Anda di halaman 1dari 28

PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS

MANAJEMEN UPAYA KESEHATAN


MATERI INTI 3
MASYARAKAT
MANAJEMEN UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT

POKOK BAHASAN 3 : PENYELENGGARAAN


SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI PUSKESMAS

03/02/2020
Peserta mampu
melaksanakan manajemen
upaya pelayanan
kesehatan masyarakat di
Puskesmas
Peserta mampu :
1. Menjelaskan pendekatan upaya
kesmas di PKM
2. Melakukan manajemen upaya kesmas
di PKM
3. Melakukan Penyelenggaraan
Surveilans Epidemiologi di PKM
TOT PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS

PENYELENGGARAAN SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI
DI PUSKESMAS

2/3/2020 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 4


1) PENGERTIAN
SURVEILANS KESEHATAN

Permenkes 45 th 2014

Kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang
kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan
informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan
efisien

2/3/2020 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 5


TUJUAN PENYELENGGARAAN SURVEILANS KESEHATAN
Pasal 2 Permenkes No 45 th 2014

Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan merupakan prasyarat program


kesehatan dan bertujuan untuk :

Terselenggaranya Dasar penyampaian


Tersedianya informasi tentang situasi,
kewaspadaan dini informasi kesehatan
kecenderungan penyakit, dan faktor Terselenggaranya
terhadap kepada para pihak
risikonya serta masalah kesmas & investigasi dan
kemungkinan yang berkepentingan
faktor-faktor yang mempengaruhinya penanggulangan
terjadinya sesuai dengan
sebagai bahan pengambilan KLB/Wabah
KLB/Wabah dan pertimbangan
keputusan
dampaknya kesehatan
2/3/2020 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 6
PROPORSI

RASIO

RATE

INCIDENCE RATE

PREVALENCE RATE

CRUDE DEATH RATE

CASE FATALITY RATE


o Gambaran status kesehatan populasi.
o Menentukan penyebab masalah kesehatan
o Riwayat alamiah penyakit
o Evaluasi intervensi kesehatan
o Meramalkan terjadinya masalah kesehatan di populasi
o Gambaran upaya tindakan preventif, promotif dan kuratif

TUJUAN o Penelitian sejarah riwayat terjadinya penyakit.


o Diagnosis komunitas
EPIDEMIOLOGI
o Kinerja pelayanan kesehatan
o 14 o Risiko individu dan peluang
o Melengkapi gambaran klinik, pola penyebaran penyakit
o Identifikasi sindrom
o Mengevaluasi gejala dan tanda
o Analisa keputusan klinik

2/3/2020 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 8


BENTUK PENYELENGGARAAN SURVEILANS KESEHATAN :
1. Surveilans Berbasis Indikator
2. Surveilans Berbasis Kejadian (Event Based)

SASARAN PENYELENGGARAAN SURVELANS KESEHATAN :


1. Surveilans Penyakit Menular
2. Surveilans Penyakit Tidak Menular
3. Surveilans Kesehatan Lingkungan
4. Surveilans Masalah Kesehatan Lain
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 9
2). LAPORAN RUTIN PUSKESMAS
SIP
 Surveilan Terpadu Penyakit (STP) merupakan laporan surveilans penyakit harian
yang dikompilasi dan dilaporkan bulanan
 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) merupakan
kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya
pelayanan kesehatan di Puskesmas (Reg: KOHORT Ibu/Bayi/Anak, dll)
 Laporan Bulanan (LB1: data kesakitan, LB2: data kematian, LB3: data gizi; KIA;
data imunisasi; data pengamatan penyakit menular dan tidak menular LB4: data
obat-obatan)
 Laporan Bulanan (kunjungan puskesmas, yandikdas gilut, kesling, lab)
 Laporan W1 (KLB/Wabah <24 jam)
 Laporan W2 ( penyakit mingguan)
 SKDR Website Bassed
2/3/2020 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 10
3) KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KLB adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/ kematian
yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada
terjadinya wabah. (PP 40, 1991, Bab I, pasal 1 (7)

Wabah Penyakit Menular adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit


menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara
nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. (UU. No. 4, 1984, Bab I,
Pasal 1)
Jenis Penyakit Menular Tertentu
yang dapat Menimbulkan KLB/Wabah

1. Kolera 10. Avian Influenza H5N1


2. Pes 11. Antraks
3. DBD 12. Leptospirosis
4. Campak 13. Hepatitis
5. Polio 14. Influenza A baru (H1N1)
6. Difteri 15. Meningitis
16. Yellow Fever
7. Pertusis
17. Chikungunya
8. Rabies
9. Malaria
Siapa yg menetapkan KLB
• Kadinkes Kab/Kota, Kadinkes Prov, atau Menteri
Kesehatan dapat menetapkan daerah dalam keadaan
KLB, apabila suatu daerah memenuhi salah satu
kriteria KLB.

• Kadinkes Kab/Kota atau Kadinkes Prov. menetapkan


suatu daerah dalam keadaan KLB di wilayah kerjanya
masing-masing dengan menerbitkan laporan KLB/W1.
Kapan Penetapan KLB dicabut ?
Kadinkes Kab/Kota, Kadinkes Prov, atau Menteri
harus mencabut penetapan daerah dalam
keadaan KLB berdasarkan pertimbangan keadaan
daerah tersebut tidak sesuai lagi dengan kriteria
KLB.
APABILA DUA KALI MASA INKUBASI SUATU
PENYAKIT TIDAK ADA LAGI KASUS/KEJADIAN
PENYAKIT YANG SAMA
KEGIATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
DALAM UPAYA KESMAS
1. Pemantauan wilayah
setempat berdasarkan
data kunjungan DALAM
2. Pembinaan, GEDUNG
pengawasan dan
pelaporan
2/3/2020 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 15
1) PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT
DALAM
Kegiatan Promkes
Kegiatan Kesling
Kegiatan Surveilans GEDUNG

Kegiatan KIA, KB, Kegiatan


Imunisasi, Pengendalian PM
• Filariasis
Kegiatan PTM
SURVEILANS

Skrining Gizi • Kecacingan


A. Deteksi Dini
Faktor risiko • DBD

Pengamatan PTM Malaria
PRINSIP

B. Kasus • Zoonosis
• HIV/Aids
Deteksi Dini layanan
• PIMS
PTM
Kesiapsiagaan • PD3i

Respon
Monitoring Kegiatan Surveilans
DALAM
GEDUNG
A. PENYAKIT MENULAR
• Pengamatan/analisis Data ; STP, SIP (SP2TP, LB1-4, Laporan Bulanan) W1, W2, Web
SKDR
- Nilai ambang batas penyakit
- Kenaikan jumlah kasus
- Kurva epidemiologi (KOHORT)
- Daerah/wilayah intervensi program berkelanjutan (daerah eliminasi?,
endemis?)
• Pemantauan manajemen logistik, vaksin dan obat
- Ketersediaan dan kebutuhan
- tatalaksana vaksin & obat
2) PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAPORAN
• Evaluasi kegiatan dengan pendekatan surveilans epidemiologi.
- Bulanan, Tahunan
- mengukur kinerja, capaian program/sasaran
- Intervensi, akselerasi , refocusing sumberdaya

• Pembinaan dan pengawasan dengan pendekatan epidemiologi


openingkatan kompetensi di bidang epidemiologi;
openingkatan kinerja antar program;
oefektifitas analisis data untuk upaya preventif dalam deteksi dini penyakit
potensial KLB/masalah kesehatan
obimbingan teknis di bidang surveilans epidemiologi.
KEGIATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DALAM
UPAYA KESMAS

LUAR GEDUNG

2/3/2020 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 19


LUAR
Kegiatan Promkes GEDUNG

Kegiatan Kesling Kegiatan Surveilans


Kegiatan KIA, KB,
Imunisasi, Skrining Kegiatan
Pengendalian PM
Kegiatan Gizi PTM • Filariasis
SURVEILANS

Deteksi Dini • Kecacingan


Faktor risiko • DBD
• Malaria
Pengamatan PTM melalui
PRINSIP

Posbindu PTM • Zoonosis


• HIV/Aids
Deteksi Dini • PIMS
• PD3i
Kesiapsiagaan
Respon
Monitoring kegiatan Surveilans
LUAR
GEDUNG
• Kunjungan rutin wilker (pengendalian vector,
posyandu, dll)
• Surveilans aktif (RS, yankes swasta,dll) dalam
rangka pencarian/penambahan kasus penyakit
tertentu untuk menguatkan dugaan adanya
peningkatan kasus maupun factor risiko
• PE KLB & Profilaksis
• Komunikasi risiko
Pembinaan, Pengawasan dan LUAR
Pelaporan GEDUNG

• Meningkatkan kualitas data dan informasi.


Seperti Peningkatan jejaring kerja lintas sektor;
• Meningkatkan kewaspadaan dini KLB dan
respons. Seperti Pemberdayaan keluarga dan
masyarakat dalam SKD & faktor risiko
kesehatan (Posbindu, posyandu, Media KIE dan
diseminasi informasi)
• Meningkatkan kemampuan Penyelidikan
Epidemiologi
KESIMPULAN
1. Surveilans adalah : Pengamatan secara terus menerus tentang
kejadian penyakit atau masalah kesehatan, di analisa dan
didesiminasikan guna untuk melakukan tindakan pencegahan
dan pengendalian.
2. Bentuk penyelenggaran surveilans : Surveilans berbasis
indikator dan surveilans berbasis event base (KLB, rumor dll)
3. Penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) dilakukan Kadinkes
kab/kota, Kadinkes prov, bahkan Menkes
4. Surveilans dapat dilakukan diluar gedung maupun dalam
gedung
2/3/2020 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23
Referensi
 UU No 24 th 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
 UU No 36 th 2009 tentang Kesehatan
 PP No 40 th 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
 PP No 38 th 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
 PP No 72 th 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
 Permenkes No 2 th 2013 tentang KLB Keracunan Pangan
 Permenkes No 45/2014 ttg Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan.
 Kepmenkes No. 1479/2003 ttg Pedoman Penyelenggaraan Sistem SE PM dan PTM terpadu.
 Kepmenkes No. 949/2004 ttg Pedoman Penyelenggaraan SKD KLB
 Permenkes No. 43/2015 ttg SPM Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
 Permenkes No. 1501 tahun 2010 ttg Jenis penyakit menular tertentu yang dapat
menimbulkan wabah dan upaya penanggulangan.
 Permenkes No 82 tahun 2014 ttg Pengendalian penyakit menular
 Permenkes No.71 tahun 2015 ttg Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
EVALUASI PEMBELAJARAN
• 1. Definisi Surveilans
• 2. Definisi KLB
• 3. Ukuran-ukuran epidemiologi
• 4. Kapan penetapan KLB dicabut
• 5. Siapa yang menetapkan KLB
• 6. Penyakit yang dapat diupayakan di pelayanan terpadu PTM
• 7. Sasaran dalam melaksanakan pengendalian PTM
• 8. Apabila Profile Puskesmas A bila penyelidikan adanya wabah, maka
peran yang dilakukan ?
• 9. Pada profile Puskesmas A, sasaran skrining kesehatan di FKTP
dimulai usia?
2/3/2020 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 25
TERIMA KASIH
03/02/2020
Amir sebagai Petugas P2 Puskesmas Sukasuka diminta Kepala
Puskesmas membuat gambaran kasus DBD di daerahnya untuk
digunakan sbg rencana kegiatan pencegahan DBD. Data hasil
rekapitulasi bulanan sbb :
JUMLAH
GOLONGAN UMUR
KASUS
T O TAL
N BULA < 1 TAHUN 1 - 4 TAHUN 5 - 14 TAHUN 15 - 44 TAHUN > 44 TAHUN
O N L P L P L P L P L P L P P M
P M P M P M P M P M P M P M P M P M P M P M P M
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 JAN 3 1 3 2 1 5 2 3 3 10 2 11 0 21 2
2 PEB 4 1 5 2 7 1 12 1 3 1 4 1 5 1 25 4 16 3 41 7
3 MAR 2 3 1 3 2 2 1 5 0 8 1 13 1
4 APRIL 2 2 2 1 4 0 3 0 7 0
5 MEI 3 1 1 3 1 3 1 4 1 7 2
6 JUNI 4 1 4 1 0 0 4 1
7 JULI 2 2 0 0 0 2 0
8 AGUS 0 0 0 0 0 0
9 SEPT 1 1 1 3 0 0 0 3 0
10 OKT 1 2 2 3 1 1 2 6 0 6 0 12 0
11 NOP 1 2 1 2 3 2 1 2 7 0 6 1 13 1
12 DES 2 4 4 1 5 2 2 1 3 11 1 10 2 21 3
TOTA
L 14 1 18 2 19 4 29 3 33 3 9 2 14 1 8 1 0 0 0 0 80 9 64 8 144 17

1. Buatlah analisis data tesebut (grafik atau tabel).


2. Apa yang harus anda lakukan dalam pengendalian kasus DBD tersebut ?
3. Kegiatan apa yang saja yang dapat rencanakan untuk tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai