DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
104
102
100
98
96
94
92
90
88
laki-laki perempuan
1200
1000
800
600
400
200
0
2017 2018 2019 2020
78 kasus (40%)
birobuli selatan
117 kasus (60%) petobo
L P
2 DIARE BERDARAH 6 7 13
6 KUSTA MB 5 5 10
7 MALARIA KLINIS 1 2 3
9 PNEUMONIA 10 6 16
10 HIPERTENSI 23 19 42
11 DIABETES MELITUS 3 6 9
(Data sekunder,2020)
PEMBAHASAN
Dari hasil surveilans yang ada di Puskesmas Kamonji Tahun 2020 terdapat 11
kasus penyakit. kasus yang paling tinggi adalah kejadian diare yaitu sebanyak 195
kasus terjadi pada 102 jiwa (52,3% ) terjadi pada Laki-laki dan 93 jiwa (47,7%)
terjadi pada perempuan.dan kasus terendah adalah penyakit diabetes melitus
dengan jumlah 9 kasus,yakni terjadi pada laki-laki dengan jumlah 3 kasus dan 6
kasus terjadi pada perempuan.
Diare adalah buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang
frekuensinya lebih sering dari biasanya (3 kali/lebih dalam sehari).dan juga
perubahan konsistensi tinja yang terjadi tiba-tiba akibat kandungan air di dalam
tinja melebihi normal (10ml/kg/hari) dengan peningkatan frekuensi defekasi lebih
dari 3 kali dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari 14 hari.
Kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Kamonji pada tahun 2020
dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga
di lingkungan sekitar, karena jika lingkungan tidak sehat (karena tercemar kuman
diare) dan berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat (melalui
makanan dan minuman), maka akan mengakibatkan Kejadian Diare.
Evaluasi sistem surveilans di Puskesmas Bulili
a. Input
Dalam pelaksanaan program surveilans tidak memadai karena petugas surveilans
hanya satu orang saja dan petugas tersebut merangkap sebagai pemegang atau
penanggung jawab program lain.sehingga terjadi keterlambatan pelaporan.serta
masalah sarana dan prasarana yang masih kurang memadai seperti komputer yang
hanya terdapat 1 buah dan di gunakan juga sebagai tempat pembuatan surat
menyurat
b. Proses
Dalam proses pelaksanaan program surveilans di puskesmas Bulili,tidak
melaksanakan pengawasan program surveilans padahal dalam pelaksanaan
program surveilans seperti perencanaan program surveilans, pengorganisasian,
pergerakan dan pengawasan program surveilans harus terlaksana dengan
menyeluruh dan terpadu agar dapat menunjang dalam pelaksanaan program
surveilans.
c. Output
Hasil output dari program surveilans di puskesmas Bulili antara lain:
Masalah sumber daya manusia (petugas surveilans)
Masalah sarana dan prasaran yang kurang memadai
Sehinga pada akhirnya pelaksanaan program surveilans di puskesmas bulili belum
berjalan semestinya.
CONTOH FORMULIR SURVEILANS
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Berdasarkan survey kesehatan rumah tangga (SKRT), studi mortalitas dan
riset kesehatan dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih menjadi
penyebab utama kematian balita di Indonesia. Penyebab utama kematian akibat
diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana
kesehatan. Untuk menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang
cepat dan tepat.
b. Saran
• Bagi tenaga pihak puskesmas Diharapkan pihak Puskesmas untuk
mensosialisasikan atau mengadakan penyuluhan tentang
kesehatan,khusunya bahaya dan penanggulangan dini diare.
• Bagi masyarakat agar dapat lebih meningkatkan kesadaran pentingnya
menjaga di lingkungan sekitar tempat tinggal.
TERIMA KASIH