Anda di halaman 1dari 6

PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN

LABORATORIUM
SOP/UKP/PKU/
No. Dokumen
VIII/19
SOP No. Revisi 00
Tgl. Terbit 6 Pebruari 2017
Halaman 1/5
UPT. PUSKESMAS dr. Ni Putu Purlimaningsih, S.Ked
KUTA UTARA Nip.197911202006042006

1. Pengertian Pengendalian mutu pelayanan laboratorium adalah semua kegiatan yang


ditujukan untuk menjamin ketelitiandan ketepatan hasil pemeriksaan
laboratorium mulai dara tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melaksanakan langkah-langkah pengendalian mutu
pelayanan laboratorium.
3. Kebijakan SK Kepala Puskemas Nomor 036/PKU/2017 tentang pelayanan
laboratorium di UPT. Puskesmas Kuta Utara.
4. Referensi 1. Permenke sNomor 37 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Puskesmas
2. Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan yang Benar, Depkes RI,
Tahun 2008
5. Alat dan Bahan 1. Cek list
2. Form Hasil Control Hematologi Analyser
6. Langkah Kerja I. Pra Analitik
1. Persiapan Pasien
a. Mempersiapkan pasien untuk pengambilan specimen sesuai
persyaratan umum dengan meminta pasien berpuasa antara 8
– 12 jam pada jam 22.00 dan pagi hari jam 07.00 – 09.00
dilakukan pengambilan spesimen.
b. Menghindari pemakaian obat-obatan sebelum specimen
diambil di laboratorium.
c. Menghindari aktifitas fisik/olah raga sebelum specimen
diambil
d. Memperhatikan efek postur, pengambilan darah paling baik
dengan duduk tenang dibandingkan berdiri karena
keseimbangan cairan akan terganggu.
e. Dietmakan dan minum pasien dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan laboratorium.
f. Merokok danminum alcohol mempengaruhi hasil
pemeriksaan laboratorium.
g. Ketinggian suatu tempat (geografis) berpengaruh pada hasil
pemeriksaan laboratorium.
h. Demam akan menyebabkan kenaikan dan penurunan beberapa
parameter pemeriksaan, waktu demam yang tepat akan dapat
membantu menegakkan diagnosis.
i. Trauma dapat menyebabkan terjadi hemostasis hingga
pengenceran darah.
j. Variasi Circadian Rythme merupakan perubahan dari waktu
kewaktu pada tubuh yang dipengaruhi waktu, siklus dan
umur.
k. Umur, ras, dan jenis kelamin paling berpengaruh terhadap
hasil pengukuran dan nilai rujukan
l. Kehamilan pada wanita perlu dipertimbangkan lama
kehamilan yang berpengaruh pada pengenceran.

2. Pengambilan Spesimen
1. Peralatan yang digunakan harus memenuhi persyaratan tertentu
:
a. bersih, kering, tidak mengandung bahan kimia/deterjen,
b. Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi
spesimen.
c. Mudah dicuci atau dibersihkan dari sample
sebelumnya.
d. Pengambilan specimen untuk pemeriksaan biakan
harus menggunakan peralatan yang steril.
2. Wadah specimen harusme menuhi :
a. Terbuat dari gelas atau plastik. Untuk spesimen darah
harus terbuat dari gelas.
b. Tidakbocorataumerembes.
c. Harus dapat ditutup rapat dengan tutup berulir.
d. Besarwadahdisesuaikandengan volume spesimen
e. Bersihdankering
f. Tidak mempengaruhi sifat zat-zat dalam spesimen
g. Tidak mengandung bahan kimia atau deterjen.
h. Untuk pemeriksaan zat dalam spesimen yang mudah
rusak atau terurai karena pengaruh sinar matahari,
maka digunakan botol coklat.
i. Untuk pemeriksaan biakan dan uji kepekaan kuman
wadah harus steril.
3. Pengawet : Diberikan agar sampel yang akan diperiksa dapat
dipertahankan kondisi dan jumlahnya dalam waktu tertentu.
Antikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah.
4. Waktu : Padaumumnya pengambilan specimen dilakukan pada
pagi hari, terutama untuk pemeriksaan Kimia klinik,
Hematologi dan Imunologi karena umumnya nilai normal
ditetapkan pada keadaan basal.
5. Lokasi : Sebelum mengambil spesimen, harus ditetapkan
terlebih dahulu lokasi pengambilan yang tepat sesuai dengan
jenis pemeriksaan yang diminta. Spesimen untuk pemeriksaan
menggunakan darah vena umumnya diambil dari vena cubiti
daerah siku. Spesimen darah arteri umumnya diambil
dari arteri radialis di pergelangan tangan atau arteri
femoralis di daerah lipat paha. Spesimen darah kapiler diambil
dari ujung jari tengah tangan atau jari manis tangan bagian tepi
atau pada derah tumit 1/3 bagian tepi telapak kaki atau cuping
telingan pada bayi. Tempat yang dipilih tidak boleh
memperlihatkan gangguan peredaran darah
seperti cyanosis atau pucat, bekas luka dan radang
6. Volume : Volume spesimen yang diambil harus mencukupi
kebutuhan pemeriksaan laboratorium yang diminta atau dapat
mewakili objek yang diperiksa.
7. Teknik Pengambilan : Pengambilan specimen harus
dilaksanakan dengancara yang benar, agar specimen tersebut
mewakil ikeadaan yang sebenarnya.
II. Pemberian Identitas Spesimen
Pemberian identitas meliputi :
1. Tanggalpermintaan
2. Tanggaldan jam pengambilanspesimen
3. Identitaspasien (nama, umur, jeniskelamin, alamat/ruang)
termasukrekammedik.
4. Identitaspengirim (nama, alamat, nomortelepon)
5. Nomorlaboratorium
6. Diagnosis.keteranganklinik.
7. Obat-obatan yang telah diberikan dan lama pemberian.
8. Pemeriksaanlaboratorium yang diminta.
9. Jenisspesimen
10. Lokasipengambilanspesimen
11. Volume spesimen
12. Pengawet yang digunakan
III. Pengolahan Spesimen
1. Serum
Biarkan darah membeku terlebih dahulu pada suhu kamar selama
2-30 menit, lalu di sentrifuge 3000 rpm selama 5-15 menit.
Pemisahan serum dilakukan dalam waktu 2 jam setelah
pengambilan darah. Serum yang memenuhi syarat harus tidak
kelihatan merah dan keruh.
2. Plasma
Kocok darah EDTA atau citrat dengan segera secara perlahan-
lahan.Pemisahan plasma dilakukan dalam waktu 2 jam setelah
pengambilan spesimen. Plasma yang memenuhi syarat harus
tidak kelihatan merah dan keruh.
3. Whole blood
Darah yang diperoleh ditampung dalam tabung yang telah berisi
antikoagulan yang sesuai, lalu dihomogenisasi dengan carago
yang perlahan tabung.
4. Urine
Urine yang didapatkan tidak perlu ada perlakuan secarak husus,
kecuali pemeriksaan harus segera dilakukan sebelum 1 jam,
sedangkan untuk pemeriksaan sedimen harus dilakukan
pengolahan terlebih dahulu dengan cara dimasukkan tabung dan
sentrifuge selama 5 menit 1500-2000 rpm, supernatant dibuang
dan diambil sedimennya. Suspensi sedimen ini dicampur dengan
cat Sternheirmer-Malbin Stain’s untuk menonjolkan unsure
esedimen dan memperjelas strukturnya.
5. Sputum
Masukkan sputum ke dalam tabung steril yang berisi NaOH 4%
sama banyak. Kocok dengan baik. Inkubasi pada suhu kamar 25-
30OC selama 15-20 menit dengan pengocokan teratur tiap 5
menit. Sentrifuge dengan kecepatan tinggi selama 8-10 menit.
Endapan diambil dan supernatan dibuang pada air lysol.
a. Menilai Spesimen Yang Memenuhi Syarat
Spesimen diterima oleh petugas loket dan sampling. Penilaian
specimen harus dilakukan sesuai dengan jenis pemeriksaan.
Penilaian specimen harus segera dilakukan setelah menerima
spesimen. Petugas laboratorium wajib menolak dan
mengembalikan spesimen yang tidak memenuhi syarat
pemeriksaan. Spesimen yang ditolak diberitahukan lewat via
aiphone ruangan atau yang mengantar spesimen.

MutlakDitolak
Minimal
No Pemeriksaan JenisSampel Bek Lisis Keruh Ket
volume
u
1 Hematologirutin Darah EDTA 3 ml + + -
2 AsamUrat Serum 0,2 ml - + -
3 Glukosa Serum/plasma 0,2 ml - + -
4 Cholesterol Serum 0,2 ml - + +
5 HBsAg Stick Serum/plasma 0,5 ml - + -
6 Urine Lengkap Urine pagi 10 ml - - -
7 BTA SPS Sputum SPS SPS - - -
8 Malaria Darah Slide 1 ml - - -
9 Spesimen GO Slide/sekret - - - -
10 Jamur Candida Slide/sekret - - - -

IV. Penyimpanan Spesimen


Perhatikan faktor yang mempengaruhi penyimpanan antara lain :
1. Terjadi kontaminasi oleh kuman dan bahan kimia.
2. Terjadi metabolism oleh sel-sel hidup pada spesimen.
3. Terjadi penguapan.
4. Pengaruh suhu.
5. Terkena paparan sinarmata hari.

Beberapa cara penyimpanan spesimen :


a. Disimpan pada suhu kamar
b. Disimpan dalam lemari es suhu 2-8OC
c. Dibekukan suhu -20OC, -70OC atau -120OC
d. Dapat diberikan bahan pengawet
e. Penyimpanan specimen darah sebaiknya dalam bentuk
serum atau lisat.
V. Rujukan Spesimen
Hal yang perlu diperhatikan saat pengiriman spesimen :
1. Waktu pengiriman jangan melampaui masa stabilitas spesimen.
2. Tidak terkena sinar matahari langsung
3. Kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja laboratorium
termasuk pemberian label yang bertuliskan “Bahan Pemeriksaan
Infeksius” atau “Bahan Pemeriksaan Berbahaya”.
4. Suhu pengiriman harus memenuhi syarat.
VI. Analitik
Hal yang perlu diperhatikan saat analisa :
1. Mengerjakan proses/prosedur sesuaistandar (SPO) yang telah
ditentukan.
2. Melaksanakan dan mengevaluasi program QC.
3. Pengawasan dan monitoring kegiatan harian untuk mengurangi
kesalahan-kesalahan yang mungkin muncul.
VII. Pasca Analitik
Hal yang perlu diperhatikan saat pasca analisa :
1. Pembacaan hasil ( rentang waktu pembacaan, standar
pembacaan, nilai normal )
2. Pencatatan, penulisan dan pelaporan hasil
3. Penyerahan hasil laboratorium
7. Bagan Alir
Spesimen

Pra Analitik

Analitk

Pasca
Analitik

Hasil
8. Hal-hal yang SOP
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Laboratorium
10. Dokumen Daftar Cek list
terkait Register Laboratorium
Form Permintaan Laboratorium
Form Hasil Laboratorium
11. Rekaman
historis
perubahan

No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan


PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG
DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS KUTA UTARA
Jl. Raya Kesambi, Kerobokan, Kuta Utara – Telp. (0361) 429981
Email : kutautara_dikesbadung@yahoo.com
Website : http://dinkes.badungkab.go.id/puskesmaskutautara

DAFTAR TILIK SOP PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN LABORATORIUM

No Kegiatan Ya Tidak

1. Petugasmenyiapkanpasien
2. Petugasmemeriksatingkatkesadaranpasien
3. Petugasmemeriksatanda-tanda vital pasien
4. Petugasmemeriksaluka yang diderita pasien
5. Petugas melakukan primary survay
6. Petugas melakukan secondary survay
7. Petugas melakukan pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan
dengan cepat
8. Petugas melakukan tindakan pada pasien umum sesuai SOP
9. Petugas menyiapkan rujukan
10. Petugasmembantumengurusadministrasi

CR : …………………………%.

Anda mungkin juga menyukai