Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH ALUN-ALUN MOJOKERTO

FT5331
SEJARAH ALUN-ALUN MOJOKERTO

Alun-alun Mojokerto selain sebagai ruang terbuka hijau kota juga berfungsi sebagai pusat
rekreasi masyarakat sekitar. Tidak saja karena bangunan-bangunan khas dan taman hijaunya
seluas 2,2 Hektas tapi juga berbagai daya tarik. Seperti warung-warung kuliner yang terdapat
di sekitar taman.
Namun ada yang lebih spesial dari alun-alun ini yang membuatnya berbeda dari yang lain.
Yaitu adanya bangunan-bangunan yang menonjolkan corak Kerajaan Majapahit. Di mana di
alun-alun ini terdapat Tugu Proklamasi, miniatur candi, serta gapura khas Kerajaan
Majapahit. Tak lupa, adanya taman hijau, tempat bermain, serta pusat olahraga juga dibangun
dengan indah dan rapi.

Harga Tiket Masuk Alun-alun Mojokerto


Untuk menikmati objek wisata ini, wisatawan tidak perlu membayar tiket masuk. Hanya tarif
parkir yang bagi wisatawan yang memarkirkan kendaraan.

Jam Buka Alun-alun Mojokerto


Alun-alun ini dapat terbuka setiap hari selama 24 jam sehingga bisa dikunjungi kapan saja.
Wisatawan dapat berkunjung dari pagi hingga larut malam. Namun mengingat adanya
pembatasan mobilitas karena covid-19, kemungkinan pukul 9 malam sudah sepi. Di mana
petugas akan menertibkan pengunjung supaya tidak berkerumun.

Mengenal Alun-alun Mojokerto yang Sarat akan Sejarah Majapahit


Alun-alun Mojokerto mulai berdiri pada tahun 1838, bersamaan dengan pembangunan
kediaman Bupati Mojokerto. Lokasi kediaman bupati ini berada di sisi timur alun-alun. Jika
terlihat dari atas, alun-alun ini berbentuk persegi secara keseluruhan. Di mana sekelilingnya
berbatasan dengan jalan raya sebagai jalan utama kota.
Tampak pepohonan dan tanaman hias tumbuh di beberapa titik, membuat tempat ini tampak
hijau. Ditambah dengan berbagai ornamen juga tak luput dibangun untuk mempercantik alun-
alun. Bagian lantai dari alun-alun sendiri sudah berupa semen halus. Sementara di beberapa
bagian dibiarkan berupa tanah dan rerumputan sebagai kawasna penghijauan.
Yang menarik di alun-alun ini adalah adanya Tugu Proklamasi setinggi 45 meter. Dulunya,
tugu yang ada di alun-alun merupakan monumen setinggi 15 meter berwarna merah dan
putih. Pembangunan ini bertujuan untuk menjadikan alun-alun jantung keramaian dan pusat
kegiatan warga kota. Dengan elemen historis sebagai pusat Kerajaan Majapahit, bertujuan
untuk memperkuat identitas Kota Mojokerto.

Kawasan di sekitar Alun-alun Mojokerto


Alun-alun Mojokerto juga terkenal dengan nama Alun-alun Wiraraja. Wiraraja memiliki arti
‘pemimpin yang berani’. Namun, ada juga yang mengartikan bahwa Wiraraja adalah pendiri
Kerajaan Majapahit. Karena pembangunan alun-alun ini sebagai bentuk penghormatan
kepada Aria Wiraraja.
Di sisi timur alun-alun terdapat kediaman Bupati Mojokerto. Di sisi barat, berdiri Masjid
Agung Kauman yang kini bernama Masjid Al Fatah. Sementara di sisi utara, terdapat kantor
asisten residen Belanda. Kini kantor tersebut menjadi KOREM Citra Panca Yudha Jaya.
Dan di sisi selatan terdapat Kampung Pecinan yang terbelah oleh jalan utama kota, yaitu
Jalan Majapahit. Di dalam kawasan alun-alun sendiri, wisatawan juga dapat mencoba area
olahraga yang tersedia untuk umum. Sedangkan bagi wisatawan yang mengajak buah hati,
dapat mencoba area bermainnya. Tentunya buah hati akan senang bermain di kawasan ini.

Berburu Kuliner di Kawasan Alun-alun


Layaknya alun-alun pada umumnya, di sekeliling objek wisata ini juga banyak berdiri
warung tenda kuliner. Sederhana, namun akan sangat berkesan apalagi menikmati kuliner
bersama orang tersayang. Tak jarang anak muda hingga wisatawan keluarga menikmati
kuliner di sini. Ada bakso, mie ayam, serta nasi.
Selain itu berbagai makanan ringan seperti siomay, cilok, bakso bakar, dan aneka es juga
tersedia. Berbekal tikar sebagai tempat duduk, menikmati kuliner dengan duduk lesehan akan
terasa nikmat.
Berjalan ke arah selatan alun-alun, di mana terdapat kawasan Pecinan. Di kawasan Pecinan
ini wisatawan akan menemui berbagai makanan. Tak sedikit makanan khas Tionghoa yang
dijual. Tak perlu khawatir halal atau haram, wisatawan dapat menanyakan terlebih dahulu
kepada penjual sebelum membeli.
Tugu Proklamasi yang Penuh Filosofi
Dulunya, Tugu Proklamasi ini merupakan sebuah monumen setinggi 15 meter berwarna
merah dan putih. Kini berganti dengan Tugu Proklamasi yang sekilas berbentuk seperti
Monumen Nasional di Jakarta. Tugu Proklamasi ini didedikasikan bagi para pejuang pemuda
Mojokerto saat zaman penjajahan. Dan menggambarkan perjalanan melawan penjajahan
hingga menuju kemerdekaan Republik Indonesia.
Tinggi tugu ini adalah 45 meter, dengan anak tangga berjumlah 17. Terdapat juga kolam yang
berbentuk segi 8. Angka-angka ini menggambarkan tanggal, bulan, dan tahun Kemerdekaan
Indonesia. Yaitu 17 Agustus 1945, sehingga sangat filosofis dan sarat akan sejarah.
Pada puncak tugu terdapat bunga teratai dalam posisi kuncup, setinggi 5 meter. Sementara di
bagian bawah tiang, terdapat bunga teratai yang mekar. Tiang dari tugu ini berbentuk lingga
yoni, yang melambangkan kesuburan wilayah. Di mana konsep lingga yoni ini dipakai pada
masa Kerajaan Majapahit.

Bagian Pedestal yang Sarat Sejarah


Tak hanya tubuh Tugu Proklamasi yang unik, bagian dudukannya pun tak kalah unik.
Pedestal atau dudukan tugu mengadopsi bentuk Candi Sukuh. Terbuat dari material batu
andesit. Pengadopsian bentuk ini bermaskud untuk menunjukkan keragaman bentuk
bangunan dan material masa Majapahit tidak hanya batu bata.
Pedestal di sisi timur, utara, dan selatan menampilkan relief alegoris tentang perjalanan
sejarah Kota Mojokerto. Pada bidang relief ini pun nantinya akan ditempatkan teks
proklamasi. Di mana teks ini terbuat dari marmer, mengadopsi dari Tugu Proklamasi tahun
1949.

Lokasi Alun-alun Mojokerto Jawa Timur


Alun-alun ini berlokasi di pusat Kota Mojokerto. Tepatnya di Mergelo, Kota Mojokerto,
Jawa Timur. Lokasinya sangat mudah dijangkau kendaraan pribadi maupun umum. Dan
sangat mudah dicari menggunakan Google Maps.

Anda mungkin juga menyukai