DINAS KESEHATAN
UPT. RSUD BALI MANDARA
Jalan By Pass Ngurah Rai No. 54B Sanur, Denpasar
Hasil Kegiatan :
1. Spesifikasi magang:
a. Untuk mengetahui dan melatih cara sampling khusus bayi dan anak
b. Untuk mengetahui dan melatih cara sampling khusus pemeriksaan Analisa Gas Darah
(AGD).
2. Alur pelayanan laboratorium di RSUP Sanglah yakni sebagai berikut:
Pasiendatang sendiri (APS) Pasien daripoli klinik/IGD
Form
POLI / IGD pemeriksaan lab
Labeling dan
Pengambilan
spesimen
Pemeriksaan
laboratorium
Pencatatan hasil
HASIL
3. Alur kegiatan sampling keliling untuk pengambilan AGD dan bayi
Pengambilan Spesimen
Pelabelan
Hasil didistribusi
4. Kegiatan sampling
Sampling dilakukan di loket 8 yakni loket khusus bayi, anak-anak, dan lansia dan sampling
keliling untuk pengambilan darah AGD, bayi dan pasien rawat inap yang memerlukan
pemeriksaan spesimen darah.
Sampling di loket
Adapun tata cara persiapan, pengumpulan, penerimaan, penanganan, dan pengiriman
spesimen (sampel) yang dilakukan yaitu:
a. Persiapan Pasien :
Persiapan pasien meliputi beberapa hal sbb:
1) Pemeriksaan laboratorium yang memerlukan puasa makanan dan minuman:
- Pemeriksaan glukosa darah puasa ( puasa 10 -16 jam sebelum darah diambil)
- Pemeriksaan triglisirida (puasa minimal 12 jam sebelum darah diambil)
- Pemeriksaan laju endap darah, aktivitas enzim, dan besi (puasa minimal 8 jam)
- Saat puasa, pasien hanya boleh minum air putih
2) Obat-obatan yang diminum sebaiknya dihentikan.
Obat-obatan tersebut diantaranya:
- Diuretik (mempengaruhi hamper semua pemeriksaan)
- Cafein (pengenceran urin)
- Thiazide (glukosa darah, tes toleransi glukosa ureum)
- Pil KB dan hormon lain (LED, kadar hormon)
- Morfin ( ezim hati)
- Phenobarbital (GGT)
- Acetopsal (uji hemostasis)
3) Persiapan peralatan untuk pengambilan sampel darah meliputi: alat pembendungan
pengambilan darah/ tourniquet, jarum, holder, kapas alcohol, blood lancet, tabung
vacutainer sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta.
4) Pengambilan darah harus memenuhi prinsip aseptik dan wajibmengikuti universal
Precaution, karena seluruh spesimen lab. Berpotensi infeksius. Prosedur
pengambilan darah sbb:
- Memberikan salam (menyapa) pasien dan memperkenalkan diri dan
menanyakan identitas pasien(nama, tanggal lahir)
- Memberikan penjelasan ke pasien pemeriksaan lab yang akan diperiksa dan
lokasi tindakan pengambilan sampel. Untuk pasien dawasa laki-laki maupun
perempuan pengambilan darah vena dapat dilakukan pada vena di daerah fossa
cubiti dan pada tangan bagian dorsal, sedangkan untuk pasien bayi bisa
dilakukan pada daerah fossa cubiti dan telapak kaki.
- Siapkan peralatan yang diperlukan.
- Tentukan vena yang akan diambil, pasang tourniquet pada lengan pasien.
- Lakukan desinfeksi dengan alcohol 70% disekitar vena yang akan ditusuk.
- Dengan lubang jarum menghadap keatas, jarum ditusuk perlahan-lahan ke
vena yang telah ditentukan, kemudian ditusukkan tabung vacutainer ke dalam
holder, tunggu darah sampai keluar sendiri.
- Kemudian petugas sampling menempelkan stiker berbarcode (nama dan nomor
CM) di masing-masing tabung dan memasukkan data pemeriksaan di billing
system. Kemudian masing-masing sampel tersebut di distribusikan kemasing-
masing sub lab.
5) Pengambilan sampel urine dan faeces, dilakukan oleh pasien dengan wadah urine
dan faeces yang sudah disiapkan di laboratorium.
b. Pengumpulan spesimen
Setelah dilakukan pengambilan sampel darah, penggunaan tabung vacutainer di
sesuaikan dengan jenis pemeriksaan yang diminta.
- Untuk bahan hematologi menggunakan tabung tutup ungu (EDTA)
- Untuk bahan koagulasi menggunakan tabung tutup biru (Sodium citrate)
- Untuk bahan kimia klinik menggunakan tabung tutup kuning
- Untuk bahan pemeriksaan Imunologi menggunakan tabung tutup merah
- Untuk bahan pemeriksaan D-dimer dan Cardiac marker menggunakan tabung
tutup hijau (Heparin)
- Semua petugas yang menerima spesimen harus menggunakan APD (Alat
Pelindung Diri) dan semua spesimen dianggap infeksius dan ditangani secara hati-
hati.
- Meja penerimaan spesimen harus dibersihkan dengan desinfektan setiap hari
setelah selesai bekerja.
- Petugas laboratorium melihat label yang tertera pada sampel dan menyesuaikan
dengan BTL.
- Mengamati tabung sanpel darah, apakah spesimen yang diterima dan jenis atau
warna tabung yang digunakan sudah sesuai dengan jenis pemeriksaan yang di
minta.
- Mengamati kelayakan spesimen yang kan diperiksa meliputi melihat adanya clot/
bekuan darah, sampel darah hemolisis dan volume darah.
- Bila volume darah sesuai ukuran tanda pada tabung pemeriksaan darah, tidak ada
bekuan darah, tidak mengalami hemolisis, maka bisa diterima untuk dilanjutkan
pemeriksaannya.
- Bila volume darah kurang/ tidak sesuai ukuran tanda pa pada tabung pemeriksaan
darah, terdapat bekuan darah atau hemolisis maka tabung pemeriksaan darah
dikomunikasikan atau dikembalikan pada asal pengiriman pemeriksaan untuk di
ambil ulang bahan sampel pemeriksaan darah
c. Pengiriman specimen
1) Untuk spesimen yang berasal dari pasien rawat jalan, sampel dikirim
menggunakan pneumatic tube, kecuali sampel urine dan faeces dimasukkan ke
container tertutup dan dibawa ke sublab klinik rutin.
2) Untuk spesimen yang berasal daru IGD dan Wing amerta, sampel dikirim
menggunakan pneumatic tube.
3) Untuk spesimen yang berasal dari ruang rawat inap, sampel dibawa oleh perawat
ke laboratorium, kemudian petugas laboratorium memasukan data pemeriksaan ke
billing system dan menempelkan barcode pada wadah tabunng dan BTL (Bukti
Tindakan Laboratorium), dan didistribusikan oleh petugas lab, ke masing-masing
sublab.
Sampling keliling
Pada kegiatan sampling keliling ini, target yang dipenuhi yakni sampling Analisa Gas
Darah (AGD). Pasien dengan permintaan pengambilan sampel AGD biasanya dilakukan
pada pasien di ICU.
Adapun prosedur pengambilan darah AGD yakni:
a. Beri Tahu Pasien bahwa akan diambil darah (apabila pasien dalam keadaan sadar).
b. Siapkan peralatan sampling.
c. Pasien diusahakan dalam keadaan tenang dan berbaring.
d. Pastikan denyut dari arteri terbesar kemudian tekan bagian arteri yang akan ditusuk
dengan dua jari tangan.
e. Lakukan tindakan aseptis dengan kapas alkohol.
f. Tusuk arteri dengan tegak lurus, jika tusukan tepat atau jarum masuk ke dalam arteri
maka akan menyebabkan torak spuit dapat tertarik perlahan keatas oleh tekanan darah
arteri.
g. Setelah tercapai volume darah yang dikehendaki, lepaskan jarum dan letakkan kapas
keatas bekas tusukan dan tekan selama 5 menit sampai darah berhenti keluar.
h. Beri label pada tabung hijau, segera dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.
Hasil Kegiatan :
1. Spesifikasi magang:
a. Mengetahui gambaran umum tentang BDRS
b. Mengetahui alur pelayanan BDRS
c. Proses pelayanan di BDRS
2. Uraian tugas tenaga teknik BDRS
- Melakukan prosedur penerimaan darah dan mengecek tanda-tanda kerusakan produk
darah
- Melakukan penyimpanan produk darah dan pemantauan suhu penyimpanan.
- Melakukan validasi reagen dan memantau penyimpanan reagen
- Melakukan pemeriksaan golongan darah
- Melakukan pemeriksaan crossmatch
- Melakukan pemantauan mutu internal
- Melakukan transportasi produk darah
- Penyerahan darah kepada dokter yang meminta atau perawat yang telah diberi wewenang
- Melakukan pencatatan dan pelaporan penggunaan produk darah
- Melakukan pencatatan dan pelaporan penggunaan reagen dan bahan habis pakai
- Melakukan pencatatan, pelaporan dan pelacakan reaksi transfusi dan dokumentasi
- Melakukan pencatatan, pelaporan dan pemantauan indikator mutu bank darah
3. Uraian tugas tenaga administrasi BDRS
- Melakukan pencatatan dan dokumentasi terkait pelayanan darah
- Melakukan pencatatan dan penyimpanan arsip bank darah
- Membantu pencatatan dan pelaporan penggunaan produk darah
- Membantu pencatatan dan pelaporan penggunaan reagen dan bahan habis pakai
- Membantu proses amprahan reagen dan bahan habis pakai ke RSUP Sanglah
- Membantu pencatatan, pelaporan dan pelacakan reaksi transfusi dan dokumentasi
- Membantu pencatatan, pelaporan dan pemantauan indikator mutu bank darah
+ + + + + +
2 tts Anti A 2 tts Anti A 2 tts Anti A 2 tts Anti B 2 tts Anti B 2 tts Anti B
c. Anti-D
Identita 1 tts sel A 1 tts sel B 1 tts sel A 1 tts sel B
s 5% 5% 5% 5%
antisera
+ + + +
Baca reaksi
+ + + +
Identitas 1 tts sel A 5% 1 tts sel A 5% Identitas 1 tts sel B 5% 1 tts sel B 5%
+ +
Baca reaksi
g. Bolvine Albumin
Identitas 1 tts sel A5% 1 tts sel B 5% 1 tts sel o 5%
Antisera
b. Prosedur tetap ini hanya boleh dilakukan oleh petugas ATD / PTTD atau petugas yang
sudah dilatih khusus untuk melakukan cross matching test dan tes kecocokan
Peralatan :
I. Metode Aglutinasi II. Metode Gel Test
1. Tabung reaksi 1. ID Centrifuge
2. Dry Inkubator 2. ID Inkubator
3. Rak Tabung 3. Mikropipet
4. Mikroskop 4. ID Dispenser
5. Pipet Pasteur 5. Yellow Tip
6. Kaca objek
7. Centrifuge
8. Labu semprot
Bahan dan Reagen
I. Metode Aglutinasi
1. Saline (NaCL 0,9%)
2. Bovine Albumin 22%
3. Coomb’s Serum
4. Coomb’s Control Cel
Persiapan Sampel
1) Contoh darah pasien yang akan diperiksa haruslah darah beku dan berumur tidak lebih
dari 2 x 24 jam.
2) Tetapkan golongan darah ABO dan Rhesusnya sesuai dengan prosedur tetap
pemeriksaan
3) Ambil donor darah sebanyak yang diperlukan
4) Ambil dari slang kantong darah contoh darahnya ± 1 ml dan tentukan golongan darah
ABO dan rhesusnya
5) Antara darah pasien dan darah donor harus bergolongan darah sama baik ABO
maupun rhesusnya.
6) Pisahkan serum/plasma darah pasien dan darah donor.
7) Buat suspensi sel darah merah pasien 5% dan sel darah merah donor 5%
8) Buat suspensi sel darah merah pasien 1% dan sel darah merah donor 1%
Persiapan Reagen
1) Keluarkan reagen yang sudah divalidasikan dari kulkas penyimpanan reagensia
2) Periksalah apakah tutup dalam keadaan rapat
3) Letakkan reagen pada meja dan biarkan pada suhu ruangan
4) Penympanan reagensia harus harus pada tempatnya, dimana reagen itu diambil dan
periksa suhu kulkas tersebut
Mengisi lembar kerja Uji Silang Serasi
1) Buat lembar kerja uji cocok silang serasi sesuai permintaan darah donor
2) Catat tanggal penerimaan sampel, tanggal, pemeriksaan sampel, identitas sampel, asal
sampel, tanggal pencatatan lembar kerja, tanda tangani lembar kerja setelah semua
data terisi.
3) Cek ulang data yang telah diisi oleh orang kedua
Mengisi lembar kerja pemeriksaan
1) Lembar kerja golongan darah ABO dan Rhesus
2) Lembar kerja pemeriksaan uji silang serasi untuk permintaan darah, satu kantong
darah
3) Lembar kerja pemeriksaan uji silang serasi untuk permintaan darah lebih dari satu
kantong darah .
Langkah Pemeriksaan
1) Lakukan pemeriksaan Uji Silang Serasi sesuai dengan intruksi kerja
a. Metode Aglutinasi Test
b. Metode Gel Test
2) Baca dan catat hasil pemeriksaan pada lembar kerja pemeriksaan uji silang serasi
3) Hasil yang telah dicatat dan dicek oleh orang kedua selanjutnya dicek oleh
penanggung jawab.
6. Alur pelayanan di BDRS
Mulai
Tidak Lengkap/Sesuai? Ya