I. PENDAHULUAN
Tuberkulosis sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di dunia, walaupun upaya pengendalian dengan strategi DOTS telah di
terapkan di banyak negara sejak tahun 1995. Penyebab utama meningkat beban masalah
Tuberkulosis antara lain adalah kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat, seperti
pada negara-negara yang sedang berkembang, pertumbuhan ekonomi yang tingi tetapi
dengan disparitas yang terlalu lebar, sehingga masyarakat masih mengalami masalah
dengan kondisi sanitasi, papan, sandang dan pangan yang buruk, beban determinan sosial
yang masih berat seperti angka pengangguran, tingkat pendidikan yang pendapatan per
kapita yang masih rendah yang berakibat pada kerentanan masyarakat terhadap
Tuberkulosis, kegagalan program TB selama ini, hal ini diakibatkan oleh: tidak
memadainya komitmen politik dan pendanaan, tidak memadainya organisasi pelayanan
TB (kurang terakses oleh masyarakat, penemuan kasus atau diagnosa yang tidak standar,
obat tidak terjamin penyediaannya, tidak dilakukan pemantauan, pencatatan dan pelaporan
yang standar dan sebagainya), tidak memadainya tatalaksana kasus (diagnosis dan paduan
obat yang tidak standar, gagal menyembuhkan kasus yang telah didiagnosis), salah
persepsi terhadap manfaat dan efektifitas BCG, infrastruktur kesehatan yang buruk pada
negara-negara yang mengalami krisis ekomoni atau pergolakan masyarakat, belum adanya
sistem jaminan kesehatan yang bisa mencakup masyarakat luas secara merata (Pedoman
Nasional Pengendalian Tuberkulosis Tahun 2014).
TUJUAN KHUSUS:
Tercapainya angka kesembuhan minimal 90% dari semua penderita baru BTA positif
yang di temukan.
Penemuan secara aktif dapat dilakukan tehadap :
a. Kelompok khusus yang rentan atau beresiko tinggi sakit TB seperti pada pasien
dengan HIV (orang dengan HIV dan AIDS).
b. Kelompok yang rentan tertular TB seperti dirumah tahanan, lembaga
permasyarakatan (para narapidana), mereka yang hidup pada daerah kumuh, serta
keluarga atau kontak pasien TB, terutama mereka yang dengan TB BTA positif.
c. Pemeriksaan terhadap anak dibawah 5 tahun pada keluarga TB harus dilakukan
untuk menentukan tindak lanjut apakah diperlukan pengobatan TB atau pengobatan
pencegahan.
d. Kontak dengan pasien TB resistan obat.
VI. SASARAN
Penderita dan keluarga yang rawan TB
Semua kelompok masyarakat
IX. BIAYA
Untuk pembiayaan kegiatan berasal dari BOK dengan rincian biayanya sebagai berikut: