Anda di halaman 1dari 4

A.

Analisis Situasi

Banjir merupakan bencana alam yang terjadi di kawasan yang banyak dialiri oleh
aliran sungai. Sedangkan secara sederhana, Banjir di defenisikan sebagai tergenangnya
suatu tempat akibat meluapnya air yang melebihi kapasitas pembuangan air disuatu
wilayah dan menimbulkan kerugian fisik, sosial dan ekonomi (Rahayu dkk, 2009).

“Banjir merupakan peristiwa dimana daratan yang biasanya kering (bukan daerah
rawa) menjadi tergenang oleh air, hal ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan
kondisi topografi wilayah berupa dataran rendah hingga cekung. Selain itu terjadinya
banjir juga dapat disebabkan oleh limpasan air permukaan (runoff) yang meluap dan
volumenya melebihi kapasitas pengaliran sistem drainase atau sistem aliran sungai.
Terjadinya bencana banjir juga disebabkan oleh rendahnya kemampuan infiltrasi tanah,
sehingga menyebabkan tanah tidak mampu lagi menyerap air. Banjir dapat terjadi akibat
naiknya permukaan air lantaran curah hujan yang diatas normal, perubahan suhu,
tanggul/bendungan yang bobol, pencairan salju yang cepat, terhambatnya aliran air di
tempat lain” (Ligak, 2008).

Zein (2010) menjelaskan bahwa masyarakat merupakan pihak yang memiliki


pengalaman langsung dalam kejadian bencana sehingga pemahaman yang dimiliki
menjadi modal bagi pengurangan risiko bencana. Dalam konteks manajemen bencana
alam respon masyarakat terhadap bencana sangat penting untuk dipahami (Marfai, dkk,
2008).

Tindakan adaptasi terhadap bencana banjir dapat berupa tindakan yang dilakukan
untuk mengurangi dampak bencana baik dampak secara langsungmaupun tidak langsung
(Gissing et al., 2004). Upaya adaptasi juga bertujuan untuk memastikan bahwa sumber
daya yang diperlukan untuk tanggap dalam peristiwa bencana dapat digunakan secara
efektif pada saat bencana dan tahu bagaimana menggunakannya (Sutton and Tierney,
2006).

Mitigasi bencana merupakan tindakan meminimalisir dampak dari bencana banjir,


banyak aksi yang dapat dilakukan untuk meminimalisir bencana banjir, salah satunya
adalah membuat tanggul di bantaran sungai atau membuat sumur resapan di daerah
tersebut.Banyaknya kerugian yang dihasilkan dari dampak bencana banjir yang terjadi
karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan bahaya bencana banjir serta
dampaknya. Mitigasi bencana sendiri dilakukan melalui pembangunan fisik atau aturan
serta melakukan upaya penyadaran atau pendidikan serta. Berdasarkan Peraturan Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) No 4 tahun 2008 telah membagi
mitigasi bencana terdiri atas mitigasi struktural serta mitigasi non-struktural.

B. RumusanMasalah
Kurangnya pengetahuan dan informasi tentang bencana banjir di masyarakat
sehingga dari permasalahan tersebut perlu diadakan pemberdayaan masyarakat dan
penyuluhan kesehatan.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
dalam menghadapi bencana banjir yang ditinjau dari tingkat risiko bencana banjir dan
kesiapsiaagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir yang akan terjadi
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam pengabdian masyarakat ini antara lain:
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bencana banjir, dampak yang di
akibatkan serta mitigasi bencana banjir
b. Mencegahterjadinyabencana banjir yang berdampak merugikan masyarakat
c. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang mitigasi bencana banjir

D. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Pelaksana
Dapat menerapkan tri dharma perguruan tinggi dalam hal pengabdian
masyarakat, dapat mengaplikasikan teori-teori sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam menghadapi bencana banjir
2. BagiMahasiswa/Mahasiswi
Sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa/mahasiswi untuk dapat
memprogramkan penyuluhan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat tentang
bencaan banjir dan dampak dari bencaan banjir.
3. Bagi Masyarakat
Diharapkan menjadi jendela informasi untuk membuka wawasan tentang
pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir serta
terciptanya lingkungan yang aman dan terbebas bencana banjir

E. Pemecahan Masalah
Melakukan kegiatan Penyuluhan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Tentang bencana banjir

F. Khalayak Sasaran Strategis


Seluruh masyarakat yang Berpotensi maupun yang tidak berpotensi terkena
bencana banjir

Daftar pustaka

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ligal, S. 2008. Pendekatan Pencegahan dan Penanggulangan Banjir. Jurnal Dinamika
Teknik Sipil Volume 8, Nomor 2, Juli 2008.
Marfai, M.A. dan King, L. 2008a. “Tidal inundation mapping under enhanced land
subsidence in Semarang, Central Java Indonesia”. Environmental Geology, 55, 1507-
1518.
Rahayu. Dkk. (2009). Banjir dan Upaya Penanggulangannya. Bandung : Pusat Mitigasi
Bencana (PMB-ITB)
Sutton, J dan Tierney, K, 2006. Disaster Preparedness : Concepts, Guidance, and
Research,California : Fritz Institute.

Anda mungkin juga menyukai