A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan kuman
Mycobacterium tuberculosis. Sebagian kuman TBC menyerang paru tetapi dapat
juga mengenai organ tubuh yang lainnya.Gejala yang muncul pada tuberculosis
adalah batuk terus menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih , badan
lemah , nafsu makan menurun , berat badan menurun , rasa kurang enak badan
( malaise ) , demam lebih dari sebulan , kadang – kadang batuk disertai darah.
Berdasarkan RPJMN 2015-2019 melalui peraturan presiden nomor 2
tahun 2015 dan renstra kementria kesehatan 2015-2019 melalui keputusan
menteri kesehatan no. HK.02.02/2015, Prioritas penyakit menular masih tertuju
pada penyakit HIV/AIDS, Tuberculosis, Malaria, Demam berdarah, diare, kusta,
pneumonia, dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I),
termasuk penyakit karantina dan risiko masalah kesehatan masyarakat yang
memperoleh perhatian dunia internasional (public health risk of international
concern).
Selain HIV/AIDS, TB juga merupan salah satu program prioritas
pengendalian penyait menular karena menjdai salah satu penyebab kematian
dimana sebagian infeksi terjadi pada usia 15 sampai 54 tahun yang merupakan
usia paling produktif, hal ini menyebabkan peningkatan beban social dan
keuangan bagi keluarga pasien. Dalam Permenkes no 67 tahun 2016 tentang
penanggulangan Tuberculosis Tb di Indonesia menduduki peringkat 2 diseluruh
dunia dengan angka penemuan kasus Tb sebesar 72,7% dan TB MDR sebesar
6,7%.
Adanya permenkes baru no 43 tahun Tahun 2016 tentang standart
pelayanan minimal puskesmas, dalam permenkes tersebut terdapat 12 poin
standart minimal yang harus dilaksanakan oleh puskesmas, 6 diantaranya
adalah masuk dalam program pengendalian penyakit, yaitu : pelayanan
kesehatan pada usia produktif, pelayanan kesehatan pada usia lanjut, pelayanan
2
kesehatan penderita hipertensi, pelayanan kesehatan penderita diabetes
mellitus, peleyanan kesehatan orang dengan Tb dan pelayanan kesehatan
orang dengan risiko terinfeksi HIV
B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil capaian kinerja puskesmas tahun 2016 dalam PKP
maupun SPM diketahui bahwa capaian target penemuan pasien TBC di wilayah
Puskesmas Wates masih kurang.
Berdasarkan hasil pencapaian kinerja puskesmas Wates khusunya program
TB maka perlu adanya kegiatan-kegiatan guna menanggulangi permasalahan
yang ada. Dengan harapan dengan kegiatan tersebut dapat menurunkan angka
prevalensi dan angka kematian penyakit Tuberculosis .
2. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan tentang TBC
2. Meningkatkan temuan kasus TBC di wilayah Wates
3
4
F. JADWAL PELKSANAAN KEGIATAN
2017 PELAKSAN
NO KEGIATAN TEMPAT WAKTU DANA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 A
Perencanaan Puskesmas 12.00- Perawat
1
Program Wates 14.00
Identifikasi Perawat
Kebutuhan Puskesmas 09.00-
2
Harapan Sasaran Wates 12.00
Program
Monitoring Perawat
Kegiatan/Evaluasi Puskesmas 13.00-
3
pelaksanaan Wates 15.00
kegiatan
Monitoring Perawat
Puskesmas 13.00-
4 indicator Mutu
Wates 15.00
UKM
Monitoring Puskesmas 13.00- Perawat
5
Evaluasi program Wates 15.00
Penemuan dan Perawat
penjaringan Puskesmas 08.00-
6
kasus (aktif dan Wates 12.00
115)
Pertemuan kader
7
TBC
Penatalaksanaan Perawat
Puskesmas 08.00-
8 penemuan kasus Wates 12.00
Pemantauan Perawat
Puskesmas 08.00-
9 Pengobatan Wates 12.00
Pencatatan Perawat
Puskesmas 08.00-
10 pelaporan Wates 12.00
5
PKP(penilaian Kinerja Puskesmas) atau SPM (standart Pelayanan Minimal )
Puskesmas.