Anda di halaman 1dari 43

JURIADI PADDO

AKSELERASI ELEMINASI KUSTA


DAN ERADIKASI FRAMBUSIA
MELALUI UPAYA OPTIMALISASI
INTEGRASI LINTAS PROGRAM DI
TINGKAT PUSKESMAS

KENDARI, 17 MARET 2016

1
LATAR BELAKANG

1. Road Map Kementerian Kesehatan untuk Sulawesi Tenggara : Target


Eleminasi Kusta Tahun 2017 dan Eradikasi Frambusia tahun 20...
2. Puskesmas Merupakan Ujung Tombak Pelayanan dan merupakan
bagian yang paling menentukan keberhasilan program
3. Realitas : kinerja program di level puskesmas belum bisa maksimal,
masih ada ego program, petugas masih terkotak-kotak, petugas belum
bekerja sebagai suatu “Team”, belum satu vis dan misi terkait program
kusta/ frambusia.
4. “Kusta / Frambusia “ hanya diurus petugas tertentu, yang lain tidak
merasa bertanggung jawab.
5. Dengan target waktu yang ada, perlu upaya “penguatan” di level
puskesmas dengan “mengintegrasikan” program kusta/ frambusia ke
semua program dan kegiatan yang ada di puskesmas.
6. Setiap petugass puskesmas punya peran dan tanggung jawab
berkaitan dengan program kusta/ frambusia, yang terintegrasi pada
tupoksi dan kegiatannya sehari-hari.

4
INTEGRASI PROGRAM KUSTA/ FRAMBUSIA
KE PROGRAM / KEGIATAN PUSKESMAS

PROGRAM KUSTA/FRAMBUSIA HARUS MENYUSUP KE


SETIAP SENDI DAN RUANG BERBAGAI UPAYA/KEGIATAN
/ PELAYANAN YANG DILAKUKAN PUSKESMAS
Untuk mencapai Kondisi
tersebut

• Semua Staf Pusk. Paham tentang Kusta/ Frambusia


• Semua staf Pusk. Berperan dan bekerja untuk program kusta/
frambusia.
3
MENGAPA PUSKESMAS MENJADI SANGAT PENTING
DALAM UPAYA ELEMINASI KUSTA DAN ERADIKASI
FRAMBUSIA

 Puskesmas merupakan Unit Layanan Kesehatan milik pemerintah


yang ada di setiap kecamatan dan dengan jejaringnya bisa sampai
ke setiap pelosok desa.
 Puskesmas merupakan unit Pelayanan yang petugasnya memiliki
mobilitas dan jangkauan yang tinggi sampai ke pelosok desa.
 Puskesmas merupakan Gate Keeper yang dianggap paling efektif
karena berada pada garda terdepan
 Puskesmas memiliki tenaga terlatih
 Puskesmas didukung oleh sumber pembiayaan yang cukup (APBD,
BOK, JKN)

8
SEKILAS TENTANG
PUSKESMAS SESUAI
PERMENKES NO.75 TAHUN
2014 TENTANG PUSKESMAS

10
Fasilitas Pelayanan kesehatan (Fasyankes) yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.

12
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat;
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu;
c. Hidup dalam lingkungan yang sehat;
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas


mendukung terwujudnya Kecamatan sehat.
13
PRINSIP PENYELENGGARAAN PUSKESMAS

1. PARADIGMA SEHAT
2. PERTANGGUNGJAWABAN WILAYAH
3. KEMANDIRIAN MASYARAKAT
4. PEMERATAAN
5. TEKNOLOGI TEPAT GUNA
6. KETERPADUAN DAN KESINAMBUNGAN

14
PARADIGMA SEHAT :
Mengutamakan promotif -preventif

Sehat (70%) Mengeluh Sakit (30%)

Self care (42%) Yankes (58%)

KIE, Self care


Promosi Kesehatan
Self care Sarana
Nasional Kesehatan

UKBM( Posyandu, Posyandu Lansia,


Posbindu PTM, Polindes, Poskesdes,
Desa Siaga, SBH, Dokter kecil, dll
Kualitas Yankes
15
MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS

70% SEHAT 30% SAKIT

UKM UKP

 Sehat tetap sehat  Sakit menjadi sehat


 Sehat tidak menjadi sakit  Sakit tidak tetap sakit

PENGUATAN UPAYA PROMOTIF &


PREVENTIF

SEHAT ADALAH HARTAKU


YANG HARUS KUJAGA DAN KUPELIHARA
16
PERAN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
JEJARING PUSKESMAS
BERDASARKAN KONSEP WILAYAH

Dinkes
Kab/Kota
FASKES
RUJUKAN Rumah Sakit
Klinik
Utama

Puskesmas
FASKES Klinik
Pratama dr/drg
PRIMER Lab mandiri

Pustu
Apotik Pustu BPS

UKBM
POSYANDU POSBINDU POSKESDE POS MAL POS UKK
S DES
Pembinaan/koord Pencatatan-Pelaporan Rujukan UKM
Jejaring Rujukan UKP

Karena Puskesmas Memiliki Jejaring yang sangat luas


Maka Kepala Puskesmas harus memanfaatkan semua unsur yang ada dalam jejaring
untuk mencapai tujuan puskesmas
TUGAS DAN FUNGSI PUSKESMAS
• Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
TUGAS terwujudnya kecamatan sehat.

• Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat


tingkat pertama di wilayah kerjanya;
• Penyelenggaraan upaya kesehatan perseorangan
FUNGSI tingkat pertama di wilayah kerjanya

Selain menyelenggarakan fungsi diatas, Puskesmas dapat berfungsi sebagai


wahana pendidikan tenaga kesehatan.
KEWENANGAN PUSKESMAS TERKAIT FUNGSI
PENYELENGGARAAN UKM TINGKAT PERTAMA

• melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat


dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
• melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
• melaksanakan KIE dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;
• menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama
dengan sektor lain terkait;
• melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan UKBM;
• melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
• memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
• Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan pelayanan kesehatan; dan
• Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
KEWENANGAN PUSKESMAS TERKAIT FUNGSI
PENYELENGGARAAN UKP TINGKAT PERTAMA

• menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komperhensif, berkesinambungan


dan bermutu;
• menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif;
• menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat;
• menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
• menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerjasama inter
dan antar profesi;
• melaksanakan rekam medis;
• melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses yankes;
• Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
• mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan FKTP di wilayah kerjanya, dan
• melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan.
DENGAN KEWENANGAN INI (UKM DAN UKP)
MAKA PUSKESMAS :

1.Punya Otonomi dalam Perencanaan dengan


mempertimbangkan prioritas masalah,
kemampuan SDM dan kemampuan
pembiayaan.
2.Bisa mengembangkan kreativitas termasuk
model integrasi antar program (termasuk
program kusta/ frambusia) sesuai kebutuhan.
3.Bisa melakukan self assessment dan evaluasi
kinerja masing-masing program.
UPAYA KESEHATAN DI PUSKESMAS :
(Sesuai Permenkes No. 75 Thn 2014)

UKM Tingkat Pertama


 UKM Esensial
 UKM Pengembangan

UKP Tingkat Pertama

34
UKM TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMAS
A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL meliputi:
• Pelayanan Promosi Kesehatan;
• Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
• Pelayanan KIA-KB;
• Pelayanan Gizi; dan
• Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit.

 UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT esensial harus diselenggarakan oleh


setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian SPM kabupaten/kota
bidang kesehatan.

B. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN merupakan


upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya
yang sifatnya inovatif dan atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi
pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di
masing-masing Puskesmas
UKP TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMAS
dilaksanakan dalam bentuk:
 rawat jalan;
 pelayanan gawat darurat;
 pelayanan satu hari (one day care);
 home care; dan atau
 rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan
pelayanan kesehatan

36
BAGAIMANA BENTUK INTEGRASI
PROGRAM KUSTA /FRAMBUSIA

• Upaya Promotif, Preventif, Penemuan Dini, Pengobatan,


Pencegahan Cacat Kusta/ Frambusia bisa dilakukan oleh
semua petugas Puskesmas, tidak tergantung hanya pada
satu orang (petugas kusta)
• Tidak harus membuat Kegiatan khusus terkait Kusta/
Frambusia , tapi menjadi include/menumpang pada
kegiatan yang dilakukan masing-masing petugas sesuai
tupoksinya.
• Proses “menumpang” ini tidak mengganggu atau
mengurangi “bobot” kegiatan tempatnya menumpang,
bahkan kalo bisa justru semakin menambah
bobot/memperkaya nilai dari kegiatan tersebut. 19
KEGIATAN PADA MASING-MASING
PROGRAM DAN BENTUK-BENTUK
INTEGRASI YANG DIHARAPKAN

20
1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
Beberapa bentuk Kegiatan diantaranya:
 PENDATAAN KELUARGA PIS PK
 Penyuluhan Kesehatan (Perorangan, Kelompok, Massa).
 Pelatihan/ Refreshing Kader Posyandu/ POSBINDU
 Pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
 Survay PHBS di rumah tangga
 Pelaksanaan POSBINDU
 Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah Anak Sekolah
 Pelatihan Dokter Kecil
 Kegiatan UKS/ PMR/ Pramuka

36
1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
BENTUK INTEGRASI YANG DIHARAPKAN:
 Petugas Promkes dalam melakukan penyuluhan / promosi kesehatan
diharapkan juga dapat melakukan penyuluhan Kusta/ Frambusia
(perorangan, kelompok, massa). Pada saat Refreshing atau Pelatihan
Kader POSYANDU / POSBINDU bisa ditambahkan materi kusta/
frambusia, sehingga kader ini nantinya menjadi tenaga penjaring
kasus.
 Pada akhir sesi Pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) bisa
ditambahkan materi tentang Kusta/ Frambusia yang bisa diikuti
dengan pemeriksaan suspek.
 Saat Petugas Promkes melakukan Survay dan Intervensi PHBS Rumah
Tangga, petugas bisa melihat kemungkinan adanya suspek penderita,
dan petugas bisa membawa Atlas, poster, atau brosur untuk
diperlihatkan ke setiap rumah tangga yang dikunjungi. Suspek yang
ditemukan bisa diarahkan ke puskesmas atau dikoordinasikan dengan
petugas kusta puskesmas.

36
1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
BENTUK INTEGRASI YANG DIHARAPKAN:
 Pada Pelaksanaan Posbindu, selalu ada penyuluhan, konseling, dan
pemeriksaan kesehatan. Momen ini bisa dimanfaatkan petugas untuk
melakukan penyuluhan dan pemeriksaan kusta/ frambusia
 Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah Anak Sekolah yang inti
kegiatannya adalah pemeriksaan kesehatan sudah mencakup
pemeriksaan Cardinal Sign/ Tanda Utama Kusta dan frambusia,
sehingga tidak perlu membuat kegiatan khusus untuk pemeriksaan
kusta dan frambusia di sekolah.
 Dalam Pelatihan Dokter Kecil, selain materi Inti, tim trainer bisa
menambahkan materi Tanda-Tanda dini penyakit Kusta/ frambusia,
sehingga dokter kecil nantinya mampu menjadi tenaga penjaring
kasus.
 Pada setiap Kegiatan UKS/ PMR/ Pramuka, petugas puskemas
diharapkan mampu memberi pembekalan tentang materi kusta/
frambusia

36
2. UPAYA KESEHATAN IBU, ANAK DAN KB
Beberapa bentuk Kegiatan diantaranya :
 Pemeriksaan kehamilan (ANC)
 Pelaksanaan Kelas Ibu hamil
 Kunjungan Rumah

36
2. UPAYA KESEHATAN IBU, ANAK DAN KB
BENTUK INTEGRASI YANG DIHARAPKAN:
 Pada Setiap Pemeriksaan kehamilan (ANC) bidan
diharapkan melihat kemungkinan adanya tanda-tanda dini
penyakit kusta / frambusia
 Pada saat Pelaksanaan Kelas Ibu hamil selain adanya
edukasi tentang aspek-aspek dasar terkait kehamilan dan
persalinan, bidan diharapkan memberikan pemahaman
tentang tanda-tanda dini penyakit kusta / frambusia
 Saat bidan melakukan Kunjungan Rumah, selain
melakukan tupoksinya, diharapkan bisa membantu upaya
penemuan kasus secara dini dengan melihat kemungkinan
adanya penghuni rumah yang memiliki tanda-tanda dini
kusta/frambusia.

36
3. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
Beberapa bentuk Kegiatan diantaranya :
 Kunjungan Rumah dalam rangka Inspeksi dan
Pengawasan Sanitasi Dasar
 Survay Jentik dan Abatisasi
 Pemicuan ODF (Open Defecation Free)

CATATAN :
•Setiap Petugas Kesling mempunyai tupoksi melakukan inspeksi dan
pengawasan Sanitasi Dasar serta Survay Jentik melalui kunjungan
rumah.
•Diharapkan cakupan pengawasan dan survay bisa mencapai 100%.

36
3. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
BENTUK INTEGRASI YANG DIHARAPKAN:
 Pada saat Petugas Kesling melakukan Kunjungan
Rumah, selain melakukan tupoksinya, diharapkan bisa
membantu upaya penemuan kasus secara dini dengan
melihat kemungkinan adanya penghuni rumah yang
memiliki tanda-tanda dini kusta/frambusia.
 Petugas bisa membawa Atlas atau Poster untuk diperlihatkan
dalam kunjungan rumah untuk mencari suspek penderita.
 Pada Akhir sesi Pemicuan ODF, petugas bisa memancing
kelompok dengan memperlihatkan atlas/ poster, diikuti dengan
umpan balik, apakah ada keluarga atau tetangga yang
memperlihatkan ciri seperti dalam gambar.

36
4. UPAYA PERBAIKAN GIZI
Beberapa bentuk Kegiatan diantaranya :
 Pendataan Sasaran Bayi dan Balita
 Kunjungan Rumah Untuk Sweeping Bayi dan Balita
 Kunjungan Rumah Untuk Pendampingan Kasus Gizi Buruk
dan Gizi Kurang

36
4. UPAYA PERBAIKAN GIZI
BENTUK INTEGRASI YANG DIHARAPKAN :
 Pada saat Petugas gizi melakukan Kunjungan Rumah,
untuk pendataan sasaran, sweeping balita, pendampingan
gizi buruk, selain melakukan tupoksinya, diharapkan bisa
membantu upaya penemuan kasus secara dini dengan
melihat kemungkinan adanya penghuni rumah yang
memiliki tanda-tanda dini kusta/frambusia

36
5. UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
Beberapa Bentuk Kegiatan diantaranya:
 Pemeriksaan kontak penderita TB dan Kusta
 Pelacakan Penderita TB Mangkir
 Edukasi Prolanis
 Pelaksanaan POSBINDU
 Skrining Faktor risiko PTM

36
5. UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
BENTUK INTEGRASI YANG DIHARAPKAN :
 Pada saat kunjungan rumah untuk Pemeriksaan
Kontak TB dan Pelacakan TB mangkir , petugas TB juga
dapat melakukan skrining untuk penemuan dini
penderita Kusta dan Frambusia
 Pada saat melakukan edukasi prolanis yang dilakukan setiap
minggu, dapat ditambahkan materi tentang Kusta/ Frambusia
sehingga semua anggota klub prolanis bisa mengerti tentang
kusta/ frambusia. Anggota klub ini nantinya menjadi penemu
suspek atau penderita.
 Pelaksanaan Skrining Faktor risiko PTM, bisa dirangkaikan
dengan skrining penyakit Kusta dan frambnusia pada saat yang
bersamaan.

36
6. UPAYA PENGOBATAN
dilaksanakan dalam bentuk:
 Unit Rawat Jalan : (Poli Umum, Poli Gigi, Klinik
Accupressur, Poli KIA, Klinik MTBS, Pustu, Puskel,
dll)
 Unit gawat darurat;
 pelayanan satu hari (one day care);
 home care; dan atau
 rawat inap

36
6. UPAYA PENGOBATAN
BENTUK INTEGRASI YANG DIHARAPKAN:
 Siapapun yang melakukan pelayanan di Unit
Rawat jalan, UGD, Home care, dan rawat inap,
pada saat melakukan pemeriksaan pasien
diharapkan selalu berupaya mencari kemungkinan
adanya cardinal sign atau tanda-tanda yang
mengarah ke kasus kusta dan frambusia.

36
7. UPAYA KESEHATAN KERJA
dilaksanakan dalam bentuk:
 Pembinaan dan Pelayanan Kesehatan di tempat
Kerja

BENTUK INTEGRASI :
1. Kegiatan rutin yang dilaksanakan berupa pemeriksaan kesehatan
Tenaga Kerja sebaiknya dirangkaikan dengan upaya mencari
kemungkinan adanya tanda-tanda kusta dan frambusia.
2. Penyuluhan tentang Kesehatan Kerja bisa dirangkaikan dengan
penyuluhan tentang penyakit kusta dan frambusia

36
8. UPAYA KESEHATAN LANSIA
BENTUK KEGIATAN:
 Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu Lansia
 SENAM LANSIA

BENTUK INTEGRASI :

1. Saat Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Rutin pada Lansia,


petugas dapat mencari kemungkinan adanya tanda-tanda penyakit
kusta (Cardinal Sign)
2. Saat Edukasi/ penyuluhan petugas bisa mengisi dengan
penyuluhan tentang materi Kusta dan Frambusia

36
8. UPAYA PERKESMAS
dilaksanakan dalam bentuk:
 Kunjungan rumah untuk Home Care
BENTUK INTEGRASI :

1. Saat Petugas Perkesmas Melakukan Kunjungan Rumah untuk


kegiatan Home Care, petugas bisa mencari kemungkinan adanya
anggota keluarga yang memiliki tanda-tanda dini penyakit kusta
dan frambusia.
2. Saat Edukasi dan konseling pada pasien dan keluarga petugas
bisa mengisi dengan penyuluhan tentang materi Kusta dan
Frambusia

36
9. MANAJEMEN PUSKESMAS
dilaksanakan dalam bentuk:
 PERENCANAAN
 Minilokakarya Bulanan
 Minilokakarya Lintas Sektor
 Supervisi Kegiatan Lapangan
 Pembinaan Ormas
 Rapat Koordinasi Tingkat Kecamatan

36
MANAJEMEN PUSKESMAS
BENTUK INTEGRASI:
 Pihak Perencanaan harus paham dan bisa mengalokasikan anggaran untuk
kusta dan frambusia
 Didalam Minilokakarya perlu ada evaluasi tentang program kusta frambusia.
Evaluasi dalam hal upaya apa yang telah dilakukan semua pihak, hasilnya apa,
apa masalahnya, dan apa yang akan dilakukan oleh tim puskesmas.
 Dalam Minilokakarya Lintas Sektor sebaiknya ada penyajian singkat tentang
materi kusta- frambusia supaya semua tahu tentang penyakit ini dengan
segala permasalahannya. Selanjutnya perlu disepakati apa peran masing-
masing sektor/ pihak dalam upaya mencapai eleminasi dan eradikasi.
 Supervisi Kegiatan Lapangan
 Pembinaan Ormas
 Rapat Koordinasi Tingkat Kecamatan

36
MANAJEMEN PUSKESMAS
BENTUK INTEGRASI:
 Dalam melakukan Supervisi Kegiatan Lapangan baik oleh Kepala Puskesmas
maupun Koordinator Program, perlu senantiasa mensuport dan mengingatkan
petugas lapangan (bidan desa, petugas kesling, petugas gizi, dll) tentang
perannya sebagai “Tim Puskesmas” yang mempunyai selain “Tugas Pokok”
sesuai bidang keahliannya, juga punya tugas tambahan / tugas integrasi
sebagai bagian dari tanggung jawab bersama dalam upaya penanggulangan
penyakit kusta dan frambusia.
 Dalam melakukan perannya sebagai pembina Ormas atau kelompok yang ada
dimasyarakat, puskesmas harus mempu memberi pemahaman tentang kusta
dan frambusia kepada anggota kelompok untuk kemudian menggiring mereka
untuk mengambil peran dalam upaya penanggulangan penyakit kusta dan
frambusia.
 Rapat Koordinasi Tingkat Kecamatan perlu dimanfaatkan untuk memperoleh
dukungan lintas sektor dalam upaya penanggulangan penyait kusta dan
frambusia sesuai perannya masing-masing

36
1. SEMUA PETUGAS PUSKESMAS (TENAGA
BIDAN, PERAWAT, TENAGA KESLING,
TENAGA PROMKES, DLL) HARUS PUNYA
PEMAHAMAN TENTANG PENYAKIT KUSTA
DAN FRAMBUSIA, TERUTAMA DALAM HAL
YANG SANGAT MENDASAR :
 TANDA-TANDA / GEJALA UTAMA
 CARA PENULARAN
 PENATALAKSANAAN
 PENGOBATAN
36
 PENCEGAHAN
2. ADANYA KOMITMEN BERSAMA KEPALA
PUSKESMAS DAN SELURUH STAF
3. ADANYA DUKUNGAN PEMBIAYAAN
4. ADANYA DUKUNGAN DARI DINAS
KESEHATAN KABUPATEN/ KOTA

36
UNTUK ITU PERLU DILAKUKAN :

1) Shortcourse untuk semua petugas


Puskesmas
2) Sosialisasi saat Minilokakarya

39
IBU MENKES DAN STAF PUSK. POASIA

46

Anda mungkin juga menyukai