Anda di halaman 1dari 20

EPIDEMIOLOGI COMMUNICABLE

AND NON COMMUNICABLE


DISEASE

Konsep Epidemiologi Re-Emerging Disease

RESKY WAHYUNI
001110142020
(Konsentrasi Epidemiologi)

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
O
U
T
L Pengertian Re-Emerging Disease
I
N faktor penyebab terjadinya re-
E emerging disease

jenis-jenis re-emerging disease

Pertemuan 1
strategi kunci mengatasi EIDs
Pengertian
Re-emerging
re-emerging disease Disease

Penyakit re-emerging disease merupakan


penyakit yang muncul disebabkan oleh
kemunculan kembali, dan peningkatan jumlah
infeksi dari suatu penyakit yang diketahui, tetapi
sebelumnya menyebabkan begitu sedikit infeksi
sehingga tidak lagi dianggap sebagai masalah
kesehatan masyarakat.

AlMossawi, H. J. et al. (2019) ‘Key Strategies to Address Emerging and Reemerging Infectious Diseases
Faktor Penyebab Penyakit Re-Emerging Disease

Meningkatnya jumlah perubahan lingkungan dan


penduduk perubahan iklim

Kepadatan penduduk Perjalanan yang cepat


dengan sanitasi yang buruk dan intens

Makanan yang tidak peningkatan paparan


higienis manusia terhadap vektor
penyakit dan reservoir di
alam

Tabish, S. A. (2020) ‘Emergent Infection: A New Global Health Threat


Jenis-Jenis Penyakit Re-Emerging Disease

Dengue

Filarisis

Cholera
Penyebab Denguee

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang


disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan dari orang ke
orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor
yang paling utama, namun spesies lain seperti Ae.Albopictus
juga dapat menjadi vektor penular

Farasari, R. and Azinar, M. (2018) ‘Model Buku Saku Dan Rapor Pemantauan Jentik Dalam Meningkatkan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk
Epidemiologi Dengue

Dengue telah
Di Amerika Penyebaran
menyebar di Muncul
Tengah dan DBD
banyak kembali di
Selatan pada dilaporkan
bagian Asia Amerika pada
tahun 1995- terjadi di 24
Tenggara 1990-an
1997 Negara
sejak 1950-an

Tabish, S. A. (2020) ‘Emergent Infection: A New Global Health Threat


Gejala

Demam Tinggi > 39 derajat C


Sakit kepala

Nyeri di belakang mata


Mual dan muntah

Nyeri sendi dan otot


Ruam Kemerahan

Dania, I. A. (2016) ‘Gambaran Penyakit dan Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD)
Pencegahan Menguras tempat penyimpangan
air

Menutup penampungan air

Membuang/Mengubur barang-
barang bekas

Tidak menggantung pakaian


dalam kamar/rumah

Fogging

Dania, I. A. (2016) ‘Gambaran Penyakit dan Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD)
Pengobatan

Gastroenteritis oral solution atau


kristal diare yaitu garam elektrolid
Pengantian cairan tubuh
1 3

Penderita diberi minum 2 4 Penderita sebaiknya dirawat di


rumah sakit untuk mencegah
sebanyak 1,5 liter sampai terjadinya syok
2 liter dalam 24 jam

Dania, I. A. (2016) ‘Gambaran Penyakit dan Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyebab FILARISIS

Filariasis atau Elephantiasis (penyakit kaki gajah)


merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh
cacing filaria dan ditularkan oleh semua jenis nyamuk. Cacing
tersebut hidup di saluran dan kelenjar getah bening dengan
manifestasi klinik akut berupa demam berulang, peradangan
saluran kelenjar getah bening

Nabela, D., Hermansyah, H. and Ismail, N. (2019) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Munculnya Kembali Penyakit Kaki Gajah Di Kabupaten Aceh Barat
Tahun 2019
EPIDEMIOLOGI

Filarisis merupakan
penyakit zoonosis
menular yang banyak Filariasis ditemukan di
ditemukan di wilayah daerah Asia, Afrika,
tropika seluruh dunia Amerika Tengah, dan Penyakit menular di
Selatan, dengan 120 juta Indonesia masih
manusia terjangkit berperan sebagai
penyebab morbilitas dan
mortalitas
Pengendalian

Menggunak ●
Pemberian Obat
an metode
Pencegah Massal (POPM)
(GELF)

Lingkungan sosial
Faktor ●
Lingkungan fisik
Lingkungan ●
Lingkungan sosial dan ekonomi

Nabela, D., Hermansyah, H. and Ismail, N. (2019) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Munculnya Kembali Penyakit Kaki Gajah Di Kabupaten Aceh Barat Tahun 2019
Penyebab CHOLERA

Kolera adalah penyakit yang telah lama menyerang


manusia dan terus menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat
dunia. Kolera merupakan penyakit infeksi saluran usus bersifat
akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio Cholera. Bakteri ini
masuk ke dalam tubuh seseorang melalui air minum atau
memakan makanan yang terkontaminasi bakteri Vibrio Cholera
Epidemiologi Cholera

Tahun 1997 Tahun 1998


Menyerang Afrika TimurEpidemi menyebar ke Afrika Timur dan Selatan

Cholera muncul kembaliTahun


ke negara-negara
1991 pandemi dan
kolera
benuakedimana
7 mencapai
sebelumnya
Amerikatelah
menghilang Lebih dari 390.000 kasus dilaporkan di lebih dari 10 negara
Menyebar karena sistem air dan sanitasi memburuk dan langkah keamanan
pangan tidak memadai

Tabish, S. A. (2020) ‘Emergent Infection: A New Global Health Threat.


Gejala dan Tanda Penyakit CHolera

Diare yang encer dan berlimpah tanpa Kejang otot perut bisa juga
01 didahului oleh rasa mulas atau 04 dirasakan dengan disertai nyeri
tenesmus. yang hebat

Feces atau kotoran (tinja) yang semula


Diare terjadi berkali-kali dan berwarna dan berbau berubah menjadi
02 dalam jumlah yang cukup 05 cairan putih keruh (seperti air cucian beras)
banyak tanpa bau busuk ataupun amis, tetapi
seperti manis yang menusuk

Terjadinya muntah setelah Banyaknya cairan yang keluar


03 didahului dengan diare yang 06 akan menyebabkan terjadinya
terjadi, penderita tidaklah dehidrasi
merasakan mual sebelumnya
Anggaraditya, B. A. (2015) ‘Menekan Laju Penyebaran Kolera Di Asia Dengan 3Sw (Sterilization, Sewage, Sources, and Water Purification)
Pengendalian

Pengendalian

Anggaraditya, B. A. (2015) ‘Menekan Laju Penyebaran Kolera Di Asia Dengan 3Sw (Sterilization, Sewage, Sources, and Water Purification)
Strategi Kunci Mengatasi Emerging Dan
Re-Emerging Disease
Penguatan surveilans epidemiologi.

Penguatan kemampuan dan pelayanan laboratorium.

Pembentukan Tim Respon Cepat.

Pemantauan resistensi antimikroba.

Pembentukan jaringan surveilans penyakit internasional.

Advokasi dan mobilisasi dukungan internasional

Tabish, S. A. (2020) ‘Emergent Infection: A New Global Health Threat.


DAFTAR PUSTAKA
1. AlMossawi, H. J. et al. (2019) ‘Key Strategies to Address Emerging and Reemerging Infectious Diseases: A Systematic Analysis’, 8, pp. 1–7. doi:
10.21203/rs.2.14861/v1.
 
2. Anggaraditya, B. A. (2015) ‘Menekan Laju Penyebaran Kolera Di Asia Dengan 3Sw (Sterilization, Sewage, Sources, and Water Purification)’, Intisari Sains
Medis, 3(1), p. 83. doi: 10.15562/ism.v3i1.71.
 
3. Dania, I. A. (2016) ‘Gambaran Penyakit dan Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD)’, Jurnal Warta, 48(April), pp. 1829–7463.
 
4. Farasari, R. and Azinar, M. (2018) ‘Model Buku Saku Dan Rapor Pemantauan Jentik Dalam Meningkatkan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk’, JHE
(Journal of Health Education), 3(2), pp. 110–117. doi: 10.15294/jhe.v3i2.23314.
 
5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2021)
 
02
6. Nabela, D., Hermansyah, H. and Ismail, N. (2019) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Munculnya Kembali Penyakit Kaki Gajah Di Kabupaten Aceh Barat
Tahun 2019’, Sel Jurnal Penelitian Kesehatan, 6(2), pp. 75–89. doi: 10.22435/sel.v6i2.2369.
 
7. Side, S., Sukarna, S. and Asfarina, G. T. (2019) ‘Analisis Kestabilan Penyebaran Penyakit Kolera Menggunakan Model SEIRS dengan Vaksinasi dan Faktor
Treatment’, Journal of Mathematics, Computations, and Statistics, 1(2), p. 155. doi: 10.35580/jmathcos.v1i2.9239.
 
8. Sumampouw, O. J. (2020) ‘Epidemiologi Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara’, Sam Ratulangi Journal of Public Health, 1(1), p.
001. doi: 10.35801/srjoph.v1i1.27272.
 
9. Tabish, S. A. (2020) ‘Emergent Infection: A New Global Health Threat.
ASSALAMUALAIKUM Wr.
Wb
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai