Anda di halaman 1dari 16

STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR ( SOP )
PENANGANAN PENYAKIT KUSTA
No. Dokumen : UKM-
KUSTA/SOP/ /2017
No Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
04/01/2017

Halaman :1/2

PUSKESMAS SUWARDI SKM MS.I


KENANGA NIP.196806031989111001

1. Pengertian  Penyakit kusta adalah penyakit kronik (menular


menahun) yang disebabkan oleh kuman mycobacterium
leprae yang pertama kali menyerang susunan saraf tepi,
selanjutnya menyerang kulit, mukosa (mulut), saluran
pernafasan bagian atas, sistem retikulo endoterial, mata,
otot, tulang dan testis.
 Penderita penyakit kusta menimbulkan gejala yang jelas
pada stadium lanjut dan cukup didiagnosis dengan
pemeriksaan fisik tanpa pemeriksaan bakteriologi.
 Ada 3 tanda-tanda utama yang dapat menetapkan
diagnosis penyakit kusta yaitu ; (1) lesi (kelainan) kulit
yang mati rasa, (2) penebalan saraf tepi yang disertai
gangguan fungsi saraf, (3) adanya bakteri tahan asam di
dalam kerokan jaringan kulit.
 Pemeriksaan kerokan hanya dilakukan pada kasus yang
meragukan.
 Apabila ditemukan pada seseorang salah satu tanda-
tanda utama seperti di atas maka orang tersebut
dinyatakan menderita kusta.
 Pelayanan pada pasien memerlukan penanganan,
perawatan dan pengawasan tenaga medis dan
paramedis.

2. Tujuan 1. Terlaksananya pelayanan pasien kusta sesuai SOP.


2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah melakukan
penangan atau perawatan sehingga pasien mendapat
pelayanan sesuai dengan yang diharapkan

3. Kebijakan Pelayanan terpadu satu pintu di Puskesmas

4. Referensi 1. DepKes RI (2007) Pedoman penanganan penderita kusta di


sarana pelayanan kesehatan, Dirjen P2PL

5. Alat dan Bahan 1. Alat :


a. Seperangkat komputer
b. Meja pendaftaran
c. Buku register

d. Kipas angin
e. Kartu pasien
f. Status pasien
g. Family folder
h. Alat tulis
i. Lemari arsip
j. Alat kebersihan

2. Bahan :
Obata paket kusta

6. Langkah-Langkah a. Pasien datang mendaftarkan diri di loket pendaftaran


b. Anamnese meliputi : Nama, Alamat, umur dan keluhan
utama.
c. Pemeriksaan fisik meliputi : tensi, nadi, suhu, POD untuk
pasien reaksi
d. Konsul dokter untuk pemberian terapi atau tindakan yang
diperlukan
e. Mencatat hasil konsultasi di kartu status pasien
f. Melaksanakan instruksi sesuai advis dokter
g. Melaksanakan tindakan perawatan sesuai dengan
keadaan umum pasien
h. Kerjasama dengan unit penunjang ( laboratorium dan
apotik)
i. Adapun indikasi pasien MRS :
1. Pasien dengan reaksi berat
2. Pasien dengan luka yang memerlukan perawatan
khusus
3. Pasien dengan rencana tindakan operasi
4. Pasien kusta dengan komplikasi

7. Hal- hal yang perlu 1. Melaksanakan proses pelayanan sesuai SOP sehingga
diperhatikan tidak terjadi kesalahan dalam penanganan.
2. Mencatat identitas pasien/klien dalam buku registrasi
kunjungan harian.
3. Memberikan pelayanan dengan baik dan menjunjung
tinggi kesopanan.

8. Unit terkait 1. Poli umum


2. Laboratorium
3. Petugas apotek puskesmas
4. Rumah sakit rujukan

9. Dokumen terkait 1. Rekam medis


2. Catatan tindakan
3. Rekam Medis Rumah Sakit Rujukan
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR ( SOP ) DIAGNOSIS
KUSTA
No. Dokumen : UKM-
KUSTA/SOP/ /2017
No Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
04/01/2017

Halaman :1/2

PUSKESMAS SUWARDI SKM MS.I


KENANGA NIP.196806031989111001

1. Pengertian Adalah penilaian klinis atau pernyataan ringkas tentang status


kesehatan individu yang didapatkan melalui proses
pengumpulan data yang sistematis.

2. Tujuan  Mengetahui secara jelas nama penyakit yang diderita


oleh individu.
 Menentukan terapi dan tindakan yang sesuai

3. Kebijakan

4. Referensi 1. DepKes RI (2007) Pedoman penanganan penderita kusta di


sarana pelayanan kesehatan, Dirjen P2PL
-
5. Prosedur 1. Petugas mempersiapkan alat tulis, kartu penderita, dan
register kohort kusta.
2. Petugas mengamati hasil pemeriksaan yang dilakukan
pada pasien kusta yang telah dicatat pada kartu
penderita.
3. Petugas mengamati tanda-tanda tersangka kusta pada
pasien kusta, yaitu :
4. Petugas membandingkan tanda-tanda kusta tersebut
dengan penyakit kulit lainnya, seperti panu, kudis,
psoriasis, vitiligo dan lain-lain
5. Petugas menanyakan kepada petugas laboratorium
apakah pengambilan kerokan jaringan kulit untuk pasien
kusta tersedia dilaboratorium.
6. Petugas menetapkan diagnosis penyakit kusta pada
pasien dengan memperhatikan tanda-tanda utama atau
cardinal sighn, yaitu :
7. Jika penetapan diagnosis kusta masih ragu, petugas
menyarankan pasien untuk kembali lagi setelah 3-6
bulan untuk diperiksa kembali adanya tanda utama atau
pasien harus dirujuk.
8. Petugas mencatat diagnosa kusta yang telah ditetapkan
di dalam kartu penderita dan register kohort kusta
7. Unit terkait
8. Distribusi
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR ( SOP ) DIAGNOSIS
KUSTA
SOP No. Dokumen : UKM-
KUSTA/SOP/ /2017
No Revisi : 00
Tanggal Terbit :
04/01/2017

Halaman :1/2

PUSKESMAS SUWARDI SKM MS.I


KENANGA NIP.196806031989111001

No. Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan tgl


STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR ( SOP ) PROGRAM
P2M KUSTA
No. Dokumen : UKM-
KUSTA/SOP/ /2017
No Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
04/01/2017

Halaman :1/2

PUSKESMAS SUWARDI SKM MS.I


KENANGA NIP.196806031989111001

1. Pengertian Penyakit yang merupakan penyakit menular menahun yang


disebabkan oleh kuman Mycobacterium Leprae yang
menyerang saraf tepi, kulit dan organ lain kecuali susunan saraf
pusat.

2. Tujuan Menemukan penyakit kusta secara dini, Memutuskan rantai


penularan , mengobati dengan lengkap, mencegah terjadinya
kecacatan dan reaksi berulang.

3. Kebijakan SK kepala puskesmas Kenanga no... tentang....

4. Referensi 1. DepKes RI (2007) Pedoman penanganan penderita kusta di


sarana pelayanan kesehatan, Dirjen P2PL

5. Alat dan Bahan Kapas, bolpoin, buku pemeriksaan kusta, buku penderita kusta

8. Prosedur  Penemuan penderita dan suspek dilakukan dengan


melakukan kegiatan kontak penderita, survey case, RVS
dan skrening pada anak sekolah.
 Pasien datang ke loket minta nomor antrian diarah kan
ke BP umum.
 Di BP umum dilakukan pemeriksaan pandang dan raba.
 Diagnosis kusta didasarkan pemeriksaan pandang dan
periksa. Pasien dilihat ada kelainan kulit atau tidak, jia
ada lakukan tes sensitifitas pada bercak tersebut. Ada 3
tanda pasti kusta yang disebut Cardinal Sign yaitu lesi
(kalainan,bercak) kulit yang mati rasa, penebalan saraf
disertai gangguan fungsi, pemeriksaan hapusan darah
ditemukan basil tahan asam.
 Jika sudah ditemukan maka pasien dibuatkan buku
register pasien dan pengobatan kusta.
 Tipe kusta ada 2 ; tipe PB dan MB.
 Tipe PB bila jumlah bercak mati rasa 1-5, hanya satu
saraf yang terganggu, dan basil tahan asam negatif.
 Tipe MB bila jumlah bercak mati rasa lebih dari 5, saraf
yang terganggu lebih dari satu saraf dan basil tahan
asam positif.
 Pengobatan tipe PB dengan MDT selama 6-9 bulan, jika
tipe MB dengan MDT selama 12-18 bulan.
 Pasien sebelum pengobatan, selama dan
sesudahpengobatan biasa terjadi reaksi. Jika timbul
reaksi pengobatannya dengan system tapering off
prednisone 40mg/hari selama 2 minggu. Setiap ambil
obat prednisone harus dilakukan pemeriksaan POD
untuk mengetahui kemajuan terapi.
 Pasien dinyatakan RFT jika sudah pengobatan MDT
untuk PB selama 6 bulan dan MB 12 bulan.
 Pasien dinyatakan OOC jika sudah diamati selama 5
tahun dari awal pengobtan pasien datang ke loket
meminta nomor antrian diarah ke BP umum.

7. Unit terkait Loket, Poli umum,
Tim mutu puskesmas
Koordinator pelayanan puskesmas
Pengelola P2M puskesmas
Apotek

8. Distribusi Loket, Poli umum,


Tim mutu puskesmas
Koordinator pelayanan puskesmas
Pengelola P2M puskesmas

9. Rekaman Histori

Uraian Prosedur Pelaksanaan Mutu Baku ket

px Pet Dok Pet Kel wak O


uga ter/ uga eng tu ut

s per s kap pu

Lok awa lab an t

et t

1. Pasien ambil nomor

antrian

2. Petugas loket

mengarahkan untuk ke

poli umum

3. Dokter/perawat

memeriksa ada indikasi

KUSTA

4. Jika pemeriksaan

pandang meragukan di

rujuk ke laboratorium

untuk pemeriksaan BTA

5. Jika hasil BTA (+) mulai

pengobatan MDT,

jika (-) observasi 3 bulan

STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR ( SOP )
PEMERIKSAAN KONTAK
PENDERITA KUSTA
No. : KUSTA
Dokumen 02/SOP/UKM/
PKM-SGT/I/2017
No. Revisi :

SOP TanggalTerbi : 09 Januari 2017


t
Halaman :1/3

PUSKESMAS Suwardi SKM MS i


NIP.196806031989111001
KENANGA

1. Pengertian Penyakit Kusta merupakan penyakit menular menahun yang


disebabkan oleh kuman Mycobacterium Leprae yang
terutama menyerang saraf tepi,kulit dan organ tubuh lainnya
kecuali saraf pusat

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :


Melakukan pemeriksaan kontak penderita kusta

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskemas Sungailiat nomor : 188.4/


/SK/PKM KNG/I/2017 tentang Pengelolaan Pelayanan
Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kenanga

4. Referensi 1. Buku Pedoman Pemberantasan Penyakit Kusta,


Ditjen PPM dan PLP 2007

5. Prosedur 1. Setelah pasien dinyatakan positip menderita kusta,


pengelola mendatangi rumah penderita untuk
melakukan pemeriksaan kontak serumah.
2. Pengelola kusta melakukan pemeriksaan semua
anggota keluarga yang tinggal serumah dengan
penderita kusta.
3. Jika ditemukan bercak-bercak atau tanda kusta
lainnya, pengelola kusta melakukan tes mati rasa dan
jika ada yang positip langsung diobat.
4. Dalam kegiatan ini pengelola juga melakukan
penyuluhan tentang kusta.
6. Diagaram alir

Pengelola kusta dan Perkesmas


mendatangi rumah penderita kusta
yang diobati.

Pengelola kusta melakukan


pemeriksaan semua anggota
kelurga yang tinggal serumah

Jika ditemukan yang


mencurigakan, pengelola
lanmgsung melakukan
pemeriksaan, jika hasilnya positif
langsung diobati.

Dalam kegiatan ini pengelola


kusta juga memberikan
penyuluhan.

7. Unit Terkait - Perkesmas


- Promkes
- Kesling

Rekaman Historis Perubahan


Tgl. Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

PEMERIKSAAN KONTAK Disahkan oleh


KUSTA Kepala Puskesmas
No
Kode :
Terbitan :
No.
DAFTAR Revisi :

PUSKESMAS TILIK Tgl.


Suwardi SKM MS i
Mulai :
SUNGAILIAT Berlaku : NIP.196806031989111001
Halama : 1 Halaman
n

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1 Apakah petugas melakukan pemeriksaan kontak
2 Apakah petugas membawah surat tugas dalam
melaksanakan pemeriksaan kontak
3 Apakah petugas melakukan pemeriksaan kontak
semua anggota kelurga.
4
5
6
7
Jumlah

Compliance rate (CR) : ……………..

Sungailiat,.........................

Pelaksana/Auditor

STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR ( SOP )
PEMERIKSAAN PASIEN KUSTA
BARU
No. Dokumen : UKM-
KUSTA/SOP/ /2017
No Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
04/01/2017

Halaman :1/2

PUSKESMAS SUWARDI SKM MS.I


KENANGA NIP.196806031989111001

1. Pengertian Suatu pemeriksaan yang dilakukan pada pasien dirawat jalan


sehingga dapat ditegakkan diagnosa sebagai pasien baru

2. Tujuan 1.Terlaksananya pelayanan pasien kusta sesuai SOP.

2.Sebagai acuan penerapan langkah-langkah melakukan


penangan atau perawatan sehingga pasien mendapat
pelayanan sesuai dengan yang diharapkan

3. Kebijakan
4. Referensi 1. DepKes RI (2007) Pedoman penanganan penderita kusta di
sarana pelayanan kesehatan, Dirjen P2PL

5. Alat dan Bahan Alat


ATK
Kapas
Blangko status pasien
Buku register

Bahan :
Obata paket kusta
9. Langkah- 1. Pasien datang mendaftarkan diri di loket pendaftaran
Langkah 2. Anamnese meliputi : Nama, Alamat, umur dan keluhan
utama.
3. Pemeriksaan fisik meliputi : tensi, nadi, suhu, POD untuk
pasien reaksi
4. Memeriksa cardinal sign ( bercak mati rasa yang berbatas
tegas,penebalan syaraf tepi yang disertai penurunan
fungsi, BTA
5. Mengklarifikasi cardinal sign dengan mengambil skin smer
6. Melakukan charting dan mendokunentasikan kedalam
blangko pasien apabila sudah tegak diagnosa kusta
7. Memberikan penjelasan tenteng prosedur pengobatan dan
penatalaksanaan
8. Memberika MDT

SOP PEMERIKSAAN PASIEN KUSTA BARU

Pasien datang Cari cardinal


Tidak jelas
Sign
Jelas
Rujuk Lab
Positif
Lakukan
Melakukan Charting Skinmear
dan dokumentasi Lihat Hasil

7. Hal- hal yang 1. Melaksanakan proses pelayanan sesuai SOP sehingga


perlu diperhatikan tidak terjadi kesalahan dalam penanganan.
2. Mencatat identitas pasien/klien dalam buku registrasi
kunjungan harian.
3. Memberikan pelayanan dengan baik dan menjunjung
tinggi kesopanan.
8. Unit terkait 1. Poli umum
2.Laboratorium
3.Petugas apotek puskesmas
4.Rumah sakit rujukan

9. Dokumen terkait 1. Rekam medis


2. Catatan tindakan
3. Rekam Medis Rumah Sakit Rujukan

Anda mungkin juga menyukai