Anda di halaman 1dari 12

PEMERIKSAAN

LABORATORIUM DAN
JENIS-JENIS
PEMERIKSAAN
SOP NO
No.Revisi
Tgl.Berlaku
Halaman
PUSKESMAS SOLEMAN BANI, S.KEP
PADEDIWATU NIP 19

Pengertian Pemeriksaan penunjang laboratorium untuk menentukan penyakit

Tujuan Sebagai acuan penerapan langka-langka untuk menegakkan diagnosa


pasien

Kebijakan
Referensi Permenkes no 37 Tahun 2012 Tentang Laboratorium Puskesmas
Prosedur Jenis – jenis Pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas
- Pemeriksaan Malaria
- Pemeriksaan Kolesterol
- Pemeriksaan GDS, GDP, GD2PP
- Pemeriksaan Asam Urat
- Pemeriksaan Tes Kehamilan
Unit Terkait Laboratorium
PEMERIKSAAN MALARIA
SOP NO
No.Revisi
Tgl.Berlaku
Halaman

PUSKESMAS SOLEMAN BANI, S.KEP


PADEDIWATU NIP 19

Pengertian Tes malaria adalah tes laboratorium yang dapat memberikan informasi
tentang parasit genus plasmodium sebagai penyebab penyakit malaria.
Tes malaria meliputi: tes apusan darah tebal dan tes apusan darah tipis

Tujuan Sebagai acuan Penerapan langkah-langkah dalam tes malaria.

Kebijakan
Referensi Permenkes no 37 Tahun 2012 Tentang Laboratorium Puskesmas
Prosedur Pra Analitika.
a. Persiapan pasien:
- Pengambilan sampel dilakukan sebelum pasien menggunakan
obat antimalaria
- Waktu pengambilan sampel harus tepat yaitu pada saat deman
b. Persiapan sampel :
Darah dapat berupa darah kapiler atau darah vena yang diberi
antikoagulan EDTA
c. Alat dan bahan :
- Kapas alkohol 70%
- Blood lancet
- Metanol absolut
- Objek glass
- Larutan giemsa dengan larutan buffer ph 7, 2
- Air kran/aquades
- Mikroskop
Analitik
A. Cara pembuatan sediaan darah tebal dan tipis
1. Bersihkan ujung jari atau anak telinga dengan kapas alcohol
70%. Biarkan mengering.
2. Tusuk kulit dengan jarum (blood lancet) dengan cepat, cukup
dalam sehingga darah dapat mengalir secara bebas tanpa diperas
(dipijat). Tetesan darah pertama dibuang
3. Buat sediaan darah tebal dengan cara meneteskan sebanyak
sebanyak 3-4 tetes darah pada daerah dekat ujung objek glass
yang bersih dan bebas dari lemak
4. Dengan sudut objek glass yang lain campurkan tetesan darah
tersebut secara membuat sehingga diameternya sekitar 20 mm.
Ketebalannya demikian rupa sehingga masih bisa membaca
Koran yang diletakkan dibelakang sediaan tersebut
5. Buatlah sediaan darah tipis pada sisa tempat diobjek glass yang
sama
6. Tempatkan di kotak sediaan atau Letakkan horizontal agar
mengering. Lindungi terhadap pengotoran oleh debu atau
ganguan lalat, dan kecoa. Sediaan darah tebal kadang-kadang
perlu waktu 2 jam untuk menjadi kering
B. Prosedur pewarnaan
Cara Pembuatan Larutan Buffer
Larutan Buffer terdirir atas 2 stok larutan yaitu:
 Dinatrium phosphate, anhydrous (Na2HPO4) 9,5 gr per liter
 Natrium asam phosphate (NaH2PO4H2o) 9,2 gr per liter
Dari stok larutan ini dibuat larutan buffer dalam air
Untuk pewarnaan dan pencucian sediaan, sebagai berikut:
Formula untuk 1 (satu) liter
pH Na2HPO4 NaH2PO4H2O Aquadest
6,8 49,6cc 50,4cc 900cc
7,0 61,1cc 38,9cc 900cc
7,2 72,,0cc 28,0cc 900cc
7,4 80,3cc 19,7cc 900cc
1. Sediaan darah tipis
a. Sediaan darah tipis difikasi dengan direndam metanol selama 2-
3 menit.
b. Rendam sediaan dalam larutan campuran 1 (satu) cc stok giemza
dengan 50 cc larutan buffer air selama 10-45 menit
c. Cuci dengan aquadest dan biarkan mengering
2. Sediaan darah tebal
Pada sediaan darah tebal, tidak dilakukan perendaman dengan
metanol absolut tetapi langsung dengan penawaran. Kemudian cuci
dengan aquades dengan hati-hati.
C. Pemeriksaan sediaan apusan
Periksaan sediaan apusan darah dibawah mikroskop dengan lengsa
objektif 100x untuk melihat ada atau tidak parasit malaria, dan untuk
mengidentifikasi ada/tidak plasmodium vivax, falcifarum, malariae,
atau plasmodium ovale.
Nilai rujukan:
Hasil tes positif jika ditemukan parasit malaria, negatif jika tidak
ditemukan parasit malaria
Pasca Analitik
Interprestasi
Pemeriksaan mikroskopis yang terbaik adalah berdasarkan hitung
parasit dengan identifikasi parasit yang tepat
 Hitung parasit pada tetes darah tebal : dihitung berdasarkan
leukosit (eritrosit sudah lisis), yaitu per 200 leukosit
Contoh : Hasil : 1500 parasit/200 leukosit
Bila leukosit 8000/ul, hitung parasit 8000/200x1500 par = 60.000/ul
Penilaian : Hitung parasit < 100,000/ul, mortalitas< 1%

Hitung parasit < 500.000/ul, mortalitas >50%


Catatan: - baik untuk parasitemia rendah
- kurang baik bila parasit padat
 Secara kasar pada pemeriksaan tetes darah tebal sering
dilaporkan dengan kode plus 1 (+) satu sampai dengan kode
plus 4 (++++), yang artinya ialah:
+ : 1-10 parasit per 100 lapang pandang
++ : 11-100 parasit per 100 lapang pandang
+++ : 1-10 parasit satu lapang pandang
++++ : lebih dari 10 parasit per satu lapang pandang
Unit Terkait Laboratorium
PEMERIKSAAN
KOLESTEROL (TES STRIP)
SOP NO
No.Revisi
Tgl.Berlaku
Halaman

PUSKESMAS SOLEMAN BANI, S.KEP


PADEDIWATU NIP 19

Pengertian Merupakan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar Cholestetol


Total darah seorang pasien

Tujuan Sebagai acuan screening test Kolestetol Total darah seorang pasien
untuk membantu dokter dalam menegakkan diagnosa
Kebijakan
Referensi 1. Prosedur alat Lipid - Pro
2. Good laboratory practice / GLP, Pusdiknakes 2004
3. Penuntun lab klinik, R. GANDASOEBRATA, 1992

Prosedur Melalui system Lipid – Pro tes ini berdasarkan pada pembacaan
kerapatan refleksi ketika darah di terapkan, perubahan warna di daerah
uji melalui enzim. Catatan meteran perubahan dalam warna dan
mengkonfersi pengukuran dengan hasil yang di tampilkan menggunakan
data sebelumnya dengan memasukkan melalui kode

Alat dan Bahan :


1. Lipid Pro – Strip
2. Kapas alkohol dan kapas kering
3. Autoclick
4. Blood lancet
5. Specimen : darah kapiler

Cara Kerja :
1. Standarkan strip Lipid – Pro dengan mendekatkan barcode yang ada
di label tempat stik dengan alat kemudian akan terbaca RFID
symbol
2. Diambil tes strip dan sisipkan pada alat dengan mengikuti tanda
panah dan tunggu sampai timbul tanda tetes darah ( Insert Into
Blood ) muncul pada layar
3. Darah kapiler yang didapatkan pada ujung jari diambil dan
dimasukkan kedalam masing-masing tempat sampel ± 5µ
4. Ditunggu, alat akan menhitung mundur kolesterol Total akan
muncul pada layar
5. Dikeluarkan tes strip dan buang kedalam sampah medis

Nilai Normal :
Kolesterol Total < 200 mg/dl

Unit Terkait Laboratorium


PEMERIKSAAN GLUKOSA
DARAH ( TES STRIP)
SOP NO
No.Revisi
Tgl.Berlaku
Halaman

PUSKESMAS SOLEMAN BANI, S.KEP


PADEDIWATU NIP 19

Pengertian Merupakan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar gula darah


seorang pasien

Tujuan Sebagai acuan screening test kadar gula darah seorang pasien untuk
membantu dokter dalam menegakkan diagnosa
Kebijakan
Referensi 1. Prosedur ACCU check for Glukosa
2. Good laboratory practice / GLP, Pusdiknakes 2004
3. Penuntun lab klinik, R. GANDASOEBRATA, 1992

Prosedur Melalui system ACCU Check berdasarkan pengukuran dari arus listrik
yang disebabkan reaksi glukosa dengan bahan (reagen). Pada elektroda
emas dari strip. Sampel darah ditarik kedalam reaksi strip melalui reaksi
kapiler. Glukosa pada sampel bereaksi denan Glukosa Dehidrogenase
dan mediator. Reaksi ini menciptakan arus listrik, sebagai akibat adalah
proposional kekonsentrasi glukosa dalam darah dan telah diubah ke
konsentrasi ekuivalen dengan proram alogaritma dalam glukosa

Alat dan Bahan :


1. ACCU Check
2. ACCU Check Strip
3. Kapas alkohol dan kapas kering
6. Autoclick
7. Blood lancet
8. Specimen : darah kapiler

Cara Kerja :
1. Diambil tes strip dan disisipkan pada alat dengan mengikuti tanda
panahn dan tunggu sampai timbul tanda tetes darah ( Insert Blood )
muncul paada layar
2. Darah kapiler yang didapat pada ujun jari disentuhkan pada ujung tes
dan biarkan darah terisap dengan daya kapilaritas ( 1,5µ)
3. Ditunggu, alat akan menghitung mundur dan kadar glukosa akan
muncul pada layar
4. Dikeluarkan tes strip dan buang kedalam sampah medis

Nilai Normal :
GDS : 80 - 130 mg/dl
GDP : 80 - 110 mg/dl
GDPP 2 jam : 80 - 130 mg/dl

Unit Terkait Laboratorium


PEMERIKSAAN ASAM URAT
(TES STRIP)
SOP NO
No.Revisi
Tgl.Berlaku
Halaman

PUSKESMAS SOLEMAN BANI, S.KEP


PADEDIWATU NIP 19

Pengertian Merupakan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar asam urat darah
seorang pasien

Tujuan Sebagai acuan screening test kadar asam urat darah seorang pasien
untuk membantu dokter dalam menegakkan diagnosa
Kebijakan Permenkes no 37 Tahun 2012 Tentang Laboratorium Puskesmas
Referensi 1. Prosedur penggunaan alat Nesco
2. Good laboratory practice / GLP, Pusdiknakes 2004
3. Penuntun lab klinik, R. GANDASOEBRATA, 1992

Prosedur Melalui bio sensor electrode system pemeriksaan ini berdasarkan


penentuan perubahan arus yan disebabkan oleh reaksi asam urat dalam
electrode pada strip. Ketika sampel darah menyentuh area target pada
strip, darah otomatis tertarik ke zona reaksi pada strip. Hasil tes akan di
tampilkan pada layar

Alat dan Bahan :


1. Nesco Multy check
2. Stick asam urat dan stick asam urat
3. Kapas alkohol dan kapas kering
4. Autoclick
5. Blood lancet
6. Speciment : darah kapiler

Cara Kerja :
1. Dipasang cip asam urat pada bagian atas GCU meter
2. Dimasukkan strip asam urat pada lubang yang sudah disediakan, alat
akan menampilkan simbol darah
3. Diletakkan sisi strip pada tetesan darah sehingga darah masuk pada
strip
4. Layar akan menampilkan hasil pemeriksaan asam urat dalam satuan
mg/dl

Nilai Normal :
Laki – laki : 2,4 – 7,0 mg/dl
Perempuan : 2,3 – 6,0 mg/dl
Unit Terkait Laboratorium
TES KEHAMILAN

SOP NO
No.Revisi
Tgl.Berlaku
Halaman

PUSKESMAS SOLEMAN BANI, S.KEP


PADEDIWATU NIP 19

Pengertian Tes kehamilan (plano tes) adalah merupakan suatu tahap test strip yang
menggunakan urine seara immunokromatografi untuk mendeteksi
adanya HCG dalam urine dan juga mendeteksi adamnya kehamilan
Tujuan Sebagai acuan Penerapan langkah-langkah dalam pemeriksaan test
Kehamilan
Kebijakan
Referensi Permenkes no 37 Tahun 2012 Tentang Laboratorium Puskesmas
Prosedur Pra Analitik
 Persiapan sampel
Sampel yang digunakan sebaiknya urine pertama pagi hari
 Prinsip tes : immunokromatografi
 Alat dan bahan :
- Pot urine
- Kit EXCEL Hcg
- Urine (sebaiknya urine pagi hari)
Analitik
Cara kerja
1. Alat tes dilepas dari tutupnya dan dicelupkan kedalam pot urine
2. Tunggu pada garis merah muncul pada alat tes ( C/T)
Pasca Analitik
Interprestasi hasil
 Positif : terbentuk 2 garis mareh pada bagian control (C) dan tes
(T)
 Negatif : hanya 1 garis merah yang muncul pada bagian kontrol
(C)
 Invalid : tidak timbul garis merah sama sekali atau timbul hanya
pada bagian tes (T)

Anda mungkin juga menyukai