Anda di halaman 1dari 5

PERMINTAAN PEMERIKSAAN,

PENERIMAAN, PENGAMBILAN
DAN PENYIMPANAN SPESIMEN
Nomor : 445.4/313/TU
No. Revisi :
SOP Tanggal
:15 februari 2018
Berlaku
Halaman : 1/5

UPT Puskesmas Pondok Suminah, SKM,M.Kes


Pucung NIP 19650104 198412 2 004

1. Pengertian Permintaan pemeriksaan adalah kegiatan dimana pasien meminta untuk


dilakukan pemeriksaan laboratorium sesuai SOP yang ditetapkan, agar
mendapatkan hasil yang dapat dipercaya. Dimulai dari penerimaan,
pengambilan dan penyimpanan spesimen.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk permintaan
pemeriksaan, penerimaan, pengambilan dan penyimpanan spesimen.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Pondok Pucung Nomor
445.4/026/PKMPDPC/2018 tentang Pelayanan Laboratorium

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun


2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2013 tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang Baik.
3. Gandasoebrata, R. 1999. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: PT
Dian Rakyat.
5. Alat dan bahan Alat :
a. Buku register laboratorium
b. Botol urin
c. Label/etiket dan spidol
d. Pot sputum
e. Syringe
f. Plaster
g. Torniquet
h. Safety Box
i. Tabung EDTA/Clot Activator

1
Bahan :
a. Kapas alkohol
b. Lancet steril
6. Prosedur Permintaan Pemeriksaan Laboratorium
1) Petugas laboratorium memeriksa formulir permintaan laboratorium
yg di bawa oleh pasien.
2) Petugas laboratorium mencatat identitas pasien di buku register
laboratorium.
3) Petugas laboratorium melakukan hand hygine.
4) Petugas laboratorium mengenakan APD, mulai dari jas lab, masker
dan handscoon.
5) Petugas laboratorium mempersiapkan peralatan untuk pengambilan
spesimen.
6) Petugas laboratorium mengambil spesimen pasien.
7) Petugas laboratorium memeriksa spesimen.
8) Apabila hasil pemeriksaan laboratorium sudah selesai, petugas
laboratorium menyerahkan hasil pemeriksaan ke pasien.

Penerimaan Spesimen
1) Petugas laboratorium menerima spesimen.
2) Petugas laboratorium menyesuaikan spesimen yang diterima
dengan formulir permintaan pemeriksaan.
3) Petugas laboratorium mencatat kondisi fisik spesimen saat diterima.
4) Petugas laboratorium dapat menolak spesimen apabila spesimen
tidak sesuai dan tidak menenuhi syarat dengan permintaan
pemeriksaan laboratorium.
5) Petugas laboratorium memberi label identitas pasien pada wadah
spesimen.
6) Petugas laboratorium memeriksa spesimen.

Pengambilan Spesimen
1) Pengambilan darah Vena
a) Petugas laboratorium melakukan desinfeksi daerah vena
mediana cubiti dengan kapas alkohol 70 % kemudian
membiarkannya kering.
b) Petugas laboratorium memasanga ikatan pembendung / torniquet
diatas fossa cubiti.
c) Petugas laboratorium meminta pasien untuk mengepal dan

2
membuka tanganya beberapa kali agar vena terlihat jelas.
d) Petugas laboratorium menusukkan jarum / syring diatas vena
dengan tangan kanan sampai menembus lumenvena, kemudian
lepaskan ikatan pembendung/tourniquet.
e) Petugas laboratorium mengambil spesimen darah sesuai yang
dibutuhkan kemudian meletakkan kapas alkohol diatas jarum /
syringe dan cabut jarum secara perlahan-lahan.
f) Petugas laboratorium meminta pasien untuk menekan bekas
tusukan dengan kapas kering dan memplesternya.
g) Petugas laboratorium mengalirkan darah dari syringe ke dalam
tabung EDTA / Clot Activator secara perlahan-lahan lewat
dinding tabung agar eritrosit tidak pecah kemudian syringe yang
habis dipakai dibuang ke safety box.
2) Pengambilan darah kapiler
a) Petugas laboratorium menyiapkan autoclik yang telah diisi blood
lancet yang baru.
b) Petugas laboratorium membersihkan ujung jari atau anak daun
telinga pasien dengan kapas alkohol 70% dan membiarkannya
kering.
c) Petugas laboratorium memegang bagian jari yang akan ditusuk
supaya tidak bergerak tekan sedikit agar rasa nyeri berkurang
dan keluar darahnya banyak.
d) Petugas laboratorium menusuk dengan memakai autoclik pada
jari tengah dengan arah tegak lurus, apabila memakai anak
daun telinga tusukan dilakukan dipinggir bukan disisinya
tusukan harus cukup dalam.
e) Petugas laboratorium membuang tetesan darah pertama keluar
dengan memakai kapas kering, tetesan darah berikutnya dipakai
untuk pemeriksaan.
f) Tekan bekas tusukan dengan kapas kering dan memplasternya.
g) Lepaskan blood lancet dari autoclik dan membuangnya ke
dalam safety box.
3) Pengambilan Sampel Urine
a) Petugas laboratorium memberi label identitas pasien pada pot
urin kemudian berikan kepada pasien.
b) Petugas laboratorium memberikan pot urin kepada pasien.
c) Petugas laboratorium memberikan penjelasan pada pasien
untuk mengambil urin yang pancar tengah (urin keluar pertama

3
dibuang yang tengah tengah ditampung dan yang terakhir
dibuang).
d) Petugas laboratorium menerima sampel urin.
e) Kemudian petugas laboratorium memeriksa sampel urin.
4) Pengambilan Sampel Feses
a) Petugas laboratorium memberi label identitas pasien pada pot
feses kemudian berikan kepada pasien.
b) Petugas laboratorium memberikan penjelasan kepada pasien
untuk buang air kecil terlebih dahulu karena feses tidak boleh
tercampur urin kemudian buang air besar lalu mengambil
sedikit feses (kira 2,5gr) menggunakan sendok yang disediakan
kedalam pot feses dan menginstruksikan untuk menutut pot
dengan rapat.
c) Kemudian petugas laboratorium memeriksa sampel feses.
5) Pengambilan Sampel Sputum
a) Petugas laboratorium memberi label identitas pasien padat pot
sputum kemudian berikan kepada pasien.
b) Petugas laboratorium memberikan penjelasan pada pasien
bagaimana cara mengeluarkan sputum yang baik, yaitu dengan
cara kumur-kumur lebih dahulu, tarik nafas 2-3 kali, tahan
beberapa detik, kemudian batukan kuat-kuat.
c) Pasien menutup wadah sputum dengan rapat.
d) Kemudian petugas laboratorium memeriksa sampel sputum.

Pengelolaan Spesimen
1) Darah (Whole Blood)
a) Petugas laboratorium menampung darah kedalam tabung yang
berisi EDTA.
b) Sebelum dilakukan pemeriksaan petugas laboratorium
menghomogenkan darah dengan membolak-balikan tabung
sebanyak 10-12 kali.
2) Serum
a) Petugas laboratorium menampung darah kedalam tabung yang
berisi plain/clot activator.
b) Petugas laboratorium membiarkan darah beku pada suhu
kamar selama 15-30 menit.
c) Petugas laboratorium mensentrifuge darah beku dengan
kecepatan 3000 rpm selama 5-15 menit.

4
3) Plasma
a) Petugas laboratorium menampung darah kedalam tabung yang
berisi EDTA.
b) Petugas laboratorium mensentrifuge darah beku dengan
kecepatan 3000 rpm selama 5-15 menit.

Penyimpanan Spesimen
1) Untuk spesimen darah baiknya dalam bentuk serum, petugas
menyimpan spesimen didalam lemari es pada suhu 0OC – 8OC.
2) Untuk spesimen urin petugas memberikan bahan pengawet Toluen
pada spesimen urin dan menyimpannya didalam lemari es pada
suhu 4OC .
3) Petugas laboratorium melabeli spesimen dengan nama pasien dan
tanggal penyimpanan.
4) Petugas laboratorium menyimpan spesimen serum selama 1
minggu dalam lemari es.
5) Petugas laboratorium menyimpan spesimen untuk pemeriksaan
Hematologi 2 hari pada suhu kamar.
6) Petugas laboratorium menyimpan formulir permintaan lab ditempat
tersendiri.
7. Diagram Alir
Permintaan pemeriksaan laboratorium

Penerimaan spesimen

Pengambilan spesimen

Pengelolaan spesimen

Penyimpanan
spesimen

8. Unit Terkait Laboratorium


9. Dokumen Terkait
10. Rekaman Historis No Tgl mulai
Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan . diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai