempat yang sama, kemudian dilakukan pemeriksaan
secara visual dan tes PCR. Tes ini dilakukan untuk mengetahui orang yang
terinfeksi dan yang tidak terinfeksi. Jika setelah 48 jam mendapatkan hasil tes
yang negatif, maka orang tersebut dapat meninggalkan barak isolasi. Cara ini
ditentang oleh tim medis karena menempatkan orang yang tidak terinfeksi dan
orang yang terinfeksi pada tempat yang sama merupakan tindakan yang sangat
berisiko, dimana penularan dapat menyebar lebih cepat. Namun, pemerintah Kota
Bundang beserta jajaran Perdana Menteri tidak mendengarkan alasan tim medis
dan tetap melaksanakan isolasi sesuai rencana mereka.
Tindakan lain dari pemerintah Kota Bundang yang seharusnya tidak
dilakukan yaitu membakar orang yang terinfeksi hidup-hidup karena belum
ditemukannya vaksin yang dapat menyembuhkan orang tersebut. Sementara
pemerintah melakukan tindakan kontroversial, tim medis berupaya melakukan
tindakan penanggulangan dengan cara mencari penyintas dari peti kemas imigran
Hongkong, Moon Sai yang diduga memiliki antibodi terhadap virus tersebut.
Setelah Moon Sai ditemukan, dilakukanlah penelitian terhadap antibodi yang
dimilikinya. Walaupun Moon Sai meninggal di tengah jalan, ternyata Mireu anak
dari dr. Kim InHae juga memiliki antibodi dari Moon Sai yang disuntikkan oleh
InHae sebelumnya. Setelah dikonfirmasi bahwa Mireu juga memiliki antibodi
kemudian dilakukan riset dan memproduksi antibodi tersebut dengan rakyat Kota
Bunda sebagai prioritas penerima antibodinya.
2. Jelaskan gejala yang dialami penderita dalam film tersebut!
Keadaan yang dialami penderita pada film tersebut mirip dengan yang dialami
oleh penderita kasus Flu Burung di Vietnam namun terdapat perbedaan situasi.
Gejala yang terlihat antara lain, Batuk, demam dengan suhu lebih dari 40 o C, flu,
muntah darah, kejang-kejang, Kehilangan kesadaran, serta timbul bercak
kemerahan pada kulit.

3. Jelaskan sumber penularan penyakit tersebut!


Sumber penularan diduga berasal dari infeksi dari peti kemas yang berisi imigran
gelap Hongkong yang kemudian meninggal dan membusuk didalam peti kemas
tersebut. Diduga para imigran tersebut tertular virus dari salah satu imigran yang
batuk-batuk lalu meninggal, kemudian imigran yang selamat (Moon Sai)
menularkan kepada ByeongWoo dan kakaknya yang datang dan membuka
kontainer tersebut. Kemudian ByeongWoo menularkannya kepada orang lain saat
membeli obat di Apotek.

4. Jelaskan cara penularan penyakit tersebut!


Cara penularan melalui droplets dari penderita yang terinfeksi ketika batuk atau
bersin. Kemudian droplets tersebut terhirup oleh orang lain atau menempel pada
permukaan yang tersentuh oleh tangan kemudian masuk melalui saluran
pernapasan.

5. Sebutkan istilah atau terminologi yang belum diketahui!


Tes PCR

Anda mungkin juga menyukai