Anda di halaman 1dari 3

Kerangka Acuan

Pengawasan Minum Obat ( PMO ) Pasien TB


UPTD Puskesmas Kecamatan Sukorejo

1. LATARBELAKANG

Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh


kuman tuberkulosis (TB) yang dikenal dengan nama M. tuberculosis.
Sebagian kuman Tuberkulosis menyerang paru dan dapat juga menyerang
organ tubuh lainnya. Oleh karena itu perlu diupayakan Program
Penanggulangan dan Pemberantasan Penyakit Paru.

Tuberkulosis (TB) sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat di dunia walaupun upaya penanggulangan
TB telah dilaksanakan di banyak negara sejak tahun 1995.

Di tahun 2018 Data Kasus TB di UPTD Puskesmas Kecamatan


Sukorejo Kota Blitar. Ditemukan 1 pasien lost to follow up atau pasien
mangkir tidak berobat lagi ke puskesmas setelah 2 bulan minum obat.

Dengan adanya pasien mangkir maka pengobatan pada pasien


tersebut menjadi tidak tuntas dan meningkatkan resiko untuk menjadi TB
Resisten Obat. Untuk mendukung hal tersebut maka dalam minum obat
perlu yang selalu memantau selalu pengobatan pasien TB dari awal hingga
selesai pengobatan

Pengawas Minum Obat (PMO) Salah satu komponen Directly Observe


Treatment Shortcourse (DOTS) adalah pengobatan paduan Anti Obat Anti
Tuberkulosa (OAT) jangka pendek dengan pengawasan langsung. Untuk
menjamin keteraturan pengobatan diperkukan seorang PMO.

Tugas seorang PMO adalah mengawasi pasien TB agar menelan obat


secara teratur sampai selesai pengobatan. Memberikan dorongan kepada
pasien agar mau berobat teratur. Mengingatkan pasien untuk periksa ulang
dahak pada waktu yang telah ditentukan. Memberi penyuluhan pada
anggota keluarga pasien TB yang mempunyai gejala-gejala mencurigakan
TB untuk segera memeriksakan diri ke Unit Pelayanan Kesehatan. Tugas
seorang PMO bukanlah untuk mengganti kewajiban pasien mengambil obat
dari unit pelayanan. Adapun informasi penting yang perlu dipahami PMO
untuk disampaikan kepada pasien bahwa TB disebabkan kuman, bukan
penyakit turunan atau kutukan. TB dapat disembuhkan dengan berobat
teratur. Cara penularan TB, gejala gejala yang mencurigakan dan cara
pencegahannya, dan cara pemberian pengobatan pasien (tahap intensif
dan lanjutan). Pentingnya pengawasan supaya pasien berobat teratur.
Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya segera meminta
pertolongan ke Unit Pelayanan Kesehatan (UPK). PMO dapan dilakukan
oleh Keluarga pasien TB ataupun Kader TB di masing-masing wilayah.

2. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengawasi pasien TB agar menelan obat secara teratur sampai selesai
pengobatan
2. Tujuan Khusus

a. Menurunkan kejadian lost to follow up atau pasien mangkir

b. Menjamin keteraturan minum obat

c. Menurunkan resiko kasus TB MDR/ TB RO

3. SASARAN
Kader dan keluarga Pasien TB di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kecamatan Sukorejo Kota Blitar
4. WAKTU PELAKSANAAN

Bulan Januari s/d Desember tahun 2020

5. METODE
Melakukan pemantauan langsung ketika pasien TB menelan Obat
6. MANFAAT

Succes Rate / Angka keberhasilan pengobatan puskesmas meningkat

7. EVALUASI PELAKSANAAN

Pelaksanaan Pengawas Minum Obat (PMO) dilakukan oleh keluarga dan


apabila tidak mempunyai keluarga, maka kader TB yang menjadi
Pengawas Minum Obat (PMO). Petugas pelayanan TB selalu mengevaluasi
pelaksanaan mengawasi minum obat dengan interview atau menanyakan
langsung kepada PMO terkait pengobatan TB pasien setiap hari.

8. ANGGARAN

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

Pelaksana,

Drg. Fransisca Terry K


NIP 19800114 200501 2 014

Anda mungkin juga menyukai