Anda di halaman 1dari 4

PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN

PENYIMPANAN SPESIMEN
No.Dokumen : SOP/ /PKM-KHP/I/2017
No. Revisi :0
SOP Tanggal Terbit : 5 Januari 2017
Halaman : 1 dari 4
UPTD PUSKESMAS Aa Ahmad Suhendar,S.Kp,M.Kep
KAHURIPAN NIP. 19650814 199103 1 012

1. Pengertian Penerimaan spesimen adalah kegiatan penerimaan smpel dari pasien yang berupa
urine, feses dan sputum
Pengambilan spesimen adalah kegiatan pengambilan sampel darah vena dan
kapiler pasien oleh petugas laboratorium
Penyimpanan spesimen adalah kegiatan menyimpan sampel berupa serum yang
akan dirujuk ke laboratorium rujukan
2. Tujuan Supaya spesimen yang diterima, yang diambil, dan yang disimpan dapat
memenuhi syarat untuk dilakukan analisis
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas UPTD Puskesmas DTP Kahuripan Nomor :
800/ /PKM/I/2017 tentang Permintaan Pemeriksaan, Penerimaan Spesimen,
Pengambambilan dan Penyimpanan Spesimen
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 43 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Klinik Yang Baik.
5. Prosedur I. Penerimaan Spesimen
a. Petugas laboratorium memeriksa kesesuaian antara spesimen yang
diterima dengan formulir permintaan pemeriksaan, spesimen yang
tidak sesuai dan tidak memenuhi persyaratan hendaknya ditolak
b. Petugas laboratorium yang menerika spesimen harus mengenakan jas
laboratorium
c. Petugas laboratorium menganggap semua spesimen insfeksius dan
menangani dengan hati-hati
d. Petugas laboratorium membersihkan dan mendesinfeksi meja
penerimaan spesimen setiap hari
e. Petugas laboratorium melarang tamu/pasien menyentuh barang
apapun yang terdapat pada meja dimana spesimen berada
II. Pengambilan Spesimen
a. Petugas laboratorium memberikan penjelasan kepada pasien mengenai
persiapan dan tindakan yang hendak dilakukan
b. Petugas laboratorium melaksanakan pengambilan spesimen dengan
benar agar spesimen tersebut mewakili keadaan yang sebenarnya
c. Petugas laboratorium melakukan pengambilan darah vena (dengan
cara plebotomi/menggunakan tabung vakum) :
Petugas laboratorium meminta pasien dalam posisi duduk atau
berbaring dengan posisi lengan pasien harus lurus, jangan
membengkokkan siku, memilih lengan yang banyak melaukan
aktivitas
Petugas laboratorium memasang torniquet 10 cm diatas lipat
siku
Petugas laboratorium meminta pasien untuk mengepalkan tangan
Petugas laboratorium memilih bagian vena mediana cubiti
Petugas laboratorium membersihkan kulit pada bagian yang akan
diambil darahnya dengan kapas alkohol 70% dan membiarkan
kering
Petugas laboratorium tidak memegang kulit yang sudah
dibersihkan
Petugas laboratorium menusuk bagian vena tadi dengan lubang
jarum menghadap ke atas dengan sudut kemiringan 15 derajat,
tekan tabung vakum ke dalam holder hingga darah terisap ke
dalam tabung
Petugas laboratorium melepas torniquet dan meminta pasien
melepaskan kepalan tangan
Petugas laboratorium membiarkan darah mengalir ke dalam
tabung sampai selesai. Apabila dibutuhkan darah dengan
antikoagulan yang berbeda dan volume lebih banyak, digunakan
tabung vakum yang lain
Petugas laboratorium melepaskan tabung vakum dari holder
Petugas laboratorium menarik, meletakkan kapas kering pada
bekas tusukkan, kemudian dipasang plester
Petugas laboratorium mencampur tabung vakum yang berisi darah
dengan cara dibolak-balik 5 kali atau sesuai dengan yang
dipersyaratkan sesuai warna tutup tabung vakum
d. Pengambilan darah kapiler :
Petugas laboratorium membersihkan bagian yang akan ditusuk
dengan menggunakan kapas alkohol 70% dan membiarkan sampai
kering
Petugas laboratorium memegang yang akan ditusuk supaya tidak
bergerak dan tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang
Petugas laboratorium menusuk menggunakan autoclick yang
didalamnya telah diisi lancet steril
Petugas laboratorium menusuk pada jari dengan arah tegak lurus
pada garis-garis sidik kulit jari
Petugas laboratorium menusuk pada bagian pinggir daun telinga
dengan cukup dalam supaya darah mudah keluar
Petugas laboratorium membuang tetesan darah yang pertama
keluar dengan menmakai kapas kering
Petugas laboratorium memakai tetes darah berikutnya untuk
pemeriksaan
III. Penyimpanan Spesimen
a. Petugas laboratorium mensentrifuge darah untuk mendapat serum
b. Petugas laboratorium menyimpan spesimen serum untuk pemeriksaan
yang akan dirujuk
c. Serum disimpan di lemari es pada suhu 2 - 8 C
IV. Penanganan Spesimen
a. Petugas laboratorium memperlakukan setiap spesimen sebagai bahan
infeksius
b. Petugas laboratorium menyimpan semua spesimen darah pada wadah
yang memiliki konstruksi yang baik
c. Petugas laboratorium mengumpulkan spesimen dengan hati-hati guna
menghindari kontaminasi
d. Petugas laboratorium yang memproses spesimen darah dan cairan
tubuh (contoh : membuka tutup tabung vakum) harus menggunakan
sarung tangan dan masker
e. Petugas laboratorium mencuci tangan setelah memproses spesimen-
spesimen tersebut
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Poli Gigi
3. Poli KIA KB
4. Poli MTBS
5. Unit Rawat Inap dan Bersalin
8. Dokumen -
Terkait
9. Rekaman
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
Historis
Perubahan

3/3

Anda mungkin juga menyukai