0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
31 tayangan3 halaman
SOP Penerimaan Logistik Program Tuberkulosis memberikan panduan untuk menerima logistik TBC sesuai dokumen administrasi dan spesifikasi. Petugas harus memeriksa kesesuaian barang dengan surat permohonan, melibatkan pengelola program, dan melapor ke dinas kesehatan jika ketidaksesuaian.
SOP Penerimaan Logistik Program Tuberkulosis memberikan panduan untuk menerima logistik TBC sesuai dokumen administrasi dan spesifikasi. Petugas harus memeriksa kesesuaian barang dengan surat permohonan, melibatkan pengelola program, dan melapor ke dinas kesehatan jika ketidaksesuaian.
SOP Penerimaan Logistik Program Tuberkulosis memberikan panduan untuk menerima logistik TBC sesuai dokumen administrasi dan spesifikasi. Petugas harus memeriksa kesesuaian barang dengan surat permohonan, melibatkan pengelola program, dan melapor ke dinas kesehatan jika ketidaksesuaian.
1. Pengertian Penerimaan barang berdasarkan pemberian dari dinas kesehata sesuai
surat barang bukti yang diberikan 2. Tujuan Sebagai panduan dalam Penerimaan Logistik Program TBC baik OAT maupun Non OAT di puskesmas
3. Kebijakan /SK/PKM- Tentang penerimaan Logistik Program
Tuberkulosis
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 67 Tahun 2016 tentang
Penanggulangan Tuberkulosis 2. Panduan Pengelolaan Logistik Program Pengendalian Tuberkulosis, Tahun 2014
5. Prosedur/Langkah 1. Petugas mengecek kesesuaian antara SBBK Surat Barang Bukti
Keluar,surat permohonan puskesmas dengan barang/logistik TBC –langkah yang diterima oleh puskesmas baik jenis, jumlah 2. Petugas penerima barang/jasa harus memeriksa logistik yang diterima sesuai dengan dokumen/persyaratan administrasi dan spesifikasi yang telah ditentukan. 3. Petugas penerima barang/jasa harus melibatkan pengelola program dalam proses penerimaan logistik. 4. Bila terjadi ketidaksesuaian spesifikasi dan jumlah yang telah ditentukan, panitia penerima barang logistik tersebut melaporkan kepada dinas Kesehatan mengenai temuan tersebut. Selanjutnya membuat surat pengembalian yang ditujukan kepada Dinas Kesehatan.
5. Prosedur apabila terjadi ketidaksesuaian :
• Apabila spesifikasi logistik yang diterima sesuai namun jumlahnya tidak sesuai dengan Surat Pengiriman Barang, maka dibuat Berita Acara Penerimaan Barang berdasarkan jumlah logistik yang memenuhi syarat. • Apabila nomor bets tidak sesuai dengan yang tercantum atau tidak tertulis pada Surat Pengiriman Barang maka cantumkan nomor bets yang sesuai dengan barang yang diterima pada Berita Acara Penerimaan Barang. Apoteker atau tenaga farmasi penanggung jawab Instalasi Farmasi harus melakukan pemeriksaan mutu secara organoleptik) pada waktu penerimaan logistik. 6. Apabila Logistik yang diterima sudah sesuai, petugas mencatat kedalam Kartu STOK 7. Petugas melakukan pelaporan setiap bulannya ke Dinas Kesehatan Kabupaten menggunakan SITB.
6. Unit terkait 1. Kepala Puskesmas
2. Pengelola program TBC 3. Pengelola logistik OAT dan non OAT/Apoteker