Anda di halaman 1dari 46

ANALISIS DATA DAN PENYELENGGARAAN SKDR

PENYAKIT POTENSIAL KLB/WABAH


PADA KEJADIAN BENCANA
OKTOBER 2023

Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
HASIL BELAJAR
( TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM )

Setelah mengikuti
pembelajaran, peserta
mampu menganalisis
data surveilans pada
kejadian bencana
INDIKATOR HASIL BELAJAR
( TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS)

Setelah mengikuti pembelajaran,


peserta mampu menjelaskan :
1. Konsep surveilans bencana
2. Penyelengaraan SKDR
penyakit potensial
KLB/Wabah pada kejadian
bencana
POKOK BAHASAN
DAN SUB POKOK BAHASAN

1 Konsep Surveilans Bencana


Pokok / Pengertian, Tujuan, Metode,
Langkah-langkah, Tantangan

2 Penyelenggaraan SKDR Penyakit


Potensial KLB/Wabah pada Kejadian
Bencana
Rapid Risk Assesment (RRA),
Surveilans Morbiditis dan Mortalitas,
Pelaksanaan Surveilans pada Kejadian
Bencana (Pencatatan dan Pelaporan
Data, Pengolahan Data, Analisis dan
Interpretasi, Diseminasi Informasi
Pokok Bahasan 1

KONSEP SURVEILANS BENCANA

5
Definisi Surveilans Kesehatan

Kegiatan pengamatan yang Pengumpulan, analisa, Pengumpulan, analisa,


sistematis dan terus interpretasi, dan interpretasi, dan diseminasi
menerus terhadap data dan interpretasi data tentang kejadian
informasi tentang kejadian penyakit berkesinambungan terkait kesehatan yang
atau masalah kesehatan dan dan sistematis dari dilakukan secara sistematis
kondisi yang mempengaruhi data berkaitan dengan dan berkesinambungan
terjadinya peningkatan dan kesehatan yang dalam rangka mengambil
penularan penyakit atau masalah diperlukan untuk
kesehatan untuk memperoleh dan
tindakan kesehatan
memberikan informasi guna perencanaan, masyarakat untuk
mengarahkan tindakan implementasi, dan menurunkan morbiditas
pengendalian dan penanggulangan evaluasi praktek dan mortalitas dan
secara efektif dan efisien kesehatan masyarakat meningkatkan status
(PMK.45/2014) (WHO) kesehatan (US-CDC)
TUJUAN SURVEILANS

Tersedianya informasi
tentang situasi, Terselenggaranya Dasar penyampaian
kecenderungan penyakit, kewaspadaan dini Terselenggaranya informasi kesehatan
dan faktor risikonya serta terhadap kepada para pihak
masalah kesehatan investigasi dan
masyarakat dan faktor- kemungkinan penanggulangan yang berkepentingan
faktor yang terjadinya sesuai dengan
KLB/Wabah; dan pertimbangan
mempengaruhinya KLB/Wabah dan
sebagai bahan
dampaknya kesehatan
pengambilan keputusan;

Sumber : Permenkes No. 45 Tahun 2014


Mengapa kondisi penyakit pasca bencana
berubah?
• Perubahan kehadiran pathogen (agen penyakit)
• Pengungsian dan kamp pengungsi: pergerakan pengungsi dgn
pemukiman tak normal atau pengungsi memasuki daerah dgn
agen pathogen yg tidak diketahui.
• Perubahan lingkungan (kerusakan saluran air minum, kepadatan
pengungsi)
• Tingkat imunitas pddk yg rendah.
Peranan Surveilans Pada Situasi Kedaruratan

Situasi Ancaman Kedaruratan Kembali


Normal Kedaruratan terjadi Normal

Penyelidikan,
Surveilans Respon Cepat & Penanggulangan Surveilans
Rutin SKD Surveilans Intensif & Rutin SKD
Surv Intensif

1. Menentukan arah respon/penanggulangan


2. Menilai keberhasilan respon/penanggulangan
3. Menilai situasi & kecenderungan situasi darurat
PENGERTIAN SURV. BENCANA

Surveilans epidemiologi bencana adalah


pemantauan secara terus menerus
kecenderungan suatu penyakit menular pada
saat bencana dan pasca bencana agar dapat
diantisipasi secara dini untuk menurunkan
kesakitan dan kematian serta mencegah
penyakit yang berpotensi KLB melalui sistem
kewaspadaan dini penyakit menular atau
masalah kesehatan
TUJUAN SURVEILANS BENCANA

Untuk pengendalian penyakit di sarana pelayanan kesehatan yang masih ada maupun di pos
kesehatan yang didirikan dalam rangka penanggulangan kesehatan pasca bencana

Tujuan pengendalian penyakit pada kejadian bencana adalah :


A.Mencegah kejadian luar biasa (KLB) penyakit diare
B.Mencegah kejadian luar biasa (KLB) penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
C.Mencegah kejadian luar biasa (KLB) penyakit Malaria
D.Mencegah kejadian luar biasa (KLB) penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (P3DI)
E.Mencegah kejadian luar biasa (KLB) penyakit-penyakit spesifik lokal
F.Tertanganinya kejadian luar biasa (KLB) penyakit dan masalah kesehatan
Langkah-Langkah

1 2 3 4

Identifikasi unit pelapor : Analisis & Interpretasi: Pengelolaan Alert & Rumor: Pengelolaan Respon:
- Pos Kesehatan/Fasyankes - Tabel, grafik dan peta - Pemantauan Alert - Penyelidikan Epidemiologi
- Identifikasi petugas pelapor - Kurva epidemiologi - Verifikasi & Konfirmasi - Pengambilan spesimen
- Jenis penyakit - Analisis trend penyakit - Rencana Tindak Lanjut - Identifikasi faktor risiko
- Sumber Data - Bandingkan ambang batas - Penanggulangan
- Alur pelaporan KLB
- Cara pengiriman laporan

5 6

Pengelolaan Spesimen: Diseminasi data SKDR:


- Pengertian dan fungsi - Tujuan diseminasi
- Jenis penyakit terkait - Koordinasi Lintas Program
- Pengambilan & Pengemasan - Koordinasi Lintas Sektor
- Pengiriman spesimen
TANTANGAN SE PADA SAAT BENCANA
1. Kerusakan pada system pelayanan Kesehatan
2. Sulitnya akses menuju lokasi bencana
3. Adanya petugas yang terdampak bencana
4. Akses jaringan listrik dan internet
5. Banyaknya titik pengungsian yang tidak terkoordinir
dengan baik
6. Adanya pos Kesehatan belum rutin menyampaikan laporan
harian
Pokok Bahasan 2

PENYELENGGARAAN SKDR PENYAKIT


POTENSIAL KLB/WABAH PADA SAAT
KEJADIAN BENCANA

14
Konsep SKD dan SKDR

• Sistem Kewaspadaan Dini adalah Waspada & amati Kejadian antara lain:
• Penyakit
suatu tatanan pengamatan yang • Gejala/tanda (AFP, bercak merah)
• Masalah Kesehatan (gizi buruk,
mendukung sikap tanggap terhadap perilaku)
suatu perubahan/penyimpangan • Kondisi Lingkungan (vektor, udara,
air)
dalam masyarakat berkaitan dengan • Prilaku
kecenderungan terjadinya kesakitan
/ kematian, pencemaran
makanan/lingkungan sehingga
dapat dilakukan tindakan yang
cepat dan tepat
Deteksi dini dan respon cepat untuk meratakan kurva kejadian
Kegiatan surveilans dilakukan untuk deteksi dini dan respon cepat dalam mencegah
mortalitas dan morbiditas penyakit

Keterlambatan pelaporan kasus penyakit menular


menyebabkan: Pelaporan dini kasus penyakit menular menyebabkan:
● peningkatan kemungkinan penyebaran penyakit ● penyebaran penyakit dan kematian dapat dicegah
● Kesempatan kontrol penyakit secara efektif lebih kecil ● Kesempatan kontrol penyakit lebih besar

Source:
Isere, E. E., Fatiregun, A. A., & Ajayi, I. O. (2015). An overview of disease surveillance and notification system in Nigeria and the roles of clinicians in disease
outbreak prevention and control. Nigerian medical journal : journal of the Nigeria Medical Association, 56(3), 161–168. https://doi.org/10.4103/0300-1652.160347
KEGIATAN SURVEILANS
FASE DARURAT
• Rapid Risk Assessment (RRA) thd ancaman penyakit
o Kajian awal pengungsian
o Kajian berkala sesuai kebutuhan
o Kajian khusus pada keadaan tertentu seperti ancaman
adanya KLB penyakit menular dan keracunan

• Intensif Surveilans penyakit prioritas


à Laporan kasus/kematian (Harian/Mingguan)
à SKD-KLB
PENILAIAN CEPAT
MASALAH KESEHATAN
PADA KEJADIAN BENCANA
(Rapid Risk Assessment)
PENGERTIAN

• Serangkaian kegiatan pengkajian


Pengumpulan Data F Penyajian Informasi
• Mengukur besaran masalah yg berkaitan dgn masalah
kesehatan akibat bencana
• Identifikasi kebutuhan penanggulangan
• Dilakukan secara cepat
TUJUAN
• Memastikan adanya kedaruratan kesehatan
• Menggambarkan jenis dan besarnya masalah kesehatan
• Kemungkinan perkembangan lebih jauh akibat keadaan darurat
• Menilai kemampuan dlm merespons dan kebutuhan utk
penanggulangan
• Menentukan prioritas tindakan yg perlu dilakukan utk
penanggulangan
WAKTU PELAKSANAAN :

• Segera setelah kejadian diketahui


• Dalam situasi yang memerlukan
pertimbangan faktor keamanan, waktu
pelaksanaan penilaian perlu
dipersingkat.
PELAKSANA
• Petugas kesehatan puskesmas
Perlu melaporkan / menginformasikan jajaran kesehatan diatasnya
secepat mungkin dgn menggunakan sarana komunikasi tercepat
(Telepon, fax, ssb, orari dsb)
• Petugas kesehatan kab/kota
Melakukan penilaian secara lengkap
• Petugas kesehatan prop dan pusat
Masalah cukup besar (di beberapa kab/kota)
• Perlu di bentuk beberapa tim bila bencana tersebar di beberapa
lokasi
SYARAT TIM PENILAI
• Minimal terdiri unsur medis, epidemiologist dan kesling
• Mampu menganalisa dlm bidangnya
• Memiliki motivasi dan loyalitas yg tinggi
• Dpt bekerjasama dan diterima di daerah bencana
• Memiliki kapasitas mengambil keputusan dlm keadaan darurat dng
data terbatas
DIMANA DILAKUKAN ?

• Daerah yg terkena bencana/kejadian dimana masyarakatnya


terkena dampak secara langsung
• Daerah yg menjadi lokasi penampungan pengungsi dari
daerah bencana/kejadian
• Daerah sekitar lokasi bencana/kejadian yg kemungkinan
dapat membantu sumber daya yg dimiliki
LINGKUP PENILAIAN

• ASPEK MEDIS, menilai dampak pelayanan medis terhadap


korban & potensi pelayanan kesehatan
• ASPEK EPIDEMIOLOGI, menilai potensi munculnya KLB
penyakit menular dan gizi pada periode pasca kejadian/bencana
• ASPEK KESEHATAN LINGKUNGAN, menilai masalah yg
berkaitan dg sarana kesehatan lingkungan yg diperlukan bagi
pengungsi & potensi yg dapat dimanfaatkan
INFORMASI YANG PERLU DIKUMPULKAN
INFORMASI LEBIH LANJUT (TIM KAB/KOTA, PROP, PUSAT)

1. Data endemisitas peny. Menular potensial wabah yg selama ini ada di


daerah tsb
2. Data cakupan/pemanfaatan sarana kesling (air bersih dan jamban),
identifikasi ketersediaan yg msh ada dan dpt dimanfaatkan maupun yg
diperlukan
3. Data potensi sumberdaya (Pusk, Dinkes, RS)
Jml dan jenis fasilitas
4. Fungsi dari masing-masing fasilitas
5. Petugas kesehatan
6. Obat dan bhn habis pakai
7. Perlengkapan lain (gen set, faskeslap dll)
8. Biaya operasional
INFORMASI YANG PERLU DIKUMPULKAN
INFORMASI AWAL (PETUGAS PUSKESMAS)

n Masalah kesehatan
¨ Korban meninggal, luka dan hilang
¨ Jumlah dan komposisi pengungsi
¨ Kerusakan sarana kesehatan & yg masih dapat dimanfaatkan
(puskesmas, pusling, pustu, dll)
¨ Ketersedian obat, bahan habis pakai, vaksin dan alkes
¨ Kemungkinan kemudahan utk menjangkau lokasi
n Upaya kesehatan yg telah dilakukan
n Bantuan kesehatan yg diperlukan
INFORMASI YANG PERLU DIKUMPULKAN :
INFORMASI LEBIH LANJUT (TIM KAB/KOTA, PROP, PUSAT)

n Bencana / kejadian & waktu terjadinya


n Data geografis dan lingkungan
n Data korban
¨ Meninggal, hilang & luka
¨ Dirujuk
n Data pengungsi
¨ Jumlah
¨ Komposisi
¨ Penampungan pengungsi
Pengumpulan Data

• Melakukan observasi lapangan


v Luasnya lokasi yg terkena, perpindahan/evakuasi penduduk, infra struktur yg rusak
(fasilitas kesehatan, jalan, jembatan , sarana komunikasi, listrik, dll), potensi sumber air
bersih, sarana pembuangan kotoran/limbah dan permukiman sementara. (Sebaiknya
dilengkapi dng peta)
• Wawancara (dng pejabat, tokoh masyarakat dan masyarakat setempat)
• Pengumpulan data sekunder (Mengambil data dari Instansi terkait daerah
becana)
ALUR PELAPORAN PENYAKIT POTENSIAL KLB DALAM KEGIATAN BENCANA
Output Pelaporan
Laboratorium PCR Harian Penyakit
Potensial KLB
Pemeriksaan Lab
untuk Covid-19
SITUATION
Sumber REPORT HARIAN
Informasi DINAS KESEHATAN
KAB/KOTA dan
PROVINSI

PHEOC/TIM KERJA
SURVEILANS
KEMENKES:
Posko Kesehatan DHIS2 Telp. 0877-7759-1097
Whatsapp 0878-0678-
(Puskesmas) https://pheoc.surveilans.org/ 3906
Email:
poskoklb@yahoo.com

• Lintas Program
• Lintas Sektor Terkait
• Jejaring Surveilans
Nasional
• Komite Ahli terkait
Form Pelaporan Penyakit Potensial
KLB pada Aplikasi DHIS2

Analisa Penyakit Potensial KLB pada


Aplikasi DHIS2
Analisis Data

• Cepat, cermat dan baik sbg bhn bagi pimpinan utk mengambil
keputusan
• Spesifik pada kebutuhan (pengobatan, gizi, kesehatan lingkungan,
penyakit menular berpotensial wabah dll)
Analisis Data Epidemiologi

5 Ws :
• What * Apa (gambaran penyakitnya)
• Who Siapa (karakteristik individu, sosiodemografi)
• Where Dimana (sebaran penyakit berdasarkan ruang)
• When Kapan ( kapan terjadi, pola musiman)
• Why Mengapa (hubungan kausalitas, faktor risiko, mode
transmisi) à ANALITIK
* dan Berapa Banyak
…Determinants…

▪ Apa = Klinis Deskriptif


▪ Siapa = Orang
atau Epidemiologi
▪ Di mana = Tempat (Distribusi)
▪ Kapan = Waktu
▪ Mengapa = Penyebab,
bagaimana Faktor risiko, Epi analitik
mode dari (Determinants)
penularan
Desiminasi Informasi dan Rekomendasi
• Penyakit yg perlu diwaspadai
• Sarana kesling yg memerlukan pengawasan dan pengendalian serta
sarana yg perlu ada
• Kegiatan pelayanan yg diperlukan (pengobatan, perbaikan gizi,
imunisasi dll)
• Bantuan lain (biaya ops, sarana penunjang dll)
• Mekanisme koordinasi dng instansi lain
Feedback Informasi

• Informasi hasil penilaian cepat masalah Kesehatan disampaikan


melalui rapat harian, papan informasi, Sitrep harian atau laporan
harian
• Informasi disampaikan kepada instansi dengan tingkat administratif
secara berjenjang
Respon Situasi Penyakit Saat Bencana

1. Verifikasi Kasus
2. Penyelidikan Epidemiologi
3. Tatalaksana Kasus
PENUGASAN

44
Skenario Kasus
Situasi Umum
• Pada tanggal 21 November tahun 20xx pukul 13.21 WIB terjadi gempa di Kabupaten C, dengan kekuatan magnitudo 5,6 dan
kedalaman 10 km. Gempa tersebut menyebabkan dampak yang besar di 16 Kecamatan, yaitu Kecamatan Cugenang, Pacet,
Sukaresmi, Sukaluyu, Karangtengah, Cianjur, Cilaku, Warungkondang, Gekbrong, Cibeber, Bojongpicung, Cipanas,
Cikalongkulon, Haurwangi, Ciranjang, Mande.
• Sampai tanggal 22 November 20xx tercatat 140 gempa susulan (aftershocks) dengan magnitudo 1.2 - 4.2 dan kedalaman rata-
rata sekitar 10 km. Diperkirakan korban meninggal mencapai 602 orang, 11.835 orang LR/RJ dan 1.054 LB/RI. Gempa
menyebabkan sekitar 114.600 orang mengungsi. Bupati Kabupaten C menetapkan masa darurat bencana selama 30 hari
terhitung 21 November - 20Desember 2022.
Situasi Penyakit
• Mengingat situasi yang kolaps dan banyaknya remote area (daerah yang terisolasi), data penyakit dari kunjungan pos
kesehatan baru bisa dikumpulkan pada tanggal 23 November 20xx (tabel 1). Data penyakit yang tercatat dari tanggal 23 - 28
November 20xx antara lain Suspek Campak, ISPA, diabetes melitus, diare, gastritis dan hipertensi. Pada tanggal 28
November 20xx, datang pasien anak perempuan usia 10 tahun ke Pos Kesehatan Nagrak dengan gejala demam >38°C
selama 3 hari, batuk, pilek, mata merah dan terdapat bercak kemerahan makulopapular (merah dan gelembung kecil)yang
menyebar. Dokter segera mengambil sampel darah pasien tersebut.
Penugasan
1. Cermati skenario kasus. Isi formulir laporan harian penyakit potensial KLB dan Jelaskan Alur Pelaporan. (data penyakit di excel)
2. Terhadap pasien yang datang dengan gejala demam >38°C selama 3 hari, batuk, pilek, mata merah dan terdapat bercak kemerahan
makulopapular, upaya apa yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan penularannya?
3. Buat grafik tren distribusi kasus menurut jenis penyakit (menggunakan data di excel)
4. Buat grafik 5 besar penyakit dan grafik penyakit berdasarkan kelompok umur (menggunakan data di excel)
5. Buat laporan harian penyakit dilengkapi grafik, tren, respon yang sudah dilakukan dan rencana tindak lanjut (sesuai template
laporan)

Anda mungkin juga menyukai