Anda di halaman 1dari 5

PENERIMAAN, PENGAMBILAN

DAN PENYIMPANAN SPESIMEN

No. Dokumen :
298/SOP/PKM-T/II/2018
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
11/04/2018
Halaman : 1/4

UPTD Puskesmas Yolce E. Gahiwu, A.Md.Kep


Tule NIP. 19770126 200604 2 027

1. Pengertian Proses perlakuan yang benar terhadap spesimen yang akan


dilakukan pemeriksaan untuk menunjang hasil pemeriksaan
laboratorium
2. Tujuan 1. Spesimen memenuhi syarat untuk dilakukan analisis
2. Menghindari tertukarnya sampel yang satu dengan yang lainnya
3. Kebijakan 1. Setiap petugas harus mengetahui dan melaksanakan cara
pengambilan, pengiriman dan pengolahan spesimen dengan
benar
2. Spesimen yang sudah diambil harus segera diperiksa, karena
stabilitas spesimen dapat berubah
3. Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tule Nomor 71
Tahun 2018 Tentang Pelayanan Laboratorium
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
2. Modul Pelatihan teknis tenaga Laboratorium Puskesmas tahun
2015
5. Prosedur/ 1. Persiapan Alat dan Bahan :
langkah-langkah a. Spesimen
b. Jas Laboratorium
c. Masker
d. Handskon
2. Petugas yang melaksanakan :
a. Petugas Laboratorium
3. Langkah-langkah :
a. Peneimaan Spesimen
- Petugas laboratorium memeriksa kesesuaian antara
spesimen yang diterima dengan formulir permintaan
pemeriksaan, spesimen yang tidak sesuai dan tidak
memenuhi persyaratan hendaknya ditolak
- Petugas laboratorium yang menerima spesimen harus
mengenakan jas laboratorium
- Petugas laboratorium menganggap semua spesimen
infeksius dan menangani dengan hati-hati
- Petugas laboratorium membersihkan dan mendesinfeksi
meja penerimaan spesimen setiap hari
- Petugas laboratorium melarang tamu/pasien menyentuh
barang apapun yang terdapat pada meja dimana
spesimen berada
b. Pengambilan spesimen
- Petugas memberikan penjelasan kepada pasien mengenai
persiapan dan tindakan yang hendak dilakukan
- Petugas melaksanakan pengambilan spesimen dengan
benar agar spesimen tersebut mewakili keadaan yang
sebenarnya
- Pengambilan darah vena (dengan cara
plebotomi/menggunakan tabung vakum):
 Petugas laboratorium meminta pasien posisi untuk
duduk atau berbaring dengan posisi lengan pasien
harus lurus, jangan membengkokkan siku, memilih
lengan yang banyak melakukan aktivitas.
 Petugas laboratorium meminta pasien untuk
mengepalkan tangan
 Petugas laboratorium memasang torniquet 10 cm di
atas lipat siku
 Petugas laboratorium memilih bagian vena mediana
cubiti
 Petugas laboratorium membersihkan kulian pada
bagian yang akan diambil darahnya dengan alkohol
70% dan membiarkan kering
 Petugas laboratorium tidak memegang kulit yang
sudah dibersihkan
 Petugas laboratorium menusuk bagian vena tadi
dengan lubang jarum menghadap ke atas dengan
sudut kemiringan 15 derajat, tekan tabung vakum

2/4
sehingga darah terisap ke dalam tabung
 Petugas laboratorium melepas torniquet dan
meminta pasien melepaskan kepalan tangan
 Petugas laobratorium membiarkan darah mengalir
ke dalam tabung samai selesai. Apabila dibutuhkan
darah dengan antikoagulan yang berbeda dan
volume lebih banyak digunakan tabung vakum yang
lain
 Petugas laboratorium melepaskan tabung vakum
 Petugas laboratorium menarik, meletakkan kapas
kering pada bekas tusukan, setelah darah berhenti,
petugas laboratorium memplester bagian ini
 Petugas laboratorium mencampurkan tabung
vakum yang berisi darah dengan cara dibolak-balaik
5 kali ataus sesuai yang dipersyaratkan sesuai
warna tutup tabung vakum
- Pengambilan Darah Kapiler
 Petugas laboratorium membersihkan bagian yang
akan ditusuk dengan alkohol 70% dan membairkan
sampai kering
 Petugas laboratorium memegang bagian yang akan
ditusuk supaya tidak bergerak dan tekan sedikit
supaya rasa nyeri berkurang
 Petugas laboratorium menusuk dengan cepat
memakai lanset steril
 Petugas laboratorium menusuk pada bagian pinggir
daun telingan dengan cukup dalam supaya darah
mudah keluar
 Petugas laboratorium membuang tetesan darah
yang pertama keluar dengan memakai kapas kering
 Petugas laboratorium memakai tetes darah
berikutnya untuk pemeriksaan
c. Penyimpanan Spesimen
- Petugas Laboratorium menyimpan beberapa spesimen
yang tidak langsung diperiksa dengan memperhatikan
jenis pemeriksaan yang akan diperiksa, salah satunya
adalah untuk pemeriksaan campak, sampel berupa serum

3/4
disimpan di lemari es suhu 2-8oC
- Petugas laboratorium menyimpan spesimen dengan
beberapa macam cara, antara lain:
 Disimpan pada suhu kamar
 Disimpan dalam lemari es dengan suhu 0oC-8oC
 Dapat diberikan bahan pengawet
 Penyimpanan spesimen darah dalam bentuk serum
d. Penanganan Spesimen
- Petugas laboaratorium memperlakukan setiap spesimen
sebagain bahan infeksius
- Petugas laboratorium menyimpan semua spesimen darah
pada wadah yang memiliki konstruksi yang baik
- Petugas laboratorium mengumpulkan spesimen dengan
hati-hati guna menghindari pencemaran dari luar kontainer
atau laboratorium
- Petugas laboratorium yang memproses spesimen darah
dan cairan tubuh (contoh: membuka tutup vakum) harus
menggunakan sarung tangan dan masker
- Petugas laboratorium mencuci tangan dan mengganti
sarung tangan setelah memproses spesimen-spesimen
tersebut

6. Hal-hal yang a. Kesesuaian identitas pasien


perlu diperhatikan b. Kebersihan Alat

7. Unit terkait a. Laboratorium


8. Dokumen terkait a. Register Laboratorium
b. Lembar permintaan pemeriksaan laboratorium
c. Lembar Informed consent
d. Lembar hasil pemeriksaan laboratorium
9. Rekaman historis No Yang Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diubah diberlakukan

4/4
5/4

Anda mungkin juga menyukai