Anda di halaman 1dari 8

PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

DI RSIA STELLA MARIS MEDAN


Oleh:
Magdalena Ginting 1)
Darwin Tamba 2)
Novita 3)
1,2,3)
Universitas Darma Agung, Medan
E-mail:
magdalenamg@gmail.com 1)
darwintamba@gmal.com 2)
novita@gmail.com 3)

ABSTRACT
Babies who are not given exclusive breastfeeding have a bad impact on babies. the impact of
the risk of death due to diarrhea is 3.94 times greater than that of infants who are exclusively
breastfed. Infants who are exclusively breastfed will be healthier than those who are given
formula milk. This study aims at describing the knowledge of primigravida mothers about
exclusive breastfeeding at RSIA Stella Maris Medan. This type of research is descriptive
research. The population of this study were all primigravida mothers at RSIA Stella Maris an
average of 60 people per month. The research sample was all 30 primigravida mothers with
accidental sampling technique. The data were analyzed and presented in a frequency
distribution and discussed using existing theories. The results showed that the level of patient
knowledge about exclusive breastfeeding was good, as many as 25 people (83.3%). Health
workers always educate pregnant women to give exclusive breastfeeding to babies to fulfill
the best nutrition for their growth and development.
Key word : Knowledge, Primigravida, Exclusive Breastfeeding, Medan.

ABSTRAK
Bayi yang tidak diberikan ASI ekslusif memiliki dampak yang tidak baik bagi bayi. Bayi
yang tidak mendapat ASI ekslusif akan lebih rentan dengan diare 3,94 kali lebih banyak
dibandingkan dengan bayi yang diberikan ASI ekslusif.. Bayi yang diberi ASI ekslusif akan
lebih sehat dibandinkan dengan yang mendapat susu formula.Tujuan untuk menggambarkan
pengetahuan ibu primigravida tentang pemberian asi eksklusif. Jenis penelitian adalah
penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah semua ibu primigravida di Rumah Sakit
Ibu Anak Stella Maris rata-rata 60 orang setiap bulannya. Sampel penelitian seluruh ibu
primigravida sebanyak 30 orang denan teknik accidental sampling, Data dianalisa dan
disajikan dalm distribusi frekuensi dan dibahas dengan menggunakan tiori-tiori yang ada.
Hasil diketahui tingkat pengetahuan pasien tentang pemberian ASI eksklusif mayoritas baik
yaitu sebanyak 25 orang (83,3%). Kepada tenaga kesehatan selalu mengedukasi ibu-ibu hamil
untuk memberikan asupan nutrisi kepada bayi dengan memberikan ASI eklusif untuk
pemenuhan gizi terbaik untuk tumbuh kembangnya.
Kata Kunci : Pengetahaun, Primigravida, ASI Eksklusif, Medan.

1. PENDAHULUAN tidak semudah yang dibayangkan ada


1.1.Latar Belakang kendala dan tantangan tersendiri yang
Memberikan air susu ibu (ASI) butuh pemahaman yang jelas baik dari ibu
secara ekskusif tampaknya mudah, ternyata maupun dari suami. pemberian susu

24 PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF


DI RSIA STELLA MARIS MEDAN
Magdalena Ginting 1) Darwin Tamba 2) Novita 3)
formula bisa saja diberikan ibu kepada Pemberian ASI eksklusi pada bayi
bayi ketika puting payu darah lecet, selama 6 bulan direkomendasikan oleh
produksi ASI menurun sehingga UNICEF (The United Nations Children's
menimbulkan rasa sakit saat bayi menyusu. Fund) dan WHO (World Health
Indikator keberhasilan pelayanan Organization). Pemberian makanan
kesehatan, khususnya pelayanan kebidanan tambahan dapat di berikan setelah umur 6
dan perinatal dapat dilihat berdasarkan bersamaan dengan pemberian ASI hingga
angka kematian ibu selama kehamilan, usia anak mencapai 2 tahun. Program
persalinan, dan masa nipas. Angka pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan
kematian ibu selama kehamilan, kepada bayi juga direkomendasikan
persalinan, dan masa nipas hinga sekarang Pemerintah Indonesia melalui Kementerian
di Indonesia masih cukup tinggi. Beberapa Kesehatan (Kemenkes RI, 2013).
faktor yang menyebabkan tingginya angka Diperkirakan 85% ibu-ibu di dunia
kematian pada ibu dan anak antara lain tidak memberi ASI secara optimal,
asupan nutrisi yang kurang, kemiskinan, meskipun manfaat ASI penting untuk
dan pemahaman yang minim baik dalam tumbuh kembang bayi. Tahun 2015-2016
penyediaan maupun pengelolaan makanan. diperoleh data bahwa bayi di Amerika
Pemberian ASI eksklusif dapat mendapatkan ASI Eksklusif mengalami
mengurangi risiko kematian pada bayi peningkatan 60-70%. India tahun 2017
karena mengandung kolostrum yang kaya sudah mancapai 46% cakupan ASI
akan antibodi protein yang berfungsi untuk Eksklusif, Philipina 34%, Vietnam 27%,
meningkatkan imunitas tubuh dan Myanmar 24% dan Indonesia 33,6%
pembunuh kuman dalam jumlah besar. (Helda, 2018).
Hari pertama sampai hari ketiga ASI WHO, (2016) mengeluarkan
mengandung kolostrum berwarna kuning Standar Pertumbuhan Anak yang
yang merupakan nutrisi alami pada bayi kemudian diterapkan di seluruh dunia yang
baru lahir. Immunoglobulin, protein, dan isinya adalah menekankan pentingnya
laktosa lebih sedikit dibandingkan pemberian ASI eksklusif kepada bayi sejak
kolostrum tetapi lemak dan kalori lebih lahir hingga usia 6 bulan. Pemberian
tinggi dengan warna susu lebih putih makanan tambahan dapat di berikan
diproduksi hari keempat sampai hari setelah umur 6 bulan bersamaan dengan
kesepuluh. ASI juga kaya akan enzim yang pemberian ASI hingga usia anak mencapai
tidak mengganggu fungsi enzim yang 2 tahun. Berdasarkan peraturan WHO,
sudah ada di usus. (Kemenkes RI, 2013) Indonesia mengeluarkan Peraturan
JURNAL DARMA AGUNG HUSADA, Volume 9, Nomor 1, 2022 April ; 24-31 25
Pemerintah (PP) Nomor 33/2012 Tenggara Barat sebesar 84,7%, sedangkan
kewajiban ibu untuk menyusui bayinya capaian terndah di 3 propinsi meliputi
sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan Provinsi Jawa Barat (21,8%), Papua Barat
sebagai bentuk dukungan implemntasi (27,3%), dan Sumatera Utara (37,6%)
pemberian ASI eksklusif. (Kemenkes RI, (Kemenkes RI, 2015).
2013). Berbagai penelitian telah dilakukan
Dalam rangka peringatan Pekan terkait dengan permasalahan yang terjadi
ASI sedunia tahun 2016 menekankan dikalangan ibu untuk mengukur sejauh
bahwa menyusui salah satu kunci mana pengetahuan ibu mengenai
keberhasilan SDGs (Sustainable pemberian ASI Eksklusif. Penelitian oleh
Development Goals). Tema perayaan Mamonto (2015) yang melibatkan 96
tersebut “Ibu menyusui sampai 2 tahun dengan usia anak 6-24 bulan. Berdasarkan
lebih hemat, anak sehat dan cerdas; dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
rangka mewujudkan keluarga sejahtera” yang 84 responden berpengetahuan baik
dan dikuatkan dengan slogan “Ayo dukung terkait ASI eksklusif ..
Ibu Menyusui”. Adapun tujuan peringatan Dari hasil studi pendahuluan di
pekan ASI sedunia agar seluruh pihak RSIA Stella Maris yang dilakukan peneliti
memperoleh informasi yang tepat tentang pada Bulan Desember 2019 terdapat 30
manfaat ASI sehingga semua pihak orang ibu primigravida. Hasil wawancara
berperan serta mendorong ibu menyusui dari 5 diketahui sebanyak 3 dari 5 pasien
bayi sejak lahir sampai usia 2 tahun. mengatakan tidak mengetahui tentang cara
peningkatan kualitas sumber daya yang benar pemberian ASI karena ini
manusia di masa mendatang adalah sebagai merupakan awal dia akan menjadi seorang
bukti kesuksesan ibu memberikan ASI ibu dan 2 pasien mengatakan akan belajar
pada masa tumbuh kembang bayi. dan bertanya kepada ibunya tentang
(Kemenkes RI , 2016). pemberian ASI
Target nasional yang ditetapkan Berdasarkan hal tersebut di atas,
Departemen Kesehatan RI sesuai dengan maka peneliti tertarik untuk melakukan
Kepmenkes No.450/Menkes/SK/IV/2000 penelitian mengenai “Pengetahuan Ibu
untuk pencapaian ASI eksklusif adalah Primigravida tentang pemberian ASI
80%. Cakupan pemberian ASI eksklusif ksklusif di Rumah Sakit Ibu Anak Stella
secara Nasional masih 52,3% artinya Maris ”.
belum mencapai target. Di tingkat provinsi
yang mencapai target hanya Provinsi Nusa

26 PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF


DI RSIA STELLA MARIS MEDAN
Magdalena Ginting 1) Darwin Tamba 2) Novita 3)
2. METODE PELAKSANAAN Tabel 1.
Jenis Penelitian Distribusi Frekuensi Karakteristik
Responden di RSIA Stela Maris
Jenis penelitian ini adalah survei
No. Karakteristik Frekuensi Persentase
dengan metode deskriptif yang bertujuan (f) (%)
untuk mengetahui gambaran pengetahuan Umur
Usia
Ibu primigravida tentang pemberian ASI 23-26 12 40.0
27-30 14 46.7
Eksklusif di RSIA Stella Maris Medan.
31-34 4 13.3
Populasi seluruh ibu primigravida di RSIA Pendidikan
SMA 14 46.7
Stella Maris sebanyak 30 orang setiap
PT 16 53.3
bulannya Sampel dalam penelitian ini ibu Pekerjaan
IRT 9 30.0
primigravida sebanyak 30 orang. Teknik
Peg. swasta 10 33.3
pengambilan sampel engan teknik Wiraswasta 6 20.0
PNS 5 16.7
accidental sampel. Waktu penelitian
Total 30 100
dilakukan pada bulan April sampai Juli
2020. Penelitian ini dilaksanakan di RSIA Berdasarkan Tabel 4.1.
Stela Maris Medan. menunjukkan bahwa responden mayoritas
Dalam penelitian ini, tehnik berusia 27-30 tahun yaitu sebanyak 14
pengambilan data yang digunakan peneliti orang (46,7%), tingkat pendidikan
adalah dengan menggunakan kuesioner. responden mayoritas berpendidikan pada
Pengolahan data dengan menggunakan tingkat Perguruan Tinggi yaitu sebanyak
komputerisasi. 16 orang (53,3%). Jenis pekerjaan
responden mayoritas bekerja sebagai
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pegawai Swasta yaitu sebanyak 10 orang
Pada bab ini akan diuraikan data (33,3%).
dari hasil penelitian “Pengetahuan Ibu Tabel 2.
Primipara Tentang Pemberian ASI Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Eksklusif Di RSIA Stella Maris Medan”. Pasien di RSIA Stela Marisi
Sampel yang digunakan pada penelitian ini No Pengetahuan Frekuensi Persentase
sebanyak 30 orang. Tingkat pengetahuan 1 Baik 25 83.3
pasien dalam penelitian ini dilihat 2 Cukup 5 16,7
berdasarkan usia, pendidikan dan 3 Kurang 0 0
pekerjaan. Total 30 100,0

JURNAL DARMA AGUNG HUSADA, Volume 9, Nomor 1, 2022 April ; 24-31 27


Berdasarkan hasil penelitian ASI sebelumnya, kebiasaan menyusui,
menunjukkan bahwa pengetahuan pasien serta pengetahuan tentang manfaat
mayoritas baik sebanyak 25 orang (83.3%). pemberian ASI berpengaruh terhadap
keputusan ibu untuk menyusui atau tidak.
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian di
Pengetahuan Pasien Tentang Pemberian RSIA Stella Maris dari 30 orang responden
ASI Eksklusif didapati mayoritas yang berpengetahuan
Pengetahuan atau kognitif baik yaitu sebanyak 25 orang (83,3%). Ibu
merupakan faktor utama yang sangat yang memiliki pengetahuan baik akan
penting untuk terbentuknya tindakan berpeluang sangat baik dalam pemberian
seseorang (overt behavior). Perilaku ASI Eksklusif dibandingkan dengan ibu
seseorang yang didasari pengetahuan akan yang berpengetahuan cukup maupun
lebih mudah memahami tentang objek kurang mengenai ASI. Jadi dapat
tertentu dibandingkan dengan yang tidak disimpulkan bahwa terdapat hubungan
didasari pengetahuan (Notoatmodjo, 2012). pengetahuan dengan pemberian ASI
hal ini membuktikan bahwa ibu yang eksklusif, hasil penelitian ini selaras
memahami akan manfaat ASI eksklusif dengan penelitian Lestari, dkk (2012) yang
akan mampu dan mau menyusui bayi sejak menyatakan bahwa ada hubungan tingkat
lahir hingga usia 2 tahun. Selain itu, pengetahuan ibu dengan pemberian ASI
minimnya pengetahuan dan pengalaman eksklusif. Demikian juga hasil penelitian
ibu primigravida akan metode menyusui Estuti (2012) menunjukkan bahwa
yang benar dan tepat berpotensi mengalami pengetahuan cukup berpeluang lebih besar
kesulitan menyusui bayinya. Ibu yang baru memberikan ASI eksklusif dibandingkan
menyusui pertama kali belum memiliki dengan ibu yang berpengetahuan rendah.
pengalaman dibandingkan dengan ibu yang Pengetahuan dapat diperoleh dari
sudah memiliki pengalaman menyusui diri sendiri maupun orang lain, yang
anak sebelumnya (Arini, 2012). merupakan hasil dari „Tahu‟ dan ini terjadi
Pengalaman memegang peranan penting setelah orang-orang melakukan
dalam meningkatkan pengetahuan tentang penginderaan terhadap suatu objek tertetu.
menyusui, dan dapat dilihat dari jumlah Penginderaan terjadi melalui panca indra
anak yang dilahirkan. Ibu yang melahirkan manusia, yakni indra penglihatan,
anak lebih dari satu kali cenderung dapat pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
memberikan ASI eksklusif kepada Sebagian pengetahuan manusia diperoleh
bayinya. Pengalaman ibu dalam pemberian melalui mata dan telinga (Maulana, 2009).

28 PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF


DI RSIA STELLA MARIS MEDAN
Magdalena Ginting 1) Darwin Tamba 2) Novita 3)
Faktor lain yang dapat memengaruhi yang akan dicapai, dan kemampuan yang
pengetahuan seseorang. meliputi dikembangkan. Pendidikan yang tinggi
lingkungan, pendidikan, paparan media akan membuat seseorang mendapatkan
massa atau informasi, akses layanan informasi yang lebih baik sedangkan
kesehatan atau fasilitas kesehatan. pendidikan ibu yang rendah
Berdasarkan karakteristik memungkinkan ia lambat dalam
responden meliputi pendidikan, usia, dan mengadopsi pengetahuan baru dan akan
pekerjaan berkaitan dengan pengetahuan. menyebabkan kurangnya pengetahuan ibu
Semakin tinggi pengetahuan, kematangan dalam menghadapi masalah, misalnya
usia ibu dan pekerjaan terbukti dalam dalam hal pengetahuan tentang pemberian
penelitian ini pengetahuan akan ASI ASI eksklusif. Berdasarkan hasil
ekslusif lebih baik dibandingkan yang penelitian, di RSIA Stella Maris Medan
lain. Selaras dengan hasil penelitian Siti responden mayoritas berpendidikan dari
(2017) berjudul Hubungan Karakteristik Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 16 orang
dan Pengetahuan Ibu dengan pemberian (53,3%). Hasil penelitian menunjukkan ada
ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas hubungan tingkat pendidikan dengan
Turi menunjukkan ada hubungan usia pengetahuan tentang pemberian ASI
dengan pemberian ASI eksklusif. eksklusif, semakin tinggi pendidikan ibu
Pendidikan juga merupakan salah semakin tinggi pula pengetahuannya akan
satu faktor yang mempengaruhi tinggi pentingnya pemberian ASI eksklusif. Hal
rendahnya pengetahuan seseorang, dimana ini sejalan dengan pernyataan yang
selama menerima pendidikan formal akan mengatakan pendidikan yang tinggi akan
terjadi hubungan baik secara sosial atau membuat seseorang mendapatkan
interpersonal yang akan berpengaruh informasi yang lebih baik. (Huka, 2010).
terhadap wawasan seseorang sedangkan Selaras penelitian Elva, dkk (2009)
pada tingkat pendidikan rendah interaksi tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu
tersebut berkurang. Sehingga semakin primipara tentang menyusui dengan teknik
tinggi pendidikan seseorang semakin menyusui di BPS menunjukkan ada
banyak menerima informasi dan semakin hubungan tingkat pendidikan dengan
banyak pula pengetahuan yang dimiliki tingkat pengetahuan Ibu Primipara.
(Notoatmojo, 2010). Pengetahuan seseorang secara tidak
Jenjang pendidikan adalah tahapan langsung juga berkaitan dengan pekerjaan.
pendidikan yang ditetapkan berdasarkan Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan
tingkat perkembangan peserta didik, tujuan seseorang memperoleh pengalaman dan
JURNAL DARMA AGUNG HUSADA, Volume 9, Nomor 1, 2022 April ; 24-31 29
pengetahuan baik secara langsung maupun menyimpannya dalam lemari es. Hanya
secara tidak langsung (Notoatmojo, 2007). saja kendalanya banyak perusahaan atau
Ibu yang memiliki pekerjaan diluar rumah instansi tempat bekerja belum
lebih banyak mendapatkan informasi yang menyediakan ruangan khusus tempat
lebih luas dibandingkan dengan ibu yang penyimpanan ASI. Padahal hal ini dapat
hanya berkerja sebagai ibu rumah tangga. mendukung dalam hal pemberian ASI
Menurut Adin (2009) bahwa seseorang eskklusif. Hal ini membuktikan bahwa ada
yang bekerja di lingkungan yang didukung hal-hal lain yang mempengaruhi proses
dengan akses informasi akan lebih banyak pemberian ASI eksklusif.
mendapatkan pengetahuan dibandingkan
dengan orang yang bekerja di tempat- 4. SIMPULAN
tempat yang tertutup dari akses informasi Berdasarkan hasil penelitian yang
seperti ibu yang tidak berkerja atau sebagai berjudul “Pengetahuan Ibu Primigravida
ibu rumah tangga. Tentang Pemberian ASI Eksklusif Di
Namun ada juga hasil penelitian Rumah Sakit Stella Maris Medan‟‟
yang tidak sejalan dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
di RSIA Stella Maris yang mengatakan Ibu pasien tentang pemberian ASI Eksklusif
bekerja kemungkinan tidak memberikan mayoritas baik yaitu sebanyak 25 orang
ASI eksklusif karena kebanyakan ibu (83,3%).
bekerja mempunyai waktu merawat bayi Saran
yang lebih sedikit, sedangkan ibu tidak Kepada ibu agar melakukan inisiasi
bekerja besar kemungkinan memberikan menyusui dini sehingga melatih bayi
ASI eksklusif, sehingga ibu dapat belajar menyusu. Kepada petugas
memberikan ASI secara eksklusif kepada kesehatan di RSIA Stela Maris, selalu
bayinya (Dahlan dkk., 2013). Seorang ibu mengedukasi ibu menjelang persalinan dan
yang memiliki kewajiban untuk bekerja sesudah bersalin akan pentingnya ASI
cenderung memiliki waktu yang sedikit untuk tumbuh kembang bayi.
untuk menyusui bayinya akibat kesibukan 5. DAFTAR PUSTAKA
kerja, keadaan ini menyebabkan ibu Azwar, S. 2015, Sikap Manusia Teori Dan
menghentikan pemberian ASI pada Pengukurannya, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
bayinya (Rahmawati, 2013). Namun
BKKBN, 2015, Buku Panduan Praktis
sebenarnya hal tersebut dapat diatasi Pelayanan Keluarga Berencana,
dengan cara ibu dapat memasukkan Jakarta

ASInya pada botol ASI dan

30 PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF


DI RSIA STELLA MARIS MEDAN
Magdalena Ginting 1) Darwin Tamba 2) Novita 3)
Depkes RI, 2012, Deklarasi Dunia Notoadmodjo, 2013. Metodologi
Tentang ASI, Jakarta: Dirjen Bina Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Gizi Masyarakat Dan Dirjen Cipta
Penyuluhan Kesehatan Prasetyo, D.S. 2015. Buku Pintar ASI
Masyarakat. Eksklusif. Yogyakarta: Diva Press.
Dinkes Sumut, 2018, Profil Kesehatan Prawirohardjo, 2015. Ilmu Kebidanan,
Sumatera Utara, Dinkes Sumut. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Helda, 2010, Kebijakan Pemberian ASI Roesli, 2011. ASI Eksklusif: Tujuan Dari
Eksklusif, Vol.3, No.5.www. Aspek Medis. Konas XII Persegi.
Jurnal Kesmas.ac.id Diakses 12 Saifuddin, B.A. 2011. Buku Acuan
Januari 2020. Nasional Pelayanan Kesehatan
Sigalingging, G. (2009). Pengaruh tingkat Maternal dan Neonatal. Jakarta:
pengetahuan ibu hamil tentang gizi Yayasan Bina Pustaka Sarwono
pada ibu hamil di klinik bersalin Sam Prawirohardjo.
Medan. Jurnal Keperawatan, Sugiono. 2013. Statistika Untuk Penelitian.
Universitas Darma Agung, Medan.
Bandung: Alfabeta
Ida, 2020, Faktor-Faktor yang UNICEF. 2013. Breastfeeding Your Baby,
Berhubungan Dengan Pemberian Important Information For New
ASI Eksklusif 6 Bulan Di Wilayah Mother. London: UNICEF UK BFI.
Kerja Puskesmas Kemiri Muka Yulianah, N, dkk. 2013. Hubungan Antara
Kota Depok Tahun 2012. Depok: Pengetahuan, Sikap Dan
Tesis Fakultas Kesehatan Kepercayaan Ibu Dengan
Masyarakat. Universitas Pemberian ASI Eksklusif Di
Indonesia. Wilayah Kerja Puskesmas Bonto
Kemenkes RI, 2013, Situasi Dan Analisa Cani Kabupaten Bone Tahun 2013.
ASI Eksklusif Pusat Data Dan Program Studi Ilmu Gizi Fakultas
Informasi Kesehatan Republik Kesehatan Masyarakat, Universitas
Indonesia, Jakarta: Pusat Data Hasanuddin. Jurnal Kesehatan 1(1)
Dan Informasi. : 1-3.
Mochtar, 2012, Sinopsis Obstetri. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Momonto, T, 2015. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Pemberian
ASI Eksklusif Pada Bayi Di
Wilayah Kerja Puskesmas Koto
Bangon Kecamatan Kotamobagu
Timur Kota Kotamobagu. Jurnal.
Program Studi Ilmu Kesehatan
Masyarakat Program Pasca
Sarjana Universitas Sam
Ratulangi. Jurnal Kesehatan.
Notoadmodjo, 2010. Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta

JURNAL DARMA AGUNG HUSADA, Volume 9, Nomor 1, 2022 April ; 24-31 31

Anda mungkin juga menyukai