Anda di halaman 1dari 9

PEMERIKSAAN RAPID TEST ANTIGEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS BHAKTI MULIA
SPO/JANGMED-
559/RSBM/VII/2021 00 1/3

Ditetapkan
Direktur
Tanggal Terbit
SPO

Drg.Indah Maulina Dewi,MARS


Rapid Test Antigen adalah suatu pemeriksaan uji
imunokromatografi secara kualitatif dan dilakukan sebagai tes
skrining yang dilakukan untuk mendeteksi adanya antigen dari
virus SARS-CoV-2 / Covid-19 pada pasien yang menandakan
adanya infeksi pada virus tersebut pada saat itu. Hasil dari
PENGERTIAN pemeriksaan rapid test antigen dikatakan relatif cepat, sehingga
tindakan pencegahan penularan infeksi dapat segera dilakukan.
Pada pemeriksaan ini menggunakan berupa sampel dari cairan /
lendir dari lubang (kiri dan kanan) pasien. Perolehan sampel
tersebut dilakukan dengan cara swab
Sebagai acuan langkah-langkah dalam pelaksanaan
TUJUAN pemeriksaan rapid test antigen.

KEBIJAKAN Pelayanan pemeriksaan dilaksanakan selama 24 jam.

PROSEDUR 1. Petugas laboratorium yang akan melakukan pengambilan


sampel swab dipastikan sudah bersiap terlebih dahulu untuk
melayani pasien yang akan dilakukan swab, yakni petugas
laboratorium sudah memakai APD sesuai level nya ( APD
Level 2 atau Level 3).
2. Petugas laboratorium menerima kedatangan pasien yang
akan diperiksa, dan memastikan terlebih dahulu bahwa
pasien tersebut sudah terdaftar untuk melakukan
pemeriksaan rapid test antigen dengan cara pengecekan di
hysis rs. maupun lembar form pemeriksaan yang dibawa
oleh pasien.
3. Petugas admin mempersilahkan pasien duduk di kursi
tunggu yang sudah disiapkan di tenda swab, untuk
menunggu giliran dilakukan swab dan pemeriksaan rapid
test antigen.
4. Petugas laboratorium memanggil pasien dan juga identitas
pasien (seperti nama dan tanggal lahir) secara benar dan
teliti, dan tidak lupa pemanggilan urut pasien secara
bergiliran dan teratur.
5. Petugas laboratorium mempersilahkan pasien duduk di kursi
yang sudah disediakan untuk melakukan proses
pengambilan sampel swab.
6. Petugas laboratorium melakukan identifikasi pasien kembali,
dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan
identitas pasien.
7. Petugas laboratorium mempersiapkan alat dan bahan untuk
melakukan pengambilan sampel swab pasien dan
pemeriksaan rapid test antigen.
8. Petugas laboratorium memastikan alat (test card / cassete
rapid test antigen dan buffer) yang akan digunakan dalam
kondisi baik dan masih layak digunakan (belum kadaluarsa).
9. Petugas laboratorium memberi identitas pasien (label) yang
hendak diambil sampel swab pada tabung ekstrasi
(Extraction tube).
10. Petugas laboratorium mempersiapkan tabung ekstrasi
(Extraction tube) dan memastikan tutup pada bagian bawah
tabung (untuk tetes cairan sampel) sudah terekat dan tidak
lepas. Kemudian tabung diisikan cairan buffer hingga
mencapai batas tanda (300 µl), lalu tutup langsung tabung
tersebut dengan Extraction cap, dan tidak lupa memastikan
kembali penutup pada tabung bagian atas dan bawah
tabung sudah terekat dan tidak lepas.
11. Petugas laboratorium menempatkan tabung yang berisikan
buffer ke rak tabung (Tube rack).
12. Petugas laboratorium melakukan persiapan dan
pengambilan sampel swab.
13. Petugas laboratorium menyiapkan Flocked swab steril
khusus
14. Petugas laboratorium melakukan persiapan dan
pengambilan sampel swab.
Petugas laboratorium menyiapkan Flocked swab steril
khusus nasofaring, guna sebagai aplikator untuk perolehan
cairan / lendir di ujung dalam hidung (nasofaring).
15. Petugas laboratorium meminta pasien untuk duduk tegak
ataupun badan disandarkan ke kursi, lalu memposisikan
wajah ke atas guna mempermudahkan proses swab.
16. Petugas laboratorium memasukkan Flocked swab steril ke
lubang hidung pasien hingga mencapai nasofaring, secara
hati-hati agar tidak melukai pasien.
17. Petugas laboratorium melakukan proses swab pasien
dengan cara sedikit memutarkan tangkai Flocked swab
steril hingga 3 - 4 kali, guna sampel lendir dapat menempel.
Lalu mengeluarkan kembali Flocked swab steril dari hidung
pasien, secara cepat dan hati-hati.
18. Petugas laboratorium dengan segera memasukan Flocked
swab steril tersebut ke dalam tabung yang sudah berisikan
buffer. Pada Flocked swab lakukan sedikit homogen dengan
cara memutarkan sebanyak 5 kali, agar lendir yang
menempel dapat tercampur dengan buffer.
19. Petugas laboratorium dengan segera patahkan tangkai
Flocked swab tersebut yang sudah tertera tanda
patahannya, lalu tutup tabung. Pada tangkai patahan
dibuang ke tempat sampah limbah infeksius yang berwarna
kuning, yang sudah tersedia.
20. Petugas laboratorium menempatkan kembali ke rak tabung
(Tube rack), dan melakukan pemasangan timer dengan
waktu 10 menit.
21. Petugas laboratorium mempersilahkan kembali pasien
menunggu di kursi tunggu, untuk menunggu hasil.
22. Petugas laboratorium meneteskan cairan sampel yang ada
pada tabung tersebut setelah timer berbunyi “kring” ke
casset rapid test antigen sebanyak 5 tetes, lalu segera
menjalankan kembali timer dengan waktu 10 -15 menit guna
mencapai pembacaan hasil rapid test antigen (tidak
disarankan membaca hasil setelah 20 menit)
23. Petugas laboratorium dengan segera membaca hasil setelah
timer berbunyi “kring”, dan lihat pada test card muncul atau
tidaknya garis berwarna merah pada tanda huruf “T” (test /
sampel) yang merupakan tanda hasil dari dari sampel swab
pasien tersebut.
24. Petugas laboratorium mencatat hasil pemeriksaan rapid test
antigen ke dalam lembar formulir pemeriksaan laboratorium.
 Interpretasi Hasil Pemeriksaan Rapid Test Antigen:
 Positif (terbentuk dua garis berwarna pada zona garis
test dan control).

 Invalid atau Gagal (tidak terbentuknya garis berwarna


pada zona test dan control).
Catatan:
Pada orang normal atau sehat hasilnya negatif. Bila hasil
menunjukkan positif, maka dilanjutkan pemeriksaan swab
PCR, sebagai konfirmasi hasil akhir dan akurat.
26. Petugas laboratorium yang melakukan pemeriksaan swab
pasien mencatat hasil pemeriksaan dan melakukan
konfirmasi hasil ke petugas yang ada diruangan lab

27. Petugas laboratorium yang ada diruangan laboratorium


melakukan penginputan hasil dan print hasil (ke aplikasi
VANSLAB dan sistem NAR) dengan memastikan bahwa
hasil pemeriksaan sudah sesuai dengan keterangan pada
lembar hasil form pasien dan data pada aplikasi VANSLAB.

28. Petugas laboratorium yang ada di ruangan laboratorium


menyerahkan lembar hasil pemeriksaan rapid test antigen
ke petugas poli yang dituju maupun pasien dengan
memastikan data pasien sudah sesuai (seperti nama, umur,
alamat pasien, dan poli yg ditujukan pasien), guna
menghindari terjadinya tertukarnya pemberian hasil
laboratorium
PEMBERIAN ANTI IL-6 (TOCILIZUMAB/ACTEMRA)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS BHAKTI MULIA
SPO/JANGMED-/
RSBM/VII/2021 00 1/1
7. Bila keluarga menyerahkan ke Rumah Sakit maka Farmasi
mencarilkan obat Tocilizumab
8. Bila Keluarga mencari obat sendiri maka keluarga diedukasi
membawa coolbox selanjutnya obat diserahkan ke Framasi
Rawat Inap.
9. Setelah ada obat Farmasi menginput pemakaian obat dan
menghubungi ke ruang keperawatan obat sudah tersedia.
10. Raung Perawatan menghubungi DPJP untuk waktu
pemberian obat Tocilizumab/Actemra
11. Setelah mendapat isntruksi memasukkan obat oleh DPJP
Perawat hubungi Farmasi.
12. Farmasi mengantar obat ke rawat inap menggunakan
coolbox dan melakukan serah terima dengan perawat.
PROSEDUR 13. Perawat memberikan obat dengan mengecek sesuai 5 benar
obat dan menuliskan tgl jam pemberian obat diterapi list dan
CPPT.

Catatan : Tocilizumab terdapat dengan merk dagang Actemra


dengan sediaan 80 mg/ Vial dan 400 mg/ vial. Dosis yang
dibutuhkan 8 mg/kgBB singel dose atau dapat diberikan 1 x lagi
dosis tambahan bila gejala memburuk dengan jarak pe,berian
dosis pertama dan kedua minimal 12 jam. Maksimal pemberian
800 mg per dosis.
Syarat pemberian : IL > 40 dengan Procalcitonin normal.
Kondisi pasien : sedang menuju berat.

PEMBERIAN ANTI IL-6 (TOCILIZUMAB/ACTEMRA)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS BHAKTI MULIA
SPO/JANGMED-/
RSBM/VII/2021 00
7. Bila keluarga menyerahkan ke Rumah Sakit maka Farmasi
mencarilkan obat Tocilizumab
8. Bila Keluarga mencari obat sendiri maka keluarga diedukasi
membawa coolbox selanjutnya obat diserahkan ke Framasi
Rawat Inap.
9. Setelah ada obat Farmasi menginput pemakaian obat dan
menghubungi ke ruang keperawatan obat sudah tersedia.
10. Raung Perawatan menghubungi DPJP untuk waktu
pemberian obat Tocilizumab/Actemra
11. Setelah mendapat isntruksi memasukkan obat oleh DPJP
Perawat hubungi Farmasi.
12. Farmasi mengantar obat ke rawat inap menggunakan
coolbox dan melakukan serah terima dengan perawat.
PROSEDUR 13. Perawat memberikan obat dengan mengecek sesuai 5 benar
obat dan menuliskan tgl jam pemberian obat diterapi list dan
CPPT.

Catatan : Tocilizumab terdapat dengan merk dagang Actemra


dengan sediaan 80 mg/ Vial dan 400 mg/ vial. Dosis yang
dibutuhkan 8 mg/kgBB singel dose atau dapat diberikan 1 x lagi
dosis tambahan bila gejala memburuk dengan jarak pe,berian
dosis pertama dan kedua minimal 12 jam. Maksimal pemberian
800 mg per dosis.
Syarat pemberian : IL > 40 dengan Procalcitonin normal.
Kondisi pasien : sedang menuju berat.
PEMBERIAN ANTI IL-6 (TOCILIZUMAB/ACTEMRA)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS BHAKTI MULIA
SPO/JANGMED-/
RSBM/VII/2021 00 1/1

PROSEDUR
Sediaan 20 mg/ml isi 4 ml (gambar atas)
Sediaan 20 mg/ml isi 20 ml (gambar bawah)

1.Instalasi Farmasi Rawat Inap


Unit Terkait 2.Perawatan Isolasi Covid-19
3.ICU
1.Instalasi Farmasi Rawat Inap
Uni 2.Perawatan Isolasi Covid-19
3.ICU

1.Instalasi Farmasi Rawat Inap


2.Perawatan Isolasi Covid-19
3.ICU

559

559

2/3

3/3

Anda mungkin juga menyukai