Anda di halaman 1dari 3

Pengambilan, Penanganan dan Penyimpanan

Spesimen
No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala
Puskesmas Umbulharjo I
Terbitan :

SPO
No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku : dr. Rachmawati Gundiarsi


Puskesmas NIP:19581208 198901 2 002
Umbulharjo I Halaman : 1-3

1.Pengertian  Perlakuan terhadap spesimen yang akan dilakukan pemeriksaan dengan


cara yang benar untuk menunjang analisis sehingga pemeriksaan teliti.

 Proses kegiatan dan langkah-langkah penanganan specimen.

2.Tujuan  Spesimen memenuhi syarat untuk dilakukan analisis.

 Menghindari tertukarnya sampel yang satu dengan yang lainnya.

3.Kebijakan 1. Setiap petugas harus mengetahui dan melaksanakan cara pengambilan,


pengiriman dan pengolahan spesimen dengan benar (Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012).
2. Spesimen yang sudah diambil harus segera diperiksa, karena stabilitas
spesimen dapat berubah (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2013)
1.Referensi 1. Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
2. Permenkes No. 43 tahun 2013 tentang Cara Penyelenggaraan
Laboratorium Klinik Yang Baik
3.Prosedur I. Pengambilan spesimen
a. Sebelum spesimen diambil petugas laboratorium memberikan
penjelasan kepada pasien mengenai persiapan dan tindakan yang
hendak dilakukan.
b. Petugas laboratorium memeriksa kesesuaian antara spesimen
yang diterima dengan formulir permintaan pemeriksaan.
Spesimen yang tidak sesuai dan memenuhi persyaratan
hendaknya ditolak.
c. Petugas laboratorium melaksanakan pengambilan spesimen
dengan benar agar spesimen tersebut mewakili keadaan yang
sebenarnya.
d. Petugas laboratoirum melakukan pengambilan darah vena
(dengan cara plebotomi/menggunakan tabung vakum) :
- Pasien posisi duduk atau berbaring dengan posisi lengan
pasien harus lurus, jangan membengkokkan siku. Pilih lengan
yang banyak melakukan aktivitas.
- Pasien diminta untuk mengepalkan tangan.

1
- Pasang torniquet ± 10 cm di atas lipat siku.
- Pilih bagian vena mediana cubiti.
- Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil darahnya
dengan alkohol 70% dan biarkan kering. Kulit yang sudah
dibersihkan jangan dipegang lagi.
- Tusuk bagian vena tadi dengan lubang jarum menghadap ke
atas dengan sudut kemiringan 15 derajat, tekan tabung vakum
sehingga darah terisap ke dalam tabung. Selanjutnya lepas
torniquet dan pasien diminta lepaskan kepalan tangan.
- Biarkan darah mengalir ke dalam tabung sampai selesai.
Apabila dibutuhkan darah dengan antikoagulan yang berbeda
dan volume lebih banyak, digunakan tabung vakum yang
lain. Kemudian lepaskan tabung vakum.
- Tarik jarum, letakkan kapas kering pada bekas tusukan,
setelah darah berhenti, plester bagian ini.
- Tabung vakum yang berisi darah dibolak-balik kurang lebih 5
kali atau sesuai yang dipersyaratkan sesuai warna tutup
tabung vakum.
e. Pengambilan darah kapiler :
- Bersihkan bagian yang akan ditusuk dengan alkohol 70% dan
biarkan sampai kering.
- Peganglah bagian tersebut supaya tidak bergerak dan tekan
sedikit supaya rasa nyeri berkurang.
- Tusuklah dengan cepat memakai lanset steril. Pada jari
tusuklah dengan arah tegak lurus pada garis-garis sidik kulit
jari. Pada daun telinga tusuklah pinggirnya, bukan sisinya.
Tusukan harus cukup dalam supaya darah mudah keluar.
- Tetesan darah yang pertama keluar dibuang dengan memakai
kapas kering, tetes darah berikutnya boleh dipakai untuk
pemeriksaan.

II. Penanganan spesimen


a. Petugas laboratorium memperlakukan setiap spesimen sebagai
bahan infeksius.
b. Petugas laboratoirum menyimpan semua spesimen darah pada
wadah yang memiliki konstruksi yang baik.
c. Petugas laboratoirum mengumpulkan spesimen dengan hati-hati
guna menghindari pencemaran dari luar kontainer atau
laboratorium.
d. Petugas laboratorium yang memproses spesimen darah dan
cairan tubuh (contoh: membuka tutup tabung vakum) harus
menggunakan sarung tangan dan masker.
e. Setelah memproses spesimen-spesimen tersebut, petugas
laboratorium mencuci tangan dan mengganti sarung tangan.

III. Penyimpanan spesimen


a. Petugas laboratorium menyimpan beberapa spesimen yang tidak
langsung diperiksa dengan memperhatikan jenis pemeriksaan
yang akan diperiksa, salah satunya adalah untuk pemeriksaan
campak, apabila sampel diambil selain hari Senin dan Kamis,

2
maka sampel berupa serum disimpan di lemari es suhu 2-8C
b. Petugas laboratorium menyimpan spesimen dengan beberapa
macam cara, antara lain :
- Disimpan pada suhu kamar.
- Disimpan dalam lemari es dengan suhu 0C - 8C.
- Dapat diberikan bahan pengawet.
- Penyimpanan spesimen darah dalam bentuk serum.
4. Distribusi 1. Petugas Laboratorium
2. Petugas unit BPU, KIA, BPG
5.Dokumen 1. Form permintaan pemeriksaan laboratorium
Terkait 2. Buku penerimaan spesimen

Anda mungkin juga menyukai