Anda di halaman 1dari 42

Menyusun Kuesioner untuk

Pengambilan Data Dasar Bidang Gizi

Dedi Alamsyah. SKM.M.Kes (Epid)


KUESIONER
Daftar pertanyaan / formulir
yang sudah tersusun, responden
/ pewawancara tinggal
memberikan tanda tertentu

Isi kuesioner : sesuai hipotesa


PERSYARATAN
KUESIONER
 Relevandengan tujuan penelitian
 Mudah ditanyakan
 Mudah dijawab
 Data mudah diolah / diproses
JENIS KUESIONER /
FORMULIR
1. Kuesioner untuk keperluan
administrasi
2. Kuesioner untuk observasi
(form of observation)
3. Kuesioner untuk wawancara
(form for quesioning)
MASALAH2 DALAM
INTERVIEW
1. Responden tidak paham
pertanyaan
2. Responden lupa mengingat
3. Responden tidak bersedia
menjawab pertanyaan pribadi
4. Pertanyaan tidak sesuai untuk
responden
SYARAT MENYUSUN
KUESIONER

1. Pertanyaan jelas
- Kata2 jelas, tepat, tidak menimbulkan
jawaban yang bias
- Pertanyaan tidak terlalu luas & tidak
terlalu panjang, tidak memimpin /
mengarahkan (leading)
- Hindari pertanyaan dobel negatif
2. Pertanyaan hendaknya membantu
ingatan responden
3. Pertanyaan menjamin responden
mudah mengutarakan jawaban
4. Pertanyaan hendaknya memotivasi
responden untuk menjawab
5. Pertanyaan hendaknya dapat
menyaring responden
6. Pertanyaan sesederhana mungkin
UNSUR2 DALAM
KUESIONER

1. Jenis Pertanyaan
a. Pertanyaan mengenai fakta
b. Pertanyaan mengenai
pendapat & sikap
c. Pertanyaan informatif
2. Bentuk Pertanyaan
a. Pertanyaan Terbuka (open ended)
- Free response question
- Directed response question

b. Pertanyaan Tertutup (closed ended)


-Dichotomous choise
-Multiple choise
-Check list
-Rangking Question
3. Isi Pertanyaan
Pertanyaan : maksimal 45 menit
Bila lebih, datang 2 kali
Terlalu lama -> bias

4. Urutan Pertanyaan
a. Introduksi (pengantar)
=> Kalimat pengantar,
menjelaskan tujuan penelitian
b. Pertanyaan Pemanasan
 Mengenai latar belakang responden

c. Pertanyaan demografi
d. Pertanyaan pokok
 Digali semua data sesuai tujuan
penelitian
Lalu kalimat penutup (terima kasih &
kesan2 responden)
Setelah kuesioner tersusun -> uji
coba / trial di lapangan, dengan
responden yang mempunyai
karakteristik yang sama dengan
responden yang sebenar-nya
minimal 20 orang reponden.
Tujuan uji coba : untuk
mengetahui validitas & reliabilitas
instrumen
VALIDITAS
 Indeks yang menunjukkan alat ukur
tersebut mengukur yang seharusnya
diukur
 Perlu uji korelasi antara skor (nilai) tiap
item pertanyaan dengan skor total
kuesioner tersebut
 Bila semua pertanyaan punya korelasi
bermakna -> construrt validity /
validitas konstruk
Teknik korelasi yang dipakai :
teknik korelasi “product moment”
. Rumus :

N(∑xy) – (∑x.∑y)
R= ------------------------
√{N∑x2 – (∑x)2} {N∑y2 –
(∑y)2}
Misal :
Korelasi pertanyaan 1 dengan skor total
Responden x y x2 y2 xy
A
B
C
dst
Ket. x = pertanyaan no.1
y = skor total
x.y = skor pertanyaan no.1 dikali skor
total
Lalu lihat tabel nilai product moment =>
berdasarkan jumlah responden
Bila R > nilai tabel : pertanyaan
memenuhi taraf significancy
Bila R < nilai tabel : pertanyaan tidak
bermakna => harus diganti / direvisi / di
drop (dihilangkan)
RELIABILITAS

 Indeks yang menunjukkan sejauh mana


alat ukur dapat dipercaya / dapat
diandalkan
 Konsistensi (bila digunakan untuk
mengukur gejala yang sama, subyek
yang sama, dan alat ukur yang sama
=> tetap konsisten
 Reliabilitas diukur setelah semua
pertanyaan sudah diuji validitasnya
CARA PENGHITUNGAN
RELIABILITAS
1. Teknik Tes Ulang
Dengan mengujikan kuesioner ke
kelompok responden yang sama
sebanyak 2 kali dengan selang
waktu 15-30 hari.
Bila terlalu dekat : responden
ingat jawaban pada tes pertama
Bila terlalu jauh : ada perubahan
variabel yang diukur.
Lalu dihitung dengan teknik
korelasi product moment.
Pengukuran I Pengukuran II
x x
y y
z z
dst
Lalu dihitung dengan rumus
(=validitas).
Bila hasilnya > angka kritis pada
derajat kemaknaan p=0,05 (lihat
tabel), maka alat ukur / kuesioner
tersebut reliabel.
Bila < angka kritis : kuesioner
tersebut tidak reliabel
2. Teknik Belah Dua
Alat ukur dibagi 2 (pertanyaan : 40-60)
-Mengajukan kuesioner ke sejumlah
responden, lalu menghitung validitas
masing2 pertanyaan. Pertanyaan tidak
valid -> dibuang
-Bagi pertanyaan yang valid ke-2 kelompok
secara acak
-Skor total masing2 kelompok
-Uji korelasi antara kelompok 1 & 2 dengan
korelasi product moment
-Dengan uji korelasi, diketahui reliabilitas
3. Teknik Paralel
Menggunakan 2 alat ukur untuk mengukur
aspek yang sama
-Mencobakan ke responden yang sama
-Menghitung masing2 validitasnya,
pertanyaan yang tidak valid -> dibuang
-Menghitung skor total masing2 responden
dari 2 kuesioner -> menghitung dengan
korelasi product moment
PENGAMBILAN DAN PENYAJIAN
DATA PENELITIAN
Langkah-langkah Metodologi
 Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat.
 Perumusan Hipotesis dan Operasionalisasi Hipotesis.
 Renyusunan Rancangan Penelitian (Populasi-Sampel,
Instrumentasi, Strategi Operasional)
 Pengambilan Data
 Analsis dan Penyajian Data
 Penyimpulan
 Generalisasi
Sifat-sifat Data Penelitian
1. Asal Data Data Primer (Observasional)
Data sekunder (Literal)
2. Saat Pengambilan Data Retrsopektif (waktu lampau)
Data Prospektif (waktu ke depan)

3. Demensinya Tunggal (satu paremeter : berat, Tinggi,dll)


Ganda (banyak parameter ;satatus Gizi,
perilaku , tingkat kemiskinan dll)
4. Skala Nominal (jenis kelamin, suku)
Ordinal (Tingkat pengetahuan)
Pengukurannya
Interval (Suhu tubuh, IQ)
Rasio (kadar Hb, umur, dll)
5. Nilainya Kuantitaif (dapat diangkakan)
Kualitatif (tidak dapat diangkakan)
Pengambilan Data
 Pengukuran Variabel dari Subjek penelitian.
 Mengikuti Kaidah Pengukuran :

1. Objektif
2. Valid
3. Reliabel

Data
Valid, Objektif,
Reliabel
Pengukuran Objektif

 Pengukuran yang tidak terpengaruh oleh kemauan/


kehendak seseorang (subjek)

 Metode Tersamar (Blinded Messurentment)


Pengukuran Valid
 Hanya mengukur yang seharusnya diukur
 Nilai yang terukur = Nilai sesungguhnya + Eror

Observe score = True score+ Error

 Data Nominal Dikotomik :


Kesalahan Positip Palsu (False positip = Tipe a)
Kesalahan Negatip Palsu (False Negatip= Tipe b)

Alat dan Cara Pengukuran Sesuai dengan yang


hendak diukur.
Pengukuran Reliabel
 Pengukuran yang dilakukan pada subjek yang sama
secara berulang oleh pengukur yang sama/ berbeda
menghasilkan nilai yang sama.

1. Konsisten
2. Stabil
Beberapa Teknik Pengambilan Data

 Wawancara (terstruktur, mendalam/ tidak terstruktur)

 FGD (Fokus Group Discussion)

 Kajian Dokumen dan Arsip (Content Analysis)

 Pengukuran/ Observasi

 Mengisi Kuesioner

 Kombinasi
Teknik Wawancara
 Terstrutur (terfokus):

a. Penelitian kuantitatif
b. Formulasi pertanyaan tertutup
c. Situasinya lebih formal
d. Informan menjawab sesuai pola pikir
pewawancara (peneliti)
e. Pewawancara merasa lebih mengerti persoalan
dan lebih bersifat pembuktian dari prediksinya.
 Wawancara tak Terstruktur (in-depth interviewing)
a. Penelitian kualitatif
b. Penelitia merasa tidak banyak mengetahui
permasalahan
c. Pertanyaaan bersifat open-ended.
d. Suasana informal
e. Subjek lebih berperan sebagai informan daripada
responden.
f. Dilakukan beberapa kali sesuai keperluan
g. Sekaligus melakukan observasi lingkungan
h. Dimulai pertanyaan umum, ringan ; membangun
keakraban (grand tour question) ---
Tahapan Wawancara
1. Penetapan Responden/ Infroman : siapa, kapan
dimana?
2. Persiapan wawancara : memahamai karakter
responden, jensi informasi yang digali).
3. Langkah Awal : membangun interaksi / keakraban
santai dengan subjek (grand tour).
4. Membuat wawancara menjadi Produktif; tunjukkan
pendengar yang baik, jangan banyak memotong
pembicaran, alur pertanyaan yang semakin mendalam.
5. Penghentian wawancara dan membuat Simpulan :
klarifikasi simpulan dengan informan, rencana
wawancara selanjutnya.
Fokus Group Discussion (FGD)
 Wawancara Kelompok
 Usaha pemberdayaan partisipasi masyarakat untuk
pengembangan program wilayah.
 Menggali : sikap, minat, keinginan/ kebutuhan kelompok
masyarakat.
 Fokus Permasalahan : dari wawancara individual/
kuesioner sebelumnya.
 Peneliti/ Moderator : kritis mengnadilkan arah diskusi.
 Semua peserta mempunyai kesempatan sama dalam
diskusi dan tidak ada dominansi.
 Perlu pendamping moderator: mencatat, mengingatkan
yang kurang
Observasi
 Menggali Data : peristiwa, tempat/ lokasi, benda dll.

 Observasi langsung

• Tak berperan : (kehadiarannya tidak diketahui subjek


• Berperan : (1) pasif (b) aktif

 Observasi Tak langsung : Catatan data sekunder


Teknik Penyajian Data Kuantitatif
Suatu upaya agar supaya Isi Informasi dapat dipahami
dengan mudah oleh sasaran .

• Tekstuler
 Tabel
 Grafik/ Diagram.
Tabel
Tabel 1-3: Frekuensi Distribusi Status gizi Siswa SD
menurut Kelompok Umur Di Kota Surakarta Tahun 2003

NO Umur Baik Sedang Kurang


1 < 8 tahun 2.176 8.534 2.056
2 8-10 tahun 1.595 9.304 4.983
3 10-12 tahun 967 11.756 3.897
4 > 12 tahun 1.476 10.543 4.083
Jumlah (%)

Sumber Data : DKK Kota Surajarta


Simpel Bar Diagram

Diagram 2-3: Proporsi Status Gizi Siswa SD di Kab. Karanganyar tahun 2003

50
45
40
35
30
Baik
25
Sedang
20
Kurang
15
10
5 Sumber : DKK Kr. Anyar
2003
0
2003
Multipel Bar Diagram
Diagram 1-4 : Proporsi pemakaian jenis kontrasepsi aseptor KB di
Kabupaten Klaten 3 tahun terakhir .

70

60

50

40 IUD
Hormonal
30
Steril
20

10 Sumber r: DKK Klaten


2004
0
2001 2002 2003
Pie Diagram
Diagram 1-5: Proporsi Jenis Kontrasepsi Aseptor KB di Kabupaten
Sukoharjo Tahun 2003.

24%
I. IUD

III. 66% II. Sterilisasi


I .24%
III. Hormonal

II. 10%

Sumber : DKK Kota Sukoharjo


Picto Diagram
 Grafik 1-6: Jumlah Keluarga Miskin yang mempunyai Balita Gizi
Buruk di Kabupetn Bantul DIY 3 tahun terakhir

Tahun

2003 (489)

2002 (467)

2001 (634)

Jumlah Gakin x
Sumber : DKK Kab. Bantul DIY 100

Anda mungkin juga menyukai