Anda di halaman 1dari 3

PROGRAM KUSTA

Nomor :
No.Revisi :0
SOP Tgl. terbit :
Halaman : 1 dari 3
UPT Puskesmas Prama Sesari Saraswati
Keranggan

1. Pengertian Penyakit yang merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan


oleh kuman Mycobactorium Leprae yang menyerang saraf tepi, kulit, organ
lain kecuali susunan saraf pusat.
2. Tujuan 1. Menemukan penyakit kusta secara dini
2. Memutus rantai penularan
3. Mengobati dengan lengkap
4. Mencegah terjadinya kecacatan dan reaksi berulang.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Keranggan Nomor: 445.4/008/PKM-
KRG Tentang Penetapan Penanggung Jawab Program.
4. Referensi Sistem Manajemen Mutu ISO 90001-2008
5. Alat dan Bahan 1. Alat tulis
2. Kapas
3. Kohort kusta
4. Buku penderita kusta
6. Prosedur 1. Penemuan penderita dan suspek dilakukan dengan melakukan
kegiatan kontak penderita, survey case dan skrening pada anak sekolah
2. Pasien datang ke loket minta nomor antrian diarahkan ke BP umum.
3. Di BP umum dilakukan pemeriksaan pandang dan raba.
4. Diagnosis kusta didasarkan pemeriksaan pandang dan periksa. Pasien
dilihat ada kelainan kulit atau tidak, jika ada dilakukan tes semsifitas
pada bercak tersebut. Ada 3 tanda pasti kusta yang disebut Cardinal
Sign yaitu lesi (kelainan,bercak) kulit yang mati rasa, penebalan saraf
disertai gangguan fungsi, pemeriksaan hapusan darah ditemukan basil
tahan asam, lakukan pemeriksaan di tempat yang terang dan terkena
cahaya matahari.
5. Jika Sudah ditemukan dilaporkan kepada pemegang program kusta
untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sesuai yang ada di kartu
penderita kusta dan pasien dibuatkan buku register pasien dan buku
pengobatan kusta.
6. Jika sudah dilakukan pemeriksaan lakukan bta kusta rujuk ke
laboratorium RSUD Tangsel dan RS Sintanala.
7. Jika hasil lab sudah menunjukkan pasien positif kusta maka tentukan
jenis atau tipe kusta dimana Tipe kusta ada 2; Type PB dan MB
8. Type PB bila jumlah bercak mati rasa 1-5, hanya satu saraf yang
terganggu,dan basil tahan asamnya negative
9. Type MB bila jumlah bercak yang mati rasa lebih dari 5, saraf yang
terganggu lebih dari satu saraf, dan basil tahan asamnya positip.
10. Minum obat MDT saat pertama kali di anjurkan untuk minum di depan
petugas untuk menghindari adanya reaksi, jika timbul reaksi bias
langsung mendapat penanganan cepat.
11. Pasien sebelum pengobatan, selama, dan sesudah pengobatan bias
terjadi reaksi. Jika Timbul reaksi pengobatannya dengan system
tapering off prednisone 40 mg/hari selama 2 minggu, 30 mg/hari
selama 2 minggu,20 mggg/hari selama 2 minggu,15 mg/hari selama 2
minggu, 10 mg selama 2 minggu dan 5 mg selama 2 minggu. Setiap
ambil obat prednisone harus dilakukan pemeriksaan POD, untuk
mengetahui kemajuan terapi.
12. Pasien dinyatakan RFT jika sudah pengobatan MDT untuk PB selama
6 bulan, MB selam 12 bulan.
13. Lakukan dokumentasi dengan melengkapi kartu penderita pasien dan
kohort pasien serta lakukan foto pada bercak pasien, kecacatan pada
pasien untuk perbandingan sebelum dan setelah pengobatan.
7. Hal-hal yang perlu 1 Pemeriksaan harus ada tanda vital sign untuk menegakkan diagnosa
diperhatikan
penyakit kusta
2 Melakukan pemeriksaan harus ditempat yang terang
8. Unit terkait 1. Loket
2. Klinik Umum,
3. Pengelola P2M Puskesmas
4. Apotek
9. Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Kohort penderita kusta
3. Kartu penderita kusta
10. Rekaman historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai