I. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan konseling kesehatan pada calon pengantin diharapkan
dapat mengetahui dan memahami tentang KEK & Anemia, BBLR,
Stunting
III. SASARAN
Calon pengantin
IV. MATERI
Pengertian dan bahaya KEK & Anemia
Pengertian BBLR
Pengertian & bahaya stunting
Isi piringku
V. METODE
Ceramah
Diskusi/Tanya jawab
VI. MEDIA
Leaflet dan Lembar balik
VII. EVALUASI
a. Evaluasi Proses
Peserta antusias terhadap materi konsultasi
Peserta mengikuti jalannya konsultasi sampai selesai
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
b. Evaluasi Hasil
Jenis Test : Lisan
Butir Soal : 2 soal
Bahaya apa yang ditimbulkan dari KEK pada ibu hamil ?
Cara mengatasi agar KEK dan bahaya penyerta lainnya tidak
terjadi ?
VIII. KEGIATAN KONSELING
KEGIATAN
NO. WAKTU KEGIATAN PESERTA
KONSELING
Memberi salam Menjawab salam
Memperkenalka Mendengarkan
n diri
Menjelaskan Mendengarkan
tujuan
Pembuka Menyebutkan Mendengarkan
1.
(2 menit) materi konseling dan
Bertanya kepada memperhatikan
klien apakah Menjawab
sudah pernah pertanyaan
mendengar
tentang “KEK” ?
Pengertian &
bahaya KEK
Pengertian &
bahaya Anemia
Pengertian & Mendengarkan &
Penyampaian
bahaya BBLR memperhatikan
2. Materi
Pengertian & Mengajukan
(8 menit)
bahaya Stunting pertanyaan
Cara
pencegahan
dengan “Isi
Piringku”
Evaluasi dengan Menjawab
mengajukan 2 pertanyaan yang
pertanyaan telah diajukan
Menanyakan Menanyakan
Penutup kembali apakah kembali jika ada
3
(2 Menit) masih ada yang materi yang belum
kurang jelas dimengerti
Mengucapkan Menjawab salam
terimakasih dan
salam penutup
A. KEK
Pengukuran LILA pada kelompok wanita usia subur adalah salah
satu cara untuk mendeteksi dini dengan mudah dan dapat
dilaksanakan oleh masyarakat awam untuk mengetahui kelompok
berisiko Kekurangan Energi Kronis (KEK). Kekurangan Energi
Kronis (KEK) adalah keadaan di mana seseorang mengalami
kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau
menahun. Seseorang dikatakan menderita risiko KEK bilamana
LILA (Lingkar Lengan Atas) <23,5 cm
Bahaya yang diakibatkan KEK saat kehamilan terhadap janin yang
dikandung antara lain :
1) Keguguran
2) Pertumbuhan janin terganggu hingga bayi lahir dengan berat
lahir rendah (BBLR)
3) Perkembangan otak janin terlambat, hingga kemungkinan
nantinya kecerdasaan anak kurang, bayi lahir sebelum
waktunya (Prematur)
4) Kematian bayi
B. ANEMIA
Anemia adalah penyakit yang terjadi karena konsumsi zat besi (Fe)
pada tubuh tidak seimbang atau kurang dari kebutuhan tubuh.
Anemia terjadi jika jumlah hemoglobin dalam darah kurang dari
12gr/100 ml.
Pengaruh anemia pada ibu, yaitu :
1) Dapat terjadi abortus (keguguran)
2) Persalinan prematuritas
3) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
4) Mudah terjadi infeksi
5) Hiperemesis gravidarum
6) Perdarahan saat perslinan
7) Ketuban pecah dini (KPD)
Pengaruh anemia pada janin, yaitu :
1) Keguguran
2) Terjadi kematian intra uteri
3) Persalinan prematuritas tinggi
4) Berat badan lahir rendah
5) Kelahiran dengan anemia
6) Dapat terjadi cacat bawaan
7) Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
8) Inteligensia rendah
C. BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat
kurang dari 2500 gram diukur pada saat lahir atau sampai hari ke
tujuh setelah lahir.
Masalah yang sering dijumpai pada BBLR antara lain keadaan
umum bayi yang tidak stabil, henti nafas, inkoordinasi reflek
menghisap dan menelan, serta kurang baiknya kontrol fungsi
motorik oral, sehingga beresiko mengalami kekurangan gizi dan
keterlambatan tumbuh kembang. BBLR sangat rentan terhadap
infeksi, karena daya tahan tubuh BBLR yang masih rendah.
Selain itu, keadaan organ-organ BBLR yang belum matang
merupakan faktor resiko terjadinya necrotizing enterocolitis
(peradangan usus besar atau usus halus) pada BBLR.
D. STUNTING
Stunting merupakan tubuh yang pendek atau sangat pendek.
Stunting terjadi akibat kekurangan gizi dan penyakit berulang dalam
waktu lama pada masa janin hingga 2 tahun pertama kehidupan
seorang anak. Faktor langsung yang menyebabkan yaitu : asupan
makanan, berat badan lahir, dan penyakit.
Penanggulangan :
Pada ibu hamil : ibu perlu mendapatkan makanan yang
bergizi, apabila ibu dalam keadaan KEK atau telah
mengalami KEK, maka perlu diberikan makanan tambahan,
serta tablet tambah darah, minimal 90 tablet selama hamil.
Pada bayi baru lahir : persalinan di faskes dan melakukan
IMD. Bayi diberikan ASI ekslusif selama 6 bulan.
Bayi usia lebih 6 bulan : selain ASI yang tetap harus lanjut
sampai bayi berumur 2 tahun, bayi perlu diberikan MP-ASI.
Rutin diberikan Vitamin A serta imunisasi dasar lengkap.
E. ISI PIRINGKU
Untuk mencegah KEK pada ibu hamil, maka perlu dilakukan
perhatian khusus dari calon ibu selama merencanakan kehamilan,
yaitu pemenuhan nutrisi calon ibu selama sebelum menikah dan
setelah menikah. Pemenuhan nutrisi tersebut dapat dicapai dengan
mengikuti panduan “Isi Piringku” sebagai berikut :
Makanan pokok (2/3 dari ½ piring makan) yang beragam
(beras, jagung, singkong, ubi, talas, sagu dan produk
olahannya seperti roti, pasta dan mie).
Makanan pokok nasi dan penukarnya dalam 1x makan :
150 gr nasi = 3 centong nasi
= 3 buah sedang kentang (300 gr)
= 1 ½ gelas mie kering (75 gr)
Lauk pauk (1/3 dari ½ piring makan) merupakan sumber
protein hewani (daging sapi, kambing, ayam, bebek, ikan,
udang, telur) dan pangan sumber protein nabati (kacang-
kacangan dan hasil olahannya).
Lauk pauk dan penukarnya dalam 1x makan :
75 gr ikan kembung = 2 potong sedang ayam tanpa kulit (80
gr)
= 1 butir telur ayam ukuran besar (55 gr)
= 2 potong sedang daging sapi (70 gr)
Lauk nabati dan penukarnya dalam 1x makan :
100 gr tahu = 2 potong sedang tempe (50 gr)
Sayur-sayuran (2/3 dari ½ piring makan) merupakan sumber
vitamin dan mineral terutama Vit.A, Vit.C, zat besi dan fosfor.
Sayuran dalam 1x makan = 1 mangkok sedang (150 gr)
Buah-buahan merupakan sumber vitamin, mineral dan serat
pangan.
Buah-buahan dalam 1x makan :
150 gr papaya = 2 potong sedang
= 2 buah jeruk sedang (110 gr)
= 1 buah kecil pisang ambon (50 gr)
Mengetahui,
Kepala Puskesmas
Rawat Inap Cempaka