Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis dinas Kesehatan
bertanggung jawab terhadap pembangunan Kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas berfungsi sebagai: Pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan,pust pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta
pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Upaya Kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan
yang ada di Puskesmas supaya terselenggara dengan optimal perlu ada
kegiatan managemen yang baik, Managemen Puskesmas terdiri dari:
Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian serta pengawasan dan
pertanggung jawaban. Perencanaan ini disusun untuk mengatasi masalah
yang ada di wilayah UPT Puskesmas Puri dan disusun untuk kebutuhan
satu tahun agar puskesmas mampu melaksanakan secara efisien, efektif,
dan dapat dipertanggungjawabkan.
Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap yaitu ;
1. Tahap Persiapan: Mempersiapkan staf yang terlibat dengan menyusun
tim Perencanaan tingkat puskesmas, penjelasan tentang pedoman
penyusunan RUK, mempelaajari kebijakan yang berlaku.
2. Tahap Analisa Situasi: Tim perenanaan tingkat Puskesmas
mengumpulkan dan menyusun data umum dan data khusus
3. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan: RUK disusun setelah
melalui identifikasi masalah, analisa masalah, prioritas masalah
(metode USG), prioritas penyelesaian masalah (akar pohon Masalah),
prioritas penyelesaian masalah (USG) dan tersusun RUK disertai
jadwal kegiatan
4. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan: RPK dilengkapi
dengan jadwal, sasaran,dan pelaksana.
Hal – hal yang diperhatikan dalam Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
UPT Puskesmas Puri Tahun 2017 adalah :
1. Kebijakan yang berlaku baik global, nasional maupun daerah sesuai
dengan kajian data daan informasi yang tersedia.
2. Hasil Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2016
3. Hasil Pencapaian Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) tahun 2016
4. Hasil Pencapaian MDG s 2015
5. Hasil pencapaian dan usulan program/bagian dari pencatatan dan
pelaporan program/bagian.
6. Hasil Identifikasi survey Kebutuhan dan Harapan Masyarakat Tahun
2017
7. Hasil Survey Kepuasan Masyarakat 2016
8. Hasil diskusi (RTL) Forom Masyarakat Madani
9. Hasil dari Survey Mawad Diri (SMD), Musyawarah Masyarakat Desa
tahun 2016
10. Hasil Rapat Dinas di Kabupaten, Kecamatan, maupun desa
11. Hasil Musyawarah Rencana Pembangunan Desa dan Kecamatan
12. Hasil Usulan pemegang program, upaya kesehatan masyarakat
maupun kesehatan Perorangan maupun tim managemen mutu UPT
Puskesmas Puri
13. Umpan balik melalui kotak saran,telp maupun e mail

B. TUJUAN
Umum : Terwujudnya masyarakat Puri yang sehat dan sejahtera, secara
efektif, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Khusus :
1. Mengatasi sebagian atau seluruh permasalahan kesehatan
tahun sebelumnya yang belum teratasi
2. Mengatasi permasalahan yang diperkirakan muncul pada
tahun 2017 sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan
SDM, sarana dan Prasarana serta dukungan dana yang
ada.
3. Pelaksanaan kegiatan dapat secara efisien dan efektif
4. Mempermudah pengawasan dan pertanggungjawaban
kegiatan tahun 2017
5. Dapat diperhitungkan hambatan dan dukungan yang ada.
BAB II
ANALISA SITUASI

A. GEOGRAFIS
1. Letak
a. Sebelah Utara : Wilayah Kerja Kec.Mojoanyar .
b. Sebelah Timur : Wilayah Kerja Kec.Dlanggu
c. Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Kec. Jatirejo
d. Sebelah Barat : Wilayah Kerja Kec. Sooko
2. Iklim
3. Peta Wilayah Puskesmas Puri Kec. Puri Kab. Mojokerto
B. KEADAAN PENDUDUK
Data kependudukan sangat penting dan mempunyai arti yang sangat
strategis dalam pembangunan pada umumnya dan bidang kesehatan pada
khususnya. Hampir semua kegiatan pembangunan kesehatan obyek
sasarannya adalah masyarakat atau penduduk.
Kondisi data Kependudukan di UPT Puskesmas Puri Kabupaten
Mojokerto sebagai berikut :
1. Pertumbuhan Penduduk
2. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Distribusi penduduk menurut jenis kelamin adalah sebagai berikut :
 Laki-laki : 33.325
 Perempuan : 33.393
 Sex Ratio :
 Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) :

Gambar 1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur


Puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto Tahun 2016

JML JML.
N NAMA DESA PENDUDUK TOTAL JML. JML
O PROYEKSI PDDK KK PDDK
L P PROYEKSI SUPAS
1. TANGUNAN 948 948 1896 1896
2. MEDALI 2089 2093 4182 4182
3. PLOSOSARI 1965 1967 3932 3932
4. TAMBAKAGUNG 3317 3327 6644 6644
5. PURI 1957 1960 3917 3917
6. KEBONAGUNG 1517 1518 3035 3035
7. SUMBERGIRANG 2208 2214 4422 4422
8. MLATEN 1545 1547 3092 3092
9. BALONGMOJO 1908 1913 3821 3821
10. BRAYUNG 1086 1086 2172 2172
11. TAMPUNGREJO 1126 1127 2253 2253
12. KETEMASDUNGUS 756 755 1511 1511
13. KINTELAN 1841 1845 3686 3686
14. SUMOLAWANG 3380 3388 6768 6768
15. KENANTEN 3350 3360 6710 6710
16. BANJARAGUNG 4332 4345 8677 8677
TOTAL 33325 33393 66.718 66.718

3. Kepadatan Penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Puri dengan luas


wilayah sebesar 35,98 km2 dengan jumlah penduduk :66.718 adalah 18
orang

NO NAMA DESA LUAS WILAYAH (Km2) KETERANGAN


1. TANGUNAN 125,2 Dataran rendah,
Daerah pertanian
2. MEDALI 247,8 -idem-
3. PLOSOSARI 314,9 -idem-
4. TAMBAKAGUNG 305,0 -idem-
5. PURI 299,2 -idem-
6. KEBONAGUNG 178,8 -idem-
7. SUMBERGIRANG 307,1 -idem-
8. MLATEN 217,0 -idem-
9. BALONGMOJO 193,0 -idem-
10. BRAYUNG 171,3 -idem-
11. TAMPUNGREJO 235,9 -idem-
12. KETEMASDUNGU 202,6 -idem-
S
13. KINTELAN 139,2 -idem-
14. SUMOLAWANG 283,0 -idem-
15. KENANTEN 256,3 -idem-
16. BANJARAGUNG 122,7 -idem-
TOTAL 3599 -idem-
C. DERAJAT KESEHATAN
Derajat Kesehatan adalah Kemampuan seseorang untuk menangani
masalah kesehatannya sendiri .
D. ANGKA KEMATIAN
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Kematian bayi yang dimaksud adalah kematian yang terjadi pada
bayi sebelum mencapai usia satu tahun. Angka kematian bayi (AKB) atau
Infan Mortality Rate adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum
mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab dari
kematian bayi di Kabupaten Mojokerto diakibatkan oleh BBLR (berat badan
lahir rendah), asfiksia, kongenital, infeksi, dan lain-lain.
Kasus kematian bayi yang terjadi selama 5 tahun berturut-turut dari
tahun 2012 sampai dengan tahun 2016, dapat dilihat pada diagram di
bawah ini :

KASUS 2013 2013 2014 2015 2016


KEMATIAN BAYI
12 15 6 8 0

2. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)


Kematian ibu yang dimaksud adalah kematian perempuan pada saat
hamil dan atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi
kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan,
yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau
pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan,
terjatuh, dll. Angka kematian ibu dihitung per 100.000 kelahiran hidup.
Gambar 3. Data Jumlah Kematian Ibu Tahun 2012 – 2016
KASUS 2012 2013 2014 2015 2016
KEMATIAN IBU
0 2 1 0 1

E. Morbiditas/ Angka Kesakitan


Morbiditas diartikan sebagai angka kesakitan, baik insiden maupun
prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit
dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Selain menghadapi
transisi demografi, Indonesia juga dihadapkan pada transisi epidemiologi
yang menyebabkan beban ganda (double burden). Di satu sisi masih
dihadapi tingginya penyakit infeksi (baik re-emerging maupun new
emerging) serta gizi kurang, namun disisi lain dihadapi pula meningkatnya
penyakit non infeksi dan degeneratif. Bagi kelompok usia produktif,
kesakitan sangat mempengaruhi produktivitas dan pendapatan keluarga,
yang pada akhirnya menyebabkan kemiskinan.
Angka kesakitan diperoleh dari laporan yang ada pada sarana
pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Puri melalui pencatatan dan
pelaporan maupun dari community based data yang diperoleh melalui
pengamatan (surveilance).
1. Tuberkulosis (TB)
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Kasus baru TB BTA+
merupakan Pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah
pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (4 minggu). TB BTA + yaitu
penemuan pasien TB melalui pemeriksaan dahak sewaktu- pagi-
sewaktu (SPS) dengan hasil pemeriksaan mikroskopis :
a. Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA
positif
b. Terdapat 144 spesimen dahak SPS dengan hasil BTA positif dan foto
toraks dada menunjukan gambaran tuberculosis
c. Terdapat 43 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3
spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya dengan hasil
BTA negatif dan tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika
non OAT.

2. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)


Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru
(alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur.
Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian balita yang
utama, selain diare. Penyakit ini merupakan bagian dari penyakit infeksi
saluran pernapasan akut (ISPA).
3. HIV/AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS)
HIV merupakan Human Immunodeficiency Virus adalah virus
penyebab AIDS. Virus ini menyerang dan menghancurkan sistem
kekebalan tubuh, sehingga tubuh tidak mampu melindungi diri dari
penyakit lain. Sedangkan AIDS adalah Acquired Immune Deficiency
Syndrome merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh
HIV. Perkembangan penyakit HIV-AIDS terus menunjukkan peningkatan,
meskipun berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan terus
dilakukan.
4. Diare
Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan
konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang
dikatakan menderita Diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila
buang air besar tiga kali atau lebih. Perkiraan Jumlah Kasus Diare
adalah perkiraan jumlah penderita diare yang datang ke sarana
kesehatan dan kader adalah 10 % dari angka kesakitan dikali jumlah
penduduk di suatu wilayah kerja dalam waktu satu tahun : 3.687 jiwa .
Terjadinya penurunan/peningkatan diare di UPT Puskesmas Puri
dikarenakan meningkatnya kesadaran kader untuk mencatat dan
melaporkan data diare ke Puskesmas .
5. AFP (Acute Flaccid Paralysis)
Polio merupakan salah satu penyakit menular yang termasuk ke
dalam PD3I yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem syaraf
hingga penderita mengalami kelumpuhan. AFP yang dimaksud adalah
kelumpuhan pada anak berusia < 15 tahun yang bersifat layuh (flaccid)
yang terjadi secara akut, mendadak dan bukan disebabkan ruda paksa.
Di Puskesmas Puri tidak ada penderita
6. Penyakit Kusta
Gambaran penyakit kusta baru di Puskesmas Puri Kasus Baru MB
sebanyak 5 orang untuk penderita Laki-laki : 4 orang dan untuk
Perempuan : 1 orang , sedangkan untuk kasus PB tidak ada penderita
.Angka prevalensi per 10.000 penduduk penderita Kusta di P{uskesmas
Puri adalah 1,058 , Penderita Kusta yang sudah selesai berobat / minum
obat pada tahun 2016 sebanyak : 5 orang penderita .
7. Demam Berdarah Dengue (DBD)
DBD adalah merupakan jenis penyakit demam akut yang
disebabkan oleh salah satu virus yang dikenal dengan nama virus
Dengue , virus ini ditemukan manusia pada nyamuk Aedes Aegypty.
Penyebab tinggi atau rendahnya DBD dari tahun sebelumnya
adalah dipengaruhi oleh perubahan iklim yang terjadi , kebersihan
lingkungan ,kesadaran masyarakat masih perlu ditingkatkan .Jumlah
kasus di puskesmas Puri tahun 2016 : 40 orang Penderita laki-laki : 12
orang dan 28 penderita perempuan . penderita DBD di UPT Puskesmas
Puri tidak ada yang meninggal
8. Malaria
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit
bernama plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk
yang terinfeksi parasit tersenut. Di Puskesmas Puri tidak ada penderita
Malaria .
9. Penyakit Filariasis
Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak
ditemukan di wilayah tropika seluruh dunia. Penyebabnya adalah
sekelompok cacing parasit nematoda yang menyebabkan infeksi
sehingga berakibat munculnya edema. Tetapi di Wilayah Puskesmas
Puri tidak ada kasus tersebut .

10. Hipertensi/tekanan darah tinggi


Hipertensi/ tekanan darah tinggi adalah adalah Peningkatan
tekanan darah yaitu keadaaan dimana tekanan darah sistolik lebih besar
atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik lebih
besar atau sama dengan 90 mmHg (Joint National Committee on
Prevention Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure
VII/JNC-VII, 2003). Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja
lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh
darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik,
tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di
antara denyut (diastole).
11. Obesitas
Obesitas adalah Terjadinya penimbunan lemak yang berlebihan
pada tubuh yang dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan.
12. IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun
IVA (Inspeksi Visual dengan asam asetat) adalah Pemeriksaan
dengan cara mengamati dengan menggunakan spekulum, melihat leher
rahim yang telah dipulas dengan asam asetat atau asam cuka (3-5%).
13. Kejadian Luar Biasa (KLB)
Kejadian Luar Biasa (KLB) yang dimaksud adalah timbulnya atau
meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna
secara epidemiologis pada suatu desa /kelurahan dalam waktu tertentu.
Kejadian luar biasa di wilayah Puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto
tahun 2016 tidak terjadi kasus di 16 desa/kelurahan dari total 304
desa/kelurahan se kabupaten mojokerto , dimana bila terjadi kasus harus
sudah ditangani 100% <24 jam (Tabel 28). Telah dilaksanakan SKD –
KLB 1 sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa .
Jumlah penderita dan kematian pada KLB menurut jenis KLB : 0
14. Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
adalah penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus non neonatorum, Tetanus
neonatorum, Campak, Polio dan Hepatitis B. PD3I merupakan penyakit
yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan pelaksanaan program
imunisasi, pada profil kesehatan ini akan dibahas penyakit difteri,
pertusis, tetanus, campak, polio dan hepatitis.
F. PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat
penting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat,
diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat
diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh
fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Kunjungan Ibu Hamil (K4) : 989 ( 99,30%)
2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan Pelayanan
Kesehatan Pada Ibu Nifas : 1080 ( 98,81%)
3. Bumil Mendapatkan Tablet Besi ( Fe ) : 934 ( 96,09%)
4. Imunisasi TT pada Bumil dan WUS (Wanita Usia Subur) : 240 (100%)
5. Komplikasi Kebidanan Dan Neonatal Risiko Tinggi/Komplikasi
Ditangani : 250 (100%)
6. Kunjungan Neonatus : 156 (101,3%)
7. Pelayanan Keluarga Berencana : 11.246 (110,01% )
8. Pelayanan Kesehatan Bayi, Anak Balita : 111,53 %
9. Pelayanan Imunisasi 88,07 %
10. Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, dan Ibu Nifas : 98,82%
11. Status Gizi Balita : 103,46 %
12. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat : 100%
13. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut : 71 , 27%
14. Pelayanan Kesehataan Usia Lanjut (Usila) ; 79 , 72%
G. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
1. Pembiayaan Kesehatan oleh Masyarakat
2. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus

H. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT


1. Rumah Tangga Ber- PHBS : 136, 10%
2. Pengembangan Desa Siaga : 133, 33%
3. U K B M : 109, 38%
4. NAPZA : 100 %
I. KEADAAN LINGKUNGAN
Keadaan lingkungan yang sehat tercipta dengan terwujudnya
kesadaran individu dan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS), untuk mencapai tujuan tersebut dijabarkan dalam sasaran
meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyaakat untuk hidup sehat
dengan indikator rumah tangga sehat, institusi kesehatan yang berperilaku
sehat, institusi pendidikan yang sehat, tempat kerja yang sehat, tempat –
tempat umum yang sehat, posyandu purnama dan mandiri. Serta
meningkatkan kemandirian masyarakat sebagai peserta jaminan
pemeliharaan kesehatan.
1. Penyehatan Air : 101,42%
2. Penyehatan Makanan dan Minuman : 92,05%
3. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar : 35,34%
4. Desa STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) : 77,86%
5. Tempat Umum Memenuhi Syarat : 101,92%
6. Klinik Sanitasi : 53,19%
J. SARANA KESEHATAN
1. Sarana Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Puri Kabupaten
Mojokerto
Sarana pelayanan kesehatan yang terdapat di Puskesmas Puri
Kabupaten Mojokerto terdiri dari Puskesmas,Pustu, Balai Pengobatan
Swasta, dll. Jika dilihat berdasarkan kepemilikannya Puskesmas Puri
merupakan milik Pemerintah Kabupaten Mojokerto terdiri dari 3 Pustu
yaitu : Pustu Plososari ,Pustu Medali dan Pustu Tambakagung

Posyandu
Posyandu merupakan kependekan dari Pos Pelayanan Terpadu
atau Posyandu. Kegiatan di Posyandu merupakan kegiatan nyata yang
melibatkan partispasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan
dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang
dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan yang telah mendapat
pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan
kesehatan dasar.
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan
potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Posyandu merupakan
salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM), untuk mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat
melalui wadah keterpaduan lintas sektor dan masyarakat. Posyandu
menyelenggarakan minimal 5 program prioritas. Posyandu di
kelompokan menjadi 4 strata yaitu Pratama, Madya, Purnama dan
Mandiri. Jumlah posyandu 2016 sebanyak 78 posyandu, dimana jumlah
posyandu aktif Posyandu Purnama yaitu posyandu dengan cakupan 5
program atau lebih dengan melaksanakan kegiatan 8 kali atau lebih
pertahun. Jumlah Posyandu Pratama 1 buah, Posyandu Madya 42 buah,
Posyandu Purnama 33 buah dan Posyandu Mandiri 2 buah ( Tabel 69 ).
Strata Posyandu mengalami peningkatan dari tahun 2016, hal ini
menunjukkan bahwa sudah dilakukan pembinaan dengan baik untuk
meningkatkan kualitas posyandu
K. Tenaga Kesehatan
Gambaran situasi ketersediaan tenaga kesehatan yang bekerja di
Puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto adalah :
STRUKTUR ORGANISASI UPT PUSKESMAS PURI
PERBUP NO.46 TH: 2008 Tanggal : 31 Desember 2008

Kepala UPT Puskesmas Puri : Dr NURUL AGUSTIEN


Kasub. Bagian TU : MUHAMMAD SURYADI
Unit I P2 M : INDAH SARIWULAN
Unit II Peningkatan : ANIK EKO W
Kesehatan Keluarga
Unit III Rujukan : WIWIN ISTIKHOMAH
Unit IV Kesehatan Lingkungan : Drg FATMAWATI
Dan Peran Serta .
Unit V Perawatan : INDAH SARIWULAN
Unit VI Penunjang : -
Bidan Desa 1 Tampungrejo : TITI EKAWATI
2 Kintelan : SITI ISNIWATI
3 Ketemasdungus : TITA IRAWATI
4 Balongmojo : ELISA MASRUROH
5 Mlaten : NI MADE DWI SRIUTARI
6 Brayung : SEPTRIANI
7 Puri : SURYANINGSIH
8 Tangunan : RACHMA MEDICA
9 Kebonagung : HANI'AH
10 Sumbergirang : HARTIK
11 Banjaragung : BAWUK KUSMIATI
12 Kenanten : KHUSNUL CHOTIMAH
13 Sumolawang : RETNO SURYANINGSIH

Puskesmas Pembantu - Plososari : TETA IRAYANTI


- Medali : SRIANI
- Tambakagung : KOMAIDAH

Kepala UPT Puskesmas Puri

Dr NURUL AGUSTIEN
Penata Tk I
NIP.19700802 200212 2 005
BAB III
DEFINISI OPERASIONAL PROGRAM TB

A. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


1. Penemuan suspek TB Paru atau penderita batuk berdahak yang lebih
dari 2 ( dua ) minggu yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu.
Cara Perhitungan

Jumlah suspek TB yang diperiksa


N= x100%
Target suspek

Target
Tahun 2017 2018 2019
Target 75% 80% 90%
Sumber : Pedoman PKP Jatim, 2016

2. Penderita TB baru dengan hasil pemeriksaan dahak positif yang


dilakukan pemeriksaan kontak di banding dengan jumlah total TB Paru
Basil Tahan Asam ( BTA ) positif baru pada kurun waktu tertentu.
Cara Perhitungan

Jumlah pasien baru BTA Pos baru yg dilakukan pem kontak serumah
N= x100%
Jumlah TB BTA Pos baru yang ditemukan

Target
Tahun 2017 2018 2019
Target 100% 100% 100%
Sumber : Pedoman PKP Jatim, 2016

3. Pasien TB Paru BTA positif yang hasil akhir pengobatan di nyatakan


sembuh dan pengobatan lengkap diantara seluruh pasien TB Paru baru
BTA positif yang diobati dan tercatat di dalam register TB 03
Kabupaten/kota dalam periode tertentu ( 3 bulan atau 1 tahun ).

Cara Perhitungan

Jumlah px TB Paru baru BTA Pos sembuh + pengobatan lengkap


N= x100%
Jumlah px TB paru baru BTA pos yang diobati

Target
Tahun 2017 2018 2019
Target 90% 90% 90%
Sumber : Pedoman PKP Jatim, 2016
BAB IV
PROFIL PROGRAM P2TB

4.1 PENETAPAN UPAYA KESEHATAN

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan / atau serangkaian


kegiatan yang dilakukan secara terpadu,terintegrasi dan berkesinambungan
untuk memelihara dan meningkatkan derajad kesehatan msyarakat dalam
bentuk pencegahan penyakit,peningkatan kesehatan,pengobatan penyakit
dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan / atau masyarakat.
Puskesmas mempunyai hubungan koordinatif, kooperatif dan fungsional
dengan sarana pelayanan kesehatan yang lain.
Puskesmas wajib berpartisipasi dalam penanggulangan
bencana,wabah penyakit,pelaporan penyakit menular dan penyakit lainnya
yang ditetapkan oleh tingkat nasional dan daerah serta dalam
melaksanakan program prioritas pemerintah.Lingkup upaya kesehatan
puskesmas meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP).
Berdasarkan program ,upaya kesehatan dikelompokkan menjadi:
1. Upaya kesehatan wajib
Upaya kesehatan wajib merupakan kegiatan yang harus ada dalam
pelayanan di Puskesmas,meliputi :
a. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak,Keluarga Berencan Serta Anak
Remaja
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan Dan pemberantasan Penyakit
f. Upaya Pengobatan terdiri dari:
1) Upaya Pengobatan Dasar
2) Upaya Penagnanan Kegawat Daruratan
3) Upaya Pengobatan Gigi dan Mulut
4) Upaya Pelayanan Laborat
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya Kesehatan Pengembangan dapat bervariasi sesuai
dengan kekhususan atau prmasalahan kesehatan di wiayah kerja dan
potensi sumber daya yang ada di masing – masing Puskesmas,meliputi:
a. Upaya keperawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Sekolah
c. Upaya Kesehatan Usia LAnjut
d. Upaya Kesehatan Kerja
e. Upaya Kesehatan Tradisional
f. Upaya Kesehatan Olah Raga
g. Upaya Kesehatan Indera (Penglihatan dan Pendengaran)
h. Upaya Kesehatan Jiwa
1.1.1 Kinerja Program
Pencapaian kinerja program pokok / wajib UPT Puskesmas Puri Tahun
2016 adalah :
REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
PROGRAM POKOK / WAJIB

NO JENIS VARIABEL ( K ) HASIL CAKUPAN (%)

I Promosi Kesehatan 119,70

II Kesehatan Lingkungan 76,96

III Perbaikan Gizi 100,76

Kesehatan Ibu dan Anak


IV 94,77
termasuk Keluarga Berencana

Pencegahan dan Pemberantasan


V 80,90
Penyakit Menular

VI Pengobatan 152,15
Promosi Kesehatan

200
Pengobatan Kesehatan Lingkungan
100

Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Perbaikan Gizi

Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana


REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
PROGRAM PENGEMBANGAN / INOVATIF

NO JENIS VARIABEL ( K ) HASIL CAKUPAN (%)

I Puskesmas dengan Rawat Inap 73,13

II Upaya Kesehatan Usia Lanjut 79,72

Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan


III 62,24
Kebutaan

Upaya Kesehatan Telinga /


IV 59,11
Pencegahan Gangguan Pendengaran

V Upaya Kesehatan Jiwa 77,44

VI Upaya Kesehatan Olah Raga 110,66

Upaya Kesehatan Pencegahan &


VII 71,27
Penanggulangan Penyakit Gigi

VIII Perawatan Kesehatan Masyarakat 45,83

IX Bina Kesehatan Tradisional 73,50

X Bina Kesehatan Kerja 62,65


Pemberdayaan Masyarakat dalam
XI 55,69
PHBS
XII Pengembangan UKBM 105,77

XIII Program Gizi 100,00


Puskesmas dengan Rawat Inap
Program Gizi Upaya Kesehatan Usia Lanjut

200
Pengembangan UKBM Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan

100
Pemberdayaan Masyarakat dalam PHBS Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan Pendengaran
0

Bina Kesehatan Kerja Upaya Kesehatan Jiwa

Bina Kesehatan Tradisional Upaya Kesehatan Olah Raga


Perawatan
Upaya KesehatanKesehatan Masyarakat
Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Gigi
1.1.2 Pencapaian Kinerja Program P2TB

NO INDIKATOR KINERJA TARGET (%) PENCAPAIAN


2016 (%)
1 Penemuan suspek penderita TB 70 14,99
2 Proporsi Pasien TB Paru BTA
Positif diantara suspek 15 78,72
TB H → Px TB Paru BTA (+)

3 Angka keberhasilan pengobatan 100


pasien baru BTA Positif 90
VARIABEL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PROGRAM POK

SATUAN  Target
III UPAYA PERBAIKAN GIZI.
Sasaran

   
D TB PARU
1 Penemuan suspect penderita TB Orang 70 % ( hasil RUMUS ) /
    RUMUS = 1070 / 100.000 X Jml penduduk target
2 Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif diantara Org 15 % X Jml Suspek
suspek TB H → Px TB Paru BTA (+)
3 Angka keberhasilan pengobatan pasien baru % 90 % x Jml px baru BTA +
BTA positif diobati th 2012

4 Angka kesalahan Laboratorium (untuk PPM & PRM)


  Bila Pencapaian ( H ) < Target ( T ) Nilai SV = 100 % < 5 % x jml slide diperiksa
%
  Bila Pencapaian ( H ) > Target ( T ) Nilai SV = T : H % < 5 % x jml slide diperiksa

         
1.1.3 PENCAPAIAN SPM

TARGET / TH HASIL KESENJANGAN


NO PROGRAM SASARAN
R % R % R %
PELAYANAN
I              
KESEHATAN DASAR
Cakupan Kunjungan Ibu
1. 1.292 1.136 88 989 87,06 147 12,94
hamil K-4
Cakupan Komplikasi
2. Kebidanan yang 313 250 80 250 100 0 0,00
ditangani
Cakupan Pertolongan
Persalinan oleh Nakes 1.08
3. 1.151 1.093 95 98,811 13 1,19
yang memiliki 0
Kopetensi Kebidanan
Cakupan Pelayanan 1.02
4. 1.151 1.093 95 93,687 69 6,31
NIFAS 4
Cakupan Neonatus
5. 162 154 95 156 101,3 -2 -1,30
dengan komplikasi
Cakupan Kunjungan 1.07
6. 1.150 1.104 96 97,373 29 2,63
Bayi 5
7. Cakupan Desa UCI 16 16 100 15 93,75 1 6,25
Cakupan Pelayanan 3.75
8. 4.143 3.439 83 109,05 -311 -9,05
Anak Balita 0
Cakupan Pemberian
Makanan Pendamping
9. 63 63 100 63 100 0 0,00
ASI anak Usia ( 6 - 24
Bulan )
Cakupan Balita Gizi
10. Buruk mendapat 3 3 100 3 100 0 0,00
Perawatan
Cakupan Penjaringan 1.09
11. 1.096 1.096 100 100 0 0,00
Siswa SD 6
Cakupan Peserta KB 11.2
12. 14.604 10.223 70 110,01 -1.023 -10,01
Akltif 46
Cakupan Penemuan
13. dan Penanganan              
Penderita Penyakit :
#DIV/0 #DIV/0
  a. A F P 0 0 100 0 0
! !
  b. BTA + 71 71 100 43 60,563 28 39,44
  c. D B D ditemukan 40 40 100 40 100 0 0,00
d. DIARE ( 10 % x 3.68
  2.822 2.822 100 130,65 -865 -30,65
423/1000 x 66.718 ) 7
Cakupan Pelayanan
Kesehatan Dasar Pasien 27.0
14. 303.576 54.644 18 49,453 27.621 50,55
Maskin / JKN ( 23.568 23
/ 25.298 )
PELAYANAN
II.              
KESEHATAN RUJUKAN
Cakupan Pelayanan
Kesehatan Rujukan 2.90
15. 25.298 3.795 15 76,633 887 23,37
pasien Maskin / JKN 8
( 23.568 / 25.298 )
Cakupan Pelayanan
16. 741 741 100 741 100 0 0,00
Gawat Darurat
PENYELIDIKAN
EPIDEMIOLOGO DAN
III.              
PENANGGULANGAN
KLB
Cakupan desa
mengalami KLB yang #DIV/0
17. 0 0 100 0 100 0
dilakukan penyelidikan !
epidemiologi ( 24 jam
PROMOSI KES. &
IV PEMBERDAYAAN              
MASYARAKAT
Cakupan Desa Siaga
18 16 16 100 16 100 0 0,00
Aktif
1.2 PENGAWASAN
Pengawasan merupakan proses memperoleh kepastian atas
kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan Puskesmas
terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai
kewajiban yang berlaku.
Pengawasan pelaksanaan kegiatan di UPT Puskesmas Puri
mencakup aspek administratif, keuangan dan teknis pelayanan yang
dilakukan oleh :
a. Pengawasan internal secara melekat oleh atasan langsung
b. Pengawasan eksternak oleh masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten
serta berbagai instansi pemerintah terkait
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH P2TB

Dari hasil data yang terkumpul dalam SPM, PKP, Lokakarya Mini
Puskesmas, Lokmin Linsek, pencatatan dan pelaporan serta umpan
balik masyarakat tahun 2016 kita dapatkan permasalahan-permasalahan
yang ada pada UPT Puskesmas Puri adalah sebagai dalam tabel 4.1

Tabel 4.1. Identifikasi Masalah P2TB di UPT Puskesmas Puri

N MASALAH
UPAYA TARGET PENCAPAIAN
O
P2TB

1 Penemuan suspek 70% 14,99 Kesenjangan


penderita TB Pencapaian
Masalah
55.01%

2 Proporsi pasien TB Paru 15% 78,72 Kesenjangan


BTA + diantara suspek Pencapaian
TB Masalah
63.72%

3 Gagal Pengobatan 0 2 kasus Kesenjangan


Kategori 1/ Kasus Pencapaian
Kambuh Masalah 2
kasus

4 Kasus MDR 0 1 kasus Kesenjangan


Pencapaian
Masalah 1
kasus

Permasalahan P2TB yang ada adalah :


1. Masih rendahnya angka penemuan suspek penderita TB 14,99%
2. Proporsi pasien TB Paru BTA + diantara suspek TB 78,72%.
3. Gagal Pengobatan Kategori 1/ Kasus Kambuh 2 kasus.
4. Kasus MDR 1 kasus
BAB V
PRIORITAS MASALAH P2TB

S
U (Seriousness G Jumla
NO UPAYA (Urgency) ) (Growth) h Rangking
  P2TB          
1 Penemuan suspek 2 2 3 12 4
penderita TB

2 Proporsi pasien TB 3 3 2 18 3
Paru BTA + diantara
suspek TB

3 Gagal Pengobatan 4 4 4 56 2
Kategori 1/ Kasus
Kambuh

4 Kasus MDR 5 5 5 125 1

Rangking 1 : Masalah yang akan diselesaikan adalah Kasus MDR


BAB VII
PENYEBAB MASALAH P2TB

ENVIRONMENT METODE MONEY

- Petugas kesehatan belum


pernah mendapat pelatihan
kasus MDR. - Status Ekonomi Rendah
- Kurangnya ventilasi
di dalam rumah - Tidak ada dukungan dana
- Kebersihan
lingkungan yang
kurang
Kasus MDR

- Pengetahuan penderita dan keluarga


- Pengadaan leaflet kurang.
kurang tentang TBC.
- Belum semua petugas kesehatan
- Lembar balik tidak ada
memahami program penyakit TB.
- Kurang efektifnya peran kader.
MATERIAL MAN
BAB VIII
PEMECAHAN MASALAH P2TB

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH


NO PENYEBAB MASALAH NO KET
PEMECAHAN MASALAH TERPILIH
1 Pengetahuan penderita dan 1 Penyuluhan tentang penyakit TBC Semua pasien batuk > 2 minggu diperiksa
keluarga kurang tentang TBC. dahaknya
2 Petugas kesehatan belum pernah 2 Pelatihan kasus MDR Kunjungan rumah penderita TB ( kontak
mendapat pelatihan kasus MDR tracing )

Tidak semua penderita batuk di 3 Semua penderita batuk > 2 minggu Pelatihan kasus MDR
periksa dahaknya diperiksa dahaknya
3 Kurang efektifnya peran kader 4 Refresing Program TB pada kader Refresing Program TB pada kader

4 5 Kunjungan rumah penderita TB (Kontak


Pengadaan leaflet kurang. Tracing)

5 6 Mengusulkan dana untuk penyuluhan


Lembar balik tidak ada

Anda mungkin juga menyukai