Anda di halaman 1dari 46

SURVEILANS KESEHATAN MATRA

OLEH:
DRH. RASMALIAH, M.KES
Pengertian

Matra:
Ruang/dimensi/lingkungan/wahana/media
tempat seseorang atau sekelompok orang
melangsungkan hidup serta melaksanakan
kegiatan.
Kondisi Matra :
Kondisi Lingkungan, Habitat, Wahana,
Yang Berbeda Bermakna dengan
Kondisi Lingkungan Atau Habitat, Wahana
Kesehariannya
KEPMENKES RI NO.: 1215/MENKES/SK/XI/2001
tentang
PEDOMAN KESEHATAN MATRA
Kesehatan Matra:
– upaya kesehatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
fisik dan mental guna menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang
berubah secara bermakna baik di lingkungan darat , laut dan udara
serta
- mengurangi angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat kondisi
matra

• Sasaran Kes Matra:


– Seluruh populasi dalam kondisi matra

Kondisi ini menjadi tidak normal karena perubahan lingkungan yang


bermakna dalam jangka waktu relatif lama, yang dialami sejumlah besar
penduduk
Kesehatan Matra
Pasal 97 – UU no.36/2009

(1) Kesehatan matra sebagai bentuk khusus upaya


kesehatan diselenggarakan untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dalam lingkungan
matra yang serba berubah maupun di lingkungan darat,
laut, dan udara.
(2) Kesehatan matra meliputi kesehatan lapangan,
kesehatan kelautan dan bawah air, serta kesehatan
kedirgantaraan.
(3) Penyelenggaraan kesehatan matra harus dilaksanakan
sesuai dengan standar dan persyaratan.
(4) Ketentuan mengenai kesehatan matra sebagaimana
dimaksud dalam pasal ini diatur dengan Peraturan Menteri
Berdasarkan Permenkes No 45 Tahun 2014
tentang
Penyelenggaraan surveilans kesehatan,

• Surveilans kesehatan adalah :


kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus
terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau
masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan dan penularan penyakit.

untuk memperoleh dan memberikan informasi guna


mengarahkan tindakan penanggulangan dan pengendalian
secara efektif dan efisien.
Manfaat Informasi Surveilans
sebagai pedoman untuk pengambilan keputusan, meliputi:
1) Besaran masalah;
2) Faktor risiko;
3) Endemisitas;
4) Patogenitas, virulensi dan mutasi;
5) Status KLB/wabah;
 6) Kualitas pelayanan;
 7) Kinerja program; dan/atau
 8) Dampak program. 

Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan harus mampu


memberikan gambaran epidemiologi yang tepat berdasarkan
dimensi waktu, tempat dan orang (Kemenkes, 2014)
Surveilans kesehatan matra

1) Surveilans kesehatan matra darat


- Surveilans haji dan umrah;
  - Surveilans bencana dan masalah sosial;

2) Surveilans kesehatan matra laut

3) Surveilans matra udara.


VISI & MISI

VISI MISI
Menjadikan Individu, • Menggerakkan dan
menggalakkan KesMa --->
Kelompok atau
deseminasi informasi
Masyarakat Yang Terpapar • Mendorong KesMa --->
Dalam Kondisi Matra terjangkau dan bermutu
Tetap Sehat • Mendorong kemandirian
masyarakat untuk tetap
sehat dalam kondisi matra
Surveilans Epidemiologi
Kesehatan Matra

1. Surveilans kesehatan haji/umrah


2. Surveilans kesehatan pelabuhan & lintas batas
3. Surveilans bencana & masalah sosial
4. Surveilans kesehatan matra laut & udara
RUANG LINGKUP KESEHATAN MATRA

• UPAYA KESEHATAN HAJI


• UPAYA KES. TRANSMIGRASI
• UPAYA KES. PENANGGULANGAN KORBAN AKIBAT BENCANA
• UPAYA KES. DI BUMI PERKEMAHAN
• UPAYA KES. DLM SITUASI KHUSUS
• UPAYA KES. PENANGGULANGAN AKIBAT GANG.KAMTIBMAS
• UPAYA KES.LINTAS ALAM
• UPAYA KES. BAWAH TANAH
• UPAYA KES. WISATA
Jenis Kesehatan Matra meliputi :

1. Kesehatan Lapangan/ darat


• kesehatan perpindahan penduduk
• kesehatan migran
• kesehatan haji dan umrah
• kesehatan penanggulangan bencana
• kesehatan bawah tanah
• kesehatan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat
• kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di darat
• kesehatan pada arus mudik
• kesehatan pada kegiatan di area tertentu
• kesehatan dalam penugasan khusus kepolisian.
2. Kesehatan Kelautan dan Bawah Air
• kesehatan penyelaman
• kesehatan pelayaran dan lepas pantai
• kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di laut.

3. Kesehatan Kedirgantaraan
• kesehatan penerbangan dan ruang angkasa
• kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di udara.
Upaya Kesehatan Matra Unggulan
– Kesehatan Transmigrasi
– Kesehatan Situasi Khusus
– Kesehatan Bumi Perkemahan
– Kesehatan dalam penanggulangan bencana
– Kes Penyelaman & Hiperbarik
– Kesehatan Pelayaran & Lepas Pantai
– Kesehatan Penerbangan
– Kesehatan Perjalanan/ Wisata

Didukung SE Kes Matra.


Penyelenggaraan Surveilans

Peraturan Menteri Kesehatan R.I.


Nomor 61 Tahun 2013 tentang Kesehatan Matra

Kesehatan Matra diselenggarakan oleh :


- Pemerintah Pusat
- Pemerintah Daerah,
- Masyarakat yang dapat bekerja sama dengan
negara lain (LSM, NGO)
TUJUAN PENYELENGGARAAN

• Pengurangan Potensi Risiko Kesehatan


• Peningkatan Kemampuan Adaptasi
• Pengendalian Risiko Kesehatan
1. Penyelenggaraan kesehatan lapangan

• Kesehatan Perpindahan Penduduk


Masyarakat perpindahan tempat baru

bersifat menetap (transmigrasi dan relokasi penduduk)

• Kesehatan Migran
migran (orang yang berpindah ke tempat baru (luar
negeri).
• Kesehatan Haji dan Umrah
difokuskan terhadap jemaah haji dan umrah serta pihak yang
terkait

• Kesehatan Penanggulangan Bencana


Penyelenggaraan kesehatan matra bencana ini bertujuan
untuk mengurangi resiko kesehatan pada tahap tanggap
darurat
• Kesehatan Bawah Tanah
pekerja bawah tanah (pertambangan) selama 24 jam
- persiapan sebelum kegiatan,
- kegiatan operasional,
- setelah kegiatan operasional
• Kesehatan Situasi Gangguan Keamanan Dan
Ketertiban Masyarakat
dilakukan terhadap masyarakat dan petugas yang
terpajan pada situasi gangguan keamanan dan
ketertiban
• Kesehatan Dalam Tugas Operasi Dan Latihan
Militer Di Darat

untuk mendukung kesehatan prajurit di satuan militer

pemberian pertolongan medik


kepada korban dalam kegiatan
operasi militer perang dan selain
perang,

serta tugas latihan militer di darat.


• Kesehatan Pada Arus Mudik
• Kesehatan Pada Kegiatan Di Area Tertentu

kegiatan lomba seni dan


lintas alam budaya


pekan olah jambore di bumi
Kesehatan Dalam Penugasan Khusus Kepolisian
meliputiraga
perkemahan
: periode darurat keamanan dan
ketertiban masyarakat di wilayah konflik di
dalam negeri.
lokasi konvensi tingkat
2. Penyelenggaraan Kesehatan Kelautan dan
Bawah Air
• Kesehatan Penyelaman
aktivitas di lingkungan
Masyarakat melakukan bertekanan > 1 atm
absolut

• Kesehatan Pelayaran dan Lepas Pantai


Kesehatan Matra yang dilakukan terhadap
penumpang, awak kapal, dan/atau pekerja
lepas pantai
• Kesehatan Dalam Tugas Operasi dan Latihan
Militer Di Laut

untuk mendukung kesehatan prajurit di satuan


militer
pemberian pertolongan medik
kepada korban dalam kegiatan
operasi militer perang dan selain
perang

serta tugas latihan militer di


laut.
3. Penyelenggaraan Kesehatan Kedirgantaraan

 Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa


Kesehatan Matra yang dilakukan terhadap
pekerja dan/atau pelaku kegiatan
penerbangan dan ruang angkasa yang
diselenggarakan pada saat:
• persiapan sebelum kegiatan dilaksanakan; dan
• kegiatan operasional
Penyebaran Data dan Informasi

pihak-pihak yang dapat


melakukan tindakan
penanggulangan penyakit

Data, informasi disampaikan pihak-pihak yang dapat melakukan


dan rekomendasi peningkatan program kesehatan
(hasil)

pusat-pusat penelitian dan pusat-


pusat kajian pusat-pusat
penelitian dan pusat-pusat kajian
serta pertukaran data dalam
jejaring surveilans epidemiologi.
KONSEP & APLIKASI KESMA
GEO-FISIKA
KIMIA
GEOGRAFIS

MATRA
BIOLOGI LAUT DARAT UDARA SOSI AL

KONDISI MATRA

NORMAL ABNORMAL

BERBEDA BERMAKNA (TRAVELING) BERUBAH DRASTIS (DISASTER)

LAUT DARAT UDARA LAUT DARAT UDARA


- Penyelaman - Haji; Transmigrasi; Kemah -Penerbangan -Op/Lat.Mil Darat
-Op/Lat.Mil Laut -Op/Lat.Mil Udara
- Pelayaran Lts Alam; Bwh Tanah; -Bencana Alam
Sit Khusus -Ggn Kamtibmas

PENYAKIT/ MASALAH KES. MATRA


TRAVEL MEDICINE : DISASTER MEDICINE :
- DIVING & HIPERBARIC MED. - MILITARY MEDICINE
- MARINE MED; AVIATION MED. - PUBLIC HEALTH
- PUBLIC HEALTH
SOLUSI MASALAH:KESEHATAN MATRA
(HEALTH CARE IN EXTREMELY ENVIR. CHANGES)

PENGATURAN, PEMBINAAN, PEMANTAUAN PENGENDALIAN STRESSOR


PELAYANAN KES & MEDIK
- UU;PP;KEPMEN;PERDA;PEDOMAN;STANDAR - CONTROLABLE : KESLING; MITIGASI
-PROMOTIF/PREVENTIF/KURATIF/REHAB. - UNCONTROLABLE : ADJUSTMENT;
- ASISTENSI;SOSIALISASI;DIKLAT;LITBANG;DUK .SB.DAYA
OLEH: RS;PUSKESMAS;KLINIK;DPS; DLL - SOSIAL; REKONSILIASI; PERADILAN;
- SURVEILANS (PENYAKIT ;STRESSOR) ;INFORMASI
OLEH : PEMERINTAH & MASYARAKAT.
OLEH: DEPKES;DINKES PROP/KAB/KOTA/LP&LS TERKAIT
KEBIJAKAN TEKNIS PENYELENGGARAN
KESEHATAN HAJI
UU RI no. 13 tahun 2008
tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji
Pasal 6 :
Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan,
pelayanan, dan perlindungan dengan menyediakan
layanan administrasi, bimbingan Ibadah Haji,
Akomodasi, Transportasi, Pelayanan Kesehatan,
keamanan, dan hal-hal lain yang diperlukan oleh
Jemaah Haji.
KEBIJAKAN (1)

1. Meningkatkan kemampuan Teknis Medis petugas pemeriksa


kesehatan calon jemaah haji ditingkat Puskesmas dan Rumah
Sakit
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan
Rumah sakit dengan menerapkan standar pelayanan bagi
calon jemaah haji
3. Melaksanakan pelayanan kesehatan bermutu bagi calon
jemaah haji di Puskesmas, Rumah sakit dan Embarkasi.
4. Melaksanakan Pembinaan kesehatan sejak dini bagi calon
jemaah haji Resiko Tinggi di tanah air.

28
KEBIJAKAN (2)

5. Melaksanakan perekrutan tenaga kesehatan profesional


secara transparan.
6. Memberikan vaksinasi Meningitis meningokokus bagi
calon jemaah haji dan petugas kesehatan.
7. Melaksanakan pelayanan kesehatan bermutu, cepat dan
terjangkau bagi jemaah haji selama menunaikan ibadah
haji.
8. Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan
Haji pada setiap jenjang administrasi kesehatan.
9. Mengembangkan sistem kewaspadaan dini dan respon
cepat KLB, Bencana, serta musibah massal.

29
TUJUAN PENYELENGGARAAN
KESEHATAN HAJI

1. Meningkatkan kondisi kesehatan jemaah haji


sebelum keberangkatan
2. Menjaga agar jemaah haji dalam kondisi sehat
selama menunaikan ibadah, sampai tiba
kembali ditanah air
3. Mencegah terjadinya transmisi penyakit
menular yang mungkin terbawa keluar /
masuk oleh jemaah haji

30
PEMBINAAN
PEMERIKSAAN KES HAJI

I. Puskesmas
II. Kabupaten/ Kota
III. Embarkasi Haji

PELAYANAN MEDIS
IMUNISASI
SURVEILANS
SKD- RESPON KLB
PENANGGULANGAN KLB/
MUSIBAH MASSAL
Rate Jemaah Haji Wafat Perhari
Menurut Minggu Operasional Haji
1427H/2007 M - 1429H/2008 M
70 0
1427H,
2 652

600

1.5 1428H,
1429H,
Rate/10.000 Jemaah/hari

50 0
462
446

1
darurat 400

Rate 3.12 /1000


harapan 300

Rate 2.41 /1000

Rate 2.12 /1000


0.5
200

0 10 0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Minggu Operasional Haji 0

JUMLAH JEMAAH HAJI


1427H 1428H 1429H WAFAT

INDIKATOR INDIKATOR

 Rate <0.5 /hari/10.000  Rate <2.0/1000


JUMLAH JAMAAH & ANGKA WAFAT per 1000
JAMAAH TAHUN 2008M/1429H

Indonesia
di AS : 446 (2.1/1000)
di Emb/Deb :19

= 1000 jemaah haji


= rate < 1/oo
= rate 1-2/oo
= rate 2-3/oo Indikator
= rate > 3/oo
rate <2/1000
PROPORSI KELOMPOK UMUR

JEMAAH HAJI WAFAT

36
Sumber data : Siskohatbidkes
Jemaah Wafat Menurut Lokasi,
Operasional Haji th 1429H/2008

Lokasi % % Lokasi
pondokan 36.3 42 Diluar
perjalanan 2.7 BPHI/RS
pesawat 1 harapan
kurang dari
ambulans
bandara
masjid
1.1
0.2
1.4
40
BPHI 21.4 58 BPHI
RSAS 36.3 +RS
PENYEBAB KEMATIAN JHI
(tahun 1429 H/2008 M)

 Sistem Sirkulasi 66,4 %


 Sistem Pernapasan 28 %
• Sistem Syaraf 1,6 %
• Neoplasma 1,3 %
• Lainnya 2,7 %

38
The International Health
Regulations
(IHR)
2005
IHR (2005)

 Established by negotiation between States


 Adopted at the World Health Assembly (2005)
& binding on WHO’s Member States
 Entry into force of IHR June 2007
Voluntary early compliance - Avian Flu – 2006 WHA
 Five years to develop country capacities
IHR(2005) - Guiding
principles
 Broader scope
 Transparency
(world is “electronically” transparent)
 Partnerships
 Collective responsibility
 Global consensus, global rule
 Countries need each other ( economy , security)
 Reciprocity, reputation Standardization and Quality
 Building on existing programmes
“Public Health Emergency of
International Concern” (PHEIC)

Member States need to report event that may


constitute a
“an extraordinary event which constitute a public health
risk to other States through the international spread of
disease and potentially require a coordinated
international response”

 Relatively infrequent, determined by WHO (in


consultation), result in global action
NATIONAL FOCAL POINT

“National IHR Focal Point” means the


national centre, designated by each State
Party, which shall be accessible at all times
for communications with WHO”
In Indonesia, focal point is DG PP&PL
IHR National Focal Points
Co-ordination and assessment

 National capacity assessment, planning and reporting


 Linking to national emergency response systems
 Risk assessment
 International responses
IHR - Event notification and
determination
Emergency
Determine whether an External
advice Committee WHO’s
event constitutes a WHO DG Expert
PHEIC and Review
recommend measures Committee Roster

Coordinate
Other competent
Receive, assess and WHO
respond to events WHOIHR
IHR Organizations
Contact (IAEA etc.)
notified ContactPoints
Points

Consult events or notify Communicate


WHO of any events that Ministries/
may constitute a PHEIC National
NationalIHR
IHR Sectors
Focal
FocalPoints
Points Concerned

Detect and report any


urgent or unexpected Various disease and event surveillance
events systems within a country Report

Anda mungkin juga menyukai