HASIL PENGOBATAN TB
No.Dok : SOP.P2P.TB/14.
10/2018
No.Rev : 00
SOP
Tgl. Terbit : 10-02-2018
Halaman : 1/4
1/4
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan
Dasar di Puskesmas;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama;
7. Peraturan Bupati Mojokerto Nomor 74 Tahun 2008 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas);
8. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberculosis Tahun 2014
Petugas melakukan pemantauan kemajuan pengobatan
5. Prosed
ur/ pada TB paru
Langkah- 1. Bila pengobatan sudah akhir tahap awal, maka petugas
langkah memeriksa ulang dahak secara mikroskopis yaitu 2 contoh
uji dahak sewaktu dan pagi.
2. Petugas menyatakakan negative apabila hasil
pemeriksaan 2 contoh uji dahak tersebut negative, bila
salah satu contoh uji positif atau keduanya positif maka
hasil pemeriksaan dahak dinyatakan positif
3. Apabila hasil dahak negative, petugas segera memberikan
dosis pengobatan tahap lanjutan dan selanjutnya petugas
memeriksa ulang dahak sesuai jadwal (pada bulan ke 5
dan akhir pengobatan)
4. Apabila hasil pemeriksaan positif pada pasien baru, maka
petugas melakukan penilaian apakah pengobatan tidak
teratur dan petugas mendiskusikan dengan pasien. Segera
dilakukan tahap lanjutan, kemudian petugas memeriksan
ulang dahak kembali setelah pemerian OAT tahap lanjutan
1 bulan.
5. Apabila hasil pemeriksaan ulang dahak tetap positif,
petugas perlu melakukan pemeriksaan uji kepekaan obat.
Petugas merujuk pasien sebagai suspek TB MDR.
Pada pasien dengan pengobatan ulang akhir tahap awal
positif, pasien dinyatakan sebagai terduga pasien TB MDR.
Petugas melakukan rujukan utnuk uji kepekaan obat
sesuai dengan SOP suspek TB MDR.
2/4
6. Pada bulan ke 5 baik pasien baru atau pasien dengan
pengobatan ulang apabila hasil negative, dilanjutkan
pengobatan pada akhir pengobatan sampai selesai. Bila
hasil positif pengobatan dinyatakan gagal dan pasien
dinyatakan sebagai terduga pasien TB MDR dan petuga
melakukan rujukan untuk uji kepekaan obat.
3/4
pasien pindah (transfer out) ke kabupaten/kota lain
dimana hasil akhir pengobatannya tidak diketaui oleh
kabupaten atau kota yang ditinggalkan.
2. Pemantauan pengobatan pasien TB anak
a. Setelah diberi OAT 2 bulan,petugas mengevaluasi
respon pengobatan pasien.
b. Respon pengobatan dikatakan baik apabila gejala klinis
berkurang, nafsu makan meningkat, BB meningkat,
demam menghilang dan batuk berkurang.
c. Apabila respon pengobatan kurang atau tidak baik, maka
pengobatan tetap dilanjutkan tetapi petugas merujuk
pasien ke RS
d. Setelah pemberian obat 6 bulan, OAT dapat dihentikan
dengan petugas melakukan evaluasi baik klinis maupun
pemeriksaan penunjang seperti foto toraks.
3. Pada pasien TB anak yang pada awal pengobatan hasil
pemeriksaan dahaknya BTA positif, petugas melakukan
pemantauan pengobatan dengan pemeriksaan dahak ulang
sesuai dengan akhir pemantauan pengobatan pasien TB
BTA positif.
6. Diagra -
m Alir
7. Unit 1. Laborat
Terkait 2. BP Umum
3. RS rujukan
8. Rekaman Historis
Tgl. Mulai
No. Halaman Yang Diubah Isi Perubahan
diberlakukan
4/4