Anda di halaman 1dari 5

Jurnal KesMaDaSka - Januari 2015

STUDI FENOMENOLOGIS MANAJEMEN LAKTASI


PADA IBU PRIMIPARA YANG MEMBERIKAN ASI
EKSKLUSIF

Anita Istiningtyas1), Alfyana Nadya Rachmawati2)


1
Prodi S-1 Keperawatan, STIKes Kusuma Husada Surakarta
anetha.nz@gmail.com
2
Prodi D-3 Keperawatan, STIKes Kusuma Husada Surakarta
alfyanadya_r@yahoo.com

ABSTRAK
Pertumbuhan dan perkembangan bayi merupakan periode emas yang akan menentukan usia dewasa.
ASI eksklusif adalah memberikan ASI hanya untuk 6 bulan dan dilanjutkan sampai 2 tahun. Kurang
dari 20% dari ibu-ibu di Indonesia yang memberikan ASI eksklusif. Target dari Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia pada tahun 2015 minimal ibu menyusui bayi secara eksklusif sebesar 80%. Ibu
Primipara harus menjadi perhatian karena tidak ada pengalaman dalam menyusui. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menjelaskan gambaran manajemen laktasi ibu primipara yang menyusui
secara eksklusif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis.
Hasil dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif antara lain
pengetahuan, keterampilan dan motivasi; kuantitas susu yang dihasilkan meliputi lama dan menyusui
frekuensi dan kecukupan ASI; dan kualitas ASI yang dihasilkan meliputi kualitas, pertumbuhan
pendukung dan ketahanan selama menyusui.
Kata kunci: ASI, primipara, menyusui secara eksklusif

ABSTRACT
Growth and development of infants is the golden period that will decide to adulthood. The important
role is breastfeeding exclusively. Exclusive breastfeeding is giving only breast milk for 6 months and
continued up to 2 years. Less than 20% of mothers in Indonesia who exclusively breastfed. Desired target
of the Ministry of Health is 80% of mothers to breast feed exclusively on the 2015. First-time mothers
(primiparous) should be a concern because there is no experience in breastfeed. The purpose of this
study is to explain the management overview lactation primiparous mothers who breastfeed exclusively.
This study used qualitative method with a phenomenological approach. The results in this study are
WKHIDFWRUVWKDWLQÀXHQFHH[FOXVLYHEUHDVWIHHGLQJDPRQJRWKHUVWKHNQRZOHGJHVNLOOVDQGPRWLYDWLRQ
quantity of milk produced covering the old and breastfeeding frequency and adequacy of breast milk;
and quality of breast milk produced include quality, supporting growth and resistance during lactation.
Keywords: breastfeeding, primiparous, breast feed exclusively

38
Jurnal KesMaDaSka - Januari 2014

1. PENDAHULUAN masih rendah mengingat berdasarkan target dari


ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada
karena mengandung berbagai macam komposisi tahun 2015 minimal ibu menyusui bayi secara
zat gizi yang seimbang. Kandungan zat tersebut eksklusif sebesar 80% (Ning 2013).
antara lain Kolostrum, whey banyak dari casein, Studi pendahuluan yang telah dilakukan ke-
lemak, laktosa, laktobasilus, laktoferin, vit A, zat pada 2 ibu primipara yang baru saja melahirkan
besi, taurin, lisozim, DHA, AA, sel darah putih, menyatakan bahwa menyusui eksklusif meru-
dan antibodi. Pemberian ASI yang baik adalah pakan hal yang sangat sulit dan membutuhkan
menyusui bayi sampai dengan usia 6 bulan (dise- perjuangan keras dari seorang ibu.
but dengan ASI Eksklusif) dan diteruskan sam- Tujuan dari penelitian adalah untuk menge-
pai anak berusia 2 tahun (Aslis Wirda Hayati tahui gambvaran bagaimana manajemen laktasi
2009). ASI bermanfaat bagi daya tahan tubuh ibu primipara yang menyusui eksklusif sehingga
bayi, pertumbuhan dan perkembangan, memberi akan digunakan sebagai masukan bagi tenaga ke-
semua energi dan zat gizi (nutrisi) yang dibutuh- sehatan di wilayah setempat untuk bisa memberi-
kan bayi, mengurangi tingkat kematian bayi, dan kan konseling dan persiapan yang tepat bagi ibu
mempercepat pemulihan saat sakit dan memban- menyusui.
tu menunda kehamilan (Depkes RI, 2001).
2. PELAKSANAAN
Pemberian ASI di Indonesia diatur dalam
PP No 33 th 2012 tentang pemberian ASI eksklu- a. Lokasi dan Waktu Penelitian
sif, Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 450/ Penelitian dilaksanakan di RT 4 RW XIV
Men.Kes/SK/IV/2004 tanggal 7 April 2004 dan Pucangan Kartasura Sukoharjo. Teknik
Undang – Undang Kesehatan Republik Indone- pengumpulan data dilakukan dengan teknik
sia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. wawancara mendalam.
Hal tersebut juga mengacu pada resolusi World b. Populasi dan Sampel
Health Assembly (2001) yang menyatakan bah- Sampel penelitian yaitu ibu primipara yang
wa untuk mencapai pertumbuhan, perkemban- memberikan ASI eksklusif dengan tehnik
gan dan kesehatan optimal, bayi harus diberi ASI pengambilan sampel total sampling. Kriteria
eksklusif selama 6 bulan pertama, selanjutnya un- inklusi yaitu ibu primipara yang masih
tuk kecukupan nutrisi bayi mulai diberi makanan memberikan ASI eksklusif, masih bertempat
pendamping ASI yang cukup dan aman, dengan tinggal diwilayah penelitian dan bersedia
pemberian ASI dilanjutkan sampai usia 2 tahun. diambil datanya. Jumlah sampel (informan)
Dasar yang telah diatur tersebut sudah jelas me- yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nyatakan bahwa pemberian ASI eksklusif me- 11 orang.
mang sangat penting dan harus menjadi perhatian c. Alat dan Bahan Penelitian
utama bagi tenaga kesehatan. Alat dan bahan yang digunakan dalam
Kondisi di Indonesia sendiri masih sangat penelitian ini adalah pedoman wawancara,
disayangkan dalam hal pemberian ASI. Fakta voice recorder, camera, buku tulis dan alat
menemukan bahwa hanya 4% bayi baru lahir penunjang lain.
yang disusui pada jam pertama kelahiran (26% Teknik pengumpulan data dilakukan
pada hari yang sama), hanya 39,5% yang me- dengan teknik wawancara mendalam.
nyusui secara eksklusif 0-6 bulan (Siregar 2004). 'H¿QLVL LVWLODK GDODP SHQHOLWLDQ LQL
Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan adalah 1) manajemen laktasi adalah segala
tahun 2008 sebanyak 6,5%, tahun 2009 seba- daya upaya yang dilakukan untuk membantu
nyak 10,5 %, tahun 2010 sebanyak 19,2% serta ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui
pada bulan Januari hingga Agustus 2011 hanya bayinya, 2) ASI Eksklusif adalah air susu
8,3% bayi yang mendapat ASI Eksklusif dimana ibu yang diberikan pada enam bulan per-
rata-rata gangguan perkembangannya bervariasi tama bayi baru lahir tanpa adanya makanan
dari 12,8% sampai 16%. Angka tersebut diatas pendamping lain dan bisa diteruskan selama

39
Jurnal KesMaDaSka - Januari 2015

2 tahun, 3) Primipara adalah seorang wanita serta tumbuh kembang. Hal ini dikarenakan
yang pernah melahirkan untuk pertama ka- ASI mengandung DHA, AA, Omega 6, lak-
linya baik janin itu hidup atau mati. tosa, taurin, protein, laktobasius, vitamin A,
kolostrum, lemak, zat besi, laktoferin and
3. METODE PENELITIAN lisozim yang semuanya dalam takaran dan
Teknik analisis yang digunakan adalah con- komposisi yang pas untuk bayi, oleh kare-
tent analysis dengan triangulasi data yaitu data nanya ASI jauh lebih unggul dibandingkan
sampel, data sumber pustaka dan data narasum- dengan susu apapun
ber/ pakar. c. Manfaat ASI Eksklusif
Rancangan penelitian ini adalah penelitian Tiga responden menyatakan manfaat pem-
kualitatif. Peneliti
eneliti beharap dengan metode kuali- berian ASI eksklusif untuk kesehatan anak.
tatif ini bisa mendapatkan informasi yang lebih Dua responden menyatakan manfaat pem-
mendalam, detail dan mendapatkan pemahaman berian ASI eksklusif untuk kekebalan tubuh
yang lebih baik mengenai kompleksitas manaje- anak. Lima responden menyatakan manfaat
men laktasi yang ada di masyarakat. Pada pe- pemberian ASI eksklusif lebih ekonomis dan
nelitian ini diharapkan peneliti memperoleh in- praktis. Satu responden menyatakan manfaat
formasi mengenai faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif untuk kedekatan
manajemen laktasi sehingga mendapatkan data hubungan (bounding). Tujuan pemberian
yang akurat yang nantinya berguna untuk peme- ASI Untuk Bayi antara lain mendapatkan
cahan masalah. faedah manfaat ASI antara lain sang bayi
dapat membantu memulai kehidupannya
4. HASIL DAN PEMBAHASAN dengan baik, mengandung antibodi, ASI
4.1 Pengetahuan tentang ASI eksklusif mengandung komposisi yang tepat, me-
D 'H¿QLVL$6,HNVNOXVLI ngurangi kejadian karies dentis, memberi-
Delapan responden menyatakan ASI ekklu- kan rasa aman dan nyaman pada bayi dan
sif adalah pemberian ASI selama 6 bulan adanya ikatan antara ibu dan bayi, terhindar
tanpa tambahan makanan lain dilanjutkan dari alergi, ASI meningkatkan kecerdasan
sampai 2 tahun. Dua responden menyatakan bayi, membantu perkembangan rahang dan
ASI itu adalah nutrisi bayi. Satu responden merangsang pertumbuhan gigi karena ge-
menyatakan ASI itu terkait dengan kesehat- rakan mengisap mulut bayi pada payudara
DQED\L'H¿QLVL$6,HNVNOXVLI\DQJGLVDP- sang ibu. Tujuan pemberian ASI eksklu-
paikan oleh responden sudah cukup baik sif untuk ibu menyusui antara lain sebagai
\DLWX VHVXDL GHQJDQ WHRUL GLPDQD GH¿QLVL kontrasepsi, meningkatkan aspek kesehatan
ASI eksklusif adalah perilaku dimana hanya ibu, membantu dalam hal penurunan berat
memberikan ASI saja sampai umur 6 bulan badan, aspek psikologi yang akan memberi-
tanpa makanan minuman lain selain obat kan dampak positif kepada para ibu yang
(jika sakit). menyusui air susu ibu itu sendiri.
b. Tujuan ASI Eksklusif
4.2 Pemahaman tentang payudara
Tiga responden menyatakan tujuan pembe-
rian ASI eksklusif untuk memenuhi nutrisi Sebelas responden menyatakan payudara
anak. Tujuh responden menyatakan tujuan ada hubungan dengan proses menyusui. Payuda-
pemberian ASI eksklusif untuk kekebalan ra (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak
tubuh dan kesehatan anak. Satu responden di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari pa-
menyatakan tujuan pemberian ASI eksklusif yudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi
untuk tumbuh kembang anak. Tujuan pem- bayi. Ketrampilan menyusui
berian ASI yang disampaikan oleh respon- a. Cara Pemberian ASI Eksklusif
den mengarah pada bidang kesehatan yaitu Dua responden menyatakan memberikan
untuk kecukupan nutrisi, kekebalan tubuh ASI secara langsung. Dua responden me-

40
Jurnal KesMaDaSka - Januari 2014

nyatakan memberikan ASI secara tidak c. Dukungan Lingkungan


langsung. Dua responden menyatakan mem- Sembilan responden mengatakan ada du-
berikan ASI dua jam sekali. Dua responden kungan masyarakat Dua responden menga-
menyatakan memberikan ASI posisi tidur- takan tidak ada dukungan masyarakat.
an. Tiga responden menyatakan memberi-
kan ASI posisi duduk dan digendong. Cara 4.4 Kuantitas ASI
pemberian ASI bisa secara langsung maupun a. Lama Menyusui
tidak langsung sehingga memberikan kemu- Sembilan responden mengatakan lama
dahan kepada ibu dalam memberikan ASI menyusui kurang dari 1 jam. Dua responden
eksklusif menyatakan lama menyusui tidak tentu.
b. Persiapan Sebelum Memberikan ASI Eks- b. Frekuensi Menyusui
klusif Enam responden mengatakan per- Sepuluh responden mengatakan frekuensi
siapan sebelum memberikan ASI eksklusif menyusui lebih dari 10 kali dalam sehari.
yaitu membersihkan puting dan payudara. Satu responden mengatakan frekuensi me-
Dua responden mengatakan persiapan sebe- nyusui kurang dari 10 kali.
lum memberikan ASI eksklusif yaitu posisi c. Kecukupan ASI
nyaman dan memeras. Tiga responden men- Sebelas responden menyatakan ASI mencu-
gatakan persiapan sebelum memberikan ASI kup kebutuhan anak. Kecukupan ASI dapat
eksklusif yaitu nutrisi yang sehat dan mas- dilihat dari penambahan berat badan bayi,
sage. dan juga tumbuh kembang bayi.
c. Tindakan Setelah Memberikan ASI Eksklu-
sif 4.5 Kualitas ASI
Delapan responden membersihkan payudara a. Kualitas yang Dihasilkan
setelah memberikan ASI. Dua responden Sebelas responden menyatakan ASI yang
memberikan air putih setelah memberi- dihasilkan kualitasnya bagus. Kualitas ASI
kan ASI. Satu responden menyendawakan dapat dilihat dari warna, rasa dan bau ASI
setelah memberikan ASI. b. Penunjang Pertumbuhan
d. Perawatan Payudara Sebelas responden menyatakan ASI menun-
Delapan responden merawat payudara den- jang berat dan tinggi badan. ASI mengand-
gan membersihkan dan massage. Satu re- ung zat yang dapat membantu tumbuh kem-
sponden merawat payudara dengan minum bang anak
jamu. Satu responden merawat payudara c. Hambatan Menyusui
dengan makanan bergizi.. Satu responden ti- Kesibukan dan pekerjaan menjadi hambatan
dak merawat payudara. dalam menyusui. Tiga responden men-
gatakan kurangnya waktu istirahat menjadi
4.3 Motivasi
hambatan dalam menyusui. Satu responden
a. Dasar Pemberian ASI mengatakan kondisi anak rewel menjadi
Enam responden mengatakan aspek kesehat- hambatan dalam menyusui. Satu respon-
an dan kandungan ASI yang mendasari pem- den mengatakan penyimpanan ASI menjadi
berian ASI eksklusif. Dua responden menga- hambatan dalam menyusui. Satu responden
takan pekerjaan yang mendasari pemberian mengatakan iritasi menjadi hambatan dalam
ASI eksklusif. Satu responden mengatakan menyusui. Tiga responden mengatakan tidak
agama dan informasi dari petugas kesehatan ada hambatan dalam menyusui.
yang mendasari pemberian ASI eksklusif.
b. Dukungan Keluarga 5. KESIMPULAN
Sebelas responden menyatakan keluarga a. Pemberian ASI secara eksklusif yaitu dari
mendukung pemberian ASI eksklusif. SHQJHWDKXDQ \DQJ PHOLSXWL GH¿QLVL WXMXDQ
manfaat, pemahaman tentang payudara; ke-

41
Jurnal KesMaDaSka - Januari 2015

trampilan yang meliputi cara pemberian ASI Hamilton, Persis. 1995. Dasar Dasar Keper-
eksklusif, persiapan sebelum menyusui, tin- awatan Maternitas. Jakarta: EGC
dakan setelah menyusui dan perawatan pa- Hayati, Aslis Wirda. 2009. Buku Saku Gizi Bayi.
yudara; dan motivasi yang meliputi hal yang Jakarta: EGC.
mendasari pemberian ASI, dukungan kelu-
Leveno, Keneth J, dkk . 2009. Obstetri Williams.
arga dan dukungan masyarakat.
Jakarta: EGC
b. Kuantitas ASI yang dihasilkan meliputi lama
menyusui, frekuensi menyusui dan kecukup- Moleong, LJ. 2002. Metode Penelitian Kualitatif.
an ASI Bandung: PT Remaja Rosdakarya
c. Kualitas ASI yang dihasilkan meliputi mutu, Ning. Badan Pemberdayaan Perempuan Perlind-
menunjang berat dan tinggi badan ungan Anak Dan KB Kabupaten Grobogan.
Peranan ASI Eksklusif Bagi Ibu dan Anak.
6. REFERENSI Tersedia di pppakb. grobogan.go.id. Diakses
Depkes RI. 2001. Manajemen Laktasi Buku Pan- pada 14 Desember 2013.
duan Bagi Bidan Dan Petugas Kesehatan Di Siregar. 2004. Penelitian Pemberian ASI Eksklu-
Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina Kes- sif dan Faktor-Faktor Yang Mempenga-
ehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyara- ruhinya
kat. Jakarta

-oo0oo-

42

Anda mungkin juga menyukai