1. Pengertian Permintaan logistik Program Pengendalian TB, yaitu Logistik Obat
Anti Tuberkulosis (OAT) dan Logistik Non OAT 2. Tujuan Sebagai panduan Permintaan Logistik Program TBC baik OAT maupun Non OAT di puskesmas
3. Kebijakan /SK/PKM- Tentang Permintaan Logistik Oat dan Non
Oat Program Tuberkulosis
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 67 Tahun 2016 tentang
Penanggulangan Tuberkulosis 2. Panduan Pengelolaan Logistik Program Pengendalian Tuberkulosis, Tahun 2014
5. Prosedur/Langkah 1. Petugas Bekerjasama dengan Pengelola Barang/pengelola
–langkah obat/apoteker puskemas terkait ketersediaan OAT maupun Non OAT yang tersisa pada saat sebelum melakukan perhitungan untuk permohonan OAT maupun Non OAT. 2. Setelah petugas mengetahui jumlah stok OAT dan Non OAT di puskesmas, petugas melakukan perhitungan. Untuk menghitung jumlah pasien yang akan diobati, menggunakan patokan jumlah pasien yang diobati pada bulan sebelumnya. Setelah menghitung Jumlah pasien, dan ditambah 10-15% untuk buffer stok, petugas melakukan Kerjasama dengan pengelola obat/apoteker puskesmas untuk permintaan OAT/Non OAT 3. Permintaan OAT maupun Non OAT melalui Surat Permintaan/permohonan ke dinas Kesehatan. Pada surat tersebut dilampirkan nama Logistik yang akan diminta baik jenis maupun jumlah. Permintaan Logistik dari Puskesmas di Tandatangani oleh Kepala Puskesmas, Pengelola obat/pemegang program TBC. 4. Setelah Petugas Membuat surat Permintaan di Puskesmas, surat di bawa oleh petugas/pegawai ke dinas Kesehatan untuk meminta persetujuan melalui Pengelola Program TBC. Setelah disetujui (tanda tangan pengelola program TBC dan Stempel basah dinas Kesehatan) baik jenis dan jumlah logistik, surat dibawa ke UPT Gudang Farmasi untuk pengambilan Logistik. Permohonan/permintaan obat dapat dilakukan Petugas melalui SITB. 5. Setelah petugas menyerahkan surat permintaan/permohonan obat yang telah di setujui oleh dinas Kesehatan ke petugas di UPT Gudang Farmasi. Petugas UPT Gudang Farmasi mengecek di Aplikasi Stok membuat SBBK dan mengecek jumlah dan jenis Logistik yang akan diberikan. 6. Setelah di Cek baik Barang dan data SBBK logisytik yang diberikan, logistic dibawa ataupun di ditribusikan kepada Puskesmas .
6. Diagram Alir Puskesmas Dinas Kesehatan
Analisi Kebutuhan Obat Persetujuan (Tanda tangan dan Cap) Pemegang
Membuat Program TBC Permintaan/permohonan Logistik
UPT Gudang Farmasi
Menyerahkan surat permintaan/permohonan
logistic dan penerimaan SBBK
7. Unit terkait 1. Dinas Kesehatan
2. UPT Gudang Farmasi 3. Kepala Puskesmas 4. Pengelola program TBC 5. Pengelola logistik OAT dan non OAT/Apoteker