Anda di halaman 1dari 8

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU, PENGETAHUAN DAN SIKAP


DENGAN PERILAKU PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU
MENYUSUI ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PEGANDAN

Annisa Ayunda Maharani, Priyadi Nugraha Prabamukti, Anung Sugihantono


Bagian Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Diponegoro
Email: ayunda.maharani99@gmail.com

Abstract: Brest care in an act of caring the breast by mothers themselves or


helped by others that started from the the next day after giving birth. Breast care
is an important action in breastfeeding that must be considered. Breast is an
essential body organ that produces ASI which is the main food of infants aged 0-
6 months. The purpose this research is to know the correlation between
characteristic, knowledge and attitude of exclusive breastfeeding mom in
Pegandan Health Center work area. This is a descriptive-analytic research, with
cross sectional approach. The samplel of this research is 41 respondent. The
result of this research showing that characteristic such as age (p=0.588),
education (p=115), work status (p=0.881), parity (0.454), and knowledge
(p=0.218) has no correlation with breast care behavior. And the result showing
that attitude is correlated with breast care behavior (p=0.011). the conclusion is
characteristic of mother and knowledge is not related with breast care behavior,
and attitude is related with breast care behavior of exclusive breastfeeding
mother in Pegandan Health Center work area.

Keywords: breast care, behavior, exclusive breastfeeding


Bibliographies: 74

PENDAHULUAN dimasa mendatang setelah anak


Latar Belakang dewasa, seperti obesitas dan
Air susu ibu (ASI) eksklusif diabetes. Dan juga berdasarkan
merupakan pemberian air susu ibu pengamatan pada anak-anak yang
kepada bayi tanpa diberikan disusui secara eksklusif, ASI
makanan dan minuman pendamping meningkatkan perkembangan
lain selama usia 0-6 bulan, bayi perilaku dan kognitif, dan prestasi
diberi kesempatan untuk menyusu akademik yang lebih tinggi.2
kepada ibu tanpa ada pembatasan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
frekuensi maupun durasi.1 mengemukakan bahwa menyusui
Menyusui ASI merupakan cara merupakan metode paling efektif
normal dalam menyediakan nutrisi adalam melindungi dan
yang dibutuhkan oleh bayi untuk meningkatkan kesehatan anak. The
pertumbuhan dan perkembangan Amerian Academy of Pediatricians
yang sehat. Hal tersebut berfungsi (AAP) dan WHO mengakui bahwa
sebagai landasan awal terkait ASI merupakan bentuk gizi optimal
kesehatan awal dan jangka panjang untuk bayi, dan merekomendasikan
dari bayi. ASI juga melindungi anak menyusui secara eksklusif selama
dari penyakit pada kehidupan enam bulan pertama kehidupan,

696
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

dilanjutkan selama setahun atau Payudara sama sensitifnya dengan


lebih dari itu dengan makanan organ intim wanita lainnya. Sangat
pendamping tambahan pada usia tidak disarankan untuk
enam bulan keatas.3 menggunakan obat-obatan yang
Pemberian ASI memberikan justru akan merusak payudara. Jika
peranan dalam membentuk sumber berniat melakukan perawatan
daya manusia yang berkualitas dan payudara mengguanakan obat,
merupakan upaya kesehatan primer maka sebaiknya dilakukan
untuk meningkatkan kelangsungan konsultasi terlebih dahulu dengan
hidup bayi dan anak. Semakin lama ahlinya.
ibu menyusui bayinya, maka Pada negara berkembang,
semakin jauh jarak kelahiran antara khususnya daerah dengan
anak-anaknya, sehingga waktu asuh penghasilan penduduknya rendah,
ibu lebih optimal dan terbukti pengetahuan ibu mengenai
memiliki pengaruh positif terhadap perawatan payudara masih kurang.
kelangsungan hidup anak. Penelitian Umumnya pengetahuan mengenai
Purnawamawti (2003) perawatan payudara diperoleh dari
menyimpulkan seiring bertambahnya keluarga atau teman. Perawatan
usia bayi maka terjadi penurunan payudara juga bertujuan agar
pola pemberian ASI sebesar 77.2%.4 menjaga bentuk payudara ibu
Standar emas pemberian makan selama masa menyusui.8
pada bayi dan anak adalah; 1) mulai Perilaku kesehatan pada dasarnya
segera menyusui dalam1 jam merupakan sikap dan kebiasaan
setelah kelahiran 2) menyusui bayi yang terbiasa dilakukan pada bidang
secara eksklusif sejak lahir sampai kesehatan yang diakibatkan oleh
dengan usia 6 bulan, dan 3) mulai adanya stimulus yang selalu
9
umur 6 bu;an bayi mendapat mengikat individu tersebut. Green
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) (1980) menyatakan bahwa perilaku
yang bergizi sesuai dengan manusia dipengaruhi oleh 3 fakor,
kebutuhan tumbuh kembangnya dan yaitu faktor predisposisi, faktor
4) meneruskan menyusui anak pemungkin dan faktor penguat.
sampai umur 24 bulan atau lebih.5 Faktor predisposisi terdiri dari
Perawatan payudara merupakan pengetahuan dan sikap, tradisi dan
tindakan penting dalam kegiatan kepercayaan, sistem nilai yang
menyusui yang harus diperhatikan. dianut, tingkat pendidikan dan
Karena, payudara merupakan organ sebagainya. Faktor pemungkin
tubuh esensial penghasil ASI yang melingkupi ketersediaan sarana
merupakan makanan utama bayi prasarana dan fasilitas. Faktor
berusia 0-6 bulan.6 Perawatan penguat mencakup faktor sikap dan
payudara adalah suatu tindakan perilaku tokoh masyarakat, tokoh
merawat organ payudara yang agama, petugas kesehatan
dilakukan, baik oleh ibu ataupun termasuk juga peraturan perundang-
dibantu orang lain yang undangan pusat maupun daerah
dilaksanakan mulai hari selanjutnya terkait kesehatan.10
setelah melahirkan.7
Kaum wanita menganggap METODE PENELITIAN
payudaranya merupakan organ yang Penelitian ini menggunakan jenis
penting. Ada tiga bagian utama deskriptif analitik, dengan metode
payudara yaitu korpus (badan), kuantitatif. Jenis penelitian deskriptif
aerola, papilla atau putting. merupakan penelitian yang terpusat

697
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

pada masalah aktual apa adanya, No Pendidikan f %


ketika sedang melaksanakan 1 Dasar - 2 4.9
penelitian. Rancangan penelitian Menengah
dalam penelitian ini adalah cross 2 Menengah – 39 95.1
sectional. Penelitian ini Tinggi
menggunakan teknik kuantitatif. Total 41 100
Populasi dalam penelitian ini adalah Berdasarkan tabel, pendidikan
ibu yang memiliki anak usia 7-24 terakhir responden
bulan dan telah berhasil memberikan dikategorikan dalam dua
ASI eksklusif, sebanyak 43 ibu. kategori yaitu dasar-menengah
Karena populasi kuran dari 100, dan menengah-tinggi. Diketahui
maka dalam penelitian ini mayoritas pendidikan terakhir
menggunakan teknik total sampling, responden pada penelitian ini
yakni mengambil seluruh jumlah adalah pendidikan dengan
populasi menjadi sampel penelitian kategori menengah-tinggi yaitu
sebanyak 43 orang, dengan 2 orang sebesar 95.1%.
masuk kedalam kategori eksklusi.
4. Status Pekerjaan
HASIL PENELITIAN Tabel Distribusi Frekuensi
Analisis Univariat Pekerjaan Responden
1. Perilaku Perawatan Payudara No Pekerjaan f %
No Perawatan f % 1 Tidak Bekerja 25 61
Payudara 2 Bekerja 16 39
1 Ya 30 73.2 Total 41 100
2 Tidak 11 26.8 Berdasarkan tabel, status
Total 41 100 pekerjaan responden
Berdasarkan tabel, diperoleh dikategorikan dalam dua
hasil sebanyak 30 ibu kategori yaitu tidak bekerja dan
melakukan perawatan payudara bekerja. Diketahui mayoritas
selama masa menyusui (73.2%) status pekerjaan responden
pada penelitian ini adalah status
2. Usia pekerjaan dengan kategori tidak
Tabel Distribusi Frekuensi Usia bekerja yaitu sebesar 61%.
Responden Sebanyak 25 responden hanya
No Umur f % sebagai ibu rumah tangga. Dan
1 Remaja akhir 6 14,6 sebanyak 39% responden
2 Dewasa Awal 30 73.2 berada dalam kategori bekerja.
3 Dewasa Akhir 5 12.2
Total 41 100 5. Paritas
Berdasarkan tabel, Tabel Distribusi Frekuensi
menunjukkan bahwa usia Pekerjaan Responden
responden paling banyak No Paritas F %
berada pada masa dewasa awal 1 Primipara 13 31.7
(73,2%). Usia rata-rata 2 Multipara 28 68.3
responden dalam penelitian ini Total 41 100
adalah 30 tahun. Berdasarkan tabel, paritas
responden dikategorikan dalam
3. Pendidikan Responden dua kategori yaitu primipara dan
Tabel Distribusi Frekuensi multipara. Diketahui mayoritas
Pendidikan Responden responden pada penelitian ini

698
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

berstatus multipara yaitu dibandingkan dengan responden


sebesar 68.3%. usia 26-35 tahun atau pada fase
dewasa awal (70.0%). Hasil
6. Pengetahuan Responden pengujian hipotesis dengan
Tabel Distribusi Frekuensi menggunakan Chi-Square test
Pengetahuan Responden antara variabel umur responden
No Pengetahuan F % dengan perilaku perawatan
1 Baik 30 73.2 payudara menunjukkan bahwa
2 Buruk 11 26.8 nilai p-value 0,588, sehingga
Total 41 100 diperoleh kesimpulan bahwa
Berdasarkan tabel, diketahui tidak ada pengaruh antara umur
bahwa sebagian besar responden terhadap perilaku
responden memiliki perawatan payudara.
pengetahuan yang baik Hal ini tidak sejalan dengan
mengenai perawatan payudara penelitian yang dilakukan oleh
(73.2%). Ernawati dan Rosidah, yang
melakukan penelitian mengenai
7. Sikap Responden motivasi ibu nifas dalam
Tabel Distribusi Frekuensi Sikap perawatan payudara di
Responden Kabupaten Magelang. Penelitian
No Sikap f % tersebut menunjukkan bawah ibu
1 Baik 26 63.4 nifas terbanyak berada pada usia
2 Buruk 15 36.6 20-35 tahun (88.7%). Peneliti
Berdasarkan tabel, menjelaskan bahwa factor usia
menunjukkan bahwa sebagian sangat mempengaruhi motivasi
besar responden memiliki sikap seseorang, termasuk motivasi
yang baik dalam perilaku dalam melakukan perawatan
perawatan payudara (63.4%) payudara.11

Analisis Bivariat 2. Tabel Hubungan Antara


1. Tabel Hubungan Antara Usia Pendidikan Responden dengan
Responden dengan Perilaku Perilaku Perawatan Payudara
Perawatan Payudara Perilaku Perawatan Payudara
Perilaku Perawatan Payudara Ya Tidak Jumlah
Pendidikan
Usia Ya Tidak Jumlah f % f % f %
Responden f % f % f % Dasar – 0 0 2 100 2 100
Remaja 5 83.3 1 16.7 6 100 Menengah
Akhir Menengah 30 76.9 9 23.1 30 100
Dewasa 21 70.0 9 30.0 30 100 - Tinggi
Awal α= 0,05 p= 0.115 Ho=
Dewasa 4 80.0 1 20.0 5 100 diterima
Akhir Responden yang melakukan
α= 0,05 p= 0,588 Ho= perawatan payudara pada
diterima kategori pendidikan menengah-
Diketahui bahwa perilaku tinggi lebih besar (76.8%)
responden dalam perawatan dibandingkan pada kategori
payudara paling besar pendidikan dasar-menengah..
persentasenya pada responden Hasil pengujian hipotesis dengan
yang berusia 18-25 tahun atau menggunakan Chi-Square test
pada fase remaja akhir (83.3%), antara variabel pendidikan

699
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

responden dengan perilaku ibu yang tidak bekerja tidak


perawatan payudara melakukan perawatan payudara
menunjukkan bahwa nilai p-value dikarenakan kurangnya
0,115, sehingga diperoleh pengetahuan mengenai hal
kesimpulan bahwa tidak ada tersebut.13
pengaruh antara pendidikan
responden terhadap perilaku 4. Tabel Hubungan Antara Paritas
perawatan payudara. Responden dengan Perilaku
Hasil penelitian ini sejalan dengan Perawatan Payudara
penelitian yang dilakukan oleh Perilaku Perawatan Payudara
Darsina (2013) di Puskesmas Ya Tidak Jumlah
Meureubo Kabupaten Aceh Barat Paritas
f % f % f %
mengenai factor-faktor yang Primipara 11 84.6 2 15.4 13 100
mempengaruhi perilaku Multipara 19 32.1 9 32.1 28 100
perawatan payudara, bahwa α= 0,05 p= 0.454 Ho=
pendidikan tidak mempunyai diterima
hubungan dengan perawatan Responden yang melakukan
payudara (p=0.307).12 perawatan payudara pada
ketegori ibu primipara sebesar
3. Tabel Hubungan Antara Status 84.6%, lebih banyak
Pekerjaan Responden dengan dibandingkan dengan ibu
Perilaku Perawatan Payudara multipara (32,1%). Hasil
Perilaku Perawatan Payudara pengujian hipotesis dengan
Ya Tidak Jumlah menggunakan Chi-Square test
Pekerjaan
f % f % f % antara variabel paritas responden
Tidak 19 76.0 6 24.0 25 100 dengan perilaku perawatan
Bekerja payudara menunjukkan bahwa
Bekerja 11 68.8 5 31.2 16 100 nilai p-value 0,454, sehingga
α= 0,05 p= 0,881 Ho= diperoleh kesimpulan bahwa tidak
diterima ada pengaruh antara paritas
Diketahui perilaku perawatan responden terhadap perilaku
payudara lebih banyak dilakukan perawatan payudara.
pada ibu yang tidak bekerja Hal ini tidak sesuai dengan
sebesar 76.0%, dibandingkan penelitian yang dilakukan oleh
dengan ibu yang bekerja sebesar Anggareni (2016), yang
68.8%. Hasil pengujian hipotesis menyatakan bahwa ada
dengan menggunakan Chi- hubungan antara paritas dengan
Square test antara variabel kejadian pembengkakan
pekerjaan responden dengan payudara (p=0,000).14
perilaku perawatan payudara 5. Tabel Hubungan Antara
menunjukkan bahwa nilai p-value Pengetahuan Responden
0,881, sehingga diperoleh dengan Perilaku Perawatan
kesimpulan bahwa tidak ada Payudara
pengaruh antara pekerjaan Perilaku Perawatan Payudara
responden terhadap perilaku Ya Tidak Jumlah
perawatan payudara. Pengetahuan
f % f % f %
Hal ini tidak sejalan dengan Buruk 6 54.5 5 45.5 11 100
gambaran hasil penelitian yang Baik 24 80.0 6 20.0 30 100
dijelaskan oleh Rosyati & Sari α= 0,05 p= 0.218 Ho=
(2016) yang menyatakan bahwa diterima

700
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Responden yang melakukan kesimpulan bahwa ada pengaruh


perawatan payudara pada antara sikap responden terhadap
kategori pengetahuan baik lebih perilaku perawatan payudara.
besar persentasenya (80%) Hasil penelitian ini sejalan dengan
dibandingkan dengan responden penelitian yang dilakukan oleh
yang memiliki pengetahuan buruk Triana (2017) tentang hubungan
(54.5%). Hasil pengujian hipotesis sikap dengan perilaku perawatan
dengan menggunakan Chi- payudara pada ibu hamil di
Square test antara variabel Kabupaten Langkat yang
pengetahuan responden dengan menyatakan bahwa variabel sikap
perilaku perawatan payudara memiliki hubungan dengan
menunjukkan bahwa nilai p-value perawatan payudara (p=0,000).16
0,218, sehingga diperoleh
kesimpulan bahwa tidak ada KESIMPULAN DAN SARAN
pengaruh antara pengetahuan Kesimpulan
responden terhadap perilaku 1 Sebagian besar responden
perawatan payudara. melakukan perawatan payudara
Hal ini tidak sejalan dengan (73.2%).
penelitian yang dilakukan 2 Variabel sikap berhubungan
Mutmainah dan Trimukti, yang dengan perilaku perawatan
menyatakan bahwa ada payudara
hubungan antara pengetahuan 3 Variabel karakteristik responden
ibu dengan perilaku perawatan (usia, pendidikan, status
payudara (p=0,000).15 pekerjaan, paritas) dan
pengetahuan responden tidak
6. Tabel Hubungan Antara Sikap berhubungan dengan perilaku
Responden dengan Perilaku perawatan payudara
Perawatan Payudara
Perilaku Perawatan Payudara Saran
Sika Ya Tidak Jumlah 1. Bagi Puskesmas Pegandan
p f % f % f % Puskesmas pegandan,
Buru 7 46.7 8 53. 1 10 khususnya petugas bagian KIA
k 3 5 0 dapat memberikan informasi
Baik 23 88.5 3 11. 2 10 mengenai perawatan payudara
5 6 0 kepada ibu, terutama saat
α= 0,05 p= 0.011 Ho= konseling ASI agar ibu
ditolak memperoleh informasi yang
Responden yang melakukan cukup mengenai perawatan
perawatan payudara pada payudara.
kategori sikap yang baik lebih 2. Bagi Peneliti
besar persentasenya (88.5%) Dalam penelitian ini, peneliti
dibandingkan dengan responden meneliti 6 variabel, yang mana
yang memiliki sikap yang buruk terdapat dua variabel yang
(46.7%). Hasil pengujian hipotesis berhubungan dengan enam
dengan menggunakan Chi- variabel yang tidak
Square test antara variabel sikap berhubungan. Diharapkan untuk
responden dengan perilaku peneliti yang hendak meneliti
perawatan payudara factor-faktor yang
menunjukkan bahwa nilai p-value mempengaruhi perilaku
0,011, sehingga diperoleh perawatan payudara pada ibu

701
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

berhasil menyusui ASI eksklusif 9. Ryadi, Alexander L S. Ilmu


dapat mencari hubungan pada Kesehatan Masyarakat.
variabel lain yang belum diteliti. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2016.
10. Notoatmodjo, S. Promosi
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan dan Perilaku
1. Asih, Yusari., Risneni. Asuhan Kesehatan. Jakarta: Rinneka
Kebidanan Nifas dan Menyusui. Cipta. 2014.
Jakarta: Trans Info Media, 2016. 11. Ernawati W, Rosidah N. Motivasi
2. Y Zhu, et al. Impact of Ibu Nifas dalam Perawatan
Intervention on Breastfeeding Payudara di Wilayah Kerja
Outcomes and Determinants Puskesmas Tegalrejo Kabupaten
Based on Theory of Planned Magelang tahun 2013. JoH Vol.
Behavior. Women and Birth. 4 No.1 Januari, 2017.
2017:(30)146-152 12. Darsina. Faktor-Faktor yang
3. Inal, S., Aydin, Y., Canbulat, N. Mempengaruhi Perawatan
Faktors Associated with Payudara pada Ibu Hamil
Breastfeeding Initiation Time in A Trimester III di Puskesmas
Baby-friendly Hospital In Meureubo Kecamatan Meureubo
Istanbul. Applied Nursing Kabupaten Aceh Barat. Naskah
Research. 2016;(32):26-29. Publikasi Universitas Teuku
4. Paramita A, Pramono M S. Umar Meulaboh,Fakultas
Analisis Pola dan Faktor Lama Kesehatan Masyarakat, 2017.
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) http://repository.utu.ac.id/id/eprint
Tahun 2013. Jurnal ekologi /212 – diakses pada tanggal 19
Kesehatan Vol. 14 No. 2 Juni, Agustus 2018
2015 (157-170). 13. Rosyati H, Sari, W A.
5. Kementerian Kesehatan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang
Republik Indonesia, Pedoman Perawatan Payudara di
Penyelenggaraan Pekasn ASI Puskesmas Kecamatan Pulo
Sedunia (PAS) Tahun 2017. Gadung Jakarta Timur Tahun
Jakarta: Kementerian Kesehatan 2016. Jurnal Kedokteran dan
Republik Indonesia, 2017. Kesehatan Vol. 12, No. 2 Juli
6. Aningsih, Sulistiyono, L., Latief, 2016, 137-143.
C. Hubungan Pengetahuan 14. Anggraeni, S. Faktor-Faktor yang
dengan Perawatan Payudara Berhubungan dengan terjadinya
Pasien Post Sectio Caesarea. Pembengkakan Payudara pada
Jurnal Borneo Cendekia Vol.1 Ibu Postpartum di Rumah Sakit
No. 01, 2017 Pondok Indah 2015. Publikasi
7. Anggraini, Yetti. Asuhan Artikel Ilmiah STIK Sint Carolus
Kebidanan Masa Nifas. Jakarta, 2016.
Yogyakarta: Pustaka Rihana, http://ejournal.stik-
2010. sintcarolus.ac.id/mahasiswa.php
8. Erlita C, Pebrianti D. Hubungan ?detail=mahasiswa&id=530&cd=
Antara Pengetahuan IBu Nifas 0b2173ff6ad6a6fb09c95f6d5000
dengan Sikap dalam Melakukan 1df6&name=25.%20201412073
Perawatan Payudara di Rumah %20SHINTA%20ANGGRAENI.p
Sakit Kartika Husada Kabupaten df – diakses pada tanggal 19
Kubu Raya Tahun 2017. Jurnal Agustus 2018
Kebidanan Vol. 7 No. 2 Oktober, 15. Mutmainah. Hubungan Tingkat
2017. Pengetahuan Tentang Breast

702
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Care dengan Perilaku Breast


Care pada Ibu Hamil di BPS
Kusni Sri Mawarti Dlingo Bantul
Yogyakarta. Naskah Publikasi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Aisyuyah Yogyakarta, 2015.
16. Triana, H. Hubungan
Pengetahuan dan Sikap Ibu
dengan Perawatan Payudara
Selama Hamil di Puskesmas
Paya Belibis Kabupaten Langkat.
Jurnal STIKNA Vol 1, No. 2
2017, 139-147.

703

Anda mungkin juga menyukai