1
LATAR BELAKANG
4
INTEGRASI PROGRAM KUSTA/ FRAMBUSIA
KE PROGRAM / KEGIATAN PUSKESMAS
8
SEKILAS TENTANG
PUSKESMAS SESUAI
PERMENKES NO.75 TAHUN
2014 TENTANG PUSKESMAS
10
Fasilitas Pelayanan kesehatan (Fasyankes) yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.
12
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat;
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu;
c. Hidup dalam lingkungan yang sehat;
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
1. PARADIGMA SEHAT
2. PERTANGGUNGJAWABAN WILAYAH
3. KEMANDIRIAN MASYARAKAT
4. PEMERATAAN
5. TEKNOLOGI TEPAT GUNA
6. KETERPADUAN DAN KESINAMBUNGAN
14
PARADIGMA SEHAT :
Mengutamakan promotif -preventif
UKM UKP
Dinkes
Kab/Kota
FASKES
RUJUKAN Rumah Sakit
Klinik
Utama
Puskesmas
FASKES Klinik
Pratama dr/drg
PRIMER Lab mandiri
Pustu
Apotik Pustu BPS
UKBM
POSYANDU POSBINDU POSKESDE POS MAL POS UKK
S DES
Pembinaan/koord Pencatatan-Pelaporan Rujukan UKM
Jejaring Rujukan UKP
34
UKM TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMAS
A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL meliputi:
• Pelayanan Promosi Kesehatan;
• Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
• Pelayanan KIA-KB;
• Pelayanan Gizi; dan
• Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit.
36
BAGAIMANA BENTUK INTEGRASI
PROGRAM KUSTA /FRAMBUSIA
20
1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
Beberapa bentuk Kegiatan diantaranya:
PENDATAAN KELUARGA PIS PK
Penyuluhan Kesehatan (Perorangan, Kelompok, Massa).
Pelatihan/ Refreshing Kader Posyandu/ POSBINDU
Pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Survay PHBS di rumah tangga
Pelaksanaan POSBINDU
Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah Anak Sekolah
Pelatihan Dokter Kecil
Kegiatan UKS/ PMR/ Pramuka
36
1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
BENTUK INTEGRASI YANG DIHARAPKAN:
Petugas Promkes dalam melakukan penyuluhan / promosi kesehatan
diharapkan juga dapat melakukan penyuluhan Kusta/ Frambusia
(perorangan, kelompok, massa). Pada saat Refreshing atau Pelatihan
Kader POSYANDU / POSBINDU bisa ditambahkan materi kusta/
frambusia, sehingga kader ini nantinya menjadi tenaga penjaring
kasus.
Pada akhir sesi Pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) bisa
ditambahkan materi tentang Kusta/ Frambusia yang bisa diikuti
dengan pemeriksaan suspek.
Saat Petugas Promkes melakukan Survay dan Intervensi PHBS Rumah
Tangga, petugas bisa melihat kemungkinan adanya suspek penderita,
dan petugas bisa membawa Atlas, poster, atau brosur untuk
diperlihatkan ke setiap rumah tangga yang dikunjungi. Suspek yang
ditemukan bisa diarahkan ke puskesmas atau dikoordinasikan dengan
petugas kusta puskesmas.
36
1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
BENTUK INTEGRASI YANG DIHARAPKAN:
Pada Pelaksanaan Posbindu, selalu ada penyuluhan, konseling, dan
pemeriksaan kesehatan. Momen ini bisa dimanfaatkan petugas untuk
melakukan penyuluhan dan pemeriksaan kusta/ frambusia
Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah Anak Sekolah yang inti
kegiatannya adalah pemeriksaan kesehatan sudah mencakup
pemeriksaan Cardinal Sign/ Tanda Utama Kusta dan frambusia,
sehingga tidak perlu membuat kegiatan khusus untuk pemeriksaan
kusta dan frambusia di sekolah.
Dalam Pelatihan Dokter Kecil, selain materi Inti, tim trainer bisa
menambahkan materi Tanda-Tanda dini penyakit Kusta/ frambusia,
sehingga dokter kecil nantinya mampu menjadi tenaga penjaring
kasus.
Pada setiap Kegiatan UKS/ PMR/ Pramuka, petugas puskemas
diharapkan mampu memberi pembekalan tentang materi kusta/
frambusia
36
2. UPAYA KESEHATAN IBU, ANAK DAN KB
Beberapa bentuk Kegiatan diantaranya :
Pemeriksaan kehamilan (ANC)
Pelaksanaan Kelas Ibu hamil
Kunjungan Rumah
36
2. UPAYA KESEHATAN IBU, ANAK DAN KB
BENTUK INTEGRASI YANG DIHARAPKAN:
Pada Setiap Pemeriksaan kehamilan (ANC) bidan
diharapkan melihat kemungkinan adanya tanda-tanda dini
penyakit kusta / frambusia
Pada saat Pelaksanaan Kelas Ibu hamil selain adanya
edukasi tentang aspek-aspek dasar terkait kehamilan dan
persalinan, bidan diharapkan memberikan pemahaman
tentang tanda-tanda dini penyakit kusta / frambusia
Saat bidan melakukan Kunjungan Rumah, selain
melakukan tupoksinya, diharapkan bisa membantu upaya
penemuan kasus secara dini dengan melihat kemungkinan
adanya penghuni rumah yang memiliki tanda-tanda dini
kusta/frambusia.
36
3. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
Beberapa bentuk Kegiatan diantaranya :
Kunjungan Rumah dalam rangka Inspeksi dan
Pengawasan Sanitasi Dasar
Survay Jentik dan Abatisasi
Pemicuan ODF (Open Defecation Free)
CATATAN :
•Setiap Petugas Kesling mempunyai tupoksi melakukan inspeksi dan
pengawasan Sanitasi Dasar serta Survay Jentik melalui kunjungan
rumah.
•Diharapkan cakupan pengawasan dan survay bisa mencapai 100%.
36
3. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
BENTUK INTEGRASI YANG DIHARAPKAN:
Pada saat Petugas Kesling melakukan Kunjungan
Rumah, selain melakukan tupoksinya, diharapkan bisa
membantu upaya penemuan kasus secara dini dengan
melihat kemungkinan adanya penghuni rumah yang
memiliki tanda-tanda dini kusta/frambusia.
Petugas bisa membawa Atlas atau Poster untuk diperlihatkan
dalam kunjungan rumah untuk mencari suspek penderita.
Pada Akhir sesi Pemicuan ODF, petugas bisa memancing
kelompok dengan memperlihatkan atlas/ poster, diikuti dengan
umpan balik, apakah ada keluarga atau tetangga yang
memperlihatkan ciri seperti dalam gambar.
36
4. UPAYA PERBAIKAN GIZI
Beberapa bentuk Kegiatan diantaranya :
Pendataan Sasaran Bayi dan Balita
Kunjungan Rumah Untuk Sweeping Bayi dan Balita
Kunjungan Rumah Untuk Pendampingan Kasus Gizi Buruk
dan Gizi Kurang
36
4. UPAYA PERBAIKAN GIZI
BENTUK INTEGRASI YANG DIHARAPKAN :
Pada saat Petugas gizi melakukan Kunjungan Rumah,
untuk pendataan sasaran, sweeping balita, pendampingan
gizi buruk, selain melakukan tupoksinya, diharapkan bisa
membantu upaya penemuan kasus secara dini dengan
melihat kemungkinan adanya penghuni rumah yang
memiliki tanda-tanda dini kusta/frambusia
36
5. UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
Beberapa Bentuk Kegiatan diantaranya:
Pemeriksaan kontak penderita TB dan Kusta
Pelacakan Penderita TB Mangkir
Edukasi Prolanis
Pelaksanaan POSBINDU
Skrining Faktor risiko PTM
36
5. UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
BENTUK INTEGRASI YANG DIHARAPKAN :
Pada saat kunjungan rumah untuk Pemeriksaan
Kontak TB dan Pelacakan TB mangkir , petugas TB juga
dapat melakukan skrining untuk penemuan dini
penderita Kusta dan Frambusia
Pada saat melakukan edukasi prolanis yang dilakukan setiap
minggu, dapat ditambahkan materi tentang Kusta/ Frambusia
sehingga semua anggota klub prolanis bisa mengerti tentang
kusta/ frambusia. Anggota klub ini nantinya menjadi penemu
suspek atau penderita.
Pelaksanaan Skrining Faktor risiko PTM, bisa dirangkaikan
dengan skrining penyakit Kusta dan frambnusia pada saat yang
bersamaan.
36
6. UPAYA PENGOBATAN
dilaksanakan dalam bentuk:
Unit Rawat Jalan : (Poli Umum, Poli Gigi, Klinik
Accupressur, Poli KIA, Klinik MTBS, Pustu, Puskel,
dll)
Unit gawat darurat;
pelayanan satu hari (one day care);
home care; dan atau
rawat inap
36
6. UPAYA PENGOBATAN
BENTUK INTEGRASI YANG DIHARAPKAN:
Siapapun yang melakukan pelayanan di Unit
Rawat jalan, UGD, Home care, dan rawat inap,
pada saat melakukan pemeriksaan pasien
diharapkan selalu berupaya mencari kemungkinan
adanya cardinal sign atau tanda-tanda yang
mengarah ke kasus kusta dan frambusia.
36
7. UPAYA KESEHATAN KERJA
dilaksanakan dalam bentuk:
Pembinaan dan Pelayanan Kesehatan di tempat
Kerja
BENTUK INTEGRASI :
1. Kegiatan rutin yang dilaksanakan berupa pemeriksaan kesehatan
Tenaga Kerja sebaiknya dirangkaikan dengan upaya mencari
kemungkinan adanya tanda-tanda kusta dan frambusia.
2. Penyuluhan tentang Kesehatan Kerja bisa dirangkaikan dengan
penyuluhan tentang penyakit kusta dan frambusia
36
8. UPAYA KESEHATAN LANSIA
BENTUK KEGIATAN:
Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu Lansia
SENAM LANSIA
BENTUK INTEGRASI :
36
8. UPAYA PERKESMAS
dilaksanakan dalam bentuk:
Kunjungan rumah untuk Home Care
BENTUK INTEGRASI :
36
9. MANAJEMEN PUSKESMAS
dilaksanakan dalam bentuk:
PERENCANAAN
Minilokakarya Bulanan
Minilokakarya Lintas Sektor
Supervisi Kegiatan Lapangan
Pembinaan Ormas
Rapat Koordinasi Tingkat Kecamatan
36
MANAJEMEN PUSKESMAS
BENTUK INTEGRASI:
Pihak Perencanaan harus paham dan bisa mengalokasikan anggaran untuk
kusta dan frambusia
Didalam Minilokakarya perlu ada evaluasi tentang program kusta frambusia.
Evaluasi dalam hal upaya apa yang telah dilakukan semua pihak, hasilnya apa,
apa masalahnya, dan apa yang akan dilakukan oleh tim puskesmas.
Dalam Minilokakarya Lintas Sektor sebaiknya ada penyajian singkat tentang
materi kusta- frambusia supaya semua tahu tentang penyakit ini dengan
segala permasalahannya. Selanjutnya perlu disepakati apa peran masing-
masing sektor/ pihak dalam upaya mencapai eleminasi dan eradikasi.
Supervisi Kegiatan Lapangan
Pembinaan Ormas
Rapat Koordinasi Tingkat Kecamatan
36
MANAJEMEN PUSKESMAS
BENTUK INTEGRASI:
Dalam melakukan Supervisi Kegiatan Lapangan baik oleh Kepala Puskesmas
maupun Koordinator Program, perlu senantiasa mensuport dan mengingatkan
petugas lapangan (bidan desa, petugas kesling, petugas gizi, dll) tentang
perannya sebagai “Tim Puskesmas” yang mempunyai selain “Tugas Pokok”
sesuai bidang keahliannya, juga punya tugas tambahan / tugas integrasi
sebagai bagian dari tanggung jawab bersama dalam upaya penanggulangan
penyakit kusta dan frambusia.
Dalam melakukan perannya sebagai pembina Ormas atau kelompok yang ada
dimasyarakat, puskesmas harus mempu memberi pemahaman tentang kusta
dan frambusia kepada anggota kelompok untuk kemudian menggiring mereka
untuk mengambil peran dalam upaya penanggulangan penyakit kusta dan
frambusia.
Rapat Koordinasi Tingkat Kecamatan perlu dimanfaatkan untuk memperoleh
dukungan lintas sektor dalam upaya penanggulangan penyait kusta dan
frambusia sesuai perannya masing-masing
36
1. SEMUA PETUGAS PUSKESMAS (TENAGA
BIDAN, PERAWAT, TENAGA KESLING,
TENAGA PROMKES, DLL) HARUS PUNYA
PEMAHAMAN TENTANG PENYAKIT KUSTA
DAN FRAMBUSIA, TERUTAMA DALAM HAL
YANG SANGAT MENDASAR :
TANDA-TANDA / GEJALA UTAMA
CARA PENULARAN
PENATALAKSANAAN
PENGOBATAN
36
PENCEGAHAN
2. ADANYA KOMITMEN BERSAMA KEPALA
PUSKESMAS DAN SELURUH STAF
3. ADANYA DUKUNGAN PEMBIAYAAN
4. ADANYA DUKUNGAN DARI DINAS
KESEHATAN KABUPATEN/ KOTA
36
UNTUK ITU PERLU DILAKUKAN :
39
IBU MENKES DAN STAF PUSK. POASIA
46