Anda di halaman 1dari 3

PROGRAM P2M KUSTA

No. Dokumen : PK.08.03/01. /SOP/


PKM-LMD/ /2023
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : Juni 2023

Halaman : 1/3

UPTD
PUSKESMAS ZAENAL ARIFIEN
LEUWIMUNDING NIP. 197008241993031004

1. Pengertian Penyakit yang merupakan penyakit menular menahun


yang disebabkan oleh kuman Mycobactorium Leprae
yang menyerang saraf tepi, kulit, organ lain kecuali
susunan saraf pusat.
2. Tujuan Menemukan penyakit kusta secara dini, Memutus
rantai penularan, mengobati dengan lengkap, mencegah
terjadinya kecacatan dan reaksi berulang.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Leuwimunding
No..................................... tentang jenis-jenis
Pelayanan di Puskesmas Leuwimunding
4. Referensi Sistem Manajemen Mutu ISO 90001-2008

5. Alat/Bahan Kapas, bolpoin, buku pemeriksaan kusta, buku


penderita kusta

6. Prosedur  Penemuan penderita dan suspek dilakukan


dengan melakukan kegiatan kontak penderita,
survey case, RVS dan skrening pada anak sekolah
 Pasien datang ke loket minta nomor antrian
diarahkan ke BP umum.
 Di BP umum dilakukan pemeriksaan pandang
dan raba.
 Diagnosis kusta didasarkan pemeriksaan
pandang dan periksa. Pasien dilihat ada kelainan
kulit atau tidak, jika ada dilakukan tes semsifitas
pada bercak tersebut. Ada 3 tanda pasti kusta
yang disebut Cardinal Sign yaitu lesi (kelainan,
bercak) kulit yang mati rasa, penebalan saraf
disertai gangguan fungsi, pemeriksaan hapusan
darah ditemukan basil tahan asam.
 Jika Sudah ditemukan maka pasien dibuatkan
buku register pasien dan buku pengobatan kusta.
 Tipe kusta ada 2; Type PB dan MB
 Type PB bila jumlah bercak mati rasa 1-5, hanya
satu saraf yang terganggu,dan basil tahan
asamnya negative
 Type MB bila jumlah bercak yang mati rasa lebih
dari 5, saraf yang terganggu lebih dari satu saraf,
dan basil tahan asamnya positip.
 Pengobatan type PB dengan MDT selama 6 -9
bulan, jika type MB dengan MDT selama 12- 18
bulan.
 Pasien sebelum pengobatan, selama, dan sesudah
pengobatan bila terjadi reaksi. Jika Timbul reaksi
pengobatannya dengan system tapering off
prednisone 40 mg/hari selama 2 minggu, 30
mg/hari selama 2 minggu,20 mggg/hari selama 2
minggu,15 mg/hari selama 2 minggu, 10 mg
selama 2 minggu dan 5 mg selama 2 minggu.
Setiap ambil obat prednisone harus dilakukan
pemeriksaan POD, untuk mengetahui kemajuan
terapi.
 Pasien dinyatakan RFT jika sudah pengobatan
MDT untuk PB selama 6 bulan, MB selam 12
bulan.
Pasien dinyatakan OOC jika sudah diamati selama 5
tahun dari awal pengobatan Pasien datang ke loket
minta nomor antrian di arahkan ke BP umum
7. Unit Terkait  Loket,Klinik Umum,
 Tim Mutu Puskesmas
 Koordinator Pelayanan Puskesmas
 Pengelola P2M Puskesmas
 Apotek
8. Distribusi  Loket,Klinik Umum,
 Tim Mutu Puskesmas
 Koordinator Pelayanan Puskesmas
 Pengelola P2M Puskesmas
9. Rekaman
Historis

No Halaman Yang dirumah Perubahan Diperlakukan tgl.


Pelaksana Mutu Baku

Dokt
Petu
Uraian Prosedur er / Petug Ket
px gas Keleng Waktu Output
pera as lab
loket kapan
wat

1. Pasien ambil nomor


antrian

2. Petugas Loket
mengarahkan untuk
kepoli umum

3 Dokter/perawat
memeriksa ada
indikasi KUSTA

4 JIka pemerksaan
pandang meragukan
dirujuk ke Laborat
untuk pemeriksaan
BTA

5 Jika hasil BTA +


mulai pengobatan
MDT,jika – observasi
3 bulan

6 Pasien pulang

Anda mungkin juga menyukai