Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara tropis dengan kekayaan alam yang melimpah, tetapi

sebagai negara berkembang berbagai masalah gizi masih sering terjadi terutama pada

ibu hamil. Hal ini merupakan masalah kesehatan yang serius bagi masyarakat

Indonesia. Kebutuhan kalsium pada ibu hamil di negara berkembang belum menjadi

perhatian utama, padahal defisiensi kalsium akan membahayakan kesehatan ibu dan

janin (Purnasari et al., 2016).

Kalsium merupakan mineral paling banyak di dalam tubuh yang sangat

penting untuk berbagai metabolisme tubuh termasuk pembentukan tulang, kontraksi

otot, metabolisme enzim dan hormon (WHO, 2013). Pembentukan jaringan

baru pada janin mengambil cadangan kalsium pada ibu hamil sehingga

diperlukan tambahan asupan kalsium untuk mengurangi risiko kekurangan

kalsium. Pembentukan jaringan baru pada janin mengambil cadangan kalsium pada

ibu hamil sehingga diperlukan tambahan asupan kalsium untuk mengurangi

risiko kekurangan kalsium. Kekurangan kalsium akan berakibat meningkatkan

risiko kram otot, IUGR, Bayi Berat Lahir Rendah, keracunan kehamilan dan juga

ibu akan mengalami pengeroposan tulang dan gigi (Adyani, 2020).

Menurut data yang dipublikasikan WHO, kekurangan kalsium dapat

menyebabkan 200 penyakit. Kekurangan kalsium pada ibu hamil dapat

mempengaruhi perkembangan janin seperti pembentukan janin yang tidak sempurna,

mempengaruhi tulang dan gigi. Kekurangan kalsium juga dapat mempengaruhi

perkembangan kardiovaskular janin dan meningkatkan tekanan darah setelah bayi

lahir (Nofita & Rezaputri Anjansari, 2018)

Kalsium selama kehamilan juga sangat penting, karena kadar kalsium dalam

darah ibu hamil menurun 5% dibandingkan ibu hamil. Hal ini terjadi karena janin

menyerap kalsium dalam darah ibu, terutama pada trimester ketiga kehamilan, saat

terjadi pertumbuhan maksimum tulang dan gigi. Setiap jam, janin harus

mengonsumsi 13 mg kalsium dari darah ibu, atau 250-300 mg per hari. Inilah salah

satu penyebab mengapa wanita yang sering hamil mengalami kekurangan kalsium.
Akibatnya, janin yang dikandungnya dapat mengalami cacat tulang (Putri, 2019).

Kecenderungan seseorang untuk memiliki motivasi berperilaku kesehatan yang baik

dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, sikap dan ketrampilannya. Apabila

penerimaan perilaku disadri oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif

maka perilakutersebut akan berlangsung lama. Seseorang dengan pengetahuan gizi

yang baik mengerti bahwa makanan berhubungan erat dengan gizi dan kesehatan,

Oleh karena itu apabila mempunyai pengetahuan gizi baik diharapkan mempunyai

status gizi baik pula. Pengetahuan gizi yang baik selalu mendasari pilihan makan

yang bergizi dan akan memperhatikan asupan nutrisi yang dibutuhkan setiap hari

sehingga dapat menunjang status gizi menjadi baik pula (Jayanti & Novananda,

2017)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ida Ayu Cendana Putri di Poliklinik

Kebidanan RSD Tahun 2019 Mangusada Kabupaten Badung menunjukkan sebanyak

55.8 % tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kalsium cukup, 32.6% baik dan

11.6% kurang (PUTRI, 2019)

Berdasarkan data Puskesmas Boroko Kabupaten Bolaang Mongondow Utara,

jumlah kunjungan ibu hamil Poli KIA/KB maupun di Posyandu pada bulan Oktober

sampai dengan November 2022 berjumlah 40 orang. Dimana, bulan Oktober 2022

sebanyak 20 orang dan pada bulan November 2022 sebanyak 20 orang. (Laporan

Poli KIA/KB Puskesmas Boroko, 2022).

Di dalam Islam disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-Maidah :87-88 yang

artinya : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang

baik yang telah Allah halalkan bagimu, dan janganlah kamu melampaui batas.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." Dan juga

Hadis Nabi Muhammad SAW berikut :"Tidak ada sesuatu yang dipenuhkan lebih

buruk dari perut, kalaupun terpaksa dipenuhkan, maka biarlah sepertiga untuk

makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk pernafasan"

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah

yang dibangun dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Gambaran Tingkat


Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Suplemen Kalsium di Puskesmas Boroko

Kabupaten Bolaang Mongondow Utara”

C. Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Suplemen Kalsium di Puskesmas Boroko Kabupaten Bolaang Mongondow

Utara.

2. Tujuan Khusus

a) Menilai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet kalsium

b) Menggambarkan tingkat pengetahuan berdasarkan pendidikan ibu hamil

c) Menggambarkan tingkat pengetahuan berdasarkan usia ibu hamil

d) Menggambarkan tingkat pengetahuan berdasarkan pekerjaan ibu hamil

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi atau

bahan bacaan dalam meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan

Tentang Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Suplemen

Kalsium

2. Manfaat Praktis

a) Bagi institusi pendidikan

sebagai referensi di perpustakaan untuk pengembangan bidang

penelitian terkait Tingkat Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang Suplemen Kalsium

b) Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai pedoman dalam

melakukan penelitian-penelitian lanjutan tentang Gambaran Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Suplemen Kalsium

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Materi

Ruang lingkup materi dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil

tentang kalsium
2. Subyek Penelitian

Responden dalam Penelitian ini adalah Ibu Hamil

3. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Boroko Kabupaten Bolaang

Mongondow Utara

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan Desember 2022 sampai ….. 2023, mulai

dari pengajuan judul, studi pendahuluan, ujian proposal, ujian hasil sampai hasil

laporan penelitian.

F. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian


N Jurnal Populasi Instrumen Metode Hasil Persamaan
o (penulis, tahun dan Sampel penelitian penelitian penelitian dan
dan judulnya) perbedaan
1 Putri, Ida Ayu ibu hamil kuisioner penelitian pengetahu Persamaan :
Cendana yang penelitian observasio an ibu Populasi dan
(2019) memeriksa , dan nal yang hamil sampel,
GAMBARAN kan formulir bersifat mengenai instrumen
TINGKAT kandungan identitas deskriptif, kalsium penelitian,
PENGETAHU nya di sampel. mengguna dengan metode
AN DAN Poliklinik kan teknik kategori penelitian
KEPATUHA Kebidanan purposive cukup
N RSD sampling sebanyak Perbedaan :
KONSUMSI Mangusada dengan 24 ibu Waktu dan
TABLET Badung rancangan hamil tempat
KALSIUM selama cross (55.8%), penelitian
PADA IBU penelitian sectional kategori
HAMIL DI kurang
POLIKLINIK Besar sebanyak 5
KEBIDANAN sampel ibu hamil
RSD yang (11.6%),
MANGUSAD didapat dan
A adalah 43 kategori
KABUPATE sampel baik
N BADUNG. dengan sebanyak
metoda 14 ibu
pengambila hamil
n sampel (32.6%).
menggunak Sedangkan
an teknik ibu hamil
purposive yang patuh
sampling mengonsu
dimana msi tablet
sampel kalsium
yang sebanyak
diambil 42 ibu
merupakan hamil
ibu hamil (97.67%)
dengan dan yang
trimester tidak patuh
dua dan mengonsu
tiga msi tablet
kalsium
sebanyak 1
ibu hamil
(2.33%).
Hasil
tersebut
menunjuk
kan bahwa
tingkat
pengetahu
an ibu
hamil
tentang
kalsium
masih ada
yang
berada
pada
kategori
kurang
dengan
jumlah 5
ibu hamil
(11.6%)
yang
disebabka
n oleh
kurangnya
pengetahu
an ibu
hamil
tentang
kalsium.
2 Shafira Nur Ibu Hamil Data Jenis Setelah Persamaan :
Hanifa (2019) penelitian penelitian dilakukan Populasi/sam
Pengetahuan diambil deskriptif pengambil pel, metode
Ibu Hamil dari kualitatif an dan penelitian
Mengenai interview pengolaha deskriptif.
Peranan Asam melalui n data
Folat untuk aplikasi didapatkan Perbedaan :
Mencegah whatsapp hasil 1. Variabel,
Spina Bifida bahwa Variabel
Occulta tingkat pada
pengetahu penelitian ini
an ibu adalah
hamil pengetahuan
mengenai ibu hamil
peranan tentang asam
asam folat folat, tetapi
untuk di dalam
mencegah penelitian ini
spina juga
bifida mengkaji
occulta pengetahuan
masih ibu tentang
rendah kalsium.
2. Instrume
n
Penelitia
n
3 Ana 1. Populas kuisioner Jenis hasil Persamaan :
SamiatulMilah i penelitian Penelitian populasi,
(2018) 40 orang deskriptif dan Instrumen
GAMBARAN ibu hamil dengan pembahasa Penelitian,
PENGETAHU trimester I rancangan n dapat Metode
AN IBU dan II penelitian diperoleh Penelitian
HAMIL periode survei. kesimpula
TENTANG bulan n bahwa, Perbedaan :
ASUPAN Maret- Pengetahu 1. Variabel.
NUTRISI DI April an Ibu Variabel di
DESA Hamil dalam
PAWINDAN tentang penelitian ini
KECAMATA Asupan adalah
N CIAMIS Nutrisi di pengetahuan
KABUPATE Desa ibu hamil
N CIAMIS Pawindan tentang
Kecamata asupan
n nutrisi yang
Baregbeg didalamnya
Kabupaten terdapat
Ciamis, kalsium
diketahui 2. Waktu
bahwa dan
sebagian tempat
besar dari penelitian
responden ,
(47,5 %)
atau
sebanyak
19 orang
dengan
tingkat
pengetahu
an baik
4 Nurul seluruh ibu kuesioner kuantitatif hasil Persamaan :
Hidayati hamil dengan dengan penelitian Populasi dan
(2021) diwilayah 27 metode diketahui smpel,
PENGETAHU kerja pertanyaa deskriptif bahwa Instrumen
AN IBU puskesdes n mengunak tingkat penelitian,
HAMIL Pijot pada an survey pengetahu metode
TENTANG bulan research an ibu penelitian
NUTRISI November hamil
PADA 2020 tentang Perbedaan :
KEHAMILA pengertian 1. Variabel
N DI nutrisi Variabel di
WILAYAH adalah dalam
KERJA baik 31 penelitian ini
POSKESDES responden adalah
PIJOT (38,3%), pengetahuan
cukup 39 ibu hamil
responden tentang
(48,1%), nutrisi pada
kurang 11 kehamilan
responden yang
(13,6%). didalamnya
terdapat
kalsium
2. waktu
dan
tempat
5 Tahany Sh. 300 ibu Lembar studi Rendahny Persamaan :
Goda (2018) hamil di kuesioner desain a salah satu
ASSESS THE dua klinik wawancar deskriptif pengetahu variabel
KNOWLEDG rawat jalan a dipilih an tentang Populasi,
E, PRACTICE untuk yang pentingnya salah satu
AND wanita dibuat kalsium Instrumen
ATTITUDE hamil, di oleh bagi janin, Penelitian,
OF departemen peneliti, Praktek Metode
PREGNANT kebidanan alat dan yang Penelitian
WOMEN dan Skala buruk
FOR ginekologi liker yang terhadap Perbedaan :
EFFECT, OF di rumah dimodifik asupan Waktu dan
CALCIUM sakit asi untuk kalsium, tempat,
DURING universitas menilai suplement variabel
PREGNANC Benha sikap asi variabel yang
Y dengan perempua kalsium lain,
sampel n
systematic
random
sample
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Pengetahuan

a. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung,

telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu penginderaan

sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh

intensitas dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan

seseorang diperoleh melalui indra penginderaan (telinga), dan indra

penglihatan (mata) (Notoatmodjo, 2014).

b. Tingkat Pengetahuan

1) Tahu (Know) Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori

yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

2) Memahami (Comprehension) Memahami suatu objek bukan sekedar

tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar menyebutkan, tetapi orang

tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek

yang diketahui tersebut.

3) Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan apabila orang telah memahami

objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip

yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis) Analisis adalah kemampuan seseorang untuk

menjabarkan dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara

komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek

yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai

pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat

membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram

(bagan) terhadap pengetahuan atas objek tersebut.

5) Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang


untuk merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis

dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain

sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi-formulasi yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation) 24 Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan

untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau

objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang di

tentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada

(Notoatmodjo, 2012).

c. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

1) Umur Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan

pada aspek psikis dan psikologis (mental). Pertumbuhan fisik secara

garis besar ada empat kategori perubahan, yaitu perubahan ukuran,

perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru.

Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis dan

mental taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa (Mubarak,

2012). Erfandi (2014) dua sikap tradisional mengenai jalannya

perkembangan hidup dimana semakin tua semakin bijaksana semakin

banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuan dan tidak

dapat mengerjakan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena

mengalami kemunduran fisik dan juga mental. Dapat diperkirakan

bahwa IQ akan menurun sejalan bertambahnya usia, khususnya beberapa

kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan pengetahuan

umum.

2) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kapada

orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat

dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah

pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula

pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingkat

pendidikannya rendah, akan meghambat 25 perkembangan sikap


seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru

diperkenalkan (Mubarak, 2012). Erfandi (2014) dua sikap tradisional

mengenai jalannya perkembangan hidup dimana semakin tua semakin

bijaksana semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah

pengetahuan dan tidak dapat mengerjakan kepandaian baru kepada orang

yang sudah tua karena mengalami kemunduran fisik dan juga mental.

3) Pekerjaan

Pekerjaan merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia,

kebutuhan bermacam-macam, berkembang dan berubah bahkan

seringkali tidak disadari oleh pelakunya. Pada umumnya semakin baiik

pekerjaan seseorang akan semakin baik pemahaman dan

pengetahuannya terhadap sesuatu (Notoatmodjo, 2012). Hasil penelitian

Erfandi (2014), pekerjaan seseorang sangat mempengaruhi terhadap

kehidupan sehari-hari. Jika pekerjaan seseorang sebagai ibu rumah

tangga atau petani secara otomatis informasi yang didapatnya juga akan

sedikit dibandingkan dengan pekerjaan sebagai PNS dan wiraswasta,

karena pekerjaan seorang PNS dam wiraswasta wawasannya lebih luas

karena berinteraksi dengan banyak orang sehingga informasi yang

didapatnya juga lebih banyak.

4) Sumber Informasi

Informasi merupakan transfer pengetahuan, semakin banyak

informasi semakin banyak pula pengetahuan yang didapat. Kemudahan

memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk

memperoleh pengetahuan yang baru (Mubarak, 2012). Hasil penelitian

American Phisicological Asociation (APA) tahun 1995 dalam Zubaedi

(2017) menyatakan bahwa tayangan yang bermutu akan 26

mempengaruhi seseorang untuk berperilaku baik, adapun tayangan yang

kurang bermutu akan mempengaruhi seseorang untuk berperilaku buruk.

Bahkan penelitian ini menyimpulkan bahwa hampir semua perilaku

buruk yang dilakukan orang adalah hasil pelajaran yang mereka terima

dari media massa semenjak usia anak-anak.


d. Pengetahuan Kesehatan

1) Pengetahuan tentang penyakit menular dan tidak menular (jenis

penyakit dan tanda-tandanya atau gejalanya, penyebabnya, cara

penularannya, cara pencegahannya, cara mengatasi atau menangani

sementara).

2) Pengetahuan tentang faktor yang berkait dan atau mempengaruhi

kesehatan, antara lain : gizi makanan, sarana air bersih, pembuangan

air limbah, pembuangan sampah, perumahan sehat, polusi udara dan

sebagainya.

3) Pengetahuan tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang professional

maupun yang tradisional.

4) Pengetahuan untuk menghindari kecelakaan rumah tangga, maupun

kecelakaan lalu lintas dan tempat-tempat umum (Notoatmodjo, 2014).

e. Pegukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan cara wawancara

atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari

subyek penelitian atau responden. Pengetahuan yang ingin diukur dapat

kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan. Pengukuran menggunakan

skala guttman yang dilakukan untuk memperoleh jawaban yang tegas

seperti : “ya” diberikan nilai 1, “tidak” diberikan nilai 0 (Sugiyono,

2017). Pengukuran pengetahuan dengan kriteria:

1) Baik, bila responden menjawab benar 76-100% dari seluruh

pertanyaan.

2) Cukup, bila responden menjawab benar 56-75% dari seluruh

pertanyaan.

3) Kurang, bila responden menjawab benar 0-55% dari seluruh

pertanyaan.

4) Kalsium

a. Pengertian Kalsium

Kalsium merupakan sebuah elemen kimia yang memiliki simbol Ca dan


nomor atom 20. Kalsium adalah mineral penting yang paling banyak

dibutuhkan oleh manusia sehingga Kalsium merupakan mineral yang paling

banyak terdapat dalam tubuh. Didalam tulang, garam-garam kalsium

berperan menjaga integritas struktur kerangka, sedangkan didalam cairan

ekstraselluler dan sitosol, Ca2+ sangat berperan pada berbagai proses

biokimia tubuh. Kedua kompartemen tersebut selalu berada dalam keadaan

yang seimbang (Hofmeyr, et al. 2015). 28 Kalsium bermanfaat untuk

membantu proses pembentukan tulang dan gigi serta diperlukan dalam

pembekuan darah, kontraksi otot, transmisi sinyal pada sel saraf (Sulastri,

2015). Setelah umur melebihi 20 tahun, pada umumnya tubuh manusia akan

mulai mengalami penurunan kalsium kurang lebih sebanyak 1% per tahun.

Apabila umur melebihi 50 tahun, jumlah kandungan kalsium akan menyusut

sebanyak 30%. Kehilangan kalsium dapat mencapai 50% ketika sudah

mencapai umur 70 tahun (Hofmeyr, et, al. 2015).

b. Metabolisme kalsium dalam kehamilan

Dalam masa kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan kalsium. Janin

memerlukan 300 mg kalsium perhari pada akhir kehamilan. Hormon

paratiroid berperan meningkatkan absorbsi kalsium di usus untuk memenuhi

kebutuhan tersebut. Pada saat kehamilan kadar kalsium dalam serum akan

menurun namun kadar kalsium yang terionisasi tidak berubah, hasil akan

menurun sesuai dengan bertambahnya umur kehamilan yaitu: trimester I:

9,6±0,26 mg/dL, trimester II: 9,12 ± 0,28mg/dL, dan pada trimester III:

8,92±0,32 mg/dL. Kurang lebih 200 mg/hari kalsium tersimpan dalam tulang

janin pada trimester 3 dengan jumlah keseluruhan mencapai ± 30 gram.

Dengan demikian dibutuhkan penyesuaian metabolisme ibu selama

kehamilan untuk mengadakan kompensasi terhadap kebutuhan kalsium janin

(Prankin et, al. 2013). 29 Ekskresi kalsium dalam urin pada akhir usia

kehamilan meningkatkan 2 kali lipat dibandingkan saat tidak hamil.

Hiperkalsiuria dalam kehamilan disebabkan oleh karena meningkatnya

absorbsi kalsium oleh saluran pencernaan dan peningkatan laju filtrasi

glomerulus (Schlembach D. et al. 2015). Regimen kalsium setiap hari yang


disepakati secara bersamasama adalah dimulai pada usia remaja muda. Status

nutrisi dan asupan kalsium sangat penting selama kehamilan yang akan

berefek pada kelahiran dan kondisi post partum pada ibu dan bayi. Tubuh ibu

hamil mampu menyediakan 50 sampai dengan 300 mg perhari Ca2+ untuk

perkembangan tulang fetus (Tahir M, dkk. 2014) Suplemen kalsium pada

kehamilan mempengaruhi sistem kontrol kardiovaskular menghasilkan

penurunan tekanan darah pada bayi. Secara kontras pada beberapa studi

ditemukan asupan suplemen kalsium sebanyak 2 gram setiap hari tidak

berpengaruh menurunkan insiden atau beratnya hipertensi dalam kehamilan

(Wahid N. et al. 2016).

c. Defenisi Pemberian Kalsium

Pemberian tablet kalsium pada ibu hamil maksimal mengandung 500 mg

kasium elemental per tabletnya. Sehingga membutuhkan 3 hingga 4 tablet per

hari. Selain itu perlunya tablet kalsium dikonsumsi terpisah dari suplemen

besi karena akan muncul efek negatif pada absorpsi kalsium dan besi jika

dikonsumsi secara bersamaan (Galih P, dkk, 2016) Berdasarkan angka

kecukupan gizi (AKG) tahun 2013 konsumsi kalsium yang dianjurkan bagi

ibu hamil adalah sebanyak 2 g/hari atau setara dengan 2000 mg/hari.

Berdasarkan rekomendasi WHO menyatakan bahwa pada ibu hamil

mendapatkan tambahan suplemen kalsium sebesar 1500-2000 mg/hari sejak

usia kehamilan 20 minggu hingga akhir kehamilan untuk semua ibu hamil

terutama pada ibu yang memiliki resiko hipertensi kehamilan (WHO, 2016).

Selain mengkonsumsi tablet kalsium, ibu hamil juga harus memenuhi

kebutuhan hariannya melalui makanan dan minuman, sumber utama kalsium

adalah susu dan hasil olahannya, udang dan sarden. Selain untuk tulang,

kalsium juga dibutuhkan untuk mencegah preeklampsia atau tekanan darh

tinggi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kejang pada ibu,

prematuritas, bahkan kematian (Bahar H, Mulya F. 2014).

Ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi kalsium sejak awal kehamilan karena

kalsium dapat disimpan untuk digunakan pada saat kebutuhan kalsium

meningkat. Kebutuhan kalsium ibu hamil setiap hari adalah 1300 mg.
(Fikawati,2015).

Sedangkan menurut Angka Kecukupan Gizi (2013), kebutuhan kalsium

bagi perempuan dibedakan menjadi kelompok umur. Kebutuhan kalsium

pada perempuan yang berumur 10 – 18 tahun sebesar 1200 mg/hari.

Kelompok umur 19 – 29 tahun, kebutuhan kalsium sebesar 1100 mg/ hari,

dan kebutuhan perempuan yang berusia diatas 30 tahun sebesar 1000

mg/hari. Apabila sedang hamil, maka kebutuhan kalsium saat hamil akan

bertambah sebesar 200 mg/hari (AKG,2013).

d. Manfaat Pemberian Kalsium pada Ibu Hamil dan Janin

Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan

gigi, Mengurangi resiko kanker atau tertularnya bibit penyakit pada janin,

Mencegah bayi dapat lahir secara premature, Mencegah bayi lahir dengan

kondisi terlambatnya ubun-ubun menutup, membentuk otot dan saraf agar

berkembang secara 30 sempurna pada janin. Janin mengumpulkan kalsium

dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari dan paling banyak ketika

trimester ketiga kehamilan (Mulyana D, 2014). Selain untuk janin, kalsium

juga bermanfaat untuk ibu hamil dalam membantu pembuluh darah

berkontraksi dan berdilatasi, kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan

sinyal syaraf, kontraksi otot dan sekresi hormon, mengurangi resiko

terjadinya komplikasi pada masa kehamilan, mencegah adanya resiko

osteoporosis pada ibu hamil, memperlancar peredaran darah dan detak

jantung, memperlancar proses metabolisme, mencegah terjadinya kram

selama kehamilan yang disebabkan oleh kurangnya kalsium, dan mencegah

terjadinya penyakit rakhitis selama masa kehamilan. Jika kebutuhan kalsium

tidak tercukupi dari makanan, maka kalsium yang dibutuhkan janin akan

diambil dari ibu. Sangat disarankan bagi ibu hamil untuk mencukupkan

kebutuhan kalsium setiap hari dengan mengkonsumsi makanan yang

mengandung kalsium. Cadangan kalsium bagi ibu hamil sangat penting

dengan mengkonsumsi berbagai jenis makanan seperti tahu, tempe, kacang

merah, susu, keju, yoghurt, sayuran hijau, kacang kedelai, ikan salmon, buah-

buahan kering, kacang putih, lobak, biji wijen, jeruk, oatmeal, ikan sarden,
tofu, kol, brokoli, kacang almond, pisang, dan lain sebagainya (Kartika, D.

2012).
BAB III

METODE PENELITIAN

A. RANCANGAN PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian

deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk

membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu metode penelitian yang dilakukan

dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan

secara objektif dan digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan

yang sedang dihadapi pada situasi sekarang (Notoatmodjo, 2014)

B. VARIABEL PENELITIAN

Variabel pada penelitian ini adalah Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

suplemen kalsium

C. DEFINISI OPERASIONAL

Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional


Variabel Definisi Alat Hasil Ukur Skala Data
Operasional Ukur
Tingkat Segala sesuatu yang Quisioner Baik : 80 - Ordinal
pengetah diketahui oleh ibu 100
uan ibu hamil tentang suplemen Cukup : 60 -
hamil kalsium meliputi : 79
tentang 1. Definisi Suplemen Kurang : <60
suplemen Kalsium
kalsium 2. Sumber Kalsium
3. Manfaat kalsium
bagi ibu hamil
4. Kebutuhan kalsium
bagi ibu hamil
5. Efek samping
suplemen kalsium

Tabel 3.2 Table Dummy. Tabel Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu hamil tentang
Suplemen Kalsium
Pengetahuan f % Total
Baik
Cukup

Kurang
D. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang ada di wilayah

kerja puskesmas boroko Periode November 2022 berjumlah 20 orang

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari populasi berjumlah 20

orang ibu hamil

E. Etika Penelitian

1. Peneliti mengurus perizinan penelitian pada pihak puskesmas. pengambilan data

dilakukan setelah mendapat izin dari puskesmas

2. Setiap ibu hamil yang setuju dijadikan sampel penelitian terlebih dahulu diminta

untuk mengisi Informed Consent

3. Peneliti dalam pengambilan data menjaga privasi dan kerahasiaan data yang

diambil dengan tidak membicarakan data yang diambil kepada orang lain dan

hanya data tertentu yang dilaporkan.

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data

1. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen dalam penelitian ini dalam bentuk Kuesioner atau yang dikenal

sebagai angket adalah suatu teknik pengumpulan data berupa pertanyaan

tertulis yang disampaikan melalui daftar pertanyaan yang telah disiapkan

sebelumnya, yang harus diisi oleh responden (Siswanto, 2014).

Instrumen dalam penelitian ini dalam bentuk Kuesioner tertutup mengenai

pengetahuan ibu hamil tentang suplemen kalsium.

Pengukuran pengetahuan menggunakan kuesioner dengan skala guttman

yang disediakan dengan dua pilihan jawaban yaitu benar skor 1 dan salah skor

0 untuk pertanyaaan favourabel. Untuk pernyataan unfavourabel benar skor 0

dan salah skor 1.

Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya suatu kuesioner

penelitian. Instrumen dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel dengan taraf

signifikan (α) = 0,05 (Duli, 2019)


Uji reliabilitas menunjukkan suatu instrumen dapat dipercaya untuk

digunakan. Untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian

menggunakan Alpha Cronbach untuk skala bertingkat dengan kriteria

keputusan jika koefisien reliabilitas > 0,6 maka instrumen penelitian

dinyatakan reliabel (Duli, 2019).

2. Metode Pegumpulan

1. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber/jenis data

sebagai berikut :

a. Data primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya dan diperoleh

dari jawaban atas pertanyaan yang disediakan melalui pengisian

kuesioner oleh responden.

b. Data sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah jumlah data ibu hamil dari

Poli KIA/KB di Puskesmas Boroko

G. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Metode Pengolahan Data

Tahap-tahap yang dilakukan dalam pengolahan data primer dari variabel yang

diteliti dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Editing (pemeriksaaan data)

Hasil wawancara, hasil kuesioner dan pengamatan dari lapangan

harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum

editing merupakan kegiatan untuk pemeriksaan dan perbaikan isian

formulir atau kuesioner yang telah diisi. Jika ada jawaban-jawaban yang

belum lengkap, maka dilakukan pengambilan data ulang untuk

melengkapi, namun jika tidak memungkinkan maka kuesioner tersebut

tidak dimasukkan dalam pengolahan.

b. Scoring (pemberian skor)

Pemberian skor terhadap item-item yang perlu diberi penilaian

untuk skor. Pengetahuan ibu hamil tentang suplemen kalsim untuk


pernyataan favourabel, jika benar diberikan 1, jika salah nilai 0 dan untuk

pernyataan unfavorable, jika benar nilai 0 dan jika salah nilai 1.

c. Coding

Coding merupakan teknik yang dilakukan dengan memberikan kode

berupa angka, selanjutnya dimasukkan ke dalam lembaran tabel kerja

untuk memudahkan pengelolaan. Pada konsioner pengetahuan ibu hamil

tentang suplemen kalsim dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu:

Baik : Hasil persentase 80% – 100 %, Cukup : Hasil persentase 60% -

79% Kurang : Hasil persentase <60%

d. Tabulating (Pentabulasian)

Tabulating merupakan kegiatan memasukkan data hasil penelitian

kedalam tabel kemudian diolah dengan distribusi dan persen komputer.

2. Analisa Data

Analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah uji univariat. Uji

univariat ini digunakan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil

tentang suplemen kalsium. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan variabel dan sub variabel pengetahuan penelitian, bentuk

analisis univariat tergantung dari jenis datanya, untuk data numerik digunakan

nilai mean (rata-rata), median dan standar devisiasi, pada umumnya analisis ini

hanya menghasilkan distribusi frekuensi dari setiap variabel.

H. Rencana Jalannya Penelitian

Penelitian ini yang berjudul gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

suplemen kalsium di puskesmas boroko kabupaten bolaang mongondow utara,

peneliti harus mengajukan surat permohonan izin penelitian untuk kepala puskesmas

boroko yang di setujui oleh pihak kampus. Setelah mengajukan surat permohonan

izin penelitian kepada kepala puskesmas boroko dan mendapat surat persetujuan

untuk melakukan penelitian, peneliti dapat melakukan penelitian dengan langkah-

langkah sebagai berikut: peneliti mengambil data jumlah ibu hamil yang ada di

wilayah kerja puskesmas boroko periode April-Desember 2022.

Anda mungkin juga menyukai