Anda di halaman 1dari 4

PERMINTAAN PEMERIKSAAN,

PENERIMAAN SPESIMEN, PENGAMBILAN


DAN PENYIMPANAN SPESIMEN
No.Dokumen : 074/PKML/SOP/UKP
/2023
SOP
No.Revisi : 01
Tanggal Terbit : 04/01/2023
Halaman : 1/4

UPTD
GUNAWAN,SKM., M.Kes
PUSKESMAS
Nip19790808200031 003
LAMBANDIA

1. Pengertian A. Permintaan
Suatu prosedur untuk menerima permintaan pemeriksaan pasien
laboratorium pasien dengan memperhatikan kenyamanan dan
keamanan pasien.
B. Penerimaan
Suatu prosedur untuk menerima specimen pasien dengan
memperhatikan hal-hal penting yaitu pemberian label atau identitas
pasien dan kondisi specimen
C. Pengambilan
Suatu prosedur pengambilan dan pendistribusian spesimen dalam
keadaan fresh dan aman sebagai bahan pemeriksaan laboratorium
D. Penyimpanan
Tatacara penyimpanan spesimen untuk keperluan penundaan
pemeriksaan dan dokumentasi.
2. Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam pengiriman specimen
ke laboratorium.
2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
penerimaan specimen bagi petugas laboratorium
3. Untuk mendapatkan spesimen yang baik dan memenuhi syarat untuk
dilakukan pemeriksaan.
4. Mempertahankan stabilitas spesimen
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Lambandia Nomor:
400.7/12/PKML/SK/I/2023 tentang Pelayanan Laboratorium.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri kesehatan Nomor 37 tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 1792/menkes/SK/XII/2010
tentang pedoman pemeriksaan kimia klinik.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43 Tahun 2013
tentang cara penyelenggaraan laboratorium klinik yang baik
5. Langkah- A. Permintaan Pemeriksaan Laboratorium
langkah
1) Pasien datang ke Puskesmas, keluarga pasien mendaftar di bagian
pendaftaran (loket) sesuai dengan kebutuhan/unit pelayanan yang
dituju.

2) Dokter/paramedis melakukan pemeriksaan kepada pasien. Apabila


pasien memerlukan pemeriksaan laboratorium, dokter/paramedis
menjelaskan kepada pasien bahwa diperlukan pemeriksaan
laboratorium.
3) Bila pasien setuju dilakukan pemeriksaan laboratorium, dokter
membuat surat pengantar untuk pasien yang memerlukan
pemeriksaan laboratorium.
4) Pasien pergi ke ruang laboratorium untuk kemudian menyerahkan
surat pengantar pemeriksaan laboratorium dan diserahkan ke
petugas laboratorium.
5) Petugas laboratorium memeriksa formulir permintaan laboratorium
yg di bawa oleh pasien kemudian menjelaskan kepada pasien
pemeriksaan apa saja yg akan dilakukan.
6) Petugas laboratorium mencatat identitas pasien di buku register
laboratorium, kemudian mempersiapkan peralatan untuk
pengambilan specimen selanjutnya dilakukan pengambilan
specimen.
7) Petugas laboratorium membawa spesimen yang sudah diambil
untuk dilakukan pemeriksaan.
8) Apabila hasil pemeriksaan laboratorium sudah selesai, petugas
laboratorium memberikan hasil kepada pasien (untuk pasien
tertentu hasil di sampaikan di serahkan kepada petugas atau
dokter yang bersangkutan) pemeriksaan ke unit pelayanan.
B. Penerimaan Spesimen
1) Setelah dilakukan pengambilan spesimen oleh petugas
laboratorium, spesimen di beri label identitas pasien tersebut
kemudian dibawa ke laboratorium.
2) Spesimen diterima oleh petugas laboratorium (lisis, beku atau
kurang ).
3) Kemudian di catat di penerimaan spesimen
C. Pengambilan Spesimen
1) Pengambilan darah Vena
a. Pasien (wali) mengisi inform consent
b. Melakukan komunikasi kepada pasien terhadap tindakan
yang akan dilakukan
c. Petugas laboratorium melakukan desinfeksi daerah vena
mediana cubiti dengan kapas alkohol 70 % kemudian biarkan
kering.
d. Pasang ikatan pembendung/torniquet diatas fossa cubiti.
e. Pasien diminta untuk mengepal dan membuka tanganya
beberapa kali agar vena terlihat jelas.
f. Spuit/syringe ditusukkan diatas vena dengan tangan kanan
sampai menembus lumen vena, kemudian lepaskan ikatan
pembendung/tourniquet.
g. Petugas kesehatan mengambil spesimen darah sesuai yang
dibutuhkan kemudian simpan kapas alcohol diatas
jarum/syringe dan cabut jarum perlahan-lahan.
h. Petugas laboratorium mengalirkan darah dari syringe ke
dalam tabung dengan anti koagulant atau non anti koagulant
secara perlahan-lahan lewat dinding tabung agar eritrosit
tidak pecah kemudian spuit yang habis dipakai dibuang ke
safety box.
2) Pengambilan darah kapiler
a. Petugas laboratorium menyiapkan autoclik yang telah diisi
blood lancet yang baru, bersihkan ujung jari atau anak daun
telinga pasien dengan kapas alkohol 70%, biarkan kering.
Pegang bagian jari yang akan ditusuk supaya tidak bergerak
tekan sedikit agar rasa nyeri berkurang.
b. Petugas laboratorium menusuk dengan cepat memakai
autoclik pada jari tengah dengan arah tegak lurus, apabila
memakai anak daun telinga tusukan dilakukan dipinggir
bukan disisinya tusukan harus cukup dalam.
c. Buang tetesan darah pertama keluar dengan memakai kapas
kering, tetesan darah berikutnya dipakai untuk pemeriksaan.
d. Tekan bekas tusukan dengan kapas alcohol.
e. Lepaskan blood lancet dari autoclik dan buang ke dalam safety
box.
3) Pengambilan Sampel Urine
a. Beri label pada pot urin kemudian berikan pada pasien.
b. Berikan penjelasan pada pasien untuk mengambil urin yang
pancar tengah (urin keluar pertama dibuang yang tengah
tengah ditampung dan yang terakhir dibuang).
c. Sampel diterima kemudian di simpan di tempat khusus sampel
urin.
4) Pengambilan Sampel Feses
a. Beri label identitas pasien pada pot feses kemudian berikan
kepada pasien.
d. Berikan penjelasan kepada pasien untuk buang air kecil
terlebih dahulu karena feses tidak boleh tercampur urin
kemudian buang air besar langsung kedalam pot feses (kira
2,5 gr) dan menginstruksikan untuk menutut pot dengan
rapat.
e. Sampel diterima oleh petugas kemudian di simpan di tempat
khusus sampel feses.
5) Pengambilan Sampel Sputum
a. Beri label identitas pasien padat pot sputum kemudian
berikan kepada pasien.
b. Berikan penjelasan pada pasien bagaimana cara
mengeluarkan sputum yang baik, yaitu dengan cara kumur-
kumur lebih dahulu, tarik nafas 2 - 3 kali, tahan beberapa
detik, kemudian batukan kuat-kuat,
c. Segera tutup wadah sputum dengan rapat.
d. Sampel diterima oleh petugas kemudian di simpan di tempat
khusus sampel sputum.
e. Pengambilan sputum di ruangan terbuka /di ruangan khusus.
D. Penyimpanan Spesimen
1) Petugas laboratorium menyimpan spesimen jika pemeriksaan
ditunda atau dikirim ke laboratorium lain.
2) Perhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa.
3) Siapkan wadah untuk penyimpanan specimen.
4) Petugas lab menyimpan spesimen yang menggunakan spesimen
plasma atau serum, maka plasma atau serum dipisahkan dulu
baru disimpan
5) Petugas lab memberi bahan pengawet pada spesimen yang
diperlukan misalnya urin atau feces.
6) Petugas lab melabeli spesimen nama & tanggal penyimpanan
7) Petugas menyimpan spesimen untuk pemeriksaan klinik 1 minggu
dalam
8) refrigerator
9) Petugas lab menyimpan spesimen untuk pemeriksaan Imunologi 1
minggu dalam refrigerator.
10) Petugas lab menyimpan spesimen untuk pemeriksaan Hematologi 2
hari pada suhu kamar (20 C).
11) Khusus untuk pemeriksaan gula darah maksimal 2 jam
setelah pengambilan specimen.
12) Petugas lab menyimpan formulir permintaan lab ditempat
tersendiri
6. Unit terkait 1. Pelayanan Rawat Jalan

2. Pelayanan Rawat Inap

3. UGD

4. VK

5. KIA

6. MTBS
7. Dokumen
terkait

8. Rekaman
Histori
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai