Anda di halaman 1dari 26

SURVEILANS KESEHATAN BENCANA

OLEH :
DRH. RASMALIAH, M.KES
Bencana ???
 Peristiwa atau rangkaian peristiwa akibat fenomena alam &/
akibat ulah manusia yang menimbulkan gangguan kehidupan
& penghidupan manusia disertai kerusakan lingkungan dan
menyebabkan ketidak berdayaan potensi & infrastruktur
setempat serta memerlukan bantuan dari kabupaten/propinsi
lain atau dari pusat &/ negara lain dengan menanggalkan
prosedur rutin. (DepKes)

 Krisis (akibat kegagalan interaksi manusia dg lingkungan fisik


& sosial) yg melampaui kapasitas individu & masyarakat utk
menanggulangi dampaknya yg merugikan. (ICRC).
Surveilans Bencana

pengamatan secara teratur dan terus menerus


terhadap semua aspek akibat bencana
maupun penyebarannya dalam suatu
masyarakat tertentu untuk kepentingan
pencegahan dan penganggulangannya.
Masalah Epidemiologi dalam Surveilans Bencana

 Pertolongan terhadap kebutuhan makan


 Kontrol Epidemik (Pos Pengaduan)
 Surveilans Pencegahan Sakit, Cedera dan Kematian
 Surveilans Kebutuhan Perawatan Kesehatan
Penyelenggaraan Surveilans Bencana

 Surveilans bencana menyelenggarakan Surveilans penyakit


terkait bencana (terutama penyakit menular)
13 jenis penyakit menular dan penyakit terkait bencana :
1. Campak, 8. Penyakit kulit
2. DBD, 9. Pneumonia
3. Diare berdarah, 10. Tetanus
4.Diare biasa, 11. Demam Tipoid.
5. Hepatitis, 12. Trauma (fisik),
6. ISPA, 13. Keracunan makanan
7. Malaria,
PERAN SURVEILANS

 Saat Bencana :
Rapid Health Assesment (RHA), melihat dampak-dampak apa saja yang
ditimbulkan oleh bencana, seperti berapa jumlah korban,barang-barang
apa saja yang dibutuhkan, peralatan apa yang harus disediakan, berapa
banyak pengungsi lansia, anak-anak, seberapa parah tingkat kerusakan
dan kondisi sanitasi lingkungan.

 Setelah Bencana :
Data-data yang akan diperoleh dari kejadian bencana harus dapat
dianalisis, dan dibuat kesimpulan berupa rencana kerja atau kebijakan,
misalnya apa saja yang harus dilakukan masyarakat untuk kembali dari
pengungsian, rekonstruksi dan rehabilitasi seperti apa yang harus
diberikan

 Menentukan arah respon/penanggunglangan dan menilai keberhasilan


Surveillans data pengungsi
Data pengungsi meliputi :
data jumlah total pengungsi
kepadatan di tempat pengungsian,

Data pengungsi menurut :


ORANG : golongan umur, dan jenis kelamin.
TEMPAT : lokasi
WAKTU : dikumpulkan setiap minggu atau bulanan
10 Tugas Prioritas Penanggulangan
Pengungsi Bidang Kesehatan

1 . Inisial Assessesment.
2. Imunisasi Campak
3. Air dan Sanitasi
4. Makanan dan Gizi
5. Tempat Tinggal
6. Pelayanan Kesehatan Darurat
7. Pengendalian Penyakit dan KLB
8. Surveilans Kesehatan Masyarakat
9. SDM
10.Koordinasi
Strategi pengembangan
Surveilans Pengungsi
1. Memprioritaskan pada penyakit-penyakit penyebab
kematian, & potensial KLB
2. Berorientasi pada tindakan yg cepat, tepat dgn lebih
berorientasi pada promosi, pencegahan dan deteksi dini di
lapangan
3. Memperkuat tim surveilans epidemiologi dgn tenaga
profesional
4. Memperkuat jaringan kerja sama surveilans epidemiologi
di lapangan, rujukan dan konsultasi
5. Memperkuat sarana manajemen data dgn komputerisasi &
komunikasi elektromedia
6. Memperkuat dukungan politis & pendanaan yg memadai &
terus menerus untuk penyelenggaraan surveilans yg
berkualitas tinggi
Langkah Penyelenggaraan
Surveilans Pengungsi

1 . Membentuk Tim Surveilans Epidemiologi Pengungsi


2. Kajian Awal (Initial Assessment)
3. Menyusun rancangan surveilans epid. pengungsi
4. Advokasi dan sosialisasi terus menerus
5. Persiapan SDM dan Sarana
6. Pengumpulan, pengolahan dan analisis data
7. Distribusi informasi dan komunikasi
8. Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan SE
9. Referensi dan konsultasi
Aspek Manajemen
Surveilans Pengungsi

1 . Adanya tujuan yang jelas dan terukur


2. Konsep dan mekanisme penyelenggaraan surveilans
epidemiologi untuk mencapai tujuan-tujuan surveilans
3. Memiliki tim teknis surveilans epidemiologi dengan
tenaga profesional
4. Adanya proses kegiatan rutin terus menerus dan
sistematis
5. Memiliki manajemen penyelenggaraan surveilans
dengan rencana kerja yang realistis dengan anggaran
biaya yang memadai
6. Indikator kinerja
Jaringan SE
Kegiatan Surveilans
Pertemuan Peraturan
Review
Buku Supervisi dan
Pedoman Monev
Advokasi
Umpan
balik
Kelompok Rencana
Kerja
Kerja

Anggaran
Tenaga
Profesional

Respon KLB

Program
Intervensi
KEGIATAN TEKNIS SURVEILANS Program
PENGUNGSI :
- Pengumpulan Data Penelitian
- Pengolahan Data
- Analisis dan Interpretasi
- Distribusi infomasi Jaringan SE Analisis
Lanjut

Monitoring dan Evaluasi


Sasaran Kajian Awal (Inisial Assessment)
Status Epidemiologi Pengungsi Sebagai
Bahan Penetapan Sistem Surveilans

Kajian status epidemiologi pengungsi :

• Perkembangan penyakit potensial KLB


• Makanan & gizi
• Imunisasi
• Air, sanitasi & musim
• Status pelayanan kesehatan darurat termasuk
sistim surveilans yg ada, ekonomi, sosial
politik, keamanan, transportasi dan komunikasi
Kajian risikoterhadap pengungsi
berdasarkan :

o Penyakit Menular potensi wabah


o Pnemonia
o Gizi
o Pelayanan Kesehatan
Tim Teknis Surveilans Pengungsi

Tim Penanggulangan Pengungsi Dinkes. Kab/Kota

Unit Surveilans
Pengungsi
Kabupaten/Kota

Tim Teknis Surveilans Tim Teknis


Tim Teknis
Pengungsi Sanitasi dan Surveilans Pengungsi
Surveilans Unit
P2M Puskesmas dan Lokasi Gizi Puskesmas dan
Pelayanan di
Pengungsian Lokasi Pengungsian
Puskesmas dan Pos
Kesehatan
Pengungsian
Pengungsi Kelompok Pengungsian
Rentan Rentan

 Bayi dan Anak Balita • Padat


 Orang Tua (sendiri) • Jumlah Besar Satu
 Keluarga dengan KK Lokasi
wanita • Terisolir
 Ibu Hamil dan • Tanpa informasi
Melahirkan • Tanpa Pengelola
• Tipuan Data

-bwk-
SKEMA Depkes/PPMK

SISTIM PELAPORAN REkap


SURVEILANS
BENCANA Dinkes Prop
REkap

POSKO
(DINKES)

BA.2-7 BA.2-7

NGO PKM - 1 PKM - 2 RS

BA.2-7 BA.2-7 BA.2-7


BA.2-7 BA.2-7

Poskes 1 Poskes 2 Poskes 3 Poskes 4


-bwk- Poskes 5
Masalah Surveillance Pasca Bencana
ƒ Memenuhi kebutuhan informasi
ƒ Stakeholders yang terlibat dalam upaya pemulihan
membutuhkan informasi terkini mengenai situasi penyakit
ƒ Cepat, murah atau baik (dua kriteria)
ƒ Sistem surveilans pasca bencana harus cepat dan baik
ƒ Sedikit penyakit banyak informasi vs Banyak penyakit
sedikit informasi
ƒ Dimensi waktu
ƒ Harus tepat waktu dan teratur
ƒ Tantangan
ƒ Berapa lama berlangsung?
ƒ Menjaga agar relevan dan bermanfaat
ƒ Mempertahankan dukungan
Penyakit prioritas
ƒ
Penyakit yang rentan epidemik (kondisi padat) :
ƒ Acute watery diarrhoea/cholera
ƒ Diare berdarah
ƒ Typhoid fever
ƒ Hepatitis
ƒ Meningitis
ƒ

Penyakit yang penting dalam program pengendalian nasional


ƒ Campak
ƒ Tetanus
ƒ

Penyakit endemis yang dapat meningkat :


ƒ Malaria*
ƒ Demam Berdarah Dengue*(DBD)
Penyebab Penyakit Menular Berpotensi KLB

Rusaknya fasilitas publik


ƒ Rusaknya fasilitas kesehatan
ƒ Suplai air bersih yang buruk
ƒ Overcrowding
ƒ Perpindahan penyakit karena migrasi
ƒ Peningkatan penyakit endemis
ƒ
Komponen
2
1
Laboratories

1. Laboratory-based
Alert Weekly Surveillance
system
-Phone Outpatient facilities 2. Weekly Surveillance
-SMS
-etc. 3. Hospital-based
Weekly Surveillance
Hospitals
Komponen Surveilans
ƒ
Sistem kewaspadaan dini dan respon cepat
ƒ- Pelaporan segera dari penyakit yang rentan epidemik
ƒ- Telpon/SMS hotlines
ƒ- Tim respon cepat

Sistem pelaporan penyakit mingguan


ƒ-Trend morbiditas dan mortalitas
ƒ
ƒ
Pelaporan Mingguan
ƒ Penyakitprioritas
ƒ Rawat inap/rawat jalan:
ƒ Puskesmas
ƒ Mobile clinics
ƒ RS lapangan
ƒ RS swasta dan pemerintah
ƒƒ
Surveilans laboratorium
- ƒPelaporan harian dari hasil laboratorium
ƒ- Follow up dengan pelapor sesuai hasilnya
ƒ Standar terapi
ƒ Memfasilitas intervensi
ƒ
Diskusi:
Terjadi gempa bumi,
- sebagian besar rumah hancur,
- korban luka cukup banyak,
- banyak fasilitas kesehatan rusak.

Anda sebagai Kasubdin P2M,


bagaimana anda merancang sistem surveilans paska
bencana :
ƒ- Menentukan Penyakit prioritas,
- Data/informasi yang dikumpulkan,
- Sumber-sumber informasi,
- Waktu pelaporan, strategi kewaspadaan dini,
- Menetapkan Definisi kasus
(sindromik vs laboratoris dan mengapa?)
ƒ

Anda mungkin juga menyukai