DINAS KESEHATAN
UPTD KESEHATAN PUSKESMAS GONDANG
Jalan Raya Benteng Gumeng No. 137 Telp. (0321)511110 Kodee Pos
61372 e-mail : upt.puskesmasgondang@yahoo.com
I. PENDAHULUAN
Permasalahan penyakit kusta ini bila dikaji secara mendalam merupakan
permasalahan yang sangat kompleks dan merupakan permasalahan kemanusiaan
seutuhnya. Masalah yang dihadapi pada penderita bukan hanya dari medis saja tetapi juga
adanya masalah psikososial sebagai akibat penyakitnya. Dalam keadaan ini warga
masyarakat berupaya menghindari penderita. Sebagai akibat dari masalah-masalah
tersebut akan mempunyai efek atau pengaruh terhadap kehidupan bangsa dan negara,
karena masalah-masalah tersebut dapat mengakibatkan penderita kusta menjadi tuna
sosial, tuna wisma, tuna karya dan ada kemungkinan mengarah untuk melakukan
kejahatan atau gangguan di lingkungan masyarakat. Program pemberantasan penyakit
menular bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit, menurunkan angka kesakitan dan
angka kematian serta mencegah akibat buruk lebih lanjut sehingga memungkinkan tidak
lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit kusta adalah salah satu penyakit
menular yang masih merupakan masalah nasional kesehatan masyarakat, dimana
beberapa daerah di Indonesia prevalens rate masih tinggi dan permasalahan yang
ditimbulkan sangat komplek. Masalah yang dimaksud bukan saja dari segi medis tetapi
meluas sampai masalah sosial ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan sosial. Pada
umumnya penyakit kusta terdapat di negara yang sedang berkembang, dan sebagian besar
penderitanya adalah dari golongan ekonomi lemah. Hal ini sebagai akibat keterbatasan
kemampuan negara tersebut dalam memberikan pelayanan yang memadai di bidang
kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial ekonomi pada masyarakat.
Di Indonesia pengobatan dari perawatan penderita kusta secara terintegrasi
dengan unit pelayanan kesehatan (puskesmas sudah dilakukan sejak pelita I). Adapun
sistem pengobatan yang dilakukan sampai awal pelita III yakni tahun 1992, pengobatan
dengan kombinasi (MDT) mulai digunakan di Indonesia.
Indonesia hingga saat ini merupakan salah satu negara dengan beban
penyakit kusta yang tinggi. Pada tahun 2013, Indonesia menempati urutan ketiga di dunia
setelah India dan Brazil. Tahun 2013, Indonesia memiliki jumlah kasus kusta baru
sebanyak 16.856 kasus dan jumlah kecacatan tingkat 2 di antara penderita baru sebanyak
9,86% (WHO, 2013). Penyakit kusta merupakan salah satu dari delapan penyakit
terabaikan atau Neglected Tropical Disease (NTD) yang masih ada di Indonesia, yaitu
Filaria, Kusta, Frambusia, Dengue, Helminthiasis, Schistosomiasis, Rabies dan Taeniasis.
Indonesia sudah mengalami kemajuan yang pesat dalam pembangunan di segala bidang
termasuk kesehatan, namun kusta sebagai penyakit kuno masih ditemukan.
III. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Meningkatkan cakupan pelayanan program kusta sesuai dengan masalah yang ada,
sehingga dapat meningkatkan penemuan secara dini penderita kusta baru dan bisa
mengobati pasien kusta secara sempurna.
2. TUJUAN KHUSUS
2.1. Mengupayakan peningkatan keterampilan petugas dalam mendeteksi suspect
Kusta.
2.2. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya deteksi dini
Kusta.
2.3. Mempertahankan keterampilan petugas kesehatan di unit pelayanan dalam tata
laksana pasien kusta.
V. TATA NILAI
2. Pemeriksaan kontak serumah dan pemantauan keteraturan minum 1. Untuk pasien baru, kunjungan rumah dilakukan sesegera mungkin.
obat pada penderita kusta 2. Pemberian konseling sederhana dan pemeriksaan fisik. Sasarannya adalah keluarga
yang tinggal serumah dengan pasien dan tetangga di sekitarnya.
3. Saat melakukan kunjungan, petugas diwajibkan membawa kartu pasien, alat
pemeriksaan, dan obat MDT.
a.
3. Pelacakan kasus kontak kusta (RVS) I. Persiapan
Pimpinan Puskesmas berserta programer kusta dan kepala desa membuat rencana
pelaksanaan kegiatan.
II. Pelaksanaan
1. Tahap Pertama
a. Penjelasan maksud dan tujuan pertemuan.
b. Penjelasan tanda-tanda dini kusta dan program pengendalian penyakit kusta
oleh dokter/programer kusta.
c. Tanya jawab.
d. Pembagian tugas kelompok kerja ( kelompok untuk deteksi suspek,
kelompok untuk pencatatan, dan kelompok untuk diagnosa serta verifikator ).
Besar dan jumlah kelompok disesuaikan dengan kapasitas dan sumber daya
yang ada.
e. Kelompok kerja bisa dari kader kesehatan, perangkat desa, dan petugas
kesehatan lainnya.
2. Tahap Kedua
b. Pemeriksaan seluruh desa untuk mencari suspek yang dijaring oleh kelompok
kerja ( target suspek adalah minimum 10 % dari popilasi umum ).
c. Pagi hari pemeriksaan difokuskan pada suspek dari anak sekolah sedangkan
siang hari pada suspek di masyarakat umum.
d. Pasien baru yang ditemukan pada saat pemeriksaan, dibuatkan kartu dan
diberikan pengobatan serta penyuluhan yang mendalam.
Suspek dicatat dan dijadwalkan untuk periksa ulang di Puskesmas dalam kurun
waktu 3-6 bulan setelah pertemuan.
IX. SASARAN
1. Masyarakat
2. Sekolah dasar
3. Lintas program
4. Lintas sektor
X. PEMBIAYAAN
Pendanaan dalam kegiatan program kusta dibiayai oleh dana puskesmas yang sah dan APBD.
Peran
Upaya Lokasi Tenaga
No. Kegiatan Sasaran Target Jadwal
Kesehatan Pelaksanaan Pelaksana Sasaran Linprog Linsek
1 Program Pelacakan kasus Guru dan 11 sekolah Sekolah Programer Bulan januari Bersedia 1. Membantu 1. Pihak
Kusta kontak kusta Siswa dasar dan kusta, lintas - desember dilakukan dalam sekolah
pada anak - SD/ MI lanjutan program, dan 2019 pemeriksaan pelaksanaan menyediakan
sekolah (school = 11 petugas kulis, head to kegiatan. sarana dan
survey) sekolah kesehatan toe 2. Bersama lintas prasarana
berkoordinasi program di yang
dengan tim UKS kegiatan dibutuhkan.
screening. 2. Merujuk ke
puskesmas
jika ada
siswanya
yang suspek
kusta.
2 Program Pemeriksaan Penderita Seluruh Rumah Programer Bulan januari Pasien dan Petugas kesehatan Menyediakan
Kusta kontak serumah & anggota penderita kusta dan - desember keluarga di wilayah ikut fasilitas dan
dan pemantauan keluarga keluarga petugas 2019 mendukung serta dalam bantuan agar
keteraturan pasien pasien, wilayah terlaksananya pemeriksaan pelaksanaan
minum obat tetangga kegiatan. kontak serumah. berjalan lancar.
pada penderita pasien Keluarga
kusta menjadi
pengawas dan
memonitor
perkembangan
kesehatan
pasien.
3 Program Pelacakan kasus Tetangga 25 orang Balai desa Programer Bulan januari Pasien dan Sebagai Sebagai
Kusta kontak kusta pasien, atau kusta dan - desember keluarga monitoring motivasi
(RVS) warga ponkesdes petugas 2019 mendukung keadaan pasien di masyarakat
desa kesehatan terlaksananya wilayah kerja. dan penderita.
Ponkesdes kegiatan. Membantu
Keluarga memberikan
menjadi dukungan
pengawas dan kegiatan tersebut.
memonitor Petugas wilayah
perkembangan bisa mengetahui
kesehatan jumlah penderita
pasien. kusta di wilayah
kerjanya.
Gondang,......................2018
Mengetahui