Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN PARASIT

MALARIA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman :

Puskesmas drg. Melfina Syamsuddin


Tamalanrea TTD Kepala Puskesmas : Nip.19680122 200502 2 002

1. Definisi  Pemeriksaan darah penderita yang diduga malaria dengan pemeriksaan


mikroskopis.
2. Tujuan  Memastikan bahwa semua proses mulai dari pengambilan sampel,
pewarnaan sediaan dan pemeriksaan sediaan telah dilakukan dengan benar.
 Sebagai pedoman untuk melakukan prosedur pemeriksaan dalam rangka
meningkatkan mutu kualitas hasil pemeriksaan malaria.
3. Kebijakan Kebijakan Kepala UPT Puskesmas Tamalanrea No. / / / / /
Tentang Pemeriksaan Parasit Malaria.
4. Referensi Pedoman Teknis Pemeriksaan Parasit Malaria Kementerian Kesehatan RI.
5. Prosedur  Alat dan Bahan
1. Mikroskop
2. Objek glass
3. Lancet steril
4. Kapas alkohol 70%
5. Handscoon
6. Rak Pewarnaan
7. Pipet tetes
8. Beaker glass
9. Kapas kering

 Reagensia
1. Larutan buffer (pH 7,2)
2. Aquades
3. Alkohol 70%
4. Larutan Giemsa Stock
5. Metanol

Cara Kerja
 Pengambilan sediaan darah malaria
1. Pegang tangan kiri pasien dengan posisi telapak tangan menghadap
ke atas.
2. Pilih jari tengah atau jari manis (pada bayi usia 6-12 bulan darah
diambil dari ujung ibu jari kaki dan bayi < 6 bulan darah diambil dari
tumit).
3. Bersihkan jari dengan kapas alkohol untuk menghilangkan kotoran
dan minyak yang menempel pada jari tersebut.
4. Setelah kering, jari ditekan agar darah banyak terkumpul di ujung
jari.
5. Tusuk bagian ujung jari (agak di pinggir, dekat kuku) secara cepat
dengan menggunakan lancet.
6. Tetes darah pertama yang keluar dibersihkan dengan kapas kering,
untuk menghilangkan bekuan darah dan sisa alcohol.
7. Tekan kembali ujung jari sampai darah keluar, ambil object glass
bersih (pegang object glass di bagian tepinya). Posisi object glass
berada di bawah jari tersebut.
8. Teteskan 1 tetes kecil darah (+ 2μl) di bagian tengah object glass
untuk SD tipis. Selanjutnya 2-3 tetes kecil darah (+ 6μl) di bagian
ujung untuk SD tebal.
9. Bersihkan sisa darah di ujung jari dengan kapas.
10. Letakkan object glass yang berisi tetesan darah diatas meja atau
permukaan yang rata.
11. Untuk membuat SD tipis, ambil object glass baru (object glass
kedua) tetapi bukan cover glass. Tempelkan ujungnya pada tetes
darah kecil sampai darah tersebut menyebar sepanjang object glass.
12. Dengan sudut 45⁰ geser object glass tersebut dengan cepat ke arah
yang berlawanan dengan tetes darah tebal, sehingga didapatkan
sediaan hapus (seperti bentuk lidah).
13. Untuk SD tebal, ujung object glass kedua ditempelkan pada ke tiga
tetes darah tebal. Darah dibuat homogen dengan cara memutar ujung
object glass searah jarum jam, sehingga terbentuk bulatan dengan
diameter 1 cm.
14. Pemberian label/etiket pada bagian ujung object glass dekat sediaan
darah tebal, bisa menggunakan kertas label atau object glass frosted.
Pada label dituliskan KODE KABUPATEN/KOTA/KODE
FASYANKES/ NOMER REGISTER/BULAN/TAHUN.
15. Proses pengeringan SD harus dilakukan secara perlahan-lahan di
tempat yang datar. Tidak dianjurkan menggunakan lampu (termasuk
lampu mikroskop), hair dryer. Hal ini dapat menyebabkan SD
menjadi retak-retak sehingga mempengaruhi hasil pemeriksaan.
Kipas angin dapat digunakan untuk mengeringkan SD.
16. Selama proses pengeringan, SD harus dihindarkan dari gangguan
serangga (semut, lalat, kecoa dll), debu, panas, kelembaban yang
tinggi dan getaran.
17. Setelah kering, darah tersebut harus segera diwarnai. Pada keadaan
tidak memungkinkan selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam SD
harus sudah diwarnai.

 Pewarnaan sediaan darah


1. SD tipis yang sudah kering difiksasi dengan methanol. Jangan
sampai terkena SD tebal.
2. Letakkan pada rak pewarna dengan posisi darah berada di atas.
3. Siapkan 3% larutan Giemsa dengan mencampur 3 bagian giemsa
stock dan 97 bagian larutan buffer
4. Tuang larutan Giemsa 3% dari tepi hingga menutupi seluruh
permukaan object glass. Biarkan selama 45-60 menit.
5. Tuangkan air bersih secara perlahan-lahan dari tepi object glass
sampai larutan Giemsa yang terbuang menjadi jernih. Angkat dan
keringkan SD. Setelah kering, SD siap diperiksa.

 Pemeriksaan sediaan darah malaria


Sediaan Darah Tebal
1. SD diletakkan pada meja sediaan mikroskop.
2. Lihat SD dengan lensa objektif 10 kali dan fokuskan lapang pandang
pada bagian tepi SD tebal dan teteskan minyak imersi.
3. Ganti lensa objektif dengan pembesaran 100 kali.
4. Fokuskan lapang pandang dengan memutar mikrometer sampai
eritrosit terlihat jelas. Periksa SD dengan menggerakkan meja
sediaan dengan arah kekiri dan kekanan.
5. Pemeriksaan rutin tebal dinyatakan negatif bila tidak ditemukan
parasit pada 100 lapang pandang. Bila ditemukan parasit,
pemeriksaan dilanjutkan dengan 100 lapangan pandang sebelum
diagnosa ditegakkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan ada
tidaknya infeksi campur.

Sediaan Darah Tipis


1. SD diletakkan pada meja sediaan mikroskop.
2. Lihat SD dengan lensa objektif pembesaran 10 kali dan fokuskan
lapang pandang lalu teteskan minyak imersi.
3. Ganti lensa objektif dengan pembesaran 100 kali.
4. Fokuskan lapang pandang dengan memutar mikrometer sampai
eritrosit terlihat jelas. Periksa SD dengan menggerakkan meja
sediaan dengan arah kekiri dan kekanan.
5. Pemeriksaan dilakukan sampai 100 lapangan pandang untuk
menentukan negatif. Bila diperlukan dapat dilihat sampai 400 lapang
pandang.

 Menghitung jumlah parasit


Metode 1
1. Jumlah parasit/μl darah dihitung berdasarkan jumlah leukosit pada
SD tebal (standar = 8.000 /μl). Untuk penghitungan parasit
diperlukan 2 buah tally counter. Satu tally counter untuk
menghitung parasit, dan yang lainnya untuk menghitung leukosit.
2. Bila pada 200 leukosit ditemukan 100 parasit atau lebih, catat
hasilnya per 200 leukosit.
3. Bila pada 200 leukosit hanya ditemukan 99 parasit atau kurang,
lanjutkan pemeriksaan sampai menjadi 500 leukosit, catat hasilnya
per 500 leukosit.
4. Jadi jumlah parasit dalam 1 μl darah : jumlah parasit x 8.000
jumlah leukosit
5. Apabila penghitungan parasit dilakukan terhadap 200 leukosit maka
jumlah parasit dikalikan 40. Bila penghitungan parasit dilakukan
terhadap 500 leukosit, jumlah parasit dikalikan 16.
6. Secara umum jumlah gametosit dan stadium aseksual dihitung
secara terpisah.

Metode 2 semi kuantitatif atau sistem plus


1. + = 1 sampai 10 parasit dalam 100 lapang pandang SD tebal.
2. + + = 11 sampai 100 parasit dalam 100 lapang pandang SD
tebal.
3. + + + = 1 sampai 10 parasit dalam 1 lapang pandang SD
tebal.
4. + + + + = >10 parasit dalam 1 lapang pandang SD tebal.

 Pelaporan pemeriksaan sediaan darah malaria


1. Tidak ditemukan parasit malaria.
2. Ditemukan parasit malaria;
- Spesies parasit malaria.
- Stadium parasit malaria
- Jumlah parasit malaria

6. Diagram
Pengambilan sediaan Pembuatan sediaan
Menyiapkan
Alir alat, bahan dan
darah malaria darah tetes tebal dan
reagensia yang darah tipis
diperlukan

Menghitung jumlah Melakukan pemeriksaan Melakukan


parasit malaria sediaan darah tetes tebal Pewarnaan sediaan
dan tipis darah

Melaporkan hasil
pemeriksaan sediaan
hapusan darah malaria
7. Unit 1. Poli umum
Terkait 2. Poli usila
3. MTBS
4. KIA/KB
8. Dokumen 1. Rekam medis
terkait
2. Catatan tindakan

9. Rekaman Historis Perubahan


Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN PARASIT MALARIA

No
Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah Petugas laboratorium penyiapkan alat, bahan dan
reagensia yang diperlukan dengan benar ?
2 Apakah Petugas laboratorium melakukan pengambilan
sediaan darah malaria sesuai prosedur dengan benar?
3 Apakah Petugas laboratorium melakukan pembuatan sediaan
darah tetes tebal dan darah tipis dengan baik dan
benar ?
4 Apakah Petugas laboratorium melakukan pewarnaan sediaan
darah dengan baik dan benar ?
5 Apakah Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan
sediaan darah tetes tebal dan tipis dengan baik dan
benar ?
6 Apakah Petugas laboratorium menghitung jumlah parasit
malaria dengan baik dan benar ?
7 Apakah Petugas laboratorium melaporkan hasil pemeriksaan
sediaan hapusan darah malaria dengan benar ?

CR = …….% Tamalanrea,
Auditor / Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai